• Tidak ada hasil yang ditemukan

W1 Tugas Metodologi Perancangan

N/A
N/A
Rifqah Raudhatul

Academic year: 2024

Membagikan "W1 Tugas Metodologi Perancangan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS 1

Metodologi Perancangan

1. Introduction:

Banyaknya ciri khas dan sifat desain dari setiap arsitek, dan banyak dari mereka yang bingung untuk menjelaskannya ketika ditanya alasannya. Hal tersebut yang menunjukkan bahwa proses desain dianggap sebagai fenomena “mistis”. Penelitian ini menunjukkan bagaimana proses desain dan pemikiran strategis memainkan peran penting dalam penyelesaian desain yang inovatif dalam arsitektur.

Permasalahan penelitian:

Metode inspirasi dari bangunan yang sudah terkadang terlihat seperti meng-copy paste.

Terlebih lagi permasalahannya ketika arsitek kesulitan dalam mencari sebuah inspirasi desain.

Pertanyaan penelitian:

1. Metode yang digunakan perancang?

2. Satu metode lebih baik dari yang lain?

3. Metode yang beda akan menghasilkan kualitas yang beda?

4. Cara menyaring pengetahuan yang relevan?

5. Cara memilih dan menggunakan sumber inspirasi yang tepat?

Tujuan

Penelitian ini berfokus pada penyusunan ulang dan menjelaskan kembali pemikiran strategis serta proses desain dalam arsitektur selama abad ke-20

2. Sifat Proses Desain

Dalam buku Design Methods: Seeds of Human Future (1980), Jones, J. Christopher terdapat langkah-langkah dasar dalam proses desain yaitu

1) Pertama, pengumpulan informasi: mencakup pada pengumpulan data dengan cara mengatur, menganalisis, dan memastikan bahwa informasi tersebut relevan dengan posisi desain, serta mengintegrasikannya ke dalam konsep yang diinginkan.

2) Kedua, pengujian: mencakup pengambilan keputusan desain melalui proses yang memanfaatkan kemampuan intelektual, intuisi, dan pengalaman pribadi desainer.

3) Ketiga, proses evaluasi: mencakup penilaian terhadap kesesuaian keputusan- keputusan tersebut dengan masalah desain yang ada.

Terdapat dua jenis aktivitas intelektual:

1) Aktivitas intelektual yang tidak sadar: Berhubungan dengan kemampuan intelektual dan kreativitas.

2) Aktivitas intelektual yang sadar: Berhubungan dengan rasionalitas dan kemampuan logis.

Pendekatan Ideologi Intelektual Untuk Proses Desain

Pendekatan intelektual terbagi menjadi 3 pendekatan ideologi yaitu:

(2)

1) Model Logis Rasional (glass box): proses desain adalah proses logis yang dapat dijelaskan. Model ini bergantung pada analisis semua masalah desain dan memecahnya menjadi masalah kecil dan elemen-elemen dasar yang mudah dianalisis. Kemudian, setiap bagian diselesaikan secara terpisah dan disatukan kembali untuk menciptakan solusi terbaik.

2) Model Kreatif Intuitif (black box): Model ini lebih fleksibel dan disesuaikan dengan pemikiran kreatif desainer. Dalam model ini, ide-ide kreatif di dalam pikiran desainer bekerja secara tidak sadar di dalam kotak gelap yang berisi pengetahuan dan pengalaman sebelumnya.

3) Model Partisipatif Kolektif: Pendekatan ini merupakan pengembangan dari dua model sebelumnya, di mana peran pengguna atau kelompok desainer dapat diaktifkan dalam proses desain. Pendekatan ini menekankan bahwa partisipasi pengguna dalam proses desain dan pengambilan keputusan sangat penting. Ini bisa diterapkan melalui berbagai metode, seperti kuesioner, yang membantu menjelaskan posisi desain kepada pengguna.

Sifat dalam memecahkan masalah desain

Sifat dari proses desain berubah dari tradisional menjadi kreatif hingga inovatif tergantung pada berbagai faktor:

 Kualitas masalah desain.

 Sifat konten (baik lingkungan alami atau fisik di sekitar bangunan)

 Kapasitas, keahlian, dan inventarisasi desainer

 Aktor lain yang terlibat dalam proses desain.

3. Tinjauan historis tentang proses desain 3.1 Proses desain versi tradisional

1) Dimensi pertama : tahapan berurut dalam proses desain

a. Model Asimow 1962: Primary Needs, Feasibility Study, Preliminary Design, Detailed Design, Planning for Production, Planning for distribution,Consumption Planning, and Project Delivery.

b. Model RIBA:

 Briefing (Inception - Feasibility Study)

(3)

 Sketch Planning (Outline Proposal - Scheme Design)

 Working Drawing (Detailed Design - Production Of Information - Bill Of Quantities - Tender Action)

 Site Operation (Project Planning - Operation On Site – Completion - Feed Back)

2) Dimensi kedua : the decision-making process 3.2 Proses arsitektur antara tradisional dan kreatif

(4)

Jurnal penelitian ini berjudul "Design Process & Strategic Thinking in Architecture" yang dipresentasikan pada Konferensi Internasional tentang Arsitektur & Teknik Sipil (ICASCE) pada tahun 2016. Jurnal ini membahas bagaimana proses desain dapat dianggap sebagai strategi pemecahan masalah yang menggunakan kemampuan kreatif dalam memadukan seni dan ilmu pengetahuan untuk menghasilkan solusi desain.

Abstrak:

Penelitian ini mengeksplorasi berbagai metodologi dan strategi dalam proses desain arsitektur. Penulis berusaha untuk mendefinisikan ulang pemikiran strategis dan proses desain selama abad ke-20 dengan menganalisis metode desain yang berbeda serta

membandingkan metode tradisional dengan metode integratif di era informasi. Penelitian ini bertujuan memberikan pandangan komprehensif tentang berbagai pendekatan desain dan mengidentifikasi perbedaan antara proses desain tradisional dan yang lebih integratif di era digital saat ini.

Pendahuluan:

Metodologi proses desain dan pemikiran strategis memainkan peran kunci dalam

pengembangan solusi desain yang inovatif bagi banyak arsitek. Metodologi desain muncul sebagai disiplin ilmu independen pada tahun 1960-an, dan sejak itu, banyak studi telah ditulis untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mengusulkan metode alternatif untuk pemecahan masalah kreatif.

Masalah Penelitian:

Penelitian ini mengidentifikasi fenomena berkembang di antara arsitek yaitu “Inspirasi dari bangunan yang ada sebagai metode”. Beberapa arsitek mengalami kesulitan untuk

mendapatkan inspirasi dari bangunan yang sudah ada, sehingga kadang-kadang hasilnya lebih seperti “Copy-paste” daripada inspirasi yang disengaja.

Tujuan Penelitian:

Penelitian ini berfokus pada upaya untuk mendemistifikasi pemikiran strategis dan proses desain dalam arsitektur abad ke-20 melalui analisis literatur yang ada tentang berbagai metodologi desain dan pemikiran strategis. Penelitian ini bertujuan memberikan wawasan menyeluruh tentang perbedaan pandangan yang ada, dan membedakan antara proses desain tradisional dengan yang lebih integratif selama era informasi.

Temuan Utama:

1. Model Desain Tradisional: Proses desain tradisional dilihat sebagai proses dua dimensi yang mencakup tahap-tahap sekuensial (identifikasi masalah hingga implementasi) dan proses pengambilan keputusan (analisis, sintesis, evaluasi, dan pengambilan keputusan).

2. Pendekatan Pemikiran Desain: Ada beberapa pendekatan utama yang digunakan dalam proses desain, yaitu model logis-rasional, model kreatif-intuitif, dan model partisipatif kolektif. Ketiga pendekatan ini memberikan pandangan yang berbeda tentang bagaimana masalah desain dapat dipecahkan.

(5)

3. Model Pemikiran Desain Kontemporer: Model desain kontemporer mencakup metode akademis dan praktis yang memungkinkan berbagai mode pemikiran untuk berpartisipasi dalam setiap tahap kegiatan desain. Pendekatan ini melibatkan pemikiran dasar, pemikiran logis, dan pemikiran kreatif yang bekerja secara bersamaan untuk mencapai solusi desain yang optimal.

Kesimpulan:

1. Proses desain terdiri dari tiga fase utama: pengetahuan, pengembangan alat (Codex Rules), dan penemuan.

2. Metodologi desain tradisional cenderung mengikuti proses yang berurutan, sedangkan model baru memungkinkan mode pemikiran yang berbeda untuk berpartisipasi di setiap tahap kegiatan desain.

3. Inspirasi sadar dari bangunan yang ada dapat menghasilkan proses desain yang unik dan kreatif yang tidak hanya meniru tetapi juga mengembangkan konsep yang ada.

Penelitian ini menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam tentang berbagai pendekatan dalam proses desain arsitektur untuk menghasilkan solusi yang lebih inovatif dan kreatif.

(6)

Rangkuman general dan kritik Positif:

Pada penelitian ini yang berjudul “Design Process & Strategic Thinking in Architecture”

membahas terkait dengan eksplorasi proses desain dalam arsitektur. Sebelum pembahasan, peneliti berhasil memberikan Gambaran menyeluruh dengan mendefinisikan dan merincikan dahulu terkait dengan proses desain dan strategi berpikir hingga ke evolusi proses desain dalam arsitektur. Pada penelitian ini menunjukkan perkembangan metodologi desain dari yang awalnya proses tradiosional yang bersifat struktural (teoritical) hingga saat ini yang berkembang menjadi fleksibel dan dinamis.

Penelitian ini berhasil membedah secara rinci bagaimana proses desain yang dijelaskan pendekatan proses desain yang dibagi menjadi 3 metode yaitu logical rational, creative intuitive, dan participation collective. Selanjutnya Sejarah dari proses desain terdapat perkembangan proses desain dari yang tradisional (teoritical) dimana penulis membagi dua dimensi proses yaitu stage design process dan decision-making process hingga ke proses antara yang tradisional dan kreatif.

Penelitian ini memberikan penjelasan menyeluruh secara detail dan rinci terutama pada memberikan perbandingan serta pendapat-pendapat dari arsitek terkemuka, dan diberikan contoh karya mereka. Yaitu pada penelitian ini merinci terkait metodologi desain yang berkembang saat ini pada arsitektur kontemporer, yang Dimana dibagi menajdi 2 metode yaitu

 akademik (bersifat analisis dan riset): pada penjelasan ini peneliti juga membahas pentingnya upaya yang cukup besar untuk mengakui interaksi antara siswa dan pendidik dalam model pembelajaran.

 praktikal (bersifat mereview dari pendapat arsitek terkenal terkait desain proses terhadap arsitektur kontemporer): pada penjelasan ini juga dilakukan perbandingan yang mencakup pandangan dari beberapa arsitek terkenal (seperti Frank Gehry, Zaha Hadid, Toyo Ito, dan Peter Zumthor) terhadap proses desain dan pemikiran strategis.

Dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses desain dibutuhkan ilmu dasar dari para pendahulu sehingga menghasilkan karya yang kreatif. Dan dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses desain setiap waktu dan setiap orang bermacam-macam style desain tergantung background pengetahuan, lingkungan, dan taste desain di setiap individu

Kritik negatif:

Penjelasan pada penelitian ini terlalu teoritis dan kurang menunjukkan contoh implementasi, kelebihan dan kelemahan setiap teori yang dibahas.

Peneliti terlalu merincikan banyak teori sehingga kurang jelas teori mana yang saat ini umum digunakan.

Penjelasan dari teori yang dijabarkan terlalu banyak yang tidak terurut sehingga menunjukkan ketidakjelasan hubungan antar teori-terori yang dijabarkan, apakah terdapat keterkaitan atau tidak.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, pada kesempatan tugas perancangan desain interior ini saya tertarik untuk membuat sarana Kiddy School and Camp, dimana sarana ini tidak hanya bersifat

“Hotel Resor di Pantai Siung Dengan Pendekatan Arsitektur Jawa Berdasarkan.. Gagasan Desain Kontemporer” ini masih jauh dari sempurna,

Arsitektur kontemporer dalam penerapanya dapat terwujud dalam bentuk objek arsitektur yang kekinian, dengan desain yang tidak sama seperti museum atau galeri pada umumnya

Tahapan ini merupakan dimana hasil penelitian dapat diterapkan kepada pengguna, dimana aplikasi pendataan keluarga miskin dengan menggunakan Metodologi

Pada desain bentuk menggunakan Kontemporer yang memiliki desain terus berkembang dengan mengadaptasi setiap Design maupun teknologi yang ada lalu diterapkan pada bangunan. Terdapat

Perancangan Depok Creative Hub Dengan Konsep Arsitektur Kontemporer di Kota Depok adalah suatu proses desain dengan pertimbangan analisa untuk menyusun pelaksanaan

Rancangan objek wisata khususnya taman bunga menerapkan desain kontemporer yang mencirikan proyeknya yaitu vintage arsitektur melalui dekorasinya identik dengan bunga

30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Metode yang digunakan dalam pembuatan “Desain Sistem Informasi Wisata di Jalur Perjalanan Yogyakarta-Magelang-Semarang Berbasis