Poltok Portogi Nainggolan Perubohon Strotegi Keomonon"" 273
PERUBAHAN STRATEGI KEAMANAN AMERIKA SERIKAT DI ASIA.PASIFIK DAN RESPONS INDONESIA SRATEG/C CHANGES OF US SECURIIY POLICY
,N
PACIFIC AS/,A AND INDONESIAS RESPOA'SE Poltak Partogi Nainggolan*
Naskah diterima 9 Desembe
r
2O!3, disetujui 23 Desember 2013 obstroctsince the end
of
2077, IJS chonging policy on Asio-pocific can be more obviously seen. President oboma, for exomple,has stoted thot tJS will permonently exist in the region after for long-time focused its policy on Middle Eost ond Europe' This orticel
is
partof
reseorch report on the choiging poradigm ofus
security policy in the Asia-Pacific region' The orticleis
developed fromo
descriptive anolyticot research which applieso
quotitative method. Dato gathering is conducted by combining tibrory studies ond on open in-depth interview. Findings reveal the relevance between us nationol interest ond its strategic pivot in the Asio-Pacific region, ond the lndonesion militory response to it'Keywords: l)5, !ndonesia, PRC, security policy, security porodigm, strategic interest, strotegy pivot, Asia-Pacific abstrak
Sejak akhir 2011, perubahan kebijakan Amerika Serikat (AS) di kawasan Asia Pasifik tampak semakin jelas' Presiden obama telah menyatakan secara tegas kehadiran kembali AS di kawasan ini setelah selama ini lebih menitikberatkan kebijakannya di Timur-Tengah dan Eropa. Tulisan ini bagian dari hasil penelitian tahun 2012 mengenai perubahan orientasi kebijakan keamanan AS di kawasan. Penelitian bersifat deskriptis-analitis, dengan menggunakan metode kualitatif. pengumpulan data dilakukan melalui kombinasi studi kepustakaan dan wawancara mendalam. Temuan penelitian memperlihatkan kaitan kepentingan nasional AS dan perubahan strategi keamanannya di Asia Pasifik, serta respons militer Indonesia terhadap perubahan tersebut.
Kata
kunci:
AS, Indonesia, RRC, kebijakan strategis, keamanan kawasan, Asia-Pasifikl.
PendahutuanA.
Latar Belakangkeamanan, paradigma keamanan, lingkungan strategis, kepentingan
Untuk pertama kalinya seorang Presiden
AS mengunjungi wilayah Darwin, Northern
dilaporkangelar
pasukanmarinir
ASdi
DarwinTerritory, Australia. Dalam kunjungan yang
tersebut dilakukan secara permanen. Kehadirandilakukan Presiden Barack Obama pada 15 secara permanen ini sebenarnya
telah Nopember 2011itu, diumumkan
keinginanAS dipertimbangkan
beberapatahun
sebelumnya meningkatkan keberadaan militernyadiwilayah ketika Washington_ mulai
memperkuatAsia-Pasifik. Bersama dengan PM Australia,
komandoPasifik-nya.'Gelar
pasukan AS secaraJulia Gillard, Obama telah mengumumkan permanen di Australia ini
melengkapipenempatan 2.500 personil marinir AS di
pangkalan mata-mataJoint
Defence Focility dl pangkalanmiliter
Australiadi Darwin.l Pasukan Pine Gap dekat Alice Springs. Selain
barakmarinir ini diharapkan akan bertindak cepat
Robertson di Darwin, lokasi-lokasi lainsepertidi
atas masalah-masalah kemanusiaan dan Perth di barat Australia mungkin juga
akan*
Penulis adalah Peneliti Utama lV/e dan Profesor Riset Hubungan lnternasional pada Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3Dl) Sekretariat Jendral DPR Rl, dapat dihubungi di alamat e-mor'l:digunakan
oleh
pasukan AS. Kehadiranmiliter
AS di Australia akan menambah
jumlahpasukan marinir negeri itu yang sudah
ada t Rita Ufi Hutapea. "Wow! 2.500 Marinir AS Akan Ditempatkan di ' "AS Gelar Pasukan Marinir Permanen di Darwin," Kompos.com, lIAustrafia," detikNews, 16 November 2011, diakses 11 Januari 2012. November 2011, diakses 11 Januari 2012.
keamanan di kawasan Asia Pasifik,
danbergerak
lebih
seringdari dan
keluar Northern Territory.Walaupun dengan sistem
rotasi,274
sejak lama
di
Okinawa, Jepang,dan di
Guam, sebagai pasukantempur utama
ASdi
Pasifik.Dalam kesepakatan dengan
Australiadiungkapkan akan banyak pasukan AS singgah di sana.
Gelar pasukan marinir AS
merupakantindak lanjut dari kunjungan
Presiden Obamayang
semakinsering ke
kawasanAsia
pasifik belakanganini.
Obamatelah
beberapakali
ke Indonesia,yaitu Jakarta dan Bali, dan
hadirsecara langsung dalam pertemuan
ASEAN.Pangkalan
militer Darwin juga berjarak
tidak jauh dengan wilayah Indonesia, yaitu hanya 820 kilometer.3Gelar pasukan AS di
Australiamerupakan gelar pertama kalinya
sejakberakhirnya Perang Viet Nam tahun
L973.Kehadiran militer AS di kawasan ini
terusmenurun sejak
ditutupnya 2
pangkalanmiliter
utamanyadi
Filipina, yakni Subic Bay dan ClarkField.
Karenaitu, pemimpin Republik
RakyatChina (RRC) berpandangan
denganpengumuman kebijakan keamanan
barunyatersebut, AS berupaya melakukan
strategi pengepunganbaru (new containment
policy)terhadap
RRC,baik secara militer
langsung maupun ekonomi.a Presiden AS, Obama, sendiritelah mengatakan AS tidak akan
pernah melupakanatau
meninggalkan kawasan Asia, sekalipun Perang Dingin telah berakhir.sMantan Menteri pertahanan
(Menhan)yang kini merupakan anggota Kongres
dariPartai Republik dan
Co-Chairman US-ASEANStrategy
Commission,William Cohen,
dalamkunjungan ke Jakarta mengatakan AS
kinimemang lebih peduli dengan Asia. Hal
ini disebabkan karena ekonomi ASEAN yang terustumbuh dan menjadikan kawasan
Asia Tenggarakian dinamis. Kemudian,
RRC telahmuncul
sebagaikekuatan ekonomi dunia
dansemakin kuat perkembangan
militernya.Namun, Cohen
menegaskan,dengan
alasanKojion Vol. 78 No.4 Desember 2013
apapun, RRC tidak boleh
mendominasikawasan. Dengan alasan inilah,
pemerintahObama menggeser kebijakan
keamanannya dewasaini, dari fokus di
Timur-Tengah, yakni lrak dan Afghanistan, ke Asia pasifik, agar Asia- Pasifik yangstabil dapat
dipertahankan dalamjangka panjang. Cohen
menambahkan,pemerintah AS mengintroduksi strategi
barumiliternya, karena perang baru diakui
masihdapat muncul di
kawasanini
kapan saja, jika pengambil keputusan salah perhitungan.6Meningkatnya kehadiran militer AS
diAsia-Paslfik dapat dilihat pula dari
upayamenjadikan wilayah Australia
sebagai pangkalanpesawat pengintai jarak jauh
tidak berawak (dronel.ljin telah
diperoleh, w6laupun MenhanAustralia
mengatakanpilihan
basis di Kepulauan Cocos masih diperhitungkan, karenaharus ditingkatkan infrastrukturnya
danfasilitasnya. Namun, lokasi
ini
yang paling ideal untuk memantaujalur
pelayaran paling sibuk di dunia danjuga
Laut China Selatan.T KepulauanKarang Cocos, dapat dimanfaatkan
sebagai pangkalan udaradi
kawasan Samudera Hindia, Barat Laut Australia,tidak
hanya untuk pesawat pengintai berawak,tetapi
juga tanpa awak dan senjata,Globot
Hawks.sDalam
rangka proyekitu, Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu)
ASUrusan Asia
Timur dan pasifik, Kurt
Campbell, beradadi
sanalebih dari
seminggu.pM
Gillardjuga telah mendiskusikan
kemungkinan penggunaan Kepulauan Cocos dengan MenhanPanetta. Analis mengatakan
Australia merupakan aset strategis AS, sebab,dari
sana, ASdapat
memantau perkembangan RRC, serta kehadiran dan kepentingannya di Asia-pasifik.eTindak
lanjut dari
perubahan kebijakan keamanan ASdiperlihatkan dengan
diplomasiofensif
ASdi
kawasan.Menlu Hillary
Clinton,selain telah memanfaatkan forum lain,
jugadatang ke Indonesia, menemui
Menlu' "AS Gefar Pasukan Marinir permanen di Darwin,,, Kompos.com, tl
November 2011 , loc.cit, diakses l1 Januari 2012.
a Prayitno Ramelan, ..perseteruan AS dan China di Laut China Selatan,,, Seputor lndonesio, 22 November 2011.
' "AS Gefar Pasukan Marinir permanen di Darwin,,, Kompos.com, LL November 2011, /oc.cit, diakses 11 Januari 2012.
t "Wifliam Cohen: Ingin Memastikan ASEAN Stabil,,, Mojalah Tempo,22 Janurai 2012: 101, diakses 11 Januari 2012.
' Fefy Dwi H dan Andika Hendra M,,,Australia Basis Drone AS,,, Seputor lndonesio,29 Maret 2OtZ: 16.
8 "Austrafia Bantah Soal pulau Calon Basis Militer,,, Koran Tempo, 29 Maret 2012: A14.
t Fefy Dwi H dan Andika Hendra M, /oc.cit.
Poltok Portogi Noinggolon Perubohon Strotegi KeomonQn,...
Natalegawa dan Presiden Yudhoyono pada 3-4
September 2OL2, khusus
membahasperkembangan
Laut China Selatan dan
kerja samamiliter.lo
Menlu Clinton menegaskan, "AS percayatidak
adasatu
negarapun yang boleh bertindak semaunya meningkatkan keteganganatau memperjuangkan klaim teritorialnya."ll
Walaupun tidak menyebut
tentang
RRC, namun penegasanMenlu Clinton diarahkan
kepada RRC.12ltulah sebabnya, setelah
penegasanMenlu
Clinton,pemerintah
RRC mengeluarkan kecaman kepada AS agarjangan ikut
campur dalam sengketateritorial
yang terjadi.13B. Perumusan Masalah
Pemerintah Indonesia tidak
terusikdengan pengumuman Presiden AS
Obamatentang perubahan kebijakan keamanan
dikawasan. Dalam pandangannya, SBY
tidakmenunjukkan kekuatiran, dan
berpendapatkehadiran pasukan itu dibutuhkan
untuk operasi darurat penanggulangan bencana alam,di
negaradan
kawasanyang rawan
terhadap bencanaalam. Menteri Koordinator
(Menko)Polkam Marsekal (Purn) Joko Suyanto
danPanglima TNI Laksamana Agus Suhartono, tidak menanggapi hal
itu
sebagai hal serius, dan adakaitannya dengan perkembangan
kawasan.Alasannya,
jika
memang ada kaitannya denganupaya
meresponskebangkitan militer
RRC dikawasan, AS masih perlu
membangun pangkafan bagi armadaudara
F-22raptor
dankapal
induknya,di luar gelar
pasukan marinir secara permanen.loSatu-satunya
sikap kritis dari
kalanganpemerintah adalah dari Menlu
Natalegawayang
mengantisipasidampak
kebijakan AS ituterhadap perkembangan kawasan.
MenluNatalegawa kuatir berdampak
meningkatkan ketegangandiAsia
Pasifik, karena akan menjadikawasan itu menjadi perebutan
pengaruht0 "Kunlungan Hillary Clinton: As-lndonesia Bahas Laut Cina Selatan dan Kerja Sama Militer," Suoro Pembaruon, 3 September 20L2: t5.
11 "Hindari Konflik Wilayah," Republika,3 September 2012: 15.
t'
Arif Hulwan, '?s Berupaya Bendung Pengaruh China di Pasifik, Medio lndonesio,2 September 2OI2: 2.tt "Hillary Clinton Puji Indonesia: China Kecam AS Jangan lkut Campur dafam Sengketa," Kompos,5 September 2012: 8.
to "As Gefar Pasukan Marinir Permanen di Darwin," Kompas.com, tI
November 2011, diakses 11 Januari 2012.
275
negara-negara besar. Sehingga, reaksi
yangprovokatif tentu saja dapat
menimbulkan kesalingtidakpercayaan antar-negara.ttDengan Filipina, AS
tengahmerundingkan rencana untuk
menempatkan pasukandan
alutsistanya dalamjumlah
besar,secara berkala, mengganti istilah
permanen, kembali di bekas Pangkalan Subic Bay dan Clark Field. Dari kedua pangkalantersebut, militer
ASdapat menjangkau negara manapun di
AsiaPasifik. Sampai
pertengahan tahun
2013 saja, tefah ada kunjungan 72 kapal perang dan kapal selam ASke
Subic,atau meningkat
signifikan dibandingkan selamatahun
2OtO, yang hanya 51 kali.16 Peningkatan kehadiran ASdi
kawasandiikuti
dengan merapatnya kapal logistikmiliter AS di Pelabuhan Cam Ranh, Viet Nam,
danrencana penempatan 4 kapal tempur
khusus kawasan pesisirdi
Singapura. Sehingga, upayameneliti hubungan perkembangan
kebijakan keamanan ASdiAsia
Pasifik dewasa ini menjadipenting. Hal ini akan menjawab,
bagaimanaimplikasi pergeseran kebijakan
keamananterhadap persepsi ancaman
keamananIndonesia,
dilihat dari
perspektif para pembuat kebijakan di sektor pertahanan-keamanan ?C.
Tujuan PenelitianHasil penelitian ini secara
khususdikontribusikan untuk Komisi 1 DPR
yangmembidangi masalah luar negeri,
keamanan,komunikasi dan intelejen.
Laporannya dapatdimanfaatkan untuk rapat-rapat kerja
denganmitra kerja pemerintah terkait,
sepertiKementerian Luar Negeri,
Kementerian Pertahanan, TNl, BadanIntelejen
Nasional, dan instansi lain yang tugasnyaterkait
masalah luar negeri dan pertahanan-keamanan.D. Kerangka Pemikiran
1.
Pemahamantentang
AncamanYang esensial harus dijelaskan
adalahbagaimana persepsi ancaman itu
dibangun.Dalam teori yang dibangun kalangan
realis, lt "AS di Australia Bukan Ancaman bagi ASEAN," 16 November 2012,http;//us.dunia.vivanews. com/news/read/264838-as-dFaustralia- buka...diakses 11 Januari 2012.
t' Jerome A. Wirawan,"Militer AS Perkuat Eksistensi," Medio lndonesia, 13 Agustus 20t3: 20.
276
persepsi ancaman dikaitkan dengan
persepsipara pengambil keputusan tentang
kekuatan.Hal
ini
logis karena kalangan realis, fokus padafaktor-faktor material (Waltz, t9791.
Dalam pandanganini,
negara-negarayang
memilikikekuatan lebih besar cenderung
selalumemberikan ancaman kepada
negara-negara(tetangga) mereka yang lebih
lemah.Sedangkan (varian) realis lainnya, memperluas
lagi faktor-faktor yang berkontribusi
padaancaman, misalnya,
proximitas
geographis danadanya kapabilitas untuk menyerang
(Waltz,tg87l.L7
Di pihak yang berlawanan,
kalangan konstruktifis,telah
menentang hubungan yangdeterministik antara kekuatan dan
ancaman.Kalangan
konstruktifis, yang dalam
analisisnyamelihat faktor-faktor non-material -yakni
ide-ide, nilai-nilai yang dianut, diadopsi
ataumempengaruhi para pengambil
keputusan,atau
pandangankultural
mereka secara luas-- berpandanganbahwa ide-ide adalah
variabelyang krusial dalam menilai tingkat
ancaman yang ada. Penelitian-penelitian yang lebih majumengembangkan analisis yang
mengaitkanmodel formasi identitas dengan
persepsiancaman. Kalangan konstruktifis
yangmenggunakan model analisis
inimengemukakan
indikasi bahwa identitas
yangdi-share bersama menurunkan
persepsiancaman,
dan identitas bersama
merupakan sebuah hubungan yang dikonstruksikan secarasosial, yang keduanya bervariasi dan
dapat dimanipulasi.lsPersepsi tentang keamanan
nasionalmenyangkut upaya negara menciptakan
rasaaman bagi individu warganya, yang
segalakebijakannya didasarkan pada
kepentingannasional, bukan kelompok dan orang
perorang.te Juga, setiap kebijakan tentang keamanan nasional harus dirasakan
semua17 Lihat. David L. Ruosseau, Dan Miodownik, dan Deborah Lux petrone,
"ldentity and Threat Perception: An Experimental Analysis," paper presented for annual meeting of the American Political Science Association, S.F, California: 2001.
'" lbid.
t"'Dasar
Penyusunan Norma," Naskoh RuU Keamonon Nosionot, droft yang diajukan pemerintah (Kementerian Pertahanan -Kemenhan), 2011, hal. 18.
Kajian VoL 78 No.4 Desember 2073
warga, mengingat setiap
manusiamembutuhkan rasa aman dan
inginmelanjutkan kehidupannya secara
damai.Karena keamanan dan kesejahteraan
salingmempengaruhi, ancaman dan
gangguanterhadap keamanan nasional akan mengganggu
kondisi kesejahteraan sosial, dan
sebaliknya, kondisi kesejahteraan nasional yang buruk akanmenimbulkan banyak persoalan
keamanannasional. Juga, karena ancaman
keamanan nasional dewasaini
semakin beragam, maknakeamanan nasional lebih luas dari
sekadarpertahanan
negaradan upaya
menangkalnya.Dalam konteks
ini,
penyelenggaraan keamanannasional yang komprehensif menjadi
bagianyang tidak terpisahkan dari gatra
kehidupan berbangsa dan bernegara, baik ideologi, politik,ekonomi, sosial-budaya, dan
pertahanan-keamanan, yang harus
memperhatikankepentingan nasional dalam pergaulan
antar-bangsa atau perkembangan
hubungan internasional.20Adapun yang dikategorikan
ancamanyang dapat
mengganggukeamanan
nasionalIndonesia,
sebagaimanayang disusun
dalam NaskahAkademik
Rancangan Undang-Undang(RUU) Keamanan Nasional yang
diusulkanpemerintah,
adalah (1) disintegrasi bangsa, (2)terganggunya kerja sama
ekonomiinternasional, (3) ketidakstabilan
ekonominasional, (4) intervensi negara lain,
(5)kejahatan lintas negara, (6)
ketergantunganterhadap negara lain, (7)
ancaman terhadaphukum nasional, (8) ancaman
terhadaplingkungan hidup, (9) konflik kawasan,
(10) ancaman senjatanuklir,
kimia, dan biologi, (11) bencana alam dan non-alam, (12) dantuntutan
sistembaru dalam
pemerintahan.2l Dari jenis- jenis ancaman di atasterdapat
lebih dari 4 jenisancaman terkait dengan kehadiran
daninteraksi dengan pihak asing, yakni
ancamannomor 2, 3, 4, 7, 9, LL dan 12.
Selanjutnya,dilihat
secaralebih
khusus, ancaman nomor 2,4, 9 dan 11 terkait langsung dengan
pihak'o tbid,hal. L9.
"
Naskoh Akodemik RIJ|J Keomanon Nosionol, yang diajukanpemerintah (drolt Kemenha nl,2otl, hal. 10 etsegq.
Poltok Portogi Noinggolon Perubahon Strotegi Keomanan..,
asing. Pada ancaman
jenis
ke-2, terganggunya kerjasamaekonomi internasional,
eskalasinyadisebabkan terutama oleh
ketidakpastianhukum atau kebijakan pemerintah,
danketidakpastian jaminan keamanan.
Padaancaman jenis ke-4, campur tangan negara lain, eskalasinya
diawali suatu kepentingan
negara asing melalui perorangan, kelompok, dan/atauorganisasi tertentu dalam
mengintervensikebijakan sistem pemerintahan,
termasuk dalam penanggulangan terorisme, yang disertai tekanan terhadap pemerintah. Kemudian, padaancaman jenis ke-9, konflik
kawasan,eskalasinya
dapat diawali kegiatan
spionase,konflik
perbatasan, pelanggaranwilayah,
spillover conflict, blokade, pemboman, dan
invasimiliter.
Sedangkan dalam ancamanjenis
ke-1L,keterlibatan pihak asing, terkait
dengandilakukannya operasi kemanusiaan,
karena bencana itu telah mengakibatkan sebagian atauseluruh fungsi pemerintahan di wilayah
yangterkena bencana, terganggu,
danmengakibatkan jatuhnya korban
manusia dalamjumlah
besar, yangtidak
dapat ditangani dengan cara-cara biasa.22Persepsi ancaman keamanan Indonesia
lebih rinci lagi dirumuskan sebagai
masalah keamanan nasional yang bersumber dari dalamdan/atau luar negeri, yang bersifat
langsungmaupun tidak
langsung.Di sini,
penggunaanistilah dan/atau menggambarkan
bahwa ancaman keamanan nasional yang datang dari luarnegeritidak
selalu berdiri sendiri. Selan itu,maknanya bisa didahului oleh
upayapenggerogotan sasaran dari
dalam,sebagaimana yang diidentifikasi para ahli dalam 'perang generasi keempat'.23 Namun, ancaman
militer
negara lain selalumerujuk
pada adanyagangguan terhadap keutuhan wilayah
dankedaulatan nasional, yang menjadi
tanggungjawab TNl, dibantu
dengankomponen
lainnya sesuai kompetensi.Dalam hubungannya dengan
persepsiancaman dan upaya meresponsnya,
yangdimaksud dengan kebijakan operasional
danstrategi militer dalam perspektif
kepentingan" lbid.
" lbid,
277
Indonesia adalah penentuan dan
penetapantentang pembangunan, pembinaan,
danpenggunaan kekuatan TNI
berdasarkanperkembangan lingkungan
strategis.2a Terkaitmatra laut, masalah keamanan laut
tidak hanya merupakan masalah penegakan hukum, namunjuga
kondisilaut
yang aman digunakanpara
penggunanyadari berbagai
negara, danbebas dari segala bentuk ancaman
ataugangguan. Termasuk gangguan ini
adalahancaman militer, pembajakan,
perompakan, sabotaseobyek vital,
aksiteror
bersenjata dilaut, dan ancaman navigasi,
SDA-nya, serta pelanggaran hukum.Walaupun
pemahamanatas
keamanannasional sudah berkembang luas,
tujuankeamanan nasional tetap tidak
dapatdipisahkan dengan segala tindakan
untukmempertahankan kedaulatan,
integritasteritorial, kebebasan politik, dan
promosikeamanan kawasan.2s
Analis studi
keamananseperti Barry Buzan, sejak dini
telahmemperkenalkan pemahaman atas
konsep keamanan dalam makna yang lebih kompleks.26 Sementara,kalangan realis, sejak dulu
tetapmenekankan masalah keamanan
nasionalsebagai masalah pertahanan atau
militer,sehingga fungsi utama negara
adalahmelindungi
penduduknyadari setiap
ancamanluar yang
membahayakan.2TDalam
perspektif Indonesia, mantan Menhan Juwono Sudarsono,melihat keamanan nasional
mencakup pertahanan negara,yang
harus dikordinasikanoleh pemerintah nasional untuk
menegakkan kedaulatan bangsa, keselamatan, kehormatan, dan keutuhan NKRl.28Jadi, walaupun sudah
berkembang sebagai konsep yang komprehensif, keamanan24 "Penielasan RUU Keamanan Nasional," draft Kemenhan, 2011, hal.
tO, op.cit.
" Lean le Roux, "Defining defence requirements: Force design considerations for the South African National Defense Force," AJricon Security Review, Vol.8, No. 5, 1999, hal. 1.
" Lihat, misafnya, Barry Bvzan, People, States dnd Feori An Agendo fro lnternotionol Security Studies in the Post-Cold War Era, New York, Harvester Wheatsheaf, 1991.
" Lihat untuk ini, misalnya, Eugene J. Meehan, lohn P. Roche, Murray s.
Stedman, lr. The Dynamics of Modern Government, New York:
McGraw-Hill, 1966: hal. 365-472.
" Juwono Sudarsono, Materi Rapat di Cikeas, gogor, 11 Pebruari 2001, dafam A/oskoh Akodemik RUU Keomonan Nosionol, yang diajukan pemerintah (droJt Kemenha nl, 20Lt, hal. LO et seqq, loc.cit.
278
nasional
tetap
merupakan bagian penting yangharus diperhatikan,
bersama-sama keamananinsani (human securityl, mengingat
iamerupakan
respons atas ancaman
keamanan negaradan integritas wilayah
nasional.Di
sisilain, keamanan nasional berdimensi
militer,dalam bentuk ancaman maupun
solusinya,walaupun tidak mengenyampingkan
solusidiplomatik yang efektif. Ini berarti,
dalamperspektif Indonesia, sarana utama
untuk meresponsnya adalah militer.2eSelanjutnya, perlu dipahami
bahwakepentingan keamanan nasional
selaluberubah. la dapat dilihat dari 2
perspektif,yakni, pertoma, apa yang disebut
sebagaikepentingan keamanan nasional yang berpijak
dari
ancamanyang sedang, atau
diantisipasiakan mengancam upaya pencapaian
tujuan nasional (issue-basednational security, threot- bosed national securityl. Contohnya
adalahkrisis ekonomi, gangguan
separatisme,pemberontakan bersenjata dan
lain-lain.Sedangkan keduo adalah yang dikenal sebagai
interest-based notionol security,
yaknikeamanan nasional sebagai
sebuahkepentingan yang harus dipenuhi
untukmencapai tujuan nasional itu, antara
lain,mempertahankan integritas
wilayah,kedaulatan nasional, dan seterusnya, yang lebih
bersifat mendasar dan jangka
panjangdibandingkan dengan perspektif pertama.30
E. Metodologi
Penelitian1.
Jenis PenelitianPenelitian ini merupakan
penelitiandeskriptis-analitis. Hasilnya mempresentasikan
temuan riset
kepustakaandan
lapangan dari berbagaiwawancara mendalam.
Analisis atasberbagai temuan itu dilakukan
selanjutnya sebagaibagian dari laporan penelitian
akhir yang utuh.tt
Hasnan Habib, "Globalisasi dan Keamanan Nasional Indonesia,"makalah disampaikan kepada Komisi Politik DPA, Jakarta, 28 Januari 2000.
t
Edy Prasetyono, "sistem Keamanan Nasional," makalah penjelasan Naskah RUU Keamanan Nasional, droJt Kemenhan, 2011.Kajian Vol. 18 No. 4 Desember 2013
2.
Teknik Pengumpulan DataData dikumpulkan melalui
studi kepustakaan danteknik
wawancara mendalam melalui kunjungan ke lapangan ffield reseorchl.Wawancara mendalam dilakukan
denganpihak-pihak yang mempunyai tugas
pokokdalam
masalah pertahanan-keamanan, sepertiAngkatan Laut (AL), Angkatan Udara
(AU), Angkatan Darat (AD).Untuk matra laut,
pihak-pihak yang diwawancarai meliputi
pimpinan PangkalanUtama AL
(Lantamal)dan
ArmadaBarat dan Timur. Untuk matra udara,
pihak-pihak yang akan diwawancarai
meliputipimpinan
Landasan Udara (Lanud). Sedangkanuntuk matra darat, pihak-pihak
yangdiwawancarai mencakup pimpinan
Komando DistrikMiliter
(Kodim).3.
Lokasi Penelitian danWaktu
Penelitian lapangan dilakukan di wilayah
Provinsi
Papua,tempat berlokasi
perusahaantambang milik AS yang sangat
bermasalah,yakni PT. Freeport. Provinsi ini
menjadiperhatian pemerintah AS dan letaknya
tidakjauh dari
Darwin,Northern Territory,
Australia, basis penempatan pasukan marinir AS. Provinsi lainnya adalah Nusa Tenggara Timur, yang jugatidak jauh dari Darwin, yang
memilikiperusahaan tambang milik AS yang
sering dilanda aksi unjuk rasa.4.
Teknik Analisis DataData tertulis di-cross-check
denganinformasi dari wawancara mendalam.
Datayang diperoleh dari berbagai
macam sumbertersebut,
apakahitu primer
maupun sekunder,dianalisis dengan menggunakan
metodekualitatif. Setelah melalui
pembahasan yang mendalam,dibuat
kesimpulannya.ll.
Hasil dan PembahasanA. Menilai
Respons IndonesiaSejalan dengan
perkembangan lingkunganstrategis di
kawasan,di
lndonesia, Kajian Pertahanan StrategislStrategic
Defense Review -SDR) yangdibuat 2 tahun
sekali, danPoltak Portogi Nainggolon Perubahan Stategi KeamQnan...,
White Book (Buku Putih), yang
memuatpersepsi ancaman yang dihadapi
Indonesiahingga beberapa tahun ke depan,
masihdilakukan, dan dijadikan acuan
bagiperencanaan strategis pengadaan alutsista oleh
Kemenhan, terutama Dirjen
StrategiPertahanan {strahan), dan
pengembanganindustri pertahanan.3l Karena
itu,pengadaan/pembuatan
pesawat pengintai
nir-awak {drone) untuk meng-counter
ancamankegiatan drone milik militer AS sudah
ada dalam perencanaan strategis di Kemenhan.Namun, masih lemahnya
penyusunanpersepsi ancaman keamanan lndonesia melalui
SDR yang menghubungkannya
denganpengadaan alutsista kelihatan dari
belumstandarnya alutsista yang dimiliki militer Indonesia. Perbedaan persepsi
ancamankeamanan telah berakibat pada
perbedaan dalam standar alutsista yang digunakan dewasa ini oleh satuan-satuan TNl. Sebab,jika
persepsiancaman yang ada sama, hal itu
akanmenghasilkan pengadaan dan
penggunaanalutsista yang standar oleh angkatan
perang sebuah negara.Di luar itu,
proses pengadaanbarang dan jasa yang belum transparan
dan menjalankanprinsip-prinsip good
governance merupakan masalahnya.Sementara,
dari perspektif matra
udaraIndonesia, berbagai kejadian di
lapanganmenunjukkan rawannya wilayah
KepulauanIndonesia dari penyusupan dan
pelanggaranwilayah berbagai kapal dan pesawat
asing.Kasus
pelanggaran wilayah udara
lndonesia oleh pesawatmiliter
AS (yangtidak
memiliki ijinf
intas atau
security clearanceldi atas
Baweantidak berhenti di situ
saja,32 karena kemudianterjadi kasus serupa di atas Sumatera
danKalimantan, yang dapat diusir
denganpengawalan pesawat AURI melalui
wilayahudara Morotai. Setelah kasus ini, terjadi pelanggaran kedaulatan wilayah
udara Indonesia oleh pesawat sipil, yang melintas dari31 FGD "Revitalisasi Industri Pertahanan Indonesia dan Standarisasi Kebutuhan TNl," dan tanya jawab di P3Dl pada 24 Mei 21012 dengan Kol (L), Taufik Arief, ST, MM, mantan Kasubdit Pertahanan dan sekarang KabagTU Dukungan Menteri Setjen Kemhan.
" Wawancara dengan Letkol (Penerbang), Djoko Winarto, Danlanud El Tari NTT, di Kupang, pada 2 Oktober 2O12.
279
Honolulu dan Korsje menuju
Singapura.Walaupun tidak diketemukan adanya
misipengintaian (mata-mata) oleh
AS,tetapi
aksi pelanggaran wilayah udara secara sengaja olehpilot berpengalaman AS itu,
menyisakan pertanyaan, mengapa kegiatanitu
sampai perlu dilakukan.3tNamun, sekalipun
kekuatan AURIdapat memaksa turun
pesawat-pesawat pelanggar kedaulatan wilayah Rl tersebut, yangterpenting adalah bahwa wilayah
Kepulauan Indonesia,termasuk di perairan (laut),
selalumenarik dan menggoda pihak asing
untuk dapat melintasinya secara ilegal, walaupun adayang terdeteksi. Ini belum termasuk
laporankecurigaan dari petugas atau perwira
dilapangan mengenai adanya kapal-kapal
dan pesawat-pesawat asing yang melanggar wilayah namuntidak terdekteksi,
karena keterbatasan kuantitas dan kualitas peralatan TNI yang ada.3aB.
Perbedaan Persepsi dan DampaknyaLatar belakang pendidikan, pengalaman, dan penguasaan pengetahuan kematraan, serta pemahamam
tentang
keamanan strategis danperkembangan lingkungan strategis,
sertapengetahuan lapangan dan
penguasaan atasinformasi yang berkembang
mempengaruhicara pikir dan respons perwira TNI
dalammenanggapi gelar pasukan marinir AS
diDarwin.
Karenanya,dapat dipahami,
penilaianDanlanal Biak Kol (Mar) Prasodjo
yangberpendapat bahwa berita tentang
gelarpasukan
marinir
ASdi Darwin terlalu
dibesar- besarkanoleh politisi
dan media. Sehingga, halitu menurut beliau tidak perlu
dikuatir,kan,karena merupakan
perkembanganyang
biasadalam kerja sama bilateral, yakni
antara Australia dan AS.3sRespons yang jauh lebih
datardiperlihatkan perwira pengambil
keputusan di lapangan,yakni TNI-AD. Mereka tidak
hanyatt
Teddy Rumengan."TNl AU Tahan Pilot Ambon." Junos.com, 2 Oktober 2012, diakses pada 2 Okober 2012; "Melintas Wilayah Tanpa fzin, Pifot AS Ditahan di Balikpapan," Suoro Pemboruon com, 2 Oktober 2012, diakses 2 Oktober 2012.'o Wawancara dengan Danlanud (Komandan Pangkalan Udara) Manuhua, Letkol (Penerbang) Djoko Hadi Purwanto di Lanud Biak pada 31 Mei 2012.
tt Wawancara dengan Danlanal (Komandan Pangkalan Angkatan tautt, Biak, Kol. (Marinir) Prasodjo di Markas Komando (Mako) Danlanal, Qiak pada 31 Mei 2012.
280
kurang terinformasikan dengan
perubahanlingkungan strategis, namun juga
tidak berminat atau ingintahu
dengan pemikiran danlangkah apa yang harus disiapkan
untuk meresponssegala kemungkinan yang terjadi
dengan penggunaan basismiliter
Australia olehAS dan penempatan marinirnya di
Darwin.Mereka bukan hanya tampak
belummenganggap
penting penyiapan
penanganan kasus skenarioterburuk, tetapi tidak
berniatmembicarakan dan ingin tahu.35
Sebab,permohonan wawancara mengenai
masalahdimaksud ditolak, dan yang lebih
buruk, dicurigai sebagai upayamencari uang.tt
Tentu saja, sikapseperti ini kontraproduktif
dengandipertahankannya Korem pasca-1998,
v?nB justifikasi tugas, pokok, dan fungsi teritorialnya juga untuk mengantisipasi ancaman dari luar.Pandangan
yang
sangatkritis
terhadap paradigmapolitik luar negeri
Indonesia yang dipakai sejak lama, yaknipolitik
bebas aktif danperlunya kemampuan Indonesia untuk
dapat"mengayuh
di antara 2
karang",yang lahir
diawal periode
PerangDingin dan
diintroduksi oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta, muncul dalam wawancara denganpetinggi militer
dari lingkungan AU,antara lain,
Danlanud Biak dan Danlanud Kupang.38 Tetapi, penggunaan prinsipini pada periode
pasca-PerangDingin
dengankondisi Indonesia yang serba minimalis
danseperti tanpa nakhoda, dinilai sama
sajaIndonesia tidak mempunyai
kemampuan" Hal ini tercermin dalam permohonan wawancara dengan kalangan Korem 1611/WS, Kupang, yang kurang direspons baik, karena dianggap tidak penting untuk dibicarakan. Yang lebih tidak menggembirakan lagi adalah keterangan bahwa pimpinan Korem tidak mengetahui mengenai
dan berminat membicarakan perubahan lingkungan strategis, walaupun terkait dengan fungsi teritorialnya, apalagi di kawasan
terdekat dengan negara tetangga, Australia, yang menjadi basis marinir AS. Sekalipun dicoba melakukan diskusi dengan perwira teritorial yang ada mengenai masalah dimaksud, tidak diperoleh informasi yang diharapkan. Jawaban perwira yang ada sangat minimalis (Wawancara dengan l. Wayan l, Staf Teritorial Korem 15114/VS, Kupang, NTT, di Kupang, pada 2 Oktober 2012 dan Wawancara dengan Mayor (AD) Yansori, StafTeritorial Korem 1611/WS, Kupang, NTT, di Kupang pada 2 Oktober 2012).
tt Kedatangan penulis ditolak oleh Danrem Biak, Xol. Iubis, pada 31 Mei 2012, padahal surat permohonan wawancara resmi dengan kop surat formal dari institusi telah dikirimkan via faksimili jauh hari sebelumnya.
tt Wawancara dengan Danlanud (Komandan pangkalan Udara) Manuhua, Letkol (Penerban8) Djoko Hadi purwanto di Lanud Biak, Biak pada 37 Mei 2Ol2; Wawancara dengan Letkol {penerbang), Djoko Winarto, Danlanud El Tari NTT, di Kupang, pada 2 Oktober 2012.
Kajion VoL 78 No.4 Desember 2073
memadai untuk merespons dengan tepat
seperti diharapkan terhadap
kebijakan keamanan baru AS. Karena, TNItidak
akan bisaberbuat apa-apa untuk mencegah
agresifitasmiliter
China,akibat
ketergantungan Indonesiapada
investasidan
pasar RRC. Indonesia jugatidak
bisa mencegah atau menahan gerak majumiliter
AS,karena
keterbatasanteknologi
dan anggaran pertahanan.Sementara, dari kalangan
penyusunstrategi pertahanan di Kemhan
diungkapkanperlunya Indonesia bisa
memanfaatkanposisinya di tengah, untuk
mendapatkankeuntungan maksimal dari 2
negara adidayayang tengah berkontestasi di
kawasan.Sehingga, lndonesia dapat ikut
meredakanketegangan lddtentel, dengan
menggunakansoft power melalui jalur diplomasi,
denganmengundang perwira
RRCuntuk ikut
Sesko, Lemhannas,dan lain-lain, serta terlibat
dalamlatihan militer bersama, seperti yang
sudah dilakukan Indonesiadengan militer
AS selama ini.3s Namun, masalah nya, soft power lndonesiabelum efektif dan
maksimal berpengaruh, jikabelum memiliki kepemimpinan
nasional yangkuat dan perkembangan ekonomi
yangmendukung peningkatan kapasitas
dan
kinerja pertahanan negara.Sehingga, tetaplah
mengejutkan, Danlanud Biak,Letkol
(Penerbang)Djoko
HadiPurwanto, dan juga Danlanud
Kupang, Letkol(Penerbang) Djoko Winarto,
mengatakanbahwa upaya menjalankan politik
bebas-aktifyang selalu menunjukkan sikap di
tengah,memperlihatkan sikap dan tujuan
Indonesia yangtidak
jelas.ao Alasannya, Indonesia dinilaidapat memanfaatkan kekuatan yang
tebihbesar dan menguntungkan untuk
mencapaikepentingan
nasionalnya. Sehingga,tidak
ada salahnya, Indonesiamendukung
kebijakan ASuntuk
mendapat manfaat yangtinggi di
bidangekonomi, politik, pendidikan, militer dan
lain-lain. Jadi, kalaupun AS ingin mencari
dan t" Wa*ancara dengan Dirjen Strategi pertahanan, Mayjen puguhSantoso, ST, M,Sc. di Kementerian pertahanan pada 12 Juni 2012.
no Wawancara dengan Danlanud (Komandan pangkalan Udara) Manuhua, Letkol {Penerbang) Djoko Hadi purwanto di Lanud Eiak oada 31 Mei 2012.
Poltok Portogi Noinggolon Perubohqn Strotegi Keomqnan,...
membangun pangkalan militer di
Indonesia,Indonesia boleh saja mengijinkannya
untuktujuan pragmatis, yaitu meraih devisa
yang masuk, lapangan kerja yang tersedia, terutama bagi penduduk lokal, danuntuk
pengembanganwilayah, tersedianya jaminan
keamananwilayah, dan seterusnya.
Sedangkan dampaknegatif
yangterjadi harus dapat
dicegah dandilokalisasi, misalnya, munculnya tempat hiburan dan pekerja seks komersial. la
lebihjauh berpendapat, untuk dapat
merespons ancaman keamananyang datang dari
negara mana saja secaratepat, diperlukan
kesamaan persepsi atas ancaman yangmuncul dari
parapengambil keputusan hankam,
sekalipun presidennya berbeda, termasuk di DPR.Adanya perbedaan penilaian
atas perkembangan lingkungan strategis di kawasan,diakui oleh pembuat kebijakan di
DitjenStrahan, Kemhan. Namun,
sebagaimanadiungkapkan Dirjen Strahan,
keterbatasan anggaranmiliter telah membuat
keengganan, atau, jika tidak, keterbatasan, dalam merespons perkembangan lingkungan strategis. Sehingga,diskusi-diskusi yang ada dalam
menyusun persepsi ancaman keamanan,yakni di
forumSDR, selalu berujung pada sekedar
upayamemenuhi kebutuhan pertahanan
minimal(minimum essential
forces).aLPendapat
di kalangan perwira lapangan AL, yang tupoksinyaharus merespons perubahan
lingkungan strategisdi
kawasan operasionalnya, dalam halini
Asia Pasifik, senada. Anggaranmiliter,
yanghanya mampu memenuhi minimum
essentialforces, yang menyebabkan
keterbatasanpemenuhan alutsista dan dukungan
biaya operasional sehari-hari, membuat mereka tidakbisa berbuat banyak untuk dapat
menyusun rencana strategis yang maksimum dan efektif.a2Selain itu, perlu dicatat,
perspektifperwira AL dan AU dalam menilai
ancamanterhadap
hankamnasjuga cukup
rasional dan kritis. Sementara, alutsista mereka untuk dapat mendeteksi ancaman musuhdi
lapangan, yang ot Wawancara dengan Dirjen Strategi Pertahanan, Mayjen Puguh Santoso, ST, M.Sc. di Kementerian Pertahanan pada 12 luni 2012.a2 Komunikasi peneliti industri pertahanan P3Dt {tndra Pahlevi dkk}
dengan kalangan Armatim di Pangkalan Armatim Surabaya, pada Mei 20L2.
281
berasal
dari
negara tetangga danluar
kawasan sangatterbatas. Mereka, baik di
bagian radarmaupun pengintaian
(Kosekhanudnas), samasekali tidak mempunyai kemampuan
untukmelindungi diri dari
seranganmusuh,
apalagiuntuk menindak musuh yang
mengancam, dengan menggerakkan kekuatan langsung dari basis mereka msing-masing, termasuk dari lanalataupun lanud
mereka,o3 kecualiuntuk
Lanud Makassar, yang diperlengkapi alutsista.C.
Memahami Respons RlSejak masa kemerdekaan, dasar
darikebijakan luar negeri yang
dijalankanpemerintah Rl adalah politik
bebasdan
aktif.Artinya, pemerintah Rl bebas
menjalankankebijakan luar negerinya kapanpun dan
dimandala manapun. la tidak terikat
atautergantung pada satu negara, kekuatan
ataublok yang ada. Di lain sisi, secara
simultan,pemerintah Rl terus aktif
memperjuangkan perdamaiandunia di berbagai penjuru
dunia.Setelah beberapa dasawarsa, dalam
erapemerintahan
SBY,dicanangkan
penggunaansoft power,
sebagaialternatif dan cara
yang cerdikuntuk
memperjuangkanmisi politik
luar negeri Rldi tengah
keterbatasan sumber daya yang ada. Pendekataninitidak
mengedepankan kekuatanfisik dan
senjata,tetapi
penampilandan kinerja yang santun, namun
disegani, sebagaimanakarakter dan kinerja
individualpemimpin
nasionalnya, Presiden SBY, sehinggaia sering
mengungkapkannya sebagai langkahmencari kawan sebanyak-banyaknya,
dansebaliknya, nirmusuh lthousand friends
andzero enemyl.
Menlu
Marty
Natalegawamendeskripsikan kebijakan luar negeri Rl
dibawah SBY sebagai kebijakan yang
selaluberupaya menjaga
keseimbangandi
tengah-tengah dinamika yang terus
berlangsungldynamic equilibrium) di kawasan
Asia-Tenggara. Ini seperti membela
kebijakan n' Wawancara dengan Perwira Kosekhanudnas (Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional)lV di
Markas Komando {Mako) Kosekhannudnas, Biak, pada 31 Mei 2012; Wawancara dengan Danlanud (Komandan Pangkalan Udara) Manuhua, Letkol (Penerbang) Djoko Hadi Purwanto di Lanud Biak pada 31 Mei 2012; Wawancara dengan Letkol (Penerbang), Djoko Winarto, Danlanud El Tari NTT, di Kupang, pada 2 Oktober 2012.282
Presiden SBY, dengan
menggambarkannya sebagaikebijakan luar negeri
Indonesia yangtidak tidak
pasifatau diam
sama sekali,tetapi jauh dari sikap agresif terhadap negara
lain, tanpa manuverunjuk
kekuatan (show offorcel
di lapangan. Wajar saja, karena
kondisikekuatan militer lndonesia hanya
dapatmemenuhi kebutuhan mendukung pengerahan kekuatan
yang minimal, mengingat
dukungan anggaran yang sangat terbatas.Langkah yang diambil Presiden
SBYdinilai membuat sikap Indonesia tidak jelas, dan yang
lebih buruk
lagi, lemah, karena dianggap sebagaiindikasi dari
kelangkaandaya
tawar.Sementara, kebijakan soft power tidak
bisadijalankan efektif, karena harus
didukungkekuatan ekonomi dan militer yang
tangguh, agar Indonesia disegani lawan. Pakar hubunganinternasional, Aleksius Jemadu,
telahmengingatkan, bahwa kebijakan luar
negeriyang mengedepankan keseimbangan
yangdinamis harus dijalankan dengan hati-hati.
latidak percaya pada model
keseimbangan kekuatan. Faktor keseimbangan kekuatan (yangdinamis) hanya merupakan ilusi,
sehingga iatidak percaya dengan model tersebut.
lamengingatkan jangan percaya begitu
sajanegara besar yang kuat akan bermain
halusdalam kebijakan keamanan, terkait
kepentingan strategis mereka.aaKalangan
dalam AL dan AU
Indonesiasejauh ini telah sangat prihatin
dengan kemampuannyadalam menghadapi
ancamankeamanan nasional. Menurut
mereka,pembangunan kekuatan pertahanan
negara selama initidak
memperoleh prioritas dan arahyang jelas, dengan kondisi alutsista
dan kesejahteraanprajurit yang
memprihatinkan.lni
maknanya,aparat di lapangan
menyadaritidak siap untuk merespons ancaman militer
yang datangdari luar,
mengingat kemampuanmobilitas alutsista dan
pasukantempur
yangtidak mencukupi.as Mereka juga
telahmengindentifikasi bahwa invasi militer
dalamaa "lndonesia Diminta Jangan Bersikap Naif'dan "Kebijakan Luar Negeri Indonesia," Kompos,29 Pebruari 2Ot2: L2.
ot safim, 2oo9, loc.cit:4.
Kojion VoL 18 No. 4 Desember 2073
skala besar
tidak akan dilakukan
negara lain,tetapi dalam skala kecil, atau
ecaraterselubung, dengan didukung
teknologi canggih.Sebenarnya, di luar ini, soal peningkatan
kemampuan intelijen strategis
untukmelakukan deteksi dini, identifikasi,
danevaluasi perkembangan lingkungan
strategisserta kontra inteljen, infiltrasi dan
subversi,telah menjadi perhatian.
Namun,pertanyaannya, mengapa tidak ada
respons terhadap perubahan fokus kebijakan keamananAS di kawasan Asia-Pasifik,
terutamapenempatan pasukan marinir AS di
Darwin?Sehingga, jelas,
terdapat
persepsidan
responsyang berbeda terhadap ancaman
keamananyang datang dari perkembangan
strategi keamanan ASdi
Asia-Pasifik. Jika Panglima TNI secaraindividual
meresponsnya dengan sikapdingin, kalangan TNI-AL, dan AU,
tidakdemikian.
lni tercermin dari
adanya keputusanpenempatan
pesawat-pesawat canggihAU
di Papuapada awal Maret
20L2.46 Sebelumnya, sudah dibicarakan adanya keinginan AU melaluiKementerian Pertahanan untuk
membelipesawat pengintai tidak berawak
denganteknologi modern produk lsrael.
Munculnyareaksi penentangan dari
kalangan konservatiflslam di parlemen dan
masyarakat membuat wacana ini lenyap.Sayangnya, kesadaran atas
adanya ancaman yang rawandi matra
lauttidak
diikuti perkembangan yang setara dalam peningkatankapasitas AL Indonesia. Seperti
diungkapkanMenhan Purnomo Yusgiantoro,
kekuatanalutsista TNI AL baru bisa ditambah
dalamkurun waktu 5 tahun
belakangandengan
14kapal cepat rudal
(KCR),untuk
memperkuat satuan-satuanpatroli laut dan produk
industripertahanan dalam negeri yang
tengahdirevitalisasi lewat UU penyusunan
sebuah UU.47 Semuaini
alutsistaitu
diproduksi antaratahun
2OLO-20L4,dan didanai
perbankan dalam negeri.aG Running textberita Metro W Malam, 5 Maret 2012.
nt "TNf AL Mendapatkan 14 Kapal Baru," Kompos, t7 pebruari 2OL2tS.
Poltok Portogi Noinggolan Perubahon Strotegi Keamonon....
Selanjutnya, tampak bahwa
kebijakanmiliter lndonesia kelihatan parsial,
tidak responsif atas ancaman keamanan yang munculdan dihadapi Indonesia, khususnya
dalampengadaan dan peningkatan
alutsistanya.Marinir TNI-AL lndonesia, misalnya,
padatriwulan
ke-2tahun
2011. merencanakan untuk menambah7
perangkatsenjata
anti-seranganudara baru senilai
USS15 juta, yang
telahdirencanakan dipasang di sekeliling
lstana Negara,untuk
pengamanan obyekvital itu
dariancaman serangan udara.a8 Jika
dikaitkandengan perkembangan lingkungan
strategisdan eksisnya ancaman keamanan
baru,seharusnya, pengadaan alutsista baru
dan penempatannyaharuslah merespons hal
itu.Sebab, ancaman keamanan
terhadapkedaulatan wilayah tidak akan
dilakukankekuatan asing terhadap Kepala Negara
dantempatnya bekerja. Ancaman
keamanan langsung yang harus direspons adalah infiltrasidan invasi terbatas pasukan asing.
Sehingga,yang relevan adalah pengadaan
danpeningkatan alutsista untuk
tindakanpencegahan
dini, seperti radar dan
pesawatpengintai berteknologi tinggi,
sertapeningkatan kapasitas
dan
kapabilitas pasukantempurterkait
di lapangan, yakni marinir.Dengan kata lain, perubahan
strategi keamanan ASdi
Asia-Pasifikbelum
direspons secaratepat. Kementerian
Pertahanan, yangmasih didominasi
kalanganAD, seperti
jalan sendiri dalam memutuskan alutsista baru yang harus segeradibeli. Akibatnya, muncul
debat mengapa Tank Leopard 2A6dari
Jerman yangharus dibeli, dan bukan tank jenis
medium.Selain dinilai tidak sesuai dengan
kebutuhan geografis mandala perang lndonesia dan tidakada dalam rencana strategis
(renstra),aepembelian itu menunjukkan
ketidaktepatandalam mengambil keputusan.
Sebab, seperti diungkapkandirektori senjata militer
modern,tank-tank besar yang digelar Malaysia
disepanjang perbatasan dengan Indonesia
diKalimantan, yorg menjadi motivasi
pilihann8 "Marinir Beli Senjata Pertahanan Udara dan BMF-3," Koron Tempo, 16 Mei 2011.
4"'DPR
Setujui Beli Tank Medium," Kompos,24 Agustus 2OL2: g.
283
pembelian Tank Leopard tersebut,
dapat ditangkal denganmeriam atau rudal
anti-tank,termasuk RPG-29, TOW, dan
LOSATberkecepatan hipersonik.s0 Sehingga,
sesuaidengan kondisi geografis Indonesia
denganbanyak pulau, luasnya perairan,
dan panjangnya garispantai,
TNI seharusnya fokuspada pembangunan kekuatan maritim
(AL),yang didukung dengan peningkatan
kapasitas dan kapabilitas (alutsista) AU.Tetapi, AL dan AU seperti
harusmemutuskan sendiri-sendiri upaya
memenuhi alutsista yang mendesak, seperti dalam rencana pengadaan4 kapal selam dan
pembangunan pangkalannya di Teluk Palu, Sulawesi Tengah,slserta
kapalcepat rudal Trimaran
KRI Klewang625, yang merupakan kapal
perangberteknologi siluman, yang tidak
terdeteksi radar,szserta (untuk AU)
pesawat15
pesawattempur taktis Super Tucano EMB 314
asalBrasil.s3
ltulah sebabnya, muncul
penilaian, pemerintahseperti belum
memetakan terlebihdulu potensi ancaman keamanan
bersama- sama dengan seturuh pemangku kepentingan.sa Respons TNIterhadap
pembangunan AL yanglebih kuat masih lambat, mengingat
Menhanbaru
mengungkapkanbahwa pemerintah
SBYbaru
akan mengusulkan pengadaan tambahan sefusin kapal selamtahun
2024, atau lebih satu dasawarsa dari sekarang.sslll.
KesimpulanSulit
menutupi keterkaitanperkembangan lingkungan strategis di
AsiaPasifik dengan peralihan fokus kebijakan
militer
ASdi
kawasan. Peralihanfokus ini tidak
hanya dipengaruhi eskalasi ketegangandi
Laut China Selatan, namun juga persepsi kian terancamnya kepentingan ASdi
Indonesia, negara terbesar di$
Ninok Leksono, "Tank dan Senjata penangkalnya,', Kompas, 5 September 2012: 15.tt'TNl
Bangun Pangkalan Kapal Selam," Suard pemboruon, 13 Agustus 20L2:3.
s2 "Kapal Siluman Lengkapi TNI AL," Kompss, l september 2012: 5.
tt "super Tucano Perkuat Pertahanan Indonesia," Seputor tndonesio, 2 September 2012.
tn Ahmad Reza S,"Kemhan Geber Alutsista: pemerintah diminta memetakan terlebih dahulu potensi ancaman keamanan bangsa,"
Republiko, 16 Agustus 20l2i 2.
s5 'TNl expects stronger navy fleet bV 2024," the Jakorto post, 30 August 2012:4.