• Tidak ada hasil yang ditemukan

WAWASAN KEBANGSAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "WAWASAN KEBANGSAAN"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

IPDN-KEMDAGRI

WASBANG DALAM MEWUJUDKAN CITA-CITA BANGSA

WASBANG DALAM MEWUJUDKAN

CITA-CITA BANGSA

(2)

Biodata Narasumber

Nama : Dr. Fernandes Simangunsong, S.STP, S.AP, M.Si

Lahir : Jambi, 4 Maret 1977

NIP : 19770304 1995 11 1 001

Jabatan: Dosen Fungsional (Lektor Kepala)

Pangkat : Pembina TK. I (IV/b)

Instansi : Kampus IPDN Jatinangor

Alamat : Komp. Singgasana Pradana

Jl. Karangkamulyan No.2 A Cibaduyut-Bandung

Email/HP : [email protected] - 08122445916

(3)

SISTEMATIKA

I. PENDAHULUAN

(CITA-CITA BANGSA INDONESIA) II. WAWASAN KEBANGSAAN DALAM

PERSPEKTIF NEGARA BANGSA III. GAMBARAN UMUM DINAMIKA

PEMBANGUNAN NASIONAL (15 THN TERAKHIR)

IV. ARTI PENTING WASBANG DLM PEMBANGUNAN NASIONAL

V. PENUTUP

(4)

I. PENDAHULUAN

(CITA-CITA BANGSA INDONESIA)

(5)

Alinea 4 Pembuk

aan UUD 1945

Negara Indonesia, yang

merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia;

Memajukan kesejahteraan umum;

Mencerdaskan kehidupan bangsa;

Ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan sosial.

KEAMANAN

NASIONAL KESEJAHTERAAN NASIONAL

TUJUAN NAS

CITA2 BANGSA

PENYELENGGARAKO MPETEN

CITA-CITA BANGSA

INDONESIA/TUJUAN NEGARA

DIKLAT APARATURDIKLAT/

ORIENTASI

(6)

PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS

(Glob, Reg, Nas) FEED BACK

Paradigma Nasional

(Pancasila, UUD’45, Wasantara, Tannas)

Peraturan-perundangan

LANDASAN PEMIKIRAN

KONDISI SAAT INI

(-)

POLA PIKIR

MERAIH CITA-CITA BANGSA

KONDISI YG

DIHARAPKAN (+)

PROSES MENGATASI

BERBAGAI KONDISI YG BLM

OPTIMAL

(KEBIJAKAN)

CITA-CITA TERWUJUD

PERSATUAN DAN KESATUAN PEMBANGUNAN

BERJALAN BAIK

(7)

UNTUK APA

?

(8)

Sun Tzu, 400-300 Sebelum masehi. War & Management. Ditulis oleh Wee Chaw Hou, Lee Khai Sheang, Bambang Walujo Hidajat.

Dalam buku ini, ada ungkapan yang menarik kurang lebih sbb : Siapa yang memahami diri sendiri dan diri lawan secara mendalam, berada pada jalan menuju kemenangan dalam semua pertempuran.

Siapa yang memahami diri sendiri tetapi tidak memahami lawannya, hanya berpeluang sama besar untuk menang.

Siapa yang tidak memahami diri sendiri maupun lawannya berada pada jalan untuk hancur dalam semua

pertempuran.

Kenali musuh anda dan diri anda, maka kemenangan anda tidak tergoyahkan. Dengan mengenal medan dan cuaca, maka kemenangan anda akan lengkap.

Art of War dari Sun Tzu, yang ditulis beberapa abad sebelum kelahiran Kristus, dapat dikatakan karya yang mengandung landasan dari semua strategi modern dewasa ini.

(9)

WASBANG ?

WASBANG ?

(10)

PENYELENGGARA NEGARA

DALAM

GOOD GOVERNANCE

RES-COGINTANS

RES-EXTANSA

RES- COGINTANS: ZAT PIKIR DALAM DIRI MANUSIA UNTUK MEMATUHI ATURAN YANG DICIPTAKAN TUHAN

RES- EXTANSA:: ZAT PIKIR DALAM DIRI MANUSIA UNTUK MEMATUHI ATURAN YANG DICIPTAKAN MANUSIA SEPERTI PERATURAN PERUNDANGAN, TERMASUK BUDAYA

(11)

Rasa kebangsaan adalah suatu perasaan Rakyat, Masyarakat dan Bangsa terhadap kondisi Bangsa Indonesia dalam perjalanan hidupnya menuju cita- cita bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Paham kebangsaan adalah pengertian tentang bangsa, meliputi apa bangsa itu dan bagaimana mewujudkan masa depannya.

Semangat Kebangsaan atau Nasionalisme, merupakan perpaduan atau sinergi dari rasa kebangsaan dan paham kebangsaan.

Dari Semangat Kebangsaan akan mengalir rasa

kesetiakawanan sosial, semangat rela berkorban dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme.

WAWASAN KEBANGSAAN

WAWASAN KEBANGSAAN

tiga unsur

wawasan kebangsaan

(12)

RASA ?

RASA ?

(13)

RASA BERSALAH RASA MALU

RASA TAKUT

MASIH

ADA?

(14)

PAHAM ?

PAHAM ?

(15)

A. NEGARA

(16)

George Jellinek

Negara adalah organisasi kekuasaan dari selompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.

George Wilhelm Fredrich Hegel

Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sentesa dari kemerdekaan individual dan

kemerdekaan universal Kranenburg

Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri Roger F. soltau

Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.

1. BEBERAPA DEFINISI

(17)

2. BEBERAPA TEORI TERJADINYA SUATU NEGARA

a. Teori Kenyataan yaitu timbulnya suatu negara adalah soal kenyataan (Jika telah terpenuhi unsur-unsur negara) maka dia sudah menjadi suatu negara kenyataan b. Teori Ketuhanan yaitu timbulnya suatu

negara atas kehendak tuhan (apabila tuhan

tidak mengendakinya) seperti atas berkat

rahmat Tuhan Yang Maha Esa

(18)

c. Teori Perjanjian yaitu negara timbul karena perjanjian yang dibuat antara orang – orang yang semula hidup bebas merdeka terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan.

Perjanjian dibuat supaya kepentingan bersama dapat terpelihara dan terjamin

(Negara Filipina 1946, India 1947)

d. Teori Penaklukan yaitu negara timbul karena

serombongan manusia menaklukkan daerah

dan manusia lain untuk dapat dikuasai maka

terbentuklah suatu negara.

(19)

Negara juga terjadi karena:

a. Pemberontakan terhadap negara lain (AS terhadap Inggris 1776 s.d 1783)

b. Peleburan (fusi) yaitu berapa negara menjadi suatu negara

(Jerman bersatu 1971)

c. Penguasaan daerah yang belum ada penduduk dan pemerintahannya

(Liberia)

d. Melepaskan diri dari negara yang

menguasainya (Indonesia 1945)

(20)

3. UNSUR NEGARA

a) Rakyat yang bersatu b) Wilayah

c) Pemerintah yang berdaulat d) Pengakuan dari negara

lain

(21)

TAHUKAH

KITA

?

(22)

Benua EROPA dari Ketinggian 2889,04 Mil dari Permukaan Bumi Indonesia dari ketinggian yang sama yaitu

2889,04 Mil dari Permukaan Bumi Perbandingan Indonesia VS Eropa

Sunday, November 05, 2023

INTRO : INDONESIA NEGARA BESAR

(23)

USA dari Ketinggian 2889,04 Mil dari BumiPerbandingan Indonesia VS Eropa Indonesia dari ketinggian yang sama yaitu

2889,04 Mil dari Permukaan BumiPerbandingan Indonesia VS USA

Sunday, November 05, 2023

(24)

BATAS MARITIM INDONESIA

24

RI-VIETNAM RI-INDIA RI-T

HAI

RI-MAL

RI-AU

STRALIA

RI-PN G

RI-SIN

RI-MAL

RI-PN G

Batas Laut Teritorial

Batas Landas Kontinen Batas Zona Ekonomi Eksklusif

RI-FILIPINA RI-PALAU

RI-RDTL

WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

(25)

Negara Kesatuan yakni suatu negara yang berdaulat di mana seluruh negara yang

berkuasa hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruhnya

BENTUK NEGARA

Negara Serikat

(Federasi) ialah suatu negara yang

merupakan suatu gabungan beberapa negara yang menjadi suatu negara bagian Contoh: Negara

Amerika serikat

contoh

(26)

B. BANGSA

(27)

Secara umum, kata bangsa memiliki arti:

(1) kesatuan orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya serta

berpemerintahan sendiri;

(2) golongan manusia, binatang, atau tumbuh-

tumbuhan yang mempunyai asal-usul yang sama dan sifat khas yang sama atau bersamaan; dan (3) kumpulan manusia yang biasanya terikat karena

kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam arti umum, dan yang biasanya menempati wilayah tertentu di muka bumi.

(28)

Ernast Renan (Perancis)

Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dengan perasaan setia kawan yang agung

Otto Bauer (Jerman)

Bangsa adalah kelompok manusia yang

mempunyai persamaan karakter. Karateristik tumbuh karena adanya persamaan nasib

F. Ratze (Jerman)

Bangsa terbentuk karena adanya hasrat

bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat

tinggalnya (paham geopolitik)

(29)

Perbedaan Negara dan Bangsa al:

1. Negara merupakan suatu organisasi besar yang teratur, sementara bangsa hanya sekumpulan masyarakat.

2. Negara memiliki legitimasi dalam mengatur dan memaksa masyarakat secara absah, sementara bangsa tidak.

3. Negara tidak terikat pada satu ras, bahasa, adat istiadat, atau identitas tertentu sedangkan bangsa terikat dalam satu identitas tertentu.

4. Negara pasti memiliki suatu bangsa, sementera suatu bangsa belum tentu memilki negara.

(30)

C. NEGARA BANGSA

(31)

Beberapa ciri Negara Bangsa atau Nation State

1. Memiliki cita-cita bersama yang mengikat warga negaranya menjadi satu kesatuan;

2. Memiliki sejarah hidup bersama, sehingga tercipta rasa senasib sepenanggungan;

3. Memiliki karakter atau perangai yang sama, yang mempribadi dan menjadi jatidirinya;

4. Menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan kesatuan wilayah;

5. Teroganisir dalam suatu pemerintahan yang

berdaulatan sehingga warga bangsa ini terikat dalam suatu masyarakat hukum.

(32)

INDONESIA

?

(33)

Dalam Pembukaan UUD NRI 1945 digambarkan dengan jelas bahwa Bangsa Indonesia menduduki posisi penting dalam kehidupan bernegara :

Pada alinea pertama disebut bahwa “kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa

Pada alinea ketiga disebut “supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Pada alinea keempat,“Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, maka

disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang- Undang Dasar Negara Indonesia... “

INDONESIA

ADALAH

NEGARA-BANGSA

(34)

Pidato Bung Karno dalam Sidang I Parlemen RIS pada tanggal 16 Desember 1959 antara lain

mengatakan :

 

…………..telah berkali-kali menekankan bahwa kemerdekaan nasional bukanlah tujuan akhir,... bagi kita indonesia merdeka tak bukan dan tak lebih hanya syarat untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dalam arti jasmani maupun rohani.

Kemakmuran rakyat dan kesejahteraan rakyat adalah tujuan kita bersama. Idealisme memang berguna, ajukanlah idealisme tuan itu dalam mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat supaya idealisme tuan itu menjadi pendorong bagi pemerintah dalam bekerja dan berusaha.

Tetapi agar upaya idealisme itu bisa dikerjakan, hendaklah dia itu diajukan dengan memperhatikan REALITET yang kita hadapi sekarang, dengan mempertimbangkan bukti-bukti yang nyata.

  Pada akhir pidato Bung Karno, mengatakan : Maka jelaslah lagi betapa pentingnya adanya keamanan dan

ketentraman di seluruh Indonesia.

(35)

1) ketidakadilan di masyarakat;

2) penegakan hukum yang tidak mencerminkan rasa keadilan;

3) eksploitasi terhadap tenaga, pikiran dan sumberdaya yang dikuasai masyarakat;

4) kekecewaan masyarakat sebagai akibat aspirasi masyarakat yang tidak tersalur;

5) kesenjangan sosial yang terlalu lebar;

6) KKN di lingkungan aparatur pemerintah;

7) diskriminasi di masyarakat;

8) kemiskinan; dan 9) keterasingan

KONDISI YANG MENGANCAM PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

perlu

Good governance

(36)

AMANAT PERATURAN

PERUNDANGAN

?

(37)

Pasal 4 ayat (1) UU NRI Tahun 1945 Presiden Republik Indonesia

memegang kekuasaan

pemerintahan menurut Undang-

Undang Dasar.

(38)

UU RI No.17 tahun 2007 (Bab IV.1.2, huruf E angka 35)

Untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik di pusat maupun di daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang-bidang lainnya, dilakukan melalui

reformasi birokrasi

(39)

contoh

Daerah otonom, selanjutnya

disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang

mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan

Republik Indonesia

(UU 32/2004)

(40)

ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN (UU 32/2004)

URUSAN PEMERINTAHAN

ABSOLUT

(Mutlak urusan Pusat)

CONCURRENT

Urusan bersama

(Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)

PILIHAN/OPTIONAL

(Sektor Unggulan) 8 Urusan Pilihan

WAJIB/OBLIGATORY (Pelayanan Dasar)

26 Urusan Wajib

1. Pertahanan 2. Keamanan 3. Moneter

4. Yustisi (Peradilan dan Kejaksaan)

5. Politik Luar Negeri 6. Agama

(41)

Yudi Latif (Negara Paripurna)

“Akibat keteledoran, ketidaktaatan, dan penyelewengan atas nilai-nilai Pancasila oleh bangsa sendiri, terutama oleh para penyelenggara negara, bintang pimpinan itu pun redup tertutup kabut; pelan-pelan menimbulkan kegelapan dalam rumah kebangsaan.

Lantas anak-anak negeri berusaha mencari kunci jawaban atas persoalan negerinya dari luar “rumah”; pada tempat-tempat yang tampak benderang. Seseorang bertanya kepada mereka, “Apa gerangan yang kalian cari?” Anak-anak negeri itu pun menjawab,

“kunci rumah”. “Memangnya di mana hilangnya kunci itu?”

Jawabannya, “Di dalam rumah kami sendiri”. Lantas, “Mengapa kalian cari di luar rumahmu?” Jawabannya, “Karena rumah kami gelap.”

Kunci jawaban atas krisis kebangsaan itu sesungguhnya bisa ditemukan dari dasar falsafah dan pandangan hidup negara Indonesia sendiri. Yang diperlukan adalah mengikuti cara Soekarno, menggali kembali mutiara yang terpendam itu, mengargumentasikan dan mengkontekstulisasikannya dalam kehidupan semasa, dan mengupayakan aktualisasinya dalam kehidupan masa kini dan masa depan.

contoh

(42)
(43)

Pasal 3

ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai berikut:

a. nilai dasar;

b. kode etik dan kode perilaku;

c. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;

d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;

e. kualifikasi akademik;

f. jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan

g. profesionalitas jabatan.

(44)

Pasal 4

Nilai dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a meliputi:

a. memegang teguh ideologi Pancasila;

b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;

c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;

d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;

e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;

f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;

g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;

h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;

i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;

j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun

k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;

l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;

m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;

n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan

o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karier.

(45)

Pasal 5 Ayat (2)

Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:

a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan;

f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

h. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

i. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;

j. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

k. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;

dan

l. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

(46)

Pasal 10

Pegawai ASN berfungsi sebagai:

a. pelaksana kebijakan publik;

b. pelayan publik; dan

c. perekat dan pemersatu

bangsa.

(47)

Pasal 11

Pegawai ASN bertugas:

a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan

c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

(48)

Pasal 12

Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas

penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan

nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,

bebas dari intervensi politik, serta bersih dari

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

(49)

SEMANGAT ?

SEMANGAT ?

(50)

CITA-CITA BANGSA?

SEMUA UPAYA

ANAK BANGSA?

(51)

II. WAWASAN

KEBANGSAAN DALAM

PERSPEKTIF NEGARA

BANGSA

(52)

PERSPEKTIF NEGARA BANGSA

WAWASAN KEBANGSAAN DARI SUDUT/KACAMATA NEGARA BANGSA

Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara

tertentu, dan cara-cara tersebut berhubungan dengan asumsi dasar yang menjadi dasarnya, unsur-unsur pembentuknya dan ruang lingkup apa yang dipandangnya, Setiaman (2008).

(53)

“Negara Republik Indonesia ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi

milik kita semua dari Sabang sampai Merauke! “

(Soekarno, “Pidato di Surabaya, 24 Sept 1955’’)

Pesan

Pahlawan

(54)

Bab III, Lampiran UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025 dijelaskan bahwa Visi Pembangunan Nasional adalah Mandiri, Maju, Adil dan Makmur.

Selanjutnya dijelaskan bahwa bangsa yang maju juga ditandai oleh adanya peran serta rakyat secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan dan keamanan.

Dalam aspek politik, sejarah menunjukkan adanya keterkaitan erat antara kemajuan suatu bangsa dan sistem politik yang dianutnya. Bangsa yang maju pada umumnya menganut sistem demokrasi, yang sesuai dengan budaya

dan latar belakang sejarahnya.

(55)

Lebih dari dua ribu tahun lalu, Marcus Tullius Cicero

(106 SM – 43 SM)

dalam bukunya De Legibus mengungkapkan asas Salus

Populi Suprema Lex Esto Jadikanlah kebaikan masyarakat

sebagai tujuan utama

Hal senada,...

(56)

Para pemimpin yang terhormat itu dipilih oleh rakyat.

“Vox populi, vox Dei”

(suara rakyat adalah suara Tuhan)

. Tugas mereka menyuarakan apa yang ada di hati rakyat atau sepatutnya mereka membela mati-matian

orang yang diwakili.

Hal senada,...

(57)

APA YG

TERJADI

?

(58)

III. GAMBARAN UMUM DINAMIKA

PEMBANGUNAN

NASIONAL

(15 THN TERKHIR)

(59)

Sejumlah gejolak eksternal, mulai dari lonjakan harga minyak mentah dunia, hingga krisis finansial dan ekonomi global, dapat kita hadapi secara baik. Ekonomi tumbuh dalam kisaran 5-6 persen, dunia usaha berkembang, pengangguran semakin berkurang dan angka kemiskinan dapat

terus kita turunkan.

Pidato Kenegaraan 2013

(60)

Data tahun 2012 PDB Indonesia sebesar US $ 866 trilyun yang merupakan PDB nomor 16 di dunia. Namun demikian, PDB Per Kapita Indonesia tahun 2012 masih diurutan 120 dunia yakni sebesar US $ 3,563.

Artinya, PDB uang besar ternyata dihasilkan oleh perusahaan besar yang dikuasai oleh segelintir orang atau perusahaan-

perusahaan asing di Indonesia

(61)
(62)

Ketidakseimbangan Regional

Sejak puluhan tahun Jawa-Sumatera-Bali (J-S-B) menghasilkan 80% PDB;

Penduduk J-S-B = 80% nasional;

Karena penduduk terbanyak di J-S-B maka:

fasilitas pembangunan ekonomi ke J-S-B

Emil Salim (2013) Forum Pembangunan Wilayah dan Perdesaan Berkelanjutan.

(63)

Sistem politik yang mengakomodir One Man-One Vote (1 orang - 1 suara)

mengakibatkan,...

Pembangunan politik juga cenderung ke J-S-B

Ketimpangan regional J-S-B dengan wilayah RI lainnya bersifat struktural mengikuti dominasi penduduk di Jawa-Sumatera-Bali

Emil Salim (2013) Forum Pembangunan Wilayah dan Perdesaan Berkelanjutan.

(64)

Ketidakseimbangan Rural- Urban

Arus penduduk “follow the money”;

Volume uang numplek di sektor urban yg lebih baik fasilitas infrastruktur, finansial perbankan, pendidikan, kesehatan, pemukiman;

Sektor rural tertinggal dlm fasilitas yg menarik bagi penduduk untuk bermukim;

Nilai tukar petani lebih rendah dari nilai tukar karyawan non-petani pangan

Emil Salim (2013) Forum Pembangunan Wilayah dan Perdesaan Berkelanjutan.

disamping itu,...

(65)

Sistem Penilaian Kinerja

Akibatnya:

Para “perencana” cenderung memilih

mengalokasikan dana pembangunan untuk kegiatan yg “mudah dikerjakan” atau “tidak beresiko” baik pada saat penyelesaiannya maupun dalam hal pertanggungjawaban administrasinya

(Cenderung tidak ada perbedaan penilaian antara unit yang mengerjakan pekerjaan dengan tingkat kesulitan yg tinggi dengan yang mengerjakan pekerjaan dengan tingkat kesulitan yg rendah}

(66)

“Sesungguhnya kita harus belajar insaf, bahwa soal masyarakat dan Negara adalah soal laki-laki dan perempuan, soal perempuan dan laki-laki.

Dan soal perempuan adalah suatu soal masyarakat dan Negara.”

“Dan kemanusiaan akan terus pincang, selama saf yang satu menindas saf yang lain. Harmoni hanya dapat tercapai, kalau tidak ada saf satu diatas yang lain, tetapi dua ”saf” itu sama derajat, berjajar yang satu dengan yang lain, yang satu memperkuat yang lain. Tetapi masing-masing menurut kodratnya sendiri.”

(Dikutip dari buku ”Sarinah” karangan Bung Karno, halaman 14 & 15)

Bung Karno, terkait PEREMPUAN

(67)

IV. ARTI PENTING WASBANG DLM PEMBANGUNAN

NASIONAL

(68)

Pembangunan Nasional adalah upaya yang

dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan

bernegara

UU 25 TAHUN 2004

(69)

MAKNA WASBANG

Mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan

persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi dan golongan.

(70)

WEJANGAN ARYO TADAH

KEPADA GAJAH MADA DAN

ADITYAWARMAN (sebagai bekal dalam menjalankan

tugas-tugas kenegaraan)

(71)

Jika tdk ?

Jika tdk ?

(72)

Deng Xiaoping

(Bapak Pembangunan Ekonomi Cina)

“Tidaklah penting apakah kucing itu berwarna hitam atau putih. Sejauh kucing itu mampu menangkap tikus,

itulah kucing yang baik”.

Contoh kasus: walau sukses di Cina, tapi sudah tentu tdk akan cocok bila diterapkan di negara kita !!!

contoh

(73)

Ketika rombongan Pak Amien Rais dijamu makan malam oleh Tuan Lie Peng, Pak

Amien bertanya: "Apa rahasia keberhasilan RRC yang sangat mengagumkan hampir di semua bidang kehidupan, terutama di

bidang ekonomi?". Tuan Lie Peng menjawab singkat:

We stopped quareling (berhenti cekcok).

We were united (bersatu-padu).

And we worked hard (... dan bekerja keras).

Nasehat Tuan Lie Peng, mantan

PM Tiongkok, kepada Pak Amien Rais

(74)

V. PENUTUP

(75)

‘Nobody can do everything but everybody can do something’

'Tidak ada orang bisa

melakukan segala hal, tapi

semua orang bisa melakukan sesuatu'

Gilbert Scott-Heron.

(76)

SATUKAN KEKUATAN SELAMATKAN BANGSA

SATUKAN KEKUATAN

SELAMATKAN BANGSA

(77)
(78)

Bung Hatta: Politik itu sangat tergantung pada semangat penyelenggara negara dan bukan dari hukum- hukum dan aturan yang

kaku dan mati

(79)

Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami

Amiin.

Hatur Nuhun

Semoga Tuhan Selalu Memberi Yang Terbaik

Hatur Nuhun

Semoga Tuhan Selalu Memberi Yang Terbaik

(80)

TERIMAKASIH

Atas Perhatiannya Mohon Maaf Kalau Kurang

Memuaskan!!!!

Referensi

Dokumen terkait

lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan

disebut Gampong, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat

disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan

oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara. Kesatuan

85 Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan

penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kapada daerah otonom untuk mengurus dan mengatur urusan pemerintahan dalam sistem.. negara kesatuan

Kepala daerah sebagai unsur dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan kepala pemerintahan daerah otonom yang berwenang mengatur dan mengurus urusan

Menurut Mardiasmo (2011:12) Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan