• Tidak ada hasil yang ditemukan

Key Words: Matrix , Constructivism , LKS , Practicalities PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ikut berperan dalam dunia pendidikan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Key Words: Matrix , Constructivism , LKS , Practicalities PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ikut berperan dalam dunia pendidikan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL E-JURNAL

AULIA RAHMI NIM. 12050025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)

PRAKTIKALITAS PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI MATRIKS

UNTUK KELAS XI SMAN 3 PADANG Aulia Rahmi*), Anna Cesaria**), Hamdunah**)

*) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is a continue of research Aulia Rahmi (2016) with title is validity development student activity sheet constructivism based on matrix material, the results of these research are based LKS constructivism developed in the matrix material valid. This research has purpose to produce Student Activity Sheet Constructivism Based on Matrix Material for Class XI SMAN 3 Padang Practical.

This research is the development by using 4-D Model. Model 4-D consists of stages define, design, development, and disseminate. In this research only continued from previous research that is at the stage of development to see the practicality of LKS with a small group test and interview teachers and students.

The instruments used are the practicalities sheet instruments and guidelines for teacher and student interviews. The test results by the practicalities of teachers and students on the criteria are very practical with a percentage of 91.68% and 91.90%. It can be concluded that the LKS constructivism based on the matrix material is very practical and can be used.

Key Words: Matrix , Constructivism , LKS , Practicalities PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ikut berperan dalam dunia pendidikan. Salah satu materi dalam matematika SMA Kelas XI adalah materi matriks. Diharapkan dengan mempelajari materi matriks, siswa dapat mengetahui tentang matriks, mengetahui contoh matriks dalam kehidupan sehari-hari, melakukan operasi pada matriks serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks.

Materi matriks adalah salah satu materi yang sulit dipahami oleh siswa, hal ini diketahui dengan adanya wawancara dengan guru,dan siswa. berdasarkan observasi di SMAN 3 Padang, diperoleh informasi bahwa siswa mempunyai satu buku teks yang sama dengan guru. Pada buku teks belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan dan pemahamannya. Hal ini menyebab- kan siswa lebih cendrung menghafal

1

(3)

dari pada memahami konsep pelajaran tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan pengembangan LKS berbasis konstruktivisme yang praktis. Pada pendekatan konstruktivisme siswa dapat berlatih mengkonstruksi pengetahuan sendiri sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar dan memahami konsep pelajaran. Jika LKS sudah praktis maka siswa akan mudah menggunkannya dalam proses pembelajaran dan proses membangaun konsep akan cepat tercapai sehingga siswa dapat membangun pengetahuaanya sendiri.

Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis konstruktivisme yang praktis pada materi matriks untuk kelas XI SMAN 3 Padang, sehingga bertujuan untuk mengembangkan lembar kegiatan siswa (LKS) berbasis konstruktivisme dalam pembelajaran matematika pada materi matriks yang praktis untuk siswa kelas XI SMAN 3 Padang.

Prastowo (2011: 204) mengemukakan “Lembar Kegiatan

yang berisi materi, ringkasan dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas yang harus diselesaikan siswa yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai”.

LKS yang dibuat akan mengandung unsur-unsur dari konstruktivisme yang dikemukakan oleh Suparno (2006: 69) yaitu adanya orientasi, elicitasi, restrukturisasi ide, penggunaan ide dalam banyak situasi, dan adanya review.

Di dalam LKS ini terdapat pembahasan materi yang memerlukan ketelibatan siswa untuk menemukan sebuah konsep, adanya contoh soal,diskusi kelompok dan latihan yang akan dikerjakan siswa.

METODE PENGEMBANGAN Jenis penelitian adalah pengembangan. Menurut Sugiyono (2012: 427) “Metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga meng- hasilkan produk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut”.

Prosedur pengembangan ini

(4)

tahap pendefinisian (define), yaitu tahapan yang bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan kebutuhan pembelajaran. Kedua, tahap perancangan (design), yaitu perancangan prototipe perangkat pembelajaran. Ketiga, adalah tahap pengembangan (develop), yaitu yang bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran, dan yang keempat, adalah tahap penyebaran (dissiminate), yaitu tahap penggunaan perangkat yang dikembangkan. Pada penelitian ini hanya melanjutkan pada tahap pengembangan yaitu uji pratikalitas dan pedoman wawancara guru dan siswa, dimana peneltian sebelumnya yang sudah melakukan tahap pendefinisian, tahap

perancangan dan tahap

pengembangan pada validasi LKS.

Pada penelitian sebelumnya untuk tahap define yang dilakukan adalah analisis silabus, analisis buku teks, review literatur, dan wawancara guru dan siswa. Tahap design yang dilakukan adalah merancang LKS berbasis konstruktivisme ntuk materi matriks. Tahap develop yang dilakukan adalah validasi LKS

berbasis konstruktivisme untuk materi matriks saja. Untuk itu dilanjutkan penelitian ini pada tahap pengembangan dengan melakukan uji praktikalitas LKS dan melakukan pedoman wawancara guru dan siswa.

Instrumen yang digunakan adalah angket dan pedoman wawancara.

Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data dari angket adalah hasil angket dari guru dan siswa terhadap LKS. Selanjutnya dicari nilai persentase kepraktisan LKS dengan rumus yang dikemukakan oleh Riduwan (2012: 87).

Hasil wawancara tehadap siswa dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif yang dikemukakan oleh Miles (1992: 16).

HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

Praktikalitas LKS dengan basis konstruktivisme bertujuan untuk melihat keterpakaian LKS oleh siswa.

Tahap praktikalitas dilihat dengan menggunakan angket dan melakukan wawancara dengan beberapa siswa tentang pelaksanaan pembelajaran untuk melihat kemudahan, waktu, isi

(5)

LKS dan ekivalensi LKS. Pada saat praktikalitas, LKS diujicobakan terhadap 6 orang siswa SMAN 3 Padang yang telah mempelajari materi matriks. Setelah dilakukan penilaian terhadap hasil kerja siswa dalam menyelesaikan soal-soal dalam LKS, dapat disimpulkan bahwa siswa bisa memahami dan mengerti dengan petunjuk-petunjuk yang diberikan dalam LKS dan soal-soal yang diberikan mampu diselesaikan siswa dengan baik meskipun masih terdapat beberapa soal yang kurang tepat dalam menentukan penyelesaiannya serta masih terdapatnya soal-soal yang tidak dijawab oleh siswa. Namun, secara keseluruhan disimpulkan siswa mampu memahami materi matriks yang diberikan dalam LKS.

Berdasarkan hasil dari angket praktikalitas LKS serta wawancara terhadap guru dan siswa, dapat disimpulkan bahwa LKS dengan basis konstruktivisme untuk materi matriks dikategorikan sangat praktis.

a. Angket Kepraktisan Guru dan Siswa

penggunaan diperoleh rerata 80,00% oleh guru dengan kategori praktis, sedangkan pada siswa diperoleh rerata 94,45%

dengan kategori sangat praktis.

Hasil angket pratikalitas tersebut menunjukkan bahwa aspek kemudahaan dalam penggunaan

LKS dengan basis

konstruktivisme membantu siswa dalam memahami materi, dapat membuat siswa membangun pengetahuanya sendiri, memudahkan guru dalam membimbing siswa menemukan konsep dan petunjuk penggunaan serta materi yang disajikan mudah dipahami, dengan hasil angket praktikalitas aspek kemudahan dalam pengguna oleh guru dan siswa

Angket pratikalitas dari aspek waktu oleh guru dan siswa diperolah rerata 100% dan 83,34% dengan kategori sangat praktis. Hasil angket praktikalitas pada aspek waktu yang digunakan dalam penggunaan LKS, siswa dapat memahami

(6)

sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing.

Angket praktikalitas dari aspek manfaat oleh guru dan siswa diperoleh rerata 86,67%

dan 92,59% dengan kategori sangat praktis. Ditinjau dari hasil angket praktikalitas aspek manfaat, LKS sudah dapat digunakan sebagai bahan ajar yang bisa membantu siswa dalam membangun pengetahuanya sendiri.

Hasil angket pratikalitas dari aspek sebagai bahan ajar baru/variasi oleh guru dan siswa diperoleh rerata 100% dan 97,22% dengan kategori sangat praktis. Berarti dari aspek sebagai bahan ajar baru/variasi, LKS dapat digunakan sebagai bahan ajar pendamping buku teks yang membuat siswa tidak bosan dalam belajar dan membuat pembelajaran matematika lebih menyenangkan.

Hasil angket pratikalitas pada LKS berbasis konstrukstivisme pada materi matriks oleh guru dan siswa dari keempat aspek menunjukkan rerata 91,68% dan

91,90% dengan kategori sangat praktis. Artinya LKS berbasis konstruktivisme ini sangat praktis untuk digunanakan sebagai bahan ajar oleh guru maupun siswa.

b. Wawancara dengan Guru

Berdasarkan wawancara dengan guru, dilihat dari segi aspek kemudahan dalam penggunaan, waktu, manfaat, dan sebagai bahan ajar baru/variasi disimpulkan bahwa LKS dengan basis konstruktivisme dapat digunakan siswa untuk memahami materi matriks dan cukup bisa memacu proses pembelajaran.

c. Wawancara dengan Siswa

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa dapat disimpulkan bahwa LKS dapat membantu siswa dalam menemukan konsep, materi yang disajikan dalam LKS dengan basis konstruktivisme jelas dan mudah dipahami, waktu yang tersedia cukup untuk memahami materi pada LKS serta kalimat yang digunakan dalam LKS jelas dan mudah untuk dipahami.

(7)

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan mengenai praktikalitas LKS dapat disimpulkan bahwa LKS dengan basis konstruktivisme praktis digunakan dalam pembelajaran matematika. Hal tersebut terlihat dari kemudahan dalam penggunaan, waktu, manfaat dan sebagai bahan ajar baru atau variasi yang diperlukan pada pembelajaran. LKS dapat dijadikan sebagai bahan ajar pendamping buku teks yang membuat pelajaran lebih aktif dan menyenangkan. Dan siswa lebih tertarik belajar dengan adanya tambahan bahan ajar berupa LKS.

KESIMPULAN DAN SARAN LKS berbasis konstruktivisme yang dikembangkan sangat praktis untuk digunakan. Artinya LKS pembelajaran matematika berbasis konstrutktivisme telah layak digunakan. Saran yang dapat dikemukakan adalah LKS berbasis konstruktivisme ini dapat dijadikan contoh bagi peneliti lainnya dalam mengembangkan LKS pembelajaran berbasis konstruktivisme, peneliti lainnya dapat melanjutkan untuk

matriksdan penelitian pengembangan akan lebih sempurna jika dilakukan uji praktikalitas terhadap guru melakukan pengembangan sampai tahap keempat (dissiminate atau penyebaran).

DAFTAR RUJUKAN

Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:

Referensi

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA PRESS.

Suparno, Paul. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Prestasi Pustaka

Walpole, Ronald E. 1993. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Rahmi, Aulia. 2016. Validitas

Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Konstruktivisme pada Materi Matriks. Prosiding seminar nasional pendidikan

(8)

Referensi

Dokumen terkait

SAIP2013 Contribution ID:26 Type:Poster Presentation Theoretical Study of Positron States in Barium Flouride using Independent Particle Model and Generalized Gradient Approximation