This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Improving Learning Motivation for Class 6 Students of SDN Cikidangbayabang 4 through the Problem based learning (PBL) Model
Luki Noviana Rieswandi
SD Negeri Cikidangbayabang 4 [email protected]
Article History
accepted 1/8/2021 approved 17/8/2021 published 1/9/2021
Abstract
This research was carried out on the basis of the problems that occurred, namely the low enthusiasm and motivation of students to learn. For this reason, the purpose of this study was to determine whether the PBL model was able to increase learning motivation. This research is a literature review research, data collection process with literature and documentation. The analysis is carried out by reducing research data, presenting and verifying various information obtained. The results show that the use of PBL in the learning process is able to support the improvement of students' learning motivation. Their activeness, their enthusiasm in carrying out various activities as well as improving their skills in solving social problems are provisions for the increasingly advanced learning motivation that students have from this PBL learning activity.
For this reason, it is hoped that if teachers want to develop student motivation, they can use this PBL method because it is considered capable of effectively improving students' motivation.
Keywords: research, learning motivation, PBL
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan atas dasar permasalahan yang terjadi yaitu rendahnya semangat dan motivasi belajar siswa. Untuk itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah model PBL mampu meningkatkan motivasi belajar. Penelitian ini merupakan penelitian kajian literatur, proses pengumpulan data dengan pustaka dan dokumentasi. Untuk penganalisaan dilakukan dengan reduksi data penelitian, melakukan penyajian dan verifikasi berbagai informasi yang didapatkan. Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan PBL dalam proses pembelajaran mampu mendukung peningkatan motivasi belajar siswa. Keaktifan mereka, semangat mereka dalam melakukan berbagai kegiatan serta peningkatan keterampilan mereka dalam memecahkan persoalan sosial menjadi bekal semakin majunya motivasi belajar yang siswa miliki dari kegiatan pembelajaran PBL ini. Untuk itu diharapkan apabila guru ingin mengembangkan motivasi siswa maka bisa menggunakan cara PBL ini karena dinilai mampu efektif meningkatkan.
Kata kunci: penelitian, motivasi belajar, PBL
Social, Humanities, and Education Studies (SHEs): Conference Series https://jurnal.uns.ac.id/shes
p-ISSN 2620-9284 e-ISSN 2620-9292
40
PENDAHULUAN
Sebuah kegiatan yang dilakukan secara sadar dengan sebuah langkah-langkah yang terencana dengan baik untuk mencapai sebuah tujuan tertentu untuk mencapai berbagai ranah termasuk kognitif afektif maupun kemampuan keterampilan. Usaha secara sadar ini dinamakan dengan kegiatan belajar maupun pembelajaran yang dilakukan di sekolah maupun di lingkungan sekitar. Sebagai seorang pelajar seharusnya ini sudah menjadi kewajiban mereka dan seharusnya mereka bersedia dengan senang hati untuk mengembangkan dirinya menuju perkembangan yang lebih maju dari sebelumnya. Belajar telah menjadi kewajiban dari setiap peserta didik untuk itu mereka harus selalu mengikuti berbagai proses kegiatan pembelajaran secara baik melalui tingkatan-tingkatan tertentu dengan yang pendidikan tertentu sehingga hasil yang didapatkan nantinya akan berguna untuk perkembangan dirinya sendiri masa yang akan datang. Kegiatan pendidikan ini sangat berguna untuk perkembangan seseorang di masa ini maupun masa yang akan datang karena kegiatannya adalah berupa pembinaan dan juga pengembangan kepribadian dari setiap manusia dari sudut pandang dan juga aspek-aspek yang berkaitan dengan rohaniah maupun jasmani dari setiap individu. Untuk itu karena ini berkaitan dengan jasmani maupun rohani dari setiap individu untuk itu kegiatan ini dilakukan dengan kesadaran dan juga dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sistematis dengan tanggung jawab yang penuh sehingga dari apa yang dilakukan mampu mempengaruhi siswa serta siswa mampu mencapai apa yang mereka inginkan (Mustafidah et al., 2022). Untuk itu dibutuhkan kegiatan pembelajaran maupun pendidikan sebaik mungkin supaya hasil dari tindakan yang dilakukan mampu memberikan pencapaian terbaiknya.
Keberhasilan dari tindakan pembelajaran yang dilakukan selama ini dapat dilihat dari hasil yang didapatkan oleh siswa melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan baik melalui penilaian kognitif dengan hasil belajar penilaian dilaksanakan dengan afektif dengan cara riwayat sikap dari siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran serta penilaian yang berkaitan dengan psikomotorik atau kemampuan keterampilannya. Melalui hasil belajar perkembangan siswa antusiasme serta keterampilan yang mereka miliki dapat diukur sehingga setiap pembelajaran yang dilakukan apakah telah mencapai tujuan maupun berhasil ketika hasil belajar yang ada bisa menunjukkan hasil yang signifikan mengalami peningkatan (Mustafidah et al., 2022). Berkaitan dengan antusiasme yang dimiliki oleh siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang sedang dipelajari adalah berkaitan dengan motivasi belajar siswa.
Motivasi merupakan sebuah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan sebuah tindakan perubahan melalui tindakan yang nyata sehingga apa yang mereka lakukan itu jauh lebih baik dari sebelumnya (Uno, 2013). Untuk itu, setiap siswa memiliki dorongan untuk belajar yang berbeda tergantung kondisi dari psikologis anak. Selain itu, menurut penjelasan dari Sugianto menyatakan hal ini berkaitan dengan bagaimana caranya seseorang untuk secara serius maupun sungguh-sungguh dalam mencapai tujuan-tujuan tertentu, sehingga ini berkaitan dengan dorongan yang ada dalam diri masing-masing (Putri et al., 2021).
Menurut kedua peneliti menyatakan bahwa keberhasilan dalam belajar yang dilakukan guru di sekolah itu dapat mencapai tingkat yang tinggi atau kualitas yang baik apabila setiap siswa memiliki motivasi belajar yang juga tinggi karena antara motivasi belajar yang dimiliki siswa dengan hasil belajar yang dihasilkan oleh siswa itu memiliki pengaruh (Maryoto, 2018; Saumi & Ismaya, 2021). Pengaruhnya adalah apabila siswa itu memiliki motivasi belajar yang cukup baik mereka akan menunjukkan sikap untuk antusias dalam kegiatan pembelajaran, sehingga setiap tindakan yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran ia akan terus melakukan kegiatan- kegiatan yang aktif dan juga apa yang diminta oleh guru mereka kerjakan dengan semaksimal mungkin. Namun, apabila setiap anak itu tidak memiliki motivasi yang kuat maka hal negatif yang akan terjadi adalah ketika mereka melakukan kegiatan
41
pembelajaran seharusnya proses pembelajaran terjadi dengan baik, tetapi mereka tidak melakukan dan tidak mengikuti proses tersebut. Kondisi ini terjadi pada kegiatan penelitian yang dilakukan sebelumnya SD Negeri Cikidangbayabang 4 hasilnya menunjukkan bahwa siswa pada saat kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mereka kurang bersemangat, siswa tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keaktifan tanya maupun aktif dalam menjawab pertanyaan guru, dan banyak siswa yang memilih melakukan tindakan tidur pada saat proses pembelajaran dilakukan. Selain itu, guru yang masih belum memahami apa yang menjadi materi dalam proses pembelajaran yang mereka lakukan, serta kebanyakan dari siswa tidak antusias untuk mengembangkan pengetahuan yang mereka dapatkan. Namun, mereka cenderung untuk mendapatkan informasi saja tanpa adanya pengembangan lebih lanjut. Kondisi demikian terjadi di SD Negeri Cikidangbayabang 4 sesuai dengan wawancara dan juga observasi yang dilakukan sehingga hal ini berkaitan dengan rendahnya tingkat motivasi dari siswa untuk belajar.
Sesuai dengan kondisi tersebut, maka sekolah ataupun pembelajaran yang dilakukan harus dikelola dengan cara yang sesuai. Sebuah pengelolaan kelas merupakan tindakan yang dilakukan oleh guru dalam memaksimalkan apa yang menjadi potensi maupun keunggulan yang dimiliki oleh kelas sehingga guru memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk pengembangan kreativitas untuk mencapai pengembangan peserta didik serta kurikulumnya. Hal ini dilakukan supaya kegiatan proses pembelajaran dengan permasalahan yang ada bisa segera teratasi dengan baik tanpa memunculkan permasalahan yang baru. Pengelolaan kelas ini sangat penting dilakukan karena akan mempengaruhi tingkat motivasi belajar dari setiap peserta didik apabila motivasi belajar ini baik maka hasil dari proses pembelajaran juga akan berpengaruh positif. Hal ini sesuai disampaikan oleh Rizki setiap pengelolaan kelas yang diterapkan dengan hasil yang baik itu apabila siswa yang ada di sekolah tersebut memiliki motivasi untuk terus belajar dan mengembangkan dirinya (Rizki et al., 2021). Apabila mereka belum memiliki motivasi yang baik untuk kegiatan pembelajaran maka pengelolaan kelas yang dilakukan oleh sekolah tentu saja belum memberikan kontribusi dan belum mengatasi persoalan yang ada.
Melalui pengelolaan sekolah dan juga pengelolaan kelas dengan tujuan utama adalah meningkatkan hasil pembelajaran termasuk juga peningkatan motivasi belajar dari siswa. Untuk itu, yang diperbaiki dan yang dikelola bukan hanya siswa saja melainkan juga guru serta perangkat-perangkat yang berkaitan dengan proses belajar mengajar mulai dari model pembelajaran metode pembelajaran strateginya dan pengembangan lainnya. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan menyatakan bahwa masih terdapat pengelolaan kelas yang kurang sesuai dengan wujud pengelolaan yang masih konvensional dalam artian belum ada variasi dan juga inovasi baru dari guru ketika melakukan proses pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran sehingga guru harus memberikan inovasi dan kreativitasnya untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
Untuk itu, setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru wajib dikembangkan terlebih dahulu motivasi belajar dari setiap siswa. Cara pengembangan yang bisa dilakukan oleh guru adalah dengan memberikan suasana proses pembelajaran yang menyenangkan serta menarik perhatian dari setiap siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar (Ayuwanti, 2017). Suasana belajar harus disesuaikan dan ditonjolkan karena ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa siswa akan terpengaruh motivasinya apabila penataan interior kelasnya tidak rapi (Rizki et al., 2021). Itu dibutuhkan kerapian di dalam pengelolaan kelas yang digunakan nantinya untuk kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan sebuah motivasi belajar itu disebabkan dan juga dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor eksternal yang
42
dimiliki oleh siswa. Untuk itu, sebagai guru dan juga sekolah harus memperhatikan kedua faktor tersebut supaya hasilnya mempengaruhi hasil yang terbaik (Jannah et al., 2021). Selain itu, motivasi belajar yang rendah dikarenakan oleh kurangnya kreativitas dalam pengembangan model belajar maupun strategi dalam pembelajaran sehingga siswa merasa bosan dan tidak lagi tertarik secara motivasi. Untuk itu rumusan masalah yang sesuai untuk penelitian ini adalah bagaimana model pembelajaran problem based learning mampu mempengaruhi minat ataupun motivasi belajar dari siswa SD Negeri Cikidangbayabang 4.
Penelitian ini dilakukan supaya memberikan sebuah hasil dan juga tujuan- tujuan tertentu yang bermanfaat untuk penelitian maupun tindak lanjut dalam proses pembelajaran. Untuk itu tujuan utama di dalam kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model PBL mampu meningkatkan motivasi belajar serta apabila ini dipengaruhi maka tingkat pengaruhnya seberapa besar. Hasilnya akan menyatakan bahwa apa yang dilakukan selama pembelajaran di sekolah mampu memberikan kontribusi peningkatan motivasi belajar dari setiap peserta didik. Sesuai dengan penjelasan permasalahan yang ada maka penelitian ini memiliki sebuah judul tertentu yaitu “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas 6 SD Negeri Cikidangbayabang 4 melalui Model Problem Based Learning”.
METODE
Sesuai dengan rencana awal yang sudah disusun oleh peneliti maka dapat disampaikan bahwa penelitian ini nantinya akan menggunakan metodologi kajian literatur sehingga ini masuk ke dalam bagian penelitian yang mengolah berbagai informasi yang berkaitan dengan peningkatan motivasi belajar siswa. Penelitian yang dilakukan dengan kajian literatur adalah sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dengan menguji maupun menelusuri semua sumber-sumber kepustakaan baik itu sumber buku, sumber jurnal, artikel-artikel yang terkait dan juga membaca berbagai semua terbitan yang berkaitan dengan judul penelitian yang sedang dilakukan sehingga bisa menjadi sebuah keluaran sebuah tulisan yang sesuai dengan topik tertentu untuk menghasilkan sebuah informasi dari kegiatan penelitian (Marzali, 2016).
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri tersebut dengan sebuah pertimbangan yang dilakukan oleh peneliti yaitu berawal dari persoalan yang peneliti dapatkan dari kegiatan pengamatan maupun wawancara yang sebelumnya dilakukan. Hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang ada di sekolah tersebut hasilnya belum sesuai dengan yang diinginkan karena secara nyata ternyata banyak siswa yang memiliki motivasi yang masih rendah. Sesuai dengan kondisi tersebut, peneliti melakukan penelitian untuk menjawab dan menguji supaya mendapatkan jawaban secara pasti. Selain itu, pemilihan lokasi ini didasarkan atas kondisi secara umum yang menyatakan bahwa lokasi ini dengan topik yang sama belum pernah dilakukan penelitian yang serupa sehingga apabila peneliti ingin mengembangkan topik ini di sekolah tersebut, maka masih ada kemungkinan untuk proses-proses pengembangan selanjutnya.
Semua data yang berkaitan dengan penelitian akan dikumpulkan dengan cara metode pustaka serta menggunakan metode dokumentasi yang berarti semua hal yang berkaitan akan dikembangkan dalam penelitian (Hamzah, 2020). Kemudian setelah semua data didapatkan maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data menurut Hamzah menyatakan secara analisis data dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan yang pertama adalah reduksi data yang artinya adalah merinci data- data tersebut kemudian melakukan pengambilan ide-ide pokok dari setiap tulisan, sehingga terbentuklah sebuah ringkasan ringkasan tertentu sehingga dari ringkasan pokok tersebut akan lebih fokus ke arah penelitian yang dilakukan, kemudian melakukan penyajian data pada bagian ini peneliti akan menyajikan data-data yang didapatkan dan sudah direduksi sesuai dengan isi dan juga penyesuaian dengan topik
43
penelitia. Tahapan ketiga adalah peneliti melakukan verifikasi data yaitu peneliti akan mencocokkan antara data yang didapatkan dengan kondisi yang ada di lapangan ataupun topik penelitian apakah apa yang dibuat itu memiliki kebenaran dengan kondisi nyata atau tidak, sehingga apapun yang dibahas dalam penelitian itu nanti harus memiliki sebuah kandungan yang bermakna secara benar (Hamzah, 2020).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan hasil analisis dan kajian literatur pada beberapa jurnal yang terpilih dan sesuai dengan penelitian yang sedang dilakukan maka didapatkan beberapa data yang disajikan dalam tabel 1.
Tabel 1. Hasil Penelitian Motivasi Belajar
No Topik Penelitian Peneliti Peningkatan Hasil Belajar Sebelum Sesudah Gain Gain%
1
Pengaruh Penggunaan Model Problem Based
Learning (PBL) terhadap Motivasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas VI
SD
Naufal Andrian dan
Opik
37,33 57 19,67 52,69
2
Pengaruh Model PBL (Problem Based Learning) terhadap
Motivasi dan Hasil Belajar IPA Peserta
Didik
Muttia Sri Wahyuni, Nadia Tulgina
Muhammad Fadlan, Siti
Hodijah
84,36 105,6 46,67 87,17
3
Meningkatkan Motivasi Belajar melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL)
Gladisa Oktaviani, Arya Febri dan Rohman
82,91 90,10 7,19 8,67
4
Pengaruh Model Problem based learning terhadap Motivasi Belajar IPA Siswa Kelas VI SDN Cikidangbayabang 4
Siti Nurmilah 66,93 81,82 14,89 22,24
5
Pengaruh Model Pembelajaran Problem
Based Learning terhadap Motivasi Belajar IPA Siswa KelasaVI SD di Gugus
3 Kecamatan Mande
Siti Amira, Rifki Maulana,
Sahla Fatimah
89,29 124 34,71 38,87
Rata-rata 60,845 95,53 33,17 69,93
Sumber : Beberapa Artikel Penelitian Terkait
Sesuai dengan 5 artikel jurnal penelitian mengenai penerapan PBL (Problem Based Learning) dengan motivasi belajar menunjukkan sebuah data penggunaan model ini memberikan peningkatan motivasi belajar. Hasilnya paling rendah 8,67%
serta hasil paling tingginya 87,17%. Kemudian secara hasil sebelum tindakan yang mereka lakukan kepada siswa di kelas menunjukkan skor rata-ratnya yaitu 60,845 namun setelah dilakukan penerapan model PBL membuat hasil motivasi belajar meningkat sebesar 95,53. Hasil ini menunjukkan peningkatan karena rata-ratanya meningkat dari 60,84 menjadi 95,53 dengan selisih peningkatan 34,69. Kemudian
44
secara rata-rata nilai gain yang terjadi yaitu 69,93% ini merupakan hasil dengan kriteria yang sedang, namun hasil ini sudah memberikan tanda kalau model PBL mampu mempengaruhi motivasi belajar siswa dengan pengaruh yang positif. Sesuai dengan hasil ini dapat diambil sebuah kesimpulan kalau penggunaan model PBL dalam sebuah pembelajaran ternyata memiliki pengaruh positif dan dapat dipergunakan untuk meningkatkan motivasi dari siswa dengan efektif.
Ini dikatakan mampu menjadi solusi dalam meningkatkan motivasi siswa dikarenakan pembelajaran PBL memiliki kelebihan yaitu pembelajaran yang dilakukan dengan model ini akan lebih menyenangkan, sehingga kegiatan mereka tidak monoton dan menyebabkan mereka mau melakukan eksplorasi dengan berbagai sumber belajar untuk mendapatkan informasi tambahan serta membangun pengetahuan (Wulandari &
Koeswanti, 2021). Selain itu, perkembangan ini dikarenakan dengan model ini siswa mampu berfikir sesuai dengan kemampuannya menganalisis dan menjawab permasalahan yang diberikan dengan baik (Tomas & Prasetyo, 2020). Proses ini menyebabkan antara siswa dengan guru terjadi pembelajaran yang aktif dan penuh dengan antusiasme sehingga tidak terjadi pembelajaran satu arah namun berbagai arah pembelajaran. Selain itu, pengembangan problem yang dimanfaatkan dalam pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan materi yang berkaitan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Ketika mereka memahami fenomena sehari-hari maka akan mudah melakukan pengembangan selanjutnya. Ini didukung penelitian yaitu pembelajaran diarahkan untuk menggali pemikiran dan pengembangan yang berkaitan dengan fakta di lapangan yang sesungguhnya dengan lingkungan alam yang mereka jumpai (Ramlawati et al., 2017). Sesuai dengan temuan tersebut menjadi bukti kalau penerapan PBL dalam proses pembelajaran akan mampu meningkatkan semangat mereka dalam belajar atau motivasi belajar mereka akan mengalami peningkatan.
Selain motivasi belajar mereka mengalami peningkatan, ada pula yang meningkat berupa keterampilan-keterampilan lain yaitu: 1) aktif dalam pemecahan permasalahan belajar (Dewi et al., 2016); 2); mampu meningkatkan hasil setelah pembelajaran dilakukan (Darmawan & Harjono, 2020); 3) siswa menjadi lebih terampil dalam keterampilan sosialnya; 4) keterampilan dalam penyelesaian berbagai permasalahan serta mampu memajukan pemikiran dengan berpikir kritis dan mau berkolaborasi bersama; dan 5) peningkatan dalam motivasi dalam belajar (Andari et al., 2019). Sesuai dengan peningkatan keterampilan tersebut menyebabkan peningkatan motivasi belajar karena mereka akan terus antusias dalam pembelajaran yang dilakukan. Semakin tinggi motivasi belajar dari setiap siswa akan berpengaruh pada peningkatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Bukti kalau penggunaan model PBL ini mampu meningkatkan motivasi siswa dibuktikan dalam beberapa penelitian. Penerapan yang dilakukan mampu mendongkrak semangat dalam diri siswa sehingga motivasi mereka meningkat dan menyebabkan kemampuan mereka dalam pemecahan persoalan soal cerita mampu meningkat juga (Ar Rozy, 2021). Penelitian yang dilakukan menunjukkan berpengaruh signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar apabila dilakukan dengan problem based learning (Amiluddin & Sugiman, 2016). Ini menjadi bukti utama dalam penelitian ini sehingga apabila guru berkeinginan meningkatkan motivasi siswa dapat memanfaatkan model PBL ini dalam kegiatan pembelajarannya karena berbagai temuan penelitian menunjukkan hasil yang positif dan mendukung peningkatan motivasi siswa.
SIMPULAN
Sesuai dengan penjelasan dan pembahasan yang dilakukan atas persoalan yang disampaikan sebelumnya dibagian pendahuluan maka simpulan yang sesuai untuk penelitian ini adalah penggunaan model PBL dalam proses pembelajaran siswa SD akan mampu meningkatkan motivasi belajar mereka. Hal ini terjadi karena kegiatan yang dilakukan ini mampu menunjang keaktifan dan pengembangan keterampilan diri
45
mereka, sehingga semangat dalam belajar mengalami peningkatan yang akan berdampak baik pada motivasi mereka mengikuti pembelajaran. Untuk pengembangan selanjutnya ini bisa menjadi solusi yang tepat apabila guru ingin meningkatkan motivasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Amiluddin, R., & Sugiman, S. (2016). Pengaruh Problem Posing dan PBL terhadap Prestasi Belajar, dan Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Matematika. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 3(1), 100–108.
Andari, I. A. K. M. L., Darsana, I. W., & Asri, A. S. (2019). Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Berbasis Portofolio terhadap Hasil Belajar IPS.
International Journal of Elementary Education, 2(2), 70.
Ar Rozy, F. (2021). Pengaruh Penerapan PBL terhadap Motivasi Belajar dan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. BRILIANT: Jurnal Riset Dan Konseptual, 6(4), 739–749.
Ayuwanti, I. (2017). Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation di SMK Tuma’ninah Yasin Metro. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 1(2), 105–114.
https://doi.org/10.30998/sap.v1i2.1017
Darmawan, W., & Harjono, N. (2020). Efektivitas Problem Based Learning dan Two Stay Two Stray dalam Pencapaian Hasil Belajar. Jurnal BASICEDU, 4(2), 402–
411.
Dewi, S., Sumarmi, S., & Amirudin, A. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Keaktifan dan Keterampilan Sosial Siswa Kelas V SDN Tangkil 01 Wlingi. Jurnal Pendidikan - Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1(3), 281–288.
Hamzah, A. (2020). Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research). Literasi Nusantara Abadi.
Jannah, D. M., Hidayat, M. T., Ibrahim, M., & Kasiyun, S. (2021). Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar.
Jurnal BASICEDU, 5(5), 3378–3384.
Maryoto, G. (2018). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) dan Numbered Heads-Together (NHT) terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan, 17(2), 121–128.
Marzali, A. (2016). Menulis Kajian Literatur. Jurnal Etnografi Indonesia, 1(2), 27–36.
Mustafidah, I. D., Mutohar, P. M., & Tanzeh, A. (2022). Prestasi Belajar Siswa di Era Covid 19: Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Daring, Motivasi Belajar dan Lingkungan Belajar di MI Se-Kecamatan Sumbergempol Tulungagung. Edukatif:
Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 355–363.
Putri, D. A., Surindra, B., & Arifin, Z. (2021). Pengaruh Motivasi, Keaktifan dan Tingkat Pemahaman terhadap Hasil Pembelajaran Daring Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa. Seminar Nasional, 670–676.
https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/senmea/article/view/960
Ramlawati, Yunus, S. R., & Insani, A. (2017). Pengaruh Model PBL (Problem Based Learning) terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Peserta Didik Effect of PBL (Problem Based Learning) Motivation and Science Learning Outcomes. Jurnal Sainsmat, 6(1), 1–14.
Rizki, M., Astuti, & Noviardilla, I. (2021). Kajian Literatur tentang Hubungan Pengelolaan Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(1), 267–271.
46
Saumi, N. N., & Ismaya, E. A. (2021). Peran Guru dalam Memberikan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Educatio, 7(1), 149–
155. https://doi.org/10.31949/educatio.v7i1.892
Tomas, & Prasetyo, T. (2020). Pengaruh Penggunaan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Motivasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas 4 SD. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Guru Sekolah Dasar, 3(1), 13–18.
Uno. (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Bumi Aksara.
Wulandari, F., & Koeswanti, H. D. (2021). Meta Analisis Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 2841–2847.