• Tidak ada hasil yang ditemukan

Workshop (Pelatihan) Implementasi Kurikulum Merdeka

N/A
N/A
Ivanaamll

Academic year: 2023

Membagikan "Workshop (Pelatihan) Implementasi Kurikulum Merdeka"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Workshop (Pelatihan) Implementasi Kurikulum Merdeka

Tujuan:

 Format-format administrasi dalam kelas

 Produk

Drs. Muh. Yususf, M.Si, M.Pd

Kelebihan kurikulum merdeka: Berjalan Bersama sekolah reguker.

Kemampuan menganalisis CP Target:

1. Menganalisis CP (Capaian Pembelajaran) 2. Struktur

3. Perlu ada program tahunan 4. Modul Ajar

5. Menyusun instrument asesmen 6. Menganalisis struktur kurikulum 7. Membuat jadwal pembelajaran 8. Jam Pembelajaran (JP)

9. P5 (Project) Co

Rumuskan modul, tujuan pembelajaran, capaian pembelajaran

 Kompetensi: Isi dari apa yang mau kita ajarkan (terdapat di capaian pembelajaran) Mis: Anak bisa menyebut 1-20 (matematika)

 Struktur: Jadwal Pembelajar (missal 2 jam pembelajaran)

 Fase A-F (kelas sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak)

 Lintas Fase (sesuai dengan usia mental dan intelektual, serta kemampuan anak) hanya untuk SLB

 Fase A (kelas 1-2)

 Fase B (kelas 3-4)

 Fase C (kelas 5-6)

 Fase D (kelas 6-7)

 Fase E (kelas 8-9)

 Fase F ( SMA) CP:

 Tanpa hambatan intelektual (kurikulum regular, sekolah inklusi)

 Hambatan intelektual (kurikulum SLB)

 Selama di SLB menggunakan kurikulum SLB

 Tematik (Matematika, Bahasa Indonesia, Seni, dll) pembelajaran digabung

 Sekarang Mapel (langkah awal)

 IPAS (Pengetahuan Alam dan Sosial di mulai dari kelas 3)

(2)

In dan Co:

 In : Untuk Mengajar

 Co: Project (diluar pembelajaran) 2JP (2*30 menit) 1JP(30 Menit)

20-25% (Co)

CO: Vokasional: Keterampilan yang akan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, sekolah menyesuaikan dengan kemampuan dan bakat, serta minat anak.

Keterampilan: mis. Sekolah menyediakan fasilitas dan sumber daya yang akan diajarkan kepada anak.

Cara menentukan keterampilan vokasional: Dengan instrument asesmen Analisis CP:

1,2,3 merupakan pengantar CP: Dari Pemerintah

Merumuskan CP, TP (Tujuan Pembelajaran):

 Pada CP, tujuan pembelajaran kompetensi di persingkat

 Dalam CP tidak boleh ada nomor (TP)

Mis. Peserta didik mampu menuliskan (kompetensi) bilangan bulat asli 1-20 (materi) dengan cara menebalkan 1-10 (variasi) (TP 1), Peserta didik mampu mengurutkan (kompetensi) bilangan bulat asli 1-20 (materi) dengan benda konkrit (variasi), Peserta didik mampu membilang (kompetensi) bilangan bulat asli 1-20 (materi) (TP 2), Peserta didik menunjukkan cara penjumlahan (kompetensi) bilangan asli 1-10 (materi) dengan benda konkrit misalnya congklak (variasi) (TP 3).

 Jika tidak ingin membuat program tahunan kita bisa menambahkan jam pada ATP

 Peserta didik dapat membandingkan (kompetensi) tinggi rendah (materi) dengan menggunkan benda konkrit (variasi) (TP 1). Peserta didik dapat membandingkan

(kompetisi) panjang pendek (materi) dengan menggunkan benda konkrit (variasi) (TP 2).

 Peserta didik dapat mengurutkan (kompetensi) banyak-sedikit (materi) dengan benda konkret (variasi) (TP1). Peserta didik dapat membandingkan (kompetensi) banyak-sedikit (materi) dengan benda konkret sampai dengan 10 (variasi) (TP 2).

 Elemen tidak menggunakan nomor agar tidak ada kesan yang mana yang sulit atau tidak (bukan merupakan tingkat kesulitan) (kita bebas memilih yang mana yang akan diajarkan terlebih dahulu).

 1 TP (bisa saja 6 kali pertemuan)

 TP tergantung dengan hasil asesmen anak (kebutuhan).

Trik menentukan TP:

 Indikator (berisi tafsiran)

 Harus ada kompetensi dan materi

 ATP merupakan TP yang diurutkan

 Bisa di skip (sesuai karakteristik masing-masing anak) namun harus tetap sesuai urutan

(3)

Membuat ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) (tergantung dari Analisa pembuat):

 Diurutkan, dialurkan

 Dari yang mudah -> sulit

 Dari benda yang konkret -> abstrak

 Dari yang umum -> khusus

 Skateholding (konstruksi)

 Saat masuk ke dalam ATP tidak boleh ada kotak

 Melakukan kolaborasi sesuai dengan Fase

 Materi tidak harus tuntas namun harus sesuai dengan kebutuhan anak

Asesmen Formatif (asesmen diagnostic dan asesmen proses):

 Mengetahui karakter siswa (non kognitif: motoric halus dan kasar, emosi, sosial)

 Mengetahui asesmen kognitif/akademik (melalui CP (capaian pembelajaran)).

 Mengetahui kebutuhan siswa

 Untuk program perbaikan pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Based on previous research from Lukito,et.al 2016 in his article based on the results of several regression analysis shows that the Extrinsist Motivation variable has a value of 5.509

[r]