• Tidak ada hasil yang ditemukan

Y - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Y - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

JI]RNAL

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu

(Sl)

5/ b,l

'1 n

,rl.u,+

h* P::Y

YI]LI DARNI

IIIPM:11060137

PROGRAM STIiI}I BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURU AN DAN ILMU PENDTDIKAN

(STKIP) PGRI SIIMATERA BARAT PADANG

2017

(2)

UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN BAKAT PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 02 SIMPANG AMPEK KECAMATAN PASAMAN

KABUPATEN PASAMAN BARAT

Oleh:

Yuli Darni

Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is motivated by the teacher SD Negeri 02 Simpang Ampek District of Pasaman less attention to the talents of learners so that the talents of the students still do not quite grow and develop properly, it happens due to various reasons such as the persistence of the teacher has not noticed the talent of students and lack of facilities held for talent development activities. The research objective is to: (1) reveals the efforts of teachers as a motivator and (2) the efforts of teachers as mentors in developing the child's talents. This research is quantitative descriptive. The population is 02 state elementary school teacher SD Negeri 02 Simpang Ampek District of Pasaman Pasaman Barat region which amounted to 32 people. Samples based on total sampling technique, so the total sample of 32 people, gathering data using questionnaires, data analysis using descriptive statistics using a percentage formula. The results showed:

the efforts of teachers as a motivator in developing the talents of learners categorized as good and as a mentor is also considered good. Based on the results, it can be recommended to classroom teachers in order to increase the role as a motivator and as a mentor in the development of learners' talents.

Keywords; motivator, mentor

PENDAHULUAN

Bakat merupakan bawaan seseorang sejak lahir. Sebagai bagian dari tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia menuju dewasa, fase anak-anak memiliki keistimewaan tersendiri yang dikenal dengan masa keemasan atau golden age, yaitu masa terbentuknya pondasi sikap, perilaku, mental, serta kecerdasan (spiritual, intelektual, emosional, kinestetik, seni, dan sosial) yang semuanya terjadi secara intensif.

Keistimewaan tersebut sudah mulai dipahami oleh sebagian besar guru dan orang tua untuk saling bekerja sama dalam memaksimalkan potensi anak. Khusus dalam hal kecerdasan, anak-anak terus dilatih untuk menonjolkan kecerdasannya melalui berbagai cara (Haryadi dan Aripin, 2015:39).

Sebelum anak memasuki dunia sekolah, keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal seorang anak sebelum anak mengenal lingkungan lain. Dalam keluarga itulah anak mendapatkan perhatian, kasih sayang, dorongan- dorongan untuk mengembangkan kemampuan, baik kemampuan umum maupun kemampuan khusus yang dimilikinya, seperti bakat.

Bakat adalah suatu kemampuan yang unggul dan mampu memberi prestasi yang tinggi apabila kemampuan tersebut difasilitasi dengan

sarana dan prasarana oleh lingkungan, diberikan latihan-latihan yang terarah sehingga anak menguasai kecakapan-kecakapan tertentu untuk pengembangan bakatnya dan dapat juga dikembangkan secara khusus agar mendapatkan keterampilan yang sempurna atau kemajuan pada diri anak tersebut.

Anak berbakat adalah anak yang mempunyai kemampuan yang unggul dari anak rata-rata/normal baik dalam kemampuan intelektual maupun nonintelektual sehingga mereka membutuhkan layanan pendidikan secara khusus. Keberbakatan merupakan istilah yang berdimensi banyak. Keberbakatan bukan semata- mata karena seseorang memiliki inteligensi tinggi melainkan ditentukan oleh banyak faktor, diantara faktor lingkungan dan faktor guru.

Mudjiran (2007:79) mengemukakan upaya guru yang harus diperhatikan untuk mengembangkan bakat anak, yaitu dengan cara:

1. Perkaya anak dengan macam-macam pengalaman, dan membangun motivasi belajar yang berhubungan dengan kesenian.

Cara ini anak akan dapat menemukan dimana dia berbakat.

2. Dorong atau rangsanglah anak untuk meluaskan kemampuannya di bidang seni,

(3)

misalnya setelah anak mengarang, anjurkan dia untuk menggambarkannya.

3. Bersimpati atau bersama-sama melakukan kegiatan dengan anak yang berhubungan dengan seni.

4. Berilah penghargaan atau pujian atas usaha yang dilakukannya sekecil apapun usaha tersebut.

5. Sediakanlah sarana yang memadai untuk pengembangan bakat seni anak.

Peran guru sangat penting dalam mengembangkan bakat peserta didik. Hal ini dilakukan agar anak berbakat yang mempunyai potensi unggul tersebut dapat mengembangkan potensinya melalui program dan layanan pendidikan secara khusus. Mereka lahir dengan membawa potensi luar biasa yang berarti telah membawa kebermaknaan hidup. Oleh karena itu, tugas pendidikan adalah mengembangkan kebermaknaan tersebut secara optimal sehingga mereka dapat berkiprah dalam memajukan bangsa dan negara.

Guru perlu mengenali bakat anak dengan cara mengamati dan mengenali bakat anak dengan memberi kesempatan anak melakukan sesuatu. Dari penampilannya tersebut dapat diketahui apakah dia memiliki bakat atau tidak, misalnya bakat menari dilihat dari gerakannya, bakat bernyanyi dilihat dari bagaimana suaranya bernyanyi dan bakat olah raga dari gerakannya.

Untuk memupuk bakat peserta didik itu akan dapat terwujud, apabila guru telah mengetahui bakat yang ada pada diri anak.

Cassidy (Akbar dan Hawadi 2001:150) mengemukakan ada sejumlah hal yang harus dilakukan oleh guru untuk mengembangkan bakat anak, yaitu dengan cara:

1. Sebagai pendorong anak dengan sekolahnya didalam memberikan informasi tentang kekuatan-kekuatan dan gaya belajar yang dimiliki oleh anak.

2. Menyediakan kesempatan belajar di rumah maupun di luar sekolah.

3. Bantulah anak pada setiap tugas yang diberikan oleh sekolah.

4. Berperan sebagai mentor, dan tidak segan- segan bertukar pikiran dengan orangtua lainnya maupun anak yang lain.

5. Mengembangkan materi pelajaran yang diberikan untuk anak sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa upaya guru dalam mengembangkan bakat yaitu sebagai pendorong, menyediakan kesempatan, membantu, sebagai mentor dan mengembangkan materi pelajaran. Upaya guru ini dapat dilakukan selama proses pembelajaran atau diluar proses pembelajaran.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru SD Negeri02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman pada tanggal 28 Mei 2015, terungkap bahwa bakat yang dimiliki peserta didik masih belum begitu tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya, hal itu terjadi karena berbagai hal seperti masih adanya sebagian guru kurang memperhatikan bakat peserta didik dan minimnya fasilitas yang dimiliki untuk kegiatan pengembangan bakat peserta didik. Berdasarkan observasi juga terungkap bahwa peserta didik pernah mendapatkan pelatihan pianika, drum band, paduan suara dan tari di sekolahnya, tetapi saat ini kegiatan tersebut sudah tidak ada lagi dilaksanakan. Padahal peserta didik SD Negeri 02 Simpang Ampek bersemangat ketika adanya pelaksanaan kegiatan tersebut, tapi ada beberapa faktor yang menghambat kelancaran kegiatan tersebut karena kurangnya guruyang dapat mendampingi peserta didik serta kurangnya sarana untuk melakukan kegiatan tersebut di sekolah.

Berdasarkan kondisi yang demikian, peneliti sangat tertarik mengangkat permasalahan yang telah dikemukakan di atas untuk diteliti dengan judul “Upaya Guru dalam Mengembangkan Bakat Peserta Didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap: 1) Upaya guru sebagai motivator dalam mengembangkan bakat anak dan 2) Upaya guru sebagai mentor dalam mengembangkan bakat anak.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat yang berjumlah 32 orang. Sampel untuk penelitian ini adalah seluruh guru Sekolah Dasar Negeri 02Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat yang berjumlah 32 orang. Sebagaimana dijelaskan oleh Arikunto (2006:112) apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel seperti ini dalam penelitian dinamakan dengan teknik total sampling.

Teknik analisa data penelitian dilakukan dengan menggunakan rumus persentase.

Interpretasi data menggunakan rentang skala, sebagai berikut:

81- 100% = Sangat Baik

61 -80% = Baik

41 -60% = Cukup baik 21 -40% = Kurang baik 0 - 20% = Sangat kurang baik

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian secara umum adalah:

1. Upaya Guru sebagai Motivator dalam Mengembangkan Bakat Peserta Didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil rata-rata persentase upaya guru sebagai motivator dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dapat dikategorikan baik yaitu dengan persentase sebesar 84,38%, yang artinya 27dari 32 orang guru menyatakan Upaya guru sebagai motivator dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dengan baik.

Berdasarkan data yang diperoleh mengenai guru bersifat terbuka dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dapat dikategorikan Baik yaitu dengan persentase sebesar 70,0%, yang artinya 26dari 32 orang guru menyatakan bahwa bersifat terbuka dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat termasuk Baik.

Bersikap terbuka, artinya bahwa seorang guru harus dapat mendorong peserta didik agar berani mengungkapkan pendapat dan menanggapinya dengan positif. Guru juga harus bisa menerima segala kekurangan dan kelebihan tiap peserta didik. Dalam batas tertentu, guru berusaha memahami kemungkinan terdapatnya masalah pribadi dari peserta didik, yakni dengan menunjukkan perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi peserta didik, dan menunjukkan sikap ramah serta penuh pengertian terhadap peserta didik (Mulia, 2009:14).

Menurut Djamarah (2002:123) ada tiga fungsi motivasi yaitu: (1) sebagai pendorong perbuatan untuk mempengaruhi sikap yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar (2) sebagai penggerak perbuatan, dorongan psikologis melahirkan sikap terhadap anak didik yang merupakan satu kekuatan yang tak terbendung yang kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikologis (3) sebagai pengarah perbuatan, anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.

Guru membantu peserta didik dalam mengembangkan bakat di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dapat dikategorikan baik yaitu dengan persentase sebesar 65,63%

yang artinya 21dari 32 orang guru menyatakan

membantu peserta didik dalam mengembangkan bakat di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Membantu peserta didik agar mampu memahami dan memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya secara optimal. Maksudnya bahwa dalam proses penemuan bakat terkadang tidak secepat yang dibayangkan. Harus disesuaikan dengan karakter bawaan setiap peserta didik.

Bakat diibaratkan seperti tanaman. Karena dalam mengembangkan bakat peserta didik diperlukan

“pupuk” layaknya tanaman yang harus dirawat dengan telaten, sabar dan penuh perhatian.

Dalam hal ini motivasi sangat dibutuhkan untuk setiap peserta didik guna mengembangkan bakatnya tersebut sehingga dapat meraih prestasi yang membanggakan. Ini berguna untuk membantu peserta didik agar memiliki rasa percaya diri dan memiliki keberanian dalam membuat keputusan.

`Guru menciptakan hubungan serasi dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dapat dikategorikan sangat baik yaitu dengan persentase sebesar 62,50%, yang artinya 20dari 32 orang guru menciptakan hubungan serasi dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Slameto (2003:100) peran guru dalam hubungan peserta didik dengan guru adalah dicari oleh peserta didik untuk memperoleh nasihat dan bantuan, mencari kontak dengan peserta didik di luar kelas, memimpin kegiatan kelompok, memiliki minat dalam pelayanan sosial, dan membuat kontak dengan orang tua peserta didik.

2. Upaya Guru sebagai Mentor dalam Mengembangkan Bakat Peserta Didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat

Berdasarkan hasil penelitian yang tergambar pembahasan sebelumnya, yaitu hasil rata-rata persentase upaya guru sebagai mentor dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat secara umum dapat dikategorikan baik dengan persentase sebesar 90,62%, yang artinya 29 dari 32 orang menyatakan upaya guru sebagai mentor dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat termasuk Baik.

Maulana (Hidayat, 2013:25) guru sebagai mentor adalah seorang pendidik profesional yang

(5)

berusaha untuk menasehati, membimbing, menunjukkan jalan, serta mengasuh kawan seprofesinya dan peserta didik agar tertuju ke arah yang benar. Mentor berarti seorang yang berhikmat, penuh rasa kasih, dan ada komitmen untuk melatih generasi berikutnya.

Jadi mentor adalah (1) penasehat yang bisa dipercaya, (2) pemandu, (3) Guru , (4) pelatih, (5) pemelihara jiwa untuk mentor. Mentoring berasal dari bahasa Inggris, yaitu mentor, yang berarti penasehat. Sementara mentoring sendiri dalam hal ini kita artikan sebagai mentor menurut Kamus Ilmiah Populer didefinisikan sebagai penasehat yang dipercaya, pembimbing, penunjuk jalan, pengasuh.

Berdasarkan data yang diperoleh mengenai guru menasehati dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dapat dikategorikan baik yaitu dengan persentase sebesar 71,87%, artinya 23 dari 32 orang guru menasehati dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dilakukan dengan baik.

Menurut Safitri (2011:11) seorang mentor harus dapat mendukung dan memberikan masukan yang baik kepada peserta didiknya;

paham terhadap kemampuan peserta didiknya;

serta membantu dalam meningkatkan kepercayaan diri peserta didiknya. Saling nasehat menasehati ini diterapkan dalam kegiatan mentoring sehingga tercipta suasana saling belajar yang akan memberikan perubahan ke titik yang lebih baik, dari tidak tahu menjadi tahu bahkan masing-masing menjadi ahli dan lebih berpengalaman.

Selanjutnya guru membimbing dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dapat dikategorikan baik yaitu dengan persentase sebesar 68,75%, yang artinya 22 dari 32 orang guru membimbing dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Natawidjaja & Surya (1997: 265) menjelaskan pengertian bimbingan kelompok, yaitu merupakan teknik bimbingan yang menggunakan pendekatan kelompok dalam upaya memberikan bantuan kepada individu.

Pendekatan kelompok yang dimaksud adalah penggunaan situasi interaksi sosial-psikologis yang terjadi dalam kelompok untuk keperluan pencapaian tujuan bimbingan.

Guru menunjukkan jalan dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah

Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dapat dikategorikan cukup baik yaitu dengan persentase sebesar 37,50%, yang artinya 12 dari 32 orang guru menunjukkan jalan dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Gay (Hidayat, 2013:25) menyatakan bahwa mentoring adalah hubungan yang saling mendukung antara seorang yunior dengan seniornya yang menawarkan dukungan, arahan, dan bantuan secara konkret ketika si yunior melalui periode-periode sulit, yaitu memperoleh tugas-tugas penting atau memperbaiki masalah- masalah yang terjadi.

Guru mengasuh kawan seprofesi dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat termasuk cukup baik dengan persentase sebesar 58,06%, artinya 18 dari 32 orang guru mengasuh kawan seprofesi dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Dalam dunia kerja seorang mentor umumnya adalah karyawan yang lebih senior dan berpengalaman dan bertugas memberikan advis, bimbingan, dan dukungan bagi pengembangan karier karyawan yang lebih yunior dan kurang berpengalaman (disebut dengan istilah protégés atau mentee). Mentor pada umumnya adalah seseorang yang berusia lebih tua, memiliki banyak pengalaman, dan senioritas dalam dunia kerja. Berbagi ilmu pengetahuan; memberikan kesempatan untuk belajar; fokus kepada kebutuhan individual dan memiliki gaya pembelajaran.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya guru dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat sebagai berikut:

1. Upaya guru sebagai motivator dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dikategorikan baik.

2. Upaya guru sebagai mentor dalam mengembangkan bakat peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dikategorikan baik.

(6)

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukaan di atas maka peneliti memberikan saran bagi:

1. Guru untuk melakukan variasi dalam kegiatan mengembangkan bakat peserta didik supaya seluruh peserta didik dapat terlayani.

2. Peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat memanfaatkan kegiatan identifikasi dan mengembangkan bakat yang dilakukan oleh guru.

3. Kepala sekolah Sekolah Dasar Negeri 02 Simpang Ampek Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat agar mendukung kegiatan mengembangkan bakat yang diadakan oleh guru.

4. Diharapkan kepada program studi Bimbingan dan Konseling agar lebih memperhatikan kemampuan guru dalam mengembangkan bakat agar dapat mencari jalan keluar dari permasalahan pengembangan bakat peserta didik di Sekolah Dasar.

5. Peneliti selanjutnya agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya terkait dengan penelitian tentang kegiatan mengembangkan bakat peserta didik.

KEPUSTAKAAN

Akbar, Reni dan Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak (Mengenal Sifat,Bakat, dan Kemampuan Anak).

Jakarta:Gramedia Widiasarana Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Alfabeta.

Djamarah, Syaiful B. 2002. Psikologi Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Haryadi, Toto dan Aripin. 2015. “Melatih Kecerdasan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Anak Sekolah Dasar melalui Perancangan Game Simulasi “Warungku”.

Jurnal Desain Komunikasi Visual dan Multimedia, Vol 01. No 02 Tahun 2015.

Hidayat, Ade. 2013. Efektivitas Program Mentoring Halaqah dalam Meningkatkan Kecerdasan Moral Siswa. Jurnal Etika dan Pekerti (ISSN: 2337-8271)–Volume I, no.

1, 2013.

Mudjiran.dkk.2007. Perkembangan Peserta Didik. Padang:FIP UNP.

Mulia, Ali Akbar. 2009. 8 Dinamit Kreatifitas:

dalam Karier, Bisnis, dan Kehidupan.

Jakarta: Elex Media Komputindo.

Natawidjaja, Rochman. 2009. Konseling Kelompok. Konsep Dasar dan Pendekatan.Bandung: Rizqi Press.

Safitri. 2011. Manfaat Program Mentor bagi Siswa Minoritas di Lingkungan Pendidikan.

Kajian Jurnal: Mentoring in A Post Affirmatif Action World. Jurnal Psikologi Vol 9 Juni 2011

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Referensi

Dokumen terkait

Yang diberi pengetahuan sbb: Seseorang berkonsultasi pada sistem pakar untuk mengetahui apakah terkena penyakit jantung koroner atau tidak.. Sistem pakar mempunyai basis pengetahuan