(1) StandarKompetensiLulusanPendidikanDasar dan Menengah digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang StandarKompetensiLulusanPendidikanDasar dan Menengah;
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang StandarKompetensiLulusanPendidikanDasar dan Menengah;
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 27 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang StandarKompetensiLulusanPendidikanDasar dan Menengah;
Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) telah mengalami perubahan, tidak hanya melayani dan membina hubungan dengan media, namun mencakup pelayanan di bidang lain sesuai dengan stakeholder s instansi dimana dia bekerja, seperti media relations, community relations, government relations, NGO relations, investor relations dan sebagainya. Perubahan tersebut perlu adanya penyesuaian dari para lembaga kursus untuk menyikapinya. Penyelenggara kursus juga harus dapat menyediakan para pendidiknya yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan sebagai kompetensidasar agar lembaga pendidikan dapat mengurangi kesenjangan dalam penyediaan sumber daya manusia.
Permenristekdikti no 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) pasal 5 ayat 1 bahwa "Standarkompetensilulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan". Rumusan Capaian Pembelajaran (CP) untuk sikap dan keterampilan umum disusun oleh Pemerintah dan dilampirkan dalam Permenristek ini. Salah satu rumusan CP untuk keterampilan umum adalah "mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argumen saintifik secara bertanggung jawab dan berdasarkan etika akademik, serta mengkomunikasikannya melalui media kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas". Berdasarkan Permenristekdikti ini lulusan dari Perguruan tinggi harus memiliki kemampuan dalam mengkomunikasikan ide, gagasan, penjelasan kepada masyarakat. Permendikbud no 22 tahun2016 tentang standar proses bahwa proses pembelajaran untuk jenjang pendidikandasar dan menengah agar siswa mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan maka pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan
RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai KompetensiDasar (KD).Rujukan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah PermendikbudNomor 22 Tahun2016 Tentang Standar Proses PendidikanDasar dan Menengah dan PermendikbudNomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.
Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor20Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal 2), berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).
pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan MenteriPendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuksatuan pendidikan Dasar dan Menengah 3 Nomor 14Tahun 20[r]
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 24 Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Standar Proses PendidikanDasar dan Menengah;
Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Ketentuan Pasal 5 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Standar Isi Satuan PendidikanDasar dan Menengah;