• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan tepung terigu di Indonesia (Periode 1982-2003)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat permintaan tepung terigu di Indonesia (Periode 1982-2003)"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Gambar 1.1. Perkembangan Harga Tepung Terigu Tingkat Konsumen di
Gambar 1.2. Penggunaan Tepung Terigu di Indonesia Tahun 2003
Gambar 1.3. Perkembangan Impor Gandum di Indonesia Tahun 1985-2003
Tabel 2.1. Kombinasi Harga dan Jumlah Barang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variabel financial distress memiliki nilai koefisien regresi positif sebesar 0,040 dengan nilai probabilitas 0,091 > tingkat signifikasinya ( α =0,05), hal tersebut

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan pada taraf nyata 10 persen adalah pendapatan dan pendidikan, sedangkan variabel jumlah pengangguran dan tingkat ketergantungan

Nilai t-hitung pada variabel harga jagung domestik sebesar -358996.14 lebih besar dibanding nilai t-tabel sebesar -1.833 yang diatas taraf nyata lima persen yang

Peubah rasio pendapatan berpengaruh nyata negatif pada taraf 20 persen yang menunjukkan semakin besar rasio pendapatan usaha terhadap total pendapatan maka semakin kecil

sebesar 1 persen maka terjadi kenaikan pengangguran sebesar 102,4386 persen;(b) nilai koefisien regresi dari variabel inflasi mempunyai nilai koefisien regresi positif yaitu

Berdasarkan Gambar 3, dapat dilihat bahwa Bogasari memiliki pangsa pasar sebesar 57,3 persen yang merupakan pangsa pasar terbesar dalam industri tepung terigu.. Sedangkan posisi

memiliki pengaruh negatif terhadap inefisiensi pada taraf nyata = 30 persen, dengan nilai koefisien sebesar (-0,024) dan (-0,054) menunjukan pengaruh negatif pengaruh pengalaman

Harga lada Indonesia riil berpengaruh positif terhadap produksi lada Indonesia pada taraf nyata α = 3,88 persen (berpengaruh nyata pada taraf α = 5 persen)