• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK HUKUM MEWARIS DIDASARKAN HIBAH WASIAT MENURUT HUKUM WARIS ISLAM (FAROIDH) DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ASPEK HUKUM MEWARIS DIDASARKAN HIBAH WASIAT MENURUT HUKUM WARIS ISLAM (FAROIDH) DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 3.2.1 Penerapan Hukum Jika Terjadi Sengketa Antara Ahli Waris ............  44http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.idhttp://digilib.unej.ac.idhttp://digilib.unej.ac.idhttp://digilib.unej.ac.idhttp://digilib.unej.ac.id

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian, mengenai jangka waktu sewa-menyewa dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1579 dan menurut hukum islam, Berdasarkan Kitab

Tulisan ini mengkaji 1.Bagaimana kedudukan hukum anak angkat terhadap hak waris dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdatadanhukum Islam ?2.Manakah di antara kedua sistem hukum

Oleh karena itu dilakukan pengkajian tentang perbedaan besarnya NPOPTKP dalam menghitung BPHTB terutang untuk waris dan hibah wasiat dengan bukan waris dan hibah wasiat, pemenuhan

Oleh karena itu dilakukan pengkajian tentang perbedaan besarnya NPOPTKP dalam menghitung BPHTB terutang untuk waris dan hibah wasiat dengan bukan waris dan hibah wasiat, pemenuhan

Berbeda dengan hukum Islam dan Kompilasi Hukum Islam, KUH Perdata menyatakan bahwa yang berhak mendapatkan wasiat adalah orang luar (yang dianggap patut menerima wasiat) dan

Tulisan ini mengkaji 1.Bagaimana kedudukan hukum anak angkat terhadap hak waris dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdatadanhukum Islam ?2.Manakah di antara kedua sistem hukum

Oleh karena itu dilakukan pengkajian tentang perbedaan besarnya NPOPTKP dalam menghitung BPHTB terutang untuk waris dan hibah wasiat dengan bukan waris dan hibah wasiat, pemenuhan

Persamaan Kedudukan ahli waris pengganti menurut Kompilasi Hukum Islam dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sama-sama terjadi apabila seorang ahli waris telah lebih dahulu meninggal