• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBANGUNAN SISTEM MONITORING DEBITUR DENGAN MENGGUNAKAN ARSITEKTUR THREE- TIER (STUDI KASUS : BANK UMUM DI INDONESIA) DEVELOPMENT OF DEBTOR MONITORING SYSTEM USING THREE-TIER ARCHITECTURE (CASE STUDY : COMMERCIAL BANKS IN INDONESIA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PEMBANGUNAN SISTEM MONITORING DEBITUR DENGAN MENGGUNAKAN ARSITEKTUR THREE- TIER (STUDI KASUS : BANK UMUM DI INDONESIA) DEVELOPMENT OF DEBTOR MONITORING SYSTEM USING THREE-TIER ARCHITECTURE (CASE STUDY : COMMERCIAL BANKS IN INDONESIA)"

Copied!
202
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka (Studi Literatur)
Gambar 2.1 Metodologi Waterfall
Gambar 2.2 Arsitektur yang akan digunakan penulis
Gambar 2.3 Proses kredit pada bank
+7

Referensi

Dokumen terkait

KesukS.E san yang aku raih tidaklah mudah, begitu banyak hal yang harus dilewati, namun semuanya dapat terselesaikan, semuanya karena ALLAH SWT Atas izin beserta ridho yang

pendapatan koperasi yang timbul dari transaksi bisnis dengan pihak non anggota. Beban pokok penjualan non anggota yaitu nilai beli yang dikeluarkan ditambah biaya perolehan hingga

Data keluaran yang diperoleh dari proses aplikasi fuzzy untuk mendukung pemilihan universitas adalah urutan universitas yang direkomendasikan berdasarkan kriteria yang

Jenis Infografis Penggunaan infografis harus sesuai dengan kebutuhan data yang akan disajikan sehingga pemilihan akan jenisnya menjadi hal yang penting untuk dilakukan karena

Beberapa jenis aktinomisetes memiliki kemampuan dalam mengurai selulosa menjadi glukosa yang dapat dimanfaatkan oleh mikroba lain, sehingga sangat membantu dalam proses daur

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik antara model pembelajaran CPS, TAPPS atau STAD dengan pendekatan

Pembelajaran biola bagi anak-anak ekstrakurikuler biola di SD Teruna Bangsa Yogyakarta menggunakan repetoar lagu anak Indonesia untuk memperkaya materi dalam Metode

Hasil penelitian membuktikan bahwa (1) Persentase ketuntasan individual meningkat dari 23 siswa yang tuntas pada siklus I, 27 siswa tuntas pada siklus II dan 29 tuntas