• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Hukum Islam terhadap dibolehkannya Aborsi Akibat Perkosaan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi Digital Library IAIN Palangka Raya BAB II KAJIAN (SA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tinjauan Hukum Islam terhadap dibolehkannya Aborsi Akibat Perkosaan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi Digital Library IAIN Palangka Raya BAB II KAJIAN (SA)"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 1

Referensi

Dokumen terkait

61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Rreproduksi adalah agar terdapat payung hukum bagi pelaku aborsi dan tenaga ahli yang membantunya karena indikasi kedaruratan

61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi khususnya Pasal 31 danPasal 34 dalam waktu pembuktian korban perkosaan yang dibatasi hanya dalam waktu 40 hari karena batasan

Menurut HAM, aborsi bagi korban perkosaan hanya boleh dilakukan untuk melindungi jiwa janin dan ibu, selain dari alasan tersebut dianggap sebagai pelanggaran HAM, sedangkan

Pada tanggal 21 juli 2014 disahkan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi.Dalam PP tersebut dilegalkan aborsi bagi perempuan hamil

tentang kesehatan reproduksi menyebutkan bahwa aborsi akibat perkosaan diperbolehkan dengan syarat apa bila usia kehamilan kandungan tersebut masih berusia 40 hari

Sedangkan masalah aborsi karena perkosaan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi diperbolehkan apabila usia janin

Pasal 34 Ayat 2 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi telah melindungi korban pemerkosaan untuk melakukan aborsi, yang dapat

b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan. 3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) hanya dapat dilakukan