Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Pemberian penyuluhan kesehatan mampu meningkatkan sikap responden tentang hipertensi, walaupun mayoritas sikap responden pada kelompok perlakuan dan kontrol cenderung
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor risiko hipertensi meliputi umur, jenis kelamin, genetik, konsumsi natrium, obesitas, perilaku merokok, aktivitas
Responden Yang Berusia 40 Tahun Keatas Di Kecamatan Kalasan, Sleman, D.I.Y Faktor Usia dan Merokok memperoleh hasil proporsi prevalensi hipertensi di Kecamatan Kalasan dari
Pengumpulan data secara kasus kontrol dengan sumber data primer untuk mengetahui faktor risiko hipertensi, dislipidemia, merokok, asam urat, obesitas, diabetes
Pemeriksaan mikroalbuminuria dilakukan pada kelompok kasus (35 subjek stroke infark aterotrombotik dengan faktor risiko hipertensi saja) dan kelompok kontrol (35 subjek dengan
Pada tabel 2 penelitian ini menunjukkan bahwa faktor risiko yang banyak diteliti adalah dari aspek gaya hidup responden yaitu perilaku merokok (17), IMT yang cenderung mengacu
Dokumen ini membahas tentang peningkatan prevalensi hipertensi di Indonesia dan peran gaya hidup dalam hal
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara perilaku merokok dengan kejadian hipertensi di Desa Saentis Kata kunci: hipertensi, merokok