Perancangan Ketel Uap dengan Kapasitas 122 Ton Uap/Jam untuk Pengolahan 4000 Ton Tebu/Hari (Surve PTPN II Kwala Madu)
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Panas yang dihasilkan karena pembakaran bahan bakar dan udara, yang berupa api (yang menyala) dan gas asap (yang tidak menyala) dipindahkan kepada air ataupun udara, melalui
Sistem pembakaran pada ketel uap ini menggunakan silinder api yang dilengkapi dengan chain grate, kegunaan dari chain grate itu sendiri adalah untuk tempat pembakaran
Seperti ampas tebu yang digunakan untuk bahan bakar ketel uap, yang terdapat pada industri – industri gula yang ada negara Indonesia.. Dalam perencanaan ini berisi
Laporan Tugas Akhir ini disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma III Jurusan Teknik Mesin Program Studi Teknik Konversi
didapatkan dari perbandingan antara energi yang dipindahkan ke atau diserap oleh fluida kerja di dalam ketel dengan masukan energi kimia dari bahan bakar merupakan
Nilai kalor terendah atau low heating value (LHV) adalah banyaknya kalor yang dihasilkan pada proses pembakaran 1 kg bahan bakar dan sebagian dimanfaatkan untuk penguapan
Ketel uap merupakan alat yang berfungsi untuk mengkonversi energi kimia yang terdapat pada bahan bakar menjadi energi panas yang dapat mengubah air menjadi uap air
Seluruh staf pengajar Jurusan Teknik Mesin Program Studi Teknik Konversi Energi Mekanik Politeknik Negeri Medan yang telah banyak memberikan masukan pengetahuan kepada penulis