• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENJATUHAN SANKSI PIDANA MATI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI TERKAIT DENGAN HAK ASASI MANUSIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SKRIPSI PENJATUHAN SANKSI PIDANA MATI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI TERKAIT DENGAN HAK ASASI MANUSIA"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2
Tabel 3

Referensi

Dokumen terkait

(2) Apakah perbedaan pemberian Remisi terhadap Tindak Pidana Korupsi dengan Tindak Pidana lainnya sesuai konsep Hak Asasi Manusia? Penelitian ini menggunakan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, selanjutnya disebut Undang-Undang Tipikor, Pasal 18 huruf (a) menyatakan bahwa: “Perampasan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 199 Juncto Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana mengatur pidana mati

Esensi pengaturan pemberantasan tindak pidana korupsi dalam Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001

Rumusan masalah dalam penelitian dalam tesis ini adalah bagaimana pengaturan pidana mati dalam Undang-Undang Pemberantasan tindak pidana korupsi, faktor-faktor apakah yang mempengaruhi

Hal ini tentunya dapat dijadikan pegangan bagi aparat penegak hukum untuk dapat menjatuhkan pidana mati bagi pelaku tindak pidana korupsi yang memenuhi rumusan Pasal 2 ayat 2 Undang-

Hasil penelitian ini dalam rumusan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terdapat

Penelitian ini mengulas aspek yuridis penjatuhan sanksi pidana di bawah minimum khusus dalam perkara tindak pidana