BANJIR LANGKA AIR BAHAN BAKU AIR BERSIH
Teks penuh
Dokumen terkait
Untuk mengetahui seberapa besar dampak dari perubahan penggunaan lahan terhadap ketersediaan sumberdaya air perlu mengerahui barapa besar perubahan penggunaan lahan dari ruang
Alternatif ini menggunakan reverse osmosis , karbon aktif, mikrofiltrasi, dan ultraviolet untuk mengolah air efluen menjadi air bersih yang memenuhi parameter
Dari permasalahan yang ada maka diperlukan aplikasi perencanaan pengelolaan kebutuhan bahan baku untuk produksi air bersih pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya yang
Untuk mengetahui seberapa besar dampak dari perubahan penggunaan lahan terhadap ketersediaan sumberdaya air perlu mengerahui barapa besar perubahan penggunaan lahan dari ruang
Polusi termal dapat terjadi secara alami, misalnya pada sumber air panas dan karena kegiatan manusia, misalnya melalui pembuangan air yang telah digunakan untuk
Dari grafik 4.18 dapat dilihat bahwa untuk bioetanol dengan asam stearat makin banyak, maka waktu penyalaannya semakin lama. Pada proses pembakaran suatu bahan bakar,
Urbanisasi yang pesat menimbulkan tantangan besar dalam penggunaan lahan di kawasan urban. Ketika jumlah penduduk terus bertambah, ruang terbuka publik menjadi semakin langka, dan sering kali lahan-lahan yang tidak terpakai atau tidak teroptimalkan terabaikan. Salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam menghadapi tantangan ini adalah optimalisasi ruang mikro, yaitu ruang kecil yang biasanya tidak dimanfaatkan secara maksimal. Dengan semakin terbatasnya lahan, pemerintah dan perencana kota harus berpikir kreatif dalam memanfaatkan ruang yang tersedia. Jika ditata dengan baik, ruang mikro di kawasan urban bisa menjadi soulusi serta menjawab tantangan mobilitas dan lingkungan di kota besar. Salah satu pendekatan terbaik untuk mengoptimalkan ruang mikro adalah penggunaan lahan multifungsi. Dengan menggabungkan berbagai fungsi seperti hunian, komersial, dan rekreasi dalam satu ruang, efisiensi lahan dapat meningkat. Menurut Gehl (2010), pendekatan ini memungkinkan setiap meter persegi ruang digunakan secara optimal. Contohnya, gedung-gedung di pusat kota yang mengintegrasikan pusat perbelanjaan di lantai dasar, apartemen di lantai atas, dan taman atap sebagai area rekreasi. Hal ini tidak hanya mengurangi kebutuhan lahan baru namun juga meminimalkan jarak tempuh masyarakat dalam mengakses kebutuhan sehari-hari.