• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERGESERAN KEKUASAAN PRSEDIDEN DALAM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG SETELAH PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR TAHUN 1945.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERGESERAN KEKUASAAN PRSEDIDEN DALAM PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG SETELAH PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR TAHUN 1945."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Lihat Pasal 1 Aturan Tambahan UUD 1945 setelah Perubahan keempat.. Januari Sihotang : Eksistensi Majelis Permusyawaratan Rakyat Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia

Temuan studi membuktikan bahwa: (1) amandemen Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah membawa perubahan bagi konfigurasi kekuasaan kehakiman

Mahkamah Agung merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 Pasal 24 ayat (2) dan Pasal 24A ayat (1) dan Undang-Undang

Setelah adanya amandemen Undang-Undang Dasar 1945, untuk memberhentikan Presiden dan atau Wakil Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat tidak bisa lagi bertindak sendiri,

Penjelasan UUD 1945 menerangkan bahwa: Majelis inilah yang memegang kekuasaan negara yang tertinggi, sedang Presiden harus menja- lankan Haluan Negara menurut garis-garis

Aturan prosedural tersebut kemudian dikaitkan dengan Pasal 7A UUD 1945 bahwa pertanggungjawaban Presiden setelah perubahan UUD 1945 merupakan pertanggungjawaban hukum,

Dari hasil perubahan UUD 1945 yang memunculkan lembaga negara baru berdasar pada UUD Negara RI 1945 dan pergeseran kekuasaan legislatif, serta pemilihan dan pengangkatan

Pada awalnya, Pasal 5 ayat 1 Konstitusi 1945 sebelum diamandemen menyatakan bahwa "Presiden memegang kekuasaan membentuk undang-undang dengan persetujuan DPR," dan Pasal 21 ayat 1