• Tidak ada hasil yang ditemukan

ϱϱe) Keadaan dur: klien kurang dur/ dak, setelah begadang/ dak, atau dak bisa

Dalam dokumen Ilmu Pijat Pengobatan Refleksi Relaksasi (Halaman 65-69)

dur

f) Penyakit yang pernah diderita: dituliskan di data (klien menderita penyakit yang sangat berat, menderita penyakit menular, menderita trombosis vena dalam atau

tromboflebi s atau kulit mudah biru saat dipijat, menderita osteoporosis berat, klien telah menjalani bedah penggan an atau transplantasi, atau menderita diabetes melitus)

g) Khusus wanita: sedang hamil muda atau dak, riwayat kehamilan beresiko atau dak

2. Kesimpulan:

a) Klien bisa atau dak bisa dipijat.

b) Klien bisa dipijat jika kontraindikasi dapat diatasi di tempat.

c) Klien bisa dipijat dengan sangat ha –ha atau k- k tertentu dak boleh dipijat.

D. Rencana Terapi/Pengobatan

Pada dasarnya kondisi relaks terjadi jika tubuh kita sehat dan ha serta pikiran tenang. Menurut pemahaman yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya, kita menjadi sehat jika organ tubuh dapat bekerja maksimal tanpa kesulitan (gangguan). Organ tubuh dapat bekerja tanpa gangguan jika energi tubuh kita seimbang.

Langkah yang kita lakukan adalah melakukan pemijatan dengan teknik perangsangan menguatkan untuk organ-organ yang bekerja kurang maksimal dan memijat dengan teknik perangsangan melemahkan untuk organ yang bekerja berlebih. Untuk memaksimalkan metabolisme tubuh, organ limpa, pankreas, lambung, kantong empedu, dan usus kecil dikuatkan. Limpa dikuatkan juga agar peredaran darah dan sistem transportasi tubuh menjadi makin lancar.

Agar energi tubuh meningkat, organ paru-paru dan ginjal dikuatkan. Untuk organ jantung dan ha , kita lakukan pemijatan dengan teknik perangsangan melemahkan agar terjadi kondisi mengendur. Ti k- k penenangan, pelemasan otot ke arah pundak, otot dada, diafragma, dan pembuangan, seper k nomor 2, 20, 10, 11, 43, 44, 23, 24, 28 s.d. 32, dan nomor 52 dilakukan pemijatan dengan teknik pelemahan. Ti k- k lainnya yang dak bermasalah dapat dilakukan pemijatan dengan teknik penguatan.

Jika klien mempunyai kondisi tertentu, misalnya hamil muda, hamil yang beresiko, telah menjalani operasi penggan an organ, ada k- k refleksi yang dak boleh dipijat. Misalnya, untuk wanita hamil muda atau hamil beresiko, k rahim, kelenjar reproduksi, mengurangi sakit saat menstruasi, kelenjar reproduksi

dak boleh dipijat. Semua k kelenjar limpa, termasuk k limpa dan k amandel dak boleh dipijat pada klien yang telah menjalani operasi bedah penggan an organ karena k tersebut akan merangsang sistem kekebalan tubuh. Apabila sistem kekebalan tubuh meningkat, itu akan “menyerang” organ asing atau organ yang ditransplatasi.

Untuk memberikan efek menenangkan, ůĂŬƵŬĂŶ pemijatan dengan ŵĞŶŐŐƵŶĂŬĂŶ teknik pemijatan yang lembut, ƐĞƐƵĂŝϱƚĞŬŶŝŬĚĂƐĂƌƉĞŵŝũĂƚĂŶ͘

E. Prosedur Pelaksanaan Pijat

Prosedur pelaksanaan pijat adalah sebagai berikut.

1. Klien diterima dengan sopan dan ditanyakan keinginan klien. 2. Data diri klien dicatat.

3. Pemeriksaan awal terhadap klien dilakukan dengan sopan dan penuh empa , melipu hal-hal yang dapat menyebabkan klien dak dapat dipijat, apakah ada kontraindikasi atau jika dipijat harus dilakukan dengan ha -ha .

4. Hal-hal apa saja yang akan dilakukan dijelaskan dengan sopan kepada klien dan kemungkinan apa saja yang akan dirasakan oleh klien.

5. Jika klien setuju, dilakukan persiapan awal, misalnya merendam kaki klien dengan air hangat. Hal itu dilakukan, selain untuk memberi rasa nyaman pada klien, agar klien dapat beris rahat setelah bekerja berat, berjalan kaki, atau lelah karena perjalanan jauh.

6. Jika perlu, berikan minuman hangat agar klien lebih nyaman dan juga mempersilakan klien untuk makan sedikit agar dak terlalu lapar.

7. Prak si mempersiapkan diri yang melipu mencuci tangan secara higienis, memeriksa kuku, memeriksa alat dan bahan pijat, misalnya krim atau minyak pijat yang dak tercemar dan layak pakai), merapikan penampilan (rambut dan pakaian).

8. Pemijatan dilakukan sesuai dengan urutan-urutan pemijatan. Ti k terapi dan teknik perangsangannya digunakan k- k dan teknik perangsangan yang telah dibahas di atas.

9. Selesai pemijatan, berikanlah saran dan konsultasi mengenai cara menjaga badan agar tetap sehat dan jadwal terapi jika perlu.

10. Biarkan klien tetap di posisinya dan berikan minuman hangat yang menyehatkan sementara itu terapis mencuci tangan secara higienis dan merapikan semua peralatan dan bahan pijat.

11. Prak si mengantar klien ke luar ruangan dengan sopan. 12. Prak si mengarsipkan semua data pemeriksaan klien.

ϱϳ

F. Rangkuman

1. Semua pengetahuan dasar pada bab-bab sebelumnya harus dipahami dan dikuasai dengan baik.

2. Jika ketentuan di atas telah dipenuhi, untuk melakukan pemijatan relaksasi, hal-hal yang menyangkut masalah teknis dak akan menjadi hambatan yang berar .

3. Pemilihan k/area pijat refleksi, penentuan teknik perangsangan, serta

ketepatan k/area pijat dak akan menjadi halangan.

4. Sikap dan e ka seorang terapis saat melayani klien justru menjadi kunci utama di samping pengetahuan dan pemahaman mengenai ilmu pijat refleksi.

5. Pijat refleksi adalah cara pengobatan yang melibatkan hubungan personal antara

pemijat dan kliennya. Hubungan itu menjadi baik jika sikap dan e ka pemijat selalu terjaga dengan baik, sebelum, selama, hingga setelah proses pemijatan. 6. Antara pemijat dan kliennya harus tumbuh rasa saling percaya, klien harus

sepenuhnya percaya bahwa dia ditangani/diterapi oleh seorang prak si yang andal. Terapis harus selalu menjaga dengan baik kepercayaan yang telah diberikan oleh kliennya.

G. Evaluasi

1. Dalam pemahaman pijat refleksi, kapan seorang dikatakan sehat? Jelaskan! 2. Dalam kondisi bagaimana seseorang dapat menjadi relaks?

3. Ti k organ apa saja yang harus dipijat dengan perangsangan penguatan? Jelaskan mengapa!

4. Ti k organ apa saja yang harus dipijat dengan perangsangan pelemahan? Jelaskan mengapa!

5. Sebutkan urutan-urutan prosedur pelaksanaan pijat relaksasi!

6. Mengapa pemijat harus melakukan pemeriksaan awal terhadap klien? Jelaskan!

7. Mengapa sikap dan e ka pemijat justru menjadi faktor yang utama dalam proses pelaksanaan pijat relaksasi? Jelaskan!

8. Jika klien setelah bekerja berat, merasa capai sekali, dan sangat ingin dipijat relaksasi, apa yang akan Saudara lakukan?

9. Karena terburu-buru berangkat dari suatu tempat sehingga lupa makan dan merasa sangat lapar, tetapi klien memaksa ingin dipijat refleksi untuk relaksasi, dalam situasi seper itu apa yang akan Saudara lakukan? Jelaskan!

Seorang prak si yang baik adalah yang mengetahui betul ngkat kemampuannya sehingga dak memberikan janji atau prognosa yang berlebihan. Seorang prak si harus tahu kapan dapat menangani klien dan kapan harus merujuknya kepada yang lebih ahli. Seorang prak si sama sekali dak dibenarkan untuk meninggikan kemampuan pribadinya atau merendahkan kemampuan prak si lainnya. Oleh karena itu, seorang prak si harus menguasai dan memahami dasar ilmu pengobatannya dan dak secara sembarangan melakukan ndakan.

Banyak contoh buruk di lapangan, yaitu prak si-prak si yang dak bertanggung jawab menyatakan sanggup mengoba berbagai macam penyakit yang jelas-jelas hingga saat ini dunia pun belum menemukan obat atau cara menyembuhkannya, seper kanker, diabetes melitus, atau gagal ginjal. Seharusnya hal tersebut menjadi contoh dan dak boleh di ru.

Buku materi ajar ini menjelaskan bahwa refleksi adalah pengobatan tradisional yang memiliki dasar ilmu yang dapat dipertanggungjawabkan. Materi ajar ini adalah materi awal untuk seorang asisten refleksolog se ngkat level 2 (KKNI) dan

merupakan langkah awal dari suatu perjalanan panjang dalam mempelajari ilmu pengobatan. Masih banyak lagi langkah yang harus ditempuh. Oleh karena itu, jangan cepat merasa mampu dan merasa telah menguasai sepenuhnya ilmu ini.

Pemahaman lebih mendalam tentang ilmu pengobatan Barat dan ilmu pengobatan Timur akan dibahas pada buku materi ajar ilmu pijat pengobatan refleksi selanjutnya.

BAB VII

ϱϵ

Dalam dokumen Ilmu Pijat Pengobatan Refleksi Relaksasi (Halaman 65-69)

Dokumen terkait