• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELUARGA DAN ANIMASI NARUTO

2.2 Jenis Keluarga

2.2.3 Daikazoku 大家族

Daikazoku 大家族 merupakan suatu keluarga besar, yang keanggotaannya

tidak hanya suami, istri, dan anak-anak saja, tetapi juga terdiri dari orang-orang yang dekat dengan mereka, seperti orang tua, saudara sepupu, sampai dengan keponakan. Pada awalnya Daikazoku ini terdapat pada masyarakat yang agraris dimana mereka hidup dengan mata pencaharian sebagai bertani. Karena untuk mengelola lahan pertanian yang luas, maka diperlukan suatu struktur keluarga yang banyak sehingga melibatkan seluruh anggota keluarga yang tinggal didalamnya.

Jadi, walaupun inti dari keluarga Daikazoku merupakan keluarga sedarah, namun tidak ada larangan untuk memasukkan keluarga-keluarga yang bukan sedarah sebagai satu anggota keluarga besar.

Daikazoku dibentuk adalah agar para generasi mereka tidak terputus dan tetap melanjutkan sampai terus – menerus , kemudian jika mereka keluarga petani mereka dapat saling bantu dan gotong – royong sewwaktu panen.

2.3 Ie 家

Ie dapat terbentuk tidak berdasarkan ikatan perkawinan, tetapi sebagai

kelompok sosial yang menyelenggarakan kehidupan sosial dan ekonomi bersama yang diwujudkan dalam kerjasama mengelola usaha Ie. Anggota-anggota Ie diikat oleh adanya kesadaran berkeluarga untuk mempertahankan dan melestarikan Ie sebagai kehidupan bersama. Dengan demikian, sifat keanggotaan Ie bukanlah semata-mata didasarkan pada ikatan hubungan darah,tetapi disatukan oleh unsurunsur budaya; misalnya ikatan keagamaan,ekonomi, dan moral. Syarat penentu utama untuk menjadi anggota ie adalah kerjasama secara fungsional dalam

berbagai bidang kehidupan Ie. (Tobing dalam

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku/article/download/16764/12187,2009:7).

Ie pada keluarga Jepang yang mencakup adalah ayah, ibu dan anak nya,

keluarga Ie sangat mementingkan anak pertama laki – laki karena ia menjadi penerus serta sebagai pemimpin dari keluarga Ie yang selanjutnya, anak perempuan atau pun anak laki – laki yang kedua akan keluar dari sistem keluarga Ie. bagi mereka yang keluar bisa juga membuat keluarga Ie yang baru tetapi tidak lepas hubungan antara keluarga inti dari keluarga Ie.

Ada pun Simbol-simbol Keluarga Ie Jepang adalah negara yang memiliki simbol keluarga yaitu :

a. Logo Ie/ simbol (家紋/kamon)

Lambang yaitu suatu bentuk atau wujud dari ciri khas nya suatu keluarga Ie yang menggambarkan jati diri mereka dan membedakan meraka dengan yang lainya.

b. Peraturan - peraturan keluarga Ie ( 家 憲 /kaken)

aturan Ie dalam sebuah keluarga, maka pucuk pimpinan dalam sebuah perusahaan pada umumnya adalah anak lak-laki pendiri perusahaan., namun sejalan dengan sistem penggantian dalam Ie, di keluarga tradisional Jepang pun berlaku penggantian kepemimpinan yang hampir sama. Dalam keluarga Jepang. terdapat pula penerapan penggantian pemimpin keluarga yang tidak harus anak laki-laki dari keturunan pendiri keluarga tetapi bisa juga dipilih dari sepupu, keponakan yang sudah mengabdi dengan setia dan diakui kemampuannya untuk memimpin dan membawa nama keluarga menjadi lebih maju. Prinsip hierarki berlaku pada manajemen keluarga untuk mengatur fungsi, peran dan status.

c. Ajaran-ajaran di dalam Ie ( 家 訓 /kakun).

ajaran dalam Ie yang digunakan adalah rasa saling percaya satu sama lain kepada keluarga dan tidak ada nya permasalahan di dalam keluarga yang berkaitan di dalam nya, menjadikan keluarga mereaka apa yang di ajarkan sejak dari dulu mempunyai keterkaitan yang tidak bisa di ubah karena ajaran – ajaran sudah dinyatakan tetap dan tidak berubah.

Dalam keluarga tradisional Jepang pada zaman feodal atau zaman Edo Ie dalam bahasa Jepang mengandung 2 arti, yakni rumah dan keluarga tradisional Jepang. Akan tetapi, yang dimaksud dengan Ie disini adalah keluarga tradisional Jepang yang merupakan tempat berkumpul anggota keluarga beserta tempat mereka melaksanakan kehidupan mereka secara bersama. Dalam Ie terdapat 2 faktor pembentukanya, yaitu kesatuan keluarga yang bersifat patrilineal dan shinzoku [hubungan kekerabatan yang terjadi dalam masyarakat Jepang antara ego dan kerabat – kerabat lainya, baik yang bersifat ketsuzoku (hubungan darah yang sama) dan hubungan yang bersifat inzoku (hubungan darah yang terjadi antara ego dengan kerabat pasangannya)]. Ie sudah muncul sejak zaman Edo dimana saat itu terdapat pembagian kasta penduduk yang disebut shinokosh, bahkan mendapat pengakuan secara hukum yang tertuang dalam hukum sipil dalam (Meiji dalam

www.meijigakuin.ac.jp/~watson/ref/mtsh.html, 1988:37).

Ie pada keluarga Jepang yang mencakup adalah ayah, ibu dan anak nya,

keluarga Ie sangat mementingkan anak pertama laki – laki karena ia menjadi penerus serta sebagai pemimpin dari keluarga Ie yang selanjutnya, anak perempuan atau pun anak laki – laki yang kedua akan keluar dari sistem keluarga Ie. bagi mereka yang keluar bisa juga membuat keluarga Ie yang baru tetapi tidak lepas hubungan antara keluarga inti dari keluarga Ie.

2.3.1 Sistem Ie

Ie pada keluarga Jepang yang mencakup adalah ayah, ibu dan anak nya,

keluarga Ie sangat mementingkan anak pertama laki – laki karena ia menjadi penerus serta sebagai pemimpin dari keluarga Ie yang selanjutnya, anak perempuan atau pun anak laki – laki yang kedua akan keluar dari sistem keluarga Ie. bagi mereka yang keluar bisa juga membuat keluarga Ie yang baru tetapi tidak lepas hubungan antara keluarga inti dari keluarga Ie.

Sistem keluarga tradisional Ie adalah suatu sistem keluarga dan kekeluargaan yang berlaku di kalangan kaum bushi dan kalangan kaum bangsawan.

Namun pada Restorasi Meiji (1868), eksistensi sistem Ie yang sangat feodal tersebut dikukuhkan dalam UUD Meiji yang diberlakukan bagi seluruh lapisan

masyarakat Jepang. Bahkan pandangan Negara Keluarga pada zaman Meiji (1868-1912) yang dikenal dengan Kazoku Kokka (Negara Keluarga) menerapkan struktur yang terkandung dalam sistem Ie. Namun setelah PD II, sistem Ie mengalami

perubahan menjadi kaku kazoku (Anwar dalam

https://ayla2406.wordpress.com/2010/08/31/konsep-sistem-sosial-di-jepang/,2007:195).

Dalam bahasa Jepang kata Ie mempunyai dua arti yaitu Ie sebagai bangunan rumah dan Ie sebagai suatu sistem yang dihitung secara patrilineal. Menurut Nakane, Ie dalam arti kedua ini merupakan perwujudan kebudayaan khas Jepang yang tidak ditemukan dimanapun. Menurut Nakane, sistem Ie mempengaruhi seluruh aspek kehidupan orang Jepang. Ie merupakan sistem keluarga yang terbentuk berdasarkan syarat-syarat ekonomi, tempat tinggal bersama dan atas dasar itu pula dibentuk suatu seikatsu kyodotai, yakni kehidupan bersama (Anwar dalam https://ayla2406.wordpress.com/2010/08/31/konsep-sistem-sosial-di-jepang/2004:197).

Seorang bernama Kitano, senada dengan Nakane, berpendapat bahwa Ie merupakan bentuk keluarga Jepang yang bergerak meliputi berbagai bidang yang saling bertautan fungsi seperti bidang perekonomian, bidang kehidupan bersama, dan bidang pemujaan terhadap arwah leluhur. Idealnya kehidupan bersama tersebut terdiri dari kumpulan beberapa keluarga inti dengan satu keluarga inti senior yang

juga berfungsi sebagai Kachou yakni kepala keluarga luas yang disebut Ie tersebut (Anwar dalam https://ayla2406.wordpress.com/2010/ 08/31/konsep-sistem-sosial-di-jepang/, 2007:198).

Dalam sistem Ie, juga terdapat pembedaan status antara unit keluarga, yaitu sistemَّrangkingَّantaraَّ‘keluargaَّutama’َّdanَّ‘keluargaَّcabang’,َّyangَّmemisahkanَّ

mereka. Sebuah grup, bernama dozoku, terdiri dari keluarga inti, keluarga cabang, dan beberapa cabang - cabang keluarga lain, yang semuanya berada dalam suatu struktur hubungan subordinat. Selain dozoku, unsur lain yang menjadi kunci utama penjelasan mengenai sistem Ie, adalah hubungan antara oyabun-kobun yang biasa diasosiasikan dengan suatu hubungan antara orang tua dengan anak, atasan dan bawahan, ataupun pemimpin dan pengikutnya. Jenis hubungan yang dilihat dalam kerangka keluarga inilah yang kemudian menjadi penjelasan akan sosial cohesion di Jepang dan menjadi prinsip organisasi sosial di sana (Fukutake dalam Lawanda, 1989:31-32).

Berikut ini adalah beberapa konsepsi tentang Ie yang terdapat dalam Hukum Sipil (Anwar dalam https://ayla2406.wordpress.com/2010/08/31/konsep-sistem-sosial-di-jepang/, 2007: 199): Bagi setiap anggota keluarga, kepentingan Ie harus mendapat prioritas utama daripada kepentingan pribadi.

1. Kachou (kepala keluarga Ie) mempunyai wewenang yang besar menyangkut berbagai aspek penting kehidupan keluarga.

2. Prinsip hubungan Oyako (bapak anak) lebih dijunjung tinggi daripada hubungan suami istri.

3. Chounan mempunyai hak sebagai pewaris utama untuk menduki jabatan Kachou.

4. Harkat dan martabat laki-laki lebih diutamakan daripada wanita.

5. Perkawinan lebih diutamakan sebagai penyatuan dua kelompok keluarga Ie daripada penyatuan individu suami istri.

Dokumen terkait