• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM IE YANG TERGAMBAR DALAM ANIMASI NARUTO SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM IE YANG TERGAMBAR DALAM ANIMASI NARUTO SKRIPSI"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM IE YANG TERGAMBAR DALAM ANIMASI NARUTO

NARUTO ANIMESON DE UTSUITE IRU IE SISUTEMU TOIU SHUDAI DEARU

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana

dalam bidang Ilmu Sastra Jepang

Oleh :

AGUNG LASMONO 160722022

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG EKSTENSI FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2018

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memperoleh gelar Sarjana Sastra di Program Studi Sastra Jepang Ekstensi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Serta shalawat dan salam saya sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan baik moril, materi dan ide dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih, penghargaan dan penghormatan kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Hamzon Situmorang, M.S, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Sastra Jepang Ekstensi, Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Adriana Hasibuan, S.S, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I, yang selalu memberikan waktu dan pemikirannya dalam membimbing, mengarahkan serta memberikan saran – saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini hingga selesai.

(6)

4. Bapak Muhammad Pujiono, S.S, M.Hum.,Ph.D selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu memberikan waktu dan tenaga untuk membimbing, memberikan saran – saran kepada penulis dalam rangka menyempurnakan skripsi ini hingga selsesai, bukan hanya menjadi pembimbing yang luar biasa tetapi beliau sangat luar biasa dalam mengerti dan memahami penulis. Tidak hanya memberikan masukan saja dalam hal penulisan skripsi, tetapi memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis, yaitu adalah saling sharing pengalaman kehidupan baik itu secara pekerjaan, keseharian, bahkan dalam hal yang tidak terpikirkan sama sekali dan menjadi hal sesuatu yang enak untuk dibicarakan. Penlis merasa sangat nyaman dan sangat berterimasih sekali. Semoga beliau diberikan umur yang panjang serta kesehatan oleh Allah SWT dan dilancarkan riski nya dan hal apapun yang dilakukan beliau dapat dilancarkan, Aamiin ya rabbal'alamin ( ََّنْيِمَلاَعلاَّ ب َراَينْيِمآ ).

5. Bapak dan Ibu Dosen, serta Staf Pegawai Kak Putri di Program Studi Sastra Jepang Ekstensi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Yang dengan penuh kesabaran telah memberikan ilmu yang berguna bagi penulis serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Terimakasih kepada yang tidak terhinga kepada Papa Drs. Ir. Yahya Effendi dan Almarhumah Mama Megawati Batubara yang luar biasa

(7)

memberikan kasih sayang dan kasih kepada penulis. Penulis hanya bisa mendoakan Almarhum Mama dan meminta Maaf apabila dalam skripsi ini sempat tertunda karna kelalaian penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Papa dan Mama selalu menjadi sosok orang tua yang luar biasa dan menjadi inspirasi dan menjadi penyemangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sampai selesai.

7. Terimakasih untuk rekan – rekan Guru se profesi yang ada di sekolah MAS Amaliyah Sunggal dan SMK Sultan Iskandar Muda Medan. Serta murid – murid tersayang penulis yang bersekolah di MAS Amaliyah Sunggal dan SMK Sultan Iskandar Muda, terkusus nya murid – murid dikelas X, XI, XII IPA 1 TA 2016 – 2019 .

8. Terimakasih kepada teman – teman sejawat Rudi, ode, nonik dan tirta yang menjadi teman semasa kuliah dari zaman D3 Bahasa Jepang stambuk 2012. Selalu memberi kan masukan dan solusi juga canda – candaan yang luar biasa garing tapi bermakna dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari isi maupun rainya. Oleh karena itu , penulis mengharapkan masukan dan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini

(8)

nanti nya dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis, pembaca khusus nya mahasiswa/ i Program Studi Sastra Jepang Ekstensi, Universitas Sumatera Utara dan lainya.

Medan, 22 Oktober 2018

Penulis,

AGUNG LASMONO NIM. 160722077

(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I. PENDAHULUAN 1.1َّLatarَّBelakangَّMasalah ... 1

1.2َّPerumusanَّMasalah ... 8

1.3َّRuangَّLingkupَّPembahasan ... 8

1.4َّTujuanَّdanَّManfaatَّPenelitian ... 10

1.4.1َّTujuanَّPenelitian ... 10

1.4.2َّManfaatَّPenelitian ... 10

1.5َّTinjauanَّPustakaَّdanَّKerangkaَّTeori ... 10

1.5.1َّTinjauanَّPustaka ... 10

1.5.2َّKerangkaَّTeori ... 11

1.6َّMetodeَّPenelitian ... 13

BAB II KELUARGA DAN ANIMASI NARUTO 2.1َّPengertianَّKeluarga ... 15

2.2َّJenisَّKeluarga ... 16

َََّّّ2.2.1َّShokazoku ... 16

َََّّّ2.2.2َّDaikazoku ... 17

2.3َّIe ... 18

ََََّّّّa.َّLogo ... 18

(10)

ََََّّّّb.َّPeraturanَّ–َّPeraturanَّKeluargaَّIeَّ(Kaken ... 18

ََََّّّّc.َّAjaranَّ–َّAjaranَّdiَّDalamَّIeَّ(Kakun ... 19

ََّّ2.3.1َّSistemَّIe ... 21

ََّّ2.3.2َّPewarisanَّPedaَّIe ... 24

ََّّ2.3.3َّPemujaan ... 25

2.4َّSinopsisَّAnimasiَّNaruto ... 28

BAB III. ANALISIS SISTEM IE PADA ANIMASI NARUTO 3.1َّSistemَّIeَّdalamَّAnimasiَّNaruto ... 34

َََّّّ3.1.1َّKeluargaَّIeَّHyuga ... 34

َََّّّ3.1.2َّPerkawinanَّIeَّHyuga ... 35

َََّّّ3.1.3َّPewarisanَّIeَّHyuga ... 37

َََّّّ3.1.4َّZiarahَّLeluhurَّIeَّHyuga ... 37

3.2َّCiriَّ–َّCiriَّIeَّdalamَّHyuga ... 38

ََََّّّّ3.2.1َّNamaَّKeluargaَّIeَّHyuga ... 38

ََََّّّّ3.2.2َّSimbolَّIeَّHyuga ... 40

ََََّّّّ3.2.3َّJurusَّ-َّJurusَّ ... 40

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1َّKesimpulan ... 43

4.2َّSaran ... 44 LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA ABSTRAK

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat, dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan celis, dalam keluarga terdapat dua atau lebih di dalam pribadi yang tergabung dalam hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing – masing menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri, dan anaknya.

Dalam keluarga tradisional Jepang pada zaman feodal atau zaman Edo Ie dalam bahasa Jepang mengandung 2 arti, yakni rumah dan keluarga tradisional Jepang. Akan tetapi, yang dimaksud dengan Ie disini adalah keluarga tradisional Jepang yang merupakan tempat berkumpul anggota keluarga beserta tempat mereka melaksanakan kehidupan mereka secara bersama. Dalam Ie terdapat 2 faktor pembentukanya, yaitu kesatuan keluarga yang bersifat patrilineal dan shinzoku [hubungan kekerabatan yang terjadi dalam masyarakat Jepang antara ego dan

(12)

kerabat – kerabat lainya, baik yang bersifat ketsuzoku (hubungan darah yang sama) dan hubungan yang bersifat inzoku (hubungan darah yang terjadi antara ego dengan kerabat pasangannya)]. Ie sudah muncul sejak zaman Edo dimana saat itu terdapat pembagian kasta penduduk yang disebut shinokosh, bahkan mendapat pengakuan secara hukum yang tertuang dalam hukum sipil dalam (Meiji dalam Lawanda, 1988:37).

Ie pada keluarga Jepang yang mencakup adalah ayah, ibu dan anak nya,

keluarga Ie sangat mementingkan anak pertama laki – laki karena ia menjadi penerus serta sebagai pemimpin dari keluarga Ie yang selanjutnya, anak perempuan atau pun anak laki – laki yang kedua akan keluar dari sistem keluarga Ie. bagi mereka yang keluar bisa juga membuat keluarga Ie yang baru tetapi tidak lepas hubungan antara keluarga inti dari keluarga Ie.

keluarga Ie dalam hal perkawinan, di dalam hal ini perkawinan Ie yaitu keluarga inti adalah anak pertama laki – laki yaitu sang pewaris harus menikahi perempuan dari keluarga Ie juga, disini perempuan atau istri yang dinikahi sang pewaris dai keluarga Ie, ia harus patuh dengan sang mertua yaitu ibu dari sang suami, mengurus semua seluruh ke perluan rumah tangga, mengurus keluarga serta merawat dan menjaga harkat martabat dari sang suami dan keluarga.

(13)

Ie dalam hal pembagian warisan, anak laki – laki pertama yang akan

mendapatkan hak dan warisan penuh dalam keluarga inti, tetapi berbeda dalam hal pembagian warisan anak perempuan dari keluarga Ie tidak akan diberikan warisan sedikit pun dari keluarga nya. sang anak laki – laki yang mendapatkan amanat ini akan diberikan mandat dan meneruskan tradisi – tradisi dari keluarga inti mereka baik itu dalam hal harta, jabatan atau pun barang – barang peninggalan yang diberikan turun – temurun dari leluhur mereka.

Ie dalam hal pemujaan, pemujaan yang di laksanakan oleh keluarga Ie

adalah menghormati dan memberikan persembahan bagi para leluhur – leluhur mereka dari generasi ke generasi, jadi bagi mereka adalah leluhur mereka yang nanti nya akan menjadi dewa, dewa leluhur mereka yang akan melindungi mereka dari hal apapun serta memberikan keselamatan, kesehatan, juga menjaga mereka dari roh – roh jahat. Apabila pemujaan dari sistem Ie tidak dilaksanakan para leluhur

mereka akan murka dan memerikan cobaan bagi mereka yaitu keluarga yang hidup.

PemujaanَّSensoَّ‘leluhur”َّsecaraَّsimbolikَّmerupakanَّbagianَّdariَّkeyakinanَّuntukَّ

berkehidupan yang muncul dari kesadaran individu terhadap anggotanya menurut (Nakane dalam Lawanda, 1976:9).

Ie yang tergambar dalam animasi Naruto bisa kita lihat di keluarga Hyuga yang mana ada dinamakan keluarga utama dan keluarga cabang, dimana keluarga

(14)

utama pada keluarga Hyuga, yaitu karakter dari Ichizoku Hyuga, Hiashi Hyuga, Hinata Hyuga, Hanabi Hyuga. juga dalam keluarga cabang yaitu pada karakter Hizashi Hyuga dan Neji Hyuga. Dalam animasi Naruto, sistem Ie sangat lekat, dan sistem Ie tersebut tidak bisa lepas dari keluarga Hyuga. jadi pewaris yang berhak menjadi keluarga utama adalah anak pertama laki – laki yang bisa meneruskan sistem Ie tersebut.

Silsilah keluarga Ie yang tergambar dalam animasi Naruto yang terdapat pada keluarga Hyuga, pemimpin keluarga Hyuga yaitu Ichizoku Hyuga yang menjadi pemimpin keluarga Hyuga mempunyai dua orang anak laki – laki yaitu anak pertama Hiashi Hyuga yang dimana ia di dapuk menjadi sang penerus keluarga Hyuga selanjutnya, dan anak ke dua yaitu Hizashi Hyuga. Setelah mereka dewasa Hiashi dan Hizashi mempunyai anak. Anak dari Hiashi yaitu Hinata Hyuga dan Hanabi Hyuga, sementara Hizashi Hyuga mempunyai anak bernama Neji Hyuga.

Sang pemimpin keluarga Hyuga saat ini adalah Ichizoku Hyuga dan sang penerus selanjut nya adalah Hiashi Hyuga dimana ia adalah anak pertama laki – laki dari keluarga Hyuga. Peralihan ini dikarenakan tetua keluarga Hyuga pada saat itu sudah sangat tua dan dirasa tidak mampu lagi menjalankan tugas yang di amanahkan, maka pewaris selanjutnya adalah anaknya yaitu Hiashi Hyuga yang di

(15)

beri tanggung jawab dalam menjalani dan mengemban tanggung jawab atas keluarga Hyuga beserta anggota nya yang ada. Sang pewaris yang menjadi tonggak tolak ukur keluarga selanjut nya akan mengatur semua yang mengenai tentang keluarga Hyuga.

Animasi Naruto diambil dari setingan pada zaman Edo, pada hal masa peralihan dari zaman edo ke pada tokugawa menjadi kan damyou yang ada di daerah Jepang . Peringkatَّ daimyōَّ padaَّ zamanَّ Edoَّ ditentukanَّ olehَّ tingkatan kebangsawanan (Kakaku), tingkat jabatan (Kan-i), potensi kekayaan wilayah Han (Kokudaka), dan deskripsi pekerjaan (Yakushoku).

PadaَّzamanَّEdoَّterdapatَّ3َّjenisَّdaimyō:

KamonَّDaimyō

Daimyōَّ yangَّ masihَّ punyaَّ hubunganَّ kerabatَّ denganَّ keluargaَّ shogunَّ

Tokugawa

FudaiَّDaimyō

Daimyōَّ turunَّ temurunَّ yangَّ sudahَّ setiaَّ kepadaَّ shogunَّ Tokugawaَّ jauhَّ

sebelum Pertempuran Sekigahara,

Tozama

(16)

Pengikut Tokugawa yang menjadi setia setelah ditundukkan dalam Pertempuran Sekigahara.

Tokugawa Ieyasu memberi wewenang atas kekuasaan wilayah han Owari, Kishū,َّMitoَّuntukَّketigaَّorangَّputranya.َّIeyasuَّjugaَّmemberiَّwewenangَّkepadaَّ

masing-masing putranya untuk menggunakan nama keluarga Tokugawa, sehingga salah satu garis keturunan putranya dapat menggantikan garis keturunan utama Tokugawa jika mata rantai keturunan utama terputus. Selain itu, masing-masing

putra Tokugawa masih menerima tugas penting memata-matai kegiatan para daimyōَّlainَّwilayah han tetangga.

Ieyasu menyebar anggota keluarganya keَّseluruhَّJepangَّuntukَّmengawasiَّdaimyōَّ

di wilayah han tetangga. Putra ke-9 yang bernama Tokugawa Yoshinao ditunjuk sebagaiَّ daimyōَّ wilayah han Owari. Putra ke-10 yang bernama Tokugawa

Yorinomuditunjukَّ sebagaiَّ daimyōَّ wilayah han Kishū,َّ Putraَّ ke-11 yang bernama Tokugawa Yorifusa ditunjukَّ sebagaiَّ daimyōَّ wilayah han Mito. Selain itu, Yūki Hideyasu yang merupakan kakak dari shogun generasi ke-2 Tokugawa Hidetada ditunjukَّsebagaiَّdaimyōَّwilayah han Echizen.

Pengikut (Kashin) berasal dari keluarga yang sudah turun temurun mengabdi kepada klanَّ Tokugawaَّ dijadikanَّ Fudaiَّ Daimyō.َّ Dalamَّ menjalankanَّ

(17)

pemerintahan, shogun Tokugawaَّ selaluَّ dikelilingiَّ olehَّ Fudaiَّ Daimyōَّ yangَّ

ditunjukَّsebagaiَّmenteriَّseniorَّ(Tairō)َّdanَّpenasehatَّshogunَّ(Rojū)

hal ini di perkuat dengan adanya sistem penguasaan daerah yang di pimpin oleh Daimyouَّyangَّdiَّsebutَّdenganَّpanggilanََّّ“HiَّNoَّKuniَّDaimyouَّ”َّyaituَّseorangَّ

pemimpin dari negara api yang mempunyai pasukan penjaga para ninja – ninja hebat dan terlatih yang siap mati demi menolong sang Daimyou sama hal nya juga dengan para penjaga Daimyou pada zaman Edo juga melakukan hal tersebut.

Kemudian diperkuat oleh struktur bangunan – bangunan yang tergambar dalam animasi Naruto seperti tata kota, pemukiman penduduk, kuil dan tempat lainya.

Lokasi animasi Naruto yaitu desa Konoha gakure ini di isnpirasi dari daerah Nagi, Okayama, Jepang. Alasan di ambil nya tempat ini dikarenakan sang pencipta animasi Naruto yaitu Masashi Kishimoto berasal dari Okayama, Jepang.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis bermaksud meneliti mengenai sistem Ie yang tergambar pada animasi Naruto, melalui skripsi ini yang berjudul“َّsistemَّIe yangَّtergambarَّpadaَّanimasiَّNaruto”.

(18)

1.2 Perumusan Masalah

Di dalam keluarga tradisional Jepang terdapat sistem yang menjelaskan seperti apa sistem dari keluarga Ie dilihat dari keluarga, sistem perkawinan nya, sistem pembagian harta warisan dan sistem Ie dalam pemujaan roh leluhur.

Adapun juga sistem Ie yang tergambar dalam animasi Naruto yaitu bisa kita telaah dari segi sistem keluarga, perkawinan, pembagian tugas dalam keluarga dan pemujaan pada ketua klan yang mewarisi sistem Ie tersebut. Oleh karena itu, penulis merumuskan masalah berdasarkan uraian latar belakang sebagai berikut :

1. Bagaimana tatanan Ie terbentuk dalam anime Naruto ?

2. Bagaimana ciri (Ie) yang tergambar dalam animasi Naruto ?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan yang meluas atau menyimpang, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan proposal skripsi, yaitu hanya pada lingkup seputar sistem keluarga Ie yang ada di animasi Naruto, pada animasi Naruto episode 61 tahun 2006 dan animasi Naruto episode 389 tahun 2014 karya Masashi Kishimoto.

(19)

Pada episode ini sistem Ie lebih menonjol di tampilkan pada klan Hyuga yang di mana sistem pewarisan di episode 61 anime Naruto dan episode 389 dalam Animasi Naruto Shippuden yang menjelaskan golongan bawah sangat patuh pada golongan atas. Hal ini tergambar pada episode 61 anime Naruto, bahwa karakter Hizashi Hyuga menjadi tumbal untuk menolong kakak nya yaitu Hiashi Hyuga yang di pertaruhkan nyawa nya untuk melindungi desa konoha.

Sang kakak adalah pewaris keluarga atas jadi pewaris keluarga bawah harus melindungi nya. Ruang lingkup yang dibahas dalam proposal skripsi ini mengenai bagaimana sistem Ie terhadap animasi Naruto. Ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan ini mengenai :

• Terbentuknya sistem Ie pada animasi Naruto

• Sistem pewarisan Ie pada animasi Naruto

• Sistem pemujaan Ie pada animasi Naruto

• Sistem perkawinan Ie pada animasi Naruto

• Sistem keluarga Ie pada animasi Naruto

(20)

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian:

a) Untuk mendeskripsikan terbentuknya sistem keluarga tradisional Jepang (Ie).

b) Untuk mendeskripsikan tatanan Ie yang tergambar dalam animasi Naruto.

1.4.2 Manfaat Penelitian:

a) Menambah wawasan mengenai penelitian sistem keluarga Ie.

b) Sebagai acuan penelitian berikutknya.

c) Menambah wawasan mengenai animasi Naruto yang berkaitan dengan sistem Ie.

1.5 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1.5.1 Tinjauan Pustaka

Menurut Nakane dalam Hasibuan menjelaskan bahwa tatanan Ie adalah Keluarga merupakan kelompok sosial terpenting dalam masyarakat, dalam bahasa Jepang disebut kazoku, yaitu kelompok yang dibentuk berdasarkan hubungan saudara seperti hubungan kakak dengan adik, orang tua dengan anak – anaknya, suami dengan istri sebagai dasar pembentukan hubungan kazoku. Dari kazoku ini pula akan lahir sistem keluarga tradisional Jepang (Ie).

(21)

MenurutَّNakaneَّdikatakanَّsebagaiَّ“menekankanَّdiriَّsebagaiَّhomogenitasَّ

atauَّsatuَّras”َّsehinggaَّorangَّluarَّyangَّtidakَّmempunyaiَّhubunganَّkekerabatanَّ

melalui keturunan atau perkawaninan dengan orang Jepang di golongkan sebagai bukan orang Jepang walaupun fasih berbahasa Jepang dan menjalani kehidupan yang berpedoman pada kebudayaan Jepang.

Ie adalah adat kebiasaan khas Jepang yang berbeda dengan kazoku. Ie

menunjukan pada sebuah rumah secara fisik dimana mereka menunjukan kehidupan, artinya sebuah kekeluargaan, secara perkawinan, secara pewarisan dan adat istiadat.

1.5.2 Kerangka Teori

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori mengenai keluarga tradisional (Ie) , yaitu dimana pada keluarga tradisional Jepang aturan – aturan dalam keluarga Ie dan sistem keluarga Ie.

Menurut (Nakane dalam Lawanda, 1994:4). pengelolaan kehidupan masyarakat Jepang dalam kaitan nya keluarga Ie berpusat pada keluarga inti dan bersama – sama mengembangkan kehidupan keluarga Ie.

Kebaradaan Ie sebagai wadah dalam kehidupan individu dalam masyarakat Jepang menunjukan keberlangsungan Ie melampaui masa hidup dari anggotanya

(22)

sampai dengan setelah seseorang meninggal menurut (Aruga dalam Lawanda, 1972:21)

Menurut teori mengenai Ie yang sudah saya kemukakan sebelumnya, penulis berpendapat bahwa dengan teori Ie, penulis dapat lebih mudah meneliti bagaimana tentang sistem keluarga Ie.

Penulis juga menggunakan pendekatan secara analisis keluarga, keluarga merupakan lembaga sosial pertama dan dasar dari semua lembaga – lembaga sosial lainya yang berkembang dalam masyarakat luas. Di masyarakat manapun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu.

keluarga merupakan sistem norma dan tata cara yang diterima untuk menyesuaikan beberapa tugas penting. Keluarga berperan membina anggota – anggota nya untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun untuk beradaptasi dengan lingkungan fisik maupun lingkungan budaya dimana ia berada . bila semua anggota mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan dimana ia tinggal, maka kehidupan masyarakat akan tercipta menjadi kehidupan yang tenang, aman dan tentram.

Adapun teori mengenai aturan – aturan dalam keluarga tradisional Jepang yang meliputi sebagai berikut:

(23)

Menurut (Nakane dalam Ike Iswary Lawanda,1978:3) mengatakan bahwa, perkawinan merupakan rencana untuk meneruskan kelangsungan keturunan, yaitu untuk menjaga kesinambungan satu keluarga. Dalam masyarakat Jepang perkawinan dilakukan agar Ie mereka dapat bertahan.

Leluhur merupakan bagian dari pemujaan Sosensubai serta mengandung makna penyatuan keluarga dalam sistem Ie menurut (Yanagita dalam Lawanda, 1972:98).

Menurut (Nakane dalam Hasibuan, 1998:22) dalam tatanan keluarga tradisional Jepang, kacho mempunyai kekuasaan penuh dalam mengatur keluarga nya serta mengatur anggotanya dalam segala hal.

(Situmorang, 2013:123) keluarga tradisional Jepang yang telah meninggal dan disembah di altar penyembahan Butsudan di rumah. Oleh karena itu bukan hanya roh orang tua tetapi roh anak – anak juga yang di sembah di altar tersebut adalah Sousen.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara untuk menemukan, mengembangkan dan menguji masalah yang di hadapi. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu proses suatu teori yang di kembangkan melalui deskriptif suatu sistem dan menganalisis apa saja isi kandungan yang ada di dalam nya. selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan

(24)

gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.

Penulis juga menggunakan metode kepustakaan metode kepustakaan adalah mengumpulkan informasi yang berkait dengan penelitian yaitu dengan membaca literature atau buku yang ada di perpustakaan (Hamdi dalam

repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67020/Chapter%20I.pdf?, 2005:50) Selain itu penulisan ini juga berpedoman pada metode penelitian yang cukup bentuknya adalah mempelajari masalah – masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku di dalam masyarakat serta situasi – situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap – sikap , pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari satu fenomena (Nazir dalam library.um.ac.id/free- contents/printbook5.../koleksi-digital-perpustakaan-32059.html, 1988 : 84 ) yang dalam hal ini objeknya adalah fenomena hubungan interaksi di dalam perusahaan Jepang. Kemudian, metode ini dideskripsikan dengan mengemukakan sisi sosiologis dari fenomena tersebut.

(25)

BAB II

KELUARGA DAN ANIMASI NARUTO

2.1 Pengertian Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Keluarga inti atau disebut juga dengan keluarga batih ialah yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga inti merupakan bagian dari lembaga sosial yang ada pada masyarakat. Bagi masyarakat primitif yang mata pencahariaannya adalah berburu dan bertani, keluarga sudah merupakan struktur yang cukup memadai untuk menangani produksi dan konsumsi. Keluarga merupakan lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga lainnya berkembang karena kebudayaan yang makin kompleks menjadikan lembaga-lembaga itu penting.

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya menurut (Bailon dan Maglaya dalam

(26)

repository.ump.ac.id/5786/6/YUNIAR%20SETIANI%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf,1 978:5)

2.2 Jenis Keluarga

2.2.1 Shokazoku 小家族

Menurut Sayeki dalam Fauziah Nurul (2016:12) “keluarga kecil ialah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar perkawinan antar orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau perempuan yang sudah

sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi yang tinggal dalamَّsebuahَّrumahَّtangga”.

Shokazoku 小家族 merupakan keluarga kecil yang anggotanya terdiri dari

suami, istri, dan anak-anaknya yang belum menikah. Pasangan suami istri yang baru dan akan menjadi satu unit keluarga. Proses ini biasanya akan terus berlangsung dari generasi ke generasi. Keluarga seperti ini banyak dijumpai di dalam masyarakat manapun, terutama di negara-negara maju. Biasanya mereka tidak lagi menjadi masyarakat yang memiliki mata pencaharian bertani, melainkan telah berkembang untuk mengarah menjadi Bagian dari keluarga kecil.

Kecenderungan ini menyebabkan sulitnya mempertahankan daikazoku atau keluarga besar.

(27)

2.2.3 Daikazoku 大家族

Daikazoku 大家族 merupakan suatu keluarga besar, yang keanggotaannya

tidak hanya suami, istri, dan anak-anak saja, tetapi juga terdiri dari orang-orang yang dekat dengan mereka, seperti orang tua, saudara sepupu, sampai dengan keponakan. Pada awalnya Daikazoku ini terdapat pada masyarakat yang agraris dimana mereka hidup dengan mata pencaharian sebagai bertani. Karena untuk mengelola lahan pertanian yang luas, maka diperlukan suatu struktur keluarga yang banyak sehingga melibatkan seluruh anggota keluarga yang tinggal didalamnya.

Jadi, walaupun inti dari keluarga Daikazoku merupakan keluarga sedarah, namun tidak ada larangan untuk memasukkan keluarga-keluarga yang bukan sedarah sebagai satu anggota keluarga besar.

Daikazoku dibentuk adalah agar para generasi mereka tidak terputus dan tetap melanjutkan sampai terus – menerus , kemudian jika mereka keluarga petani mereka dapat saling bantu dan gotong – royong sewwaktu panen.

(28)

2.3 Ie 家

Ie dapat terbentuk tidak berdasarkan ikatan perkawinan, tetapi sebagai

kelompok sosial yang menyelenggarakan kehidupan sosial dan ekonomi bersama yang diwujudkan dalam kerjasama mengelola usaha Ie. Anggota-anggota Ie diikat oleh adanya kesadaran berkeluarga untuk mempertahankan dan melestarikan Ie sebagai kehidupan bersama. Dengan demikian, sifat keanggotaan Ie bukanlah semata-mata didasarkan pada ikatan hubungan darah,tetapi disatukan oleh unsurunsur budaya; misalnya ikatan keagamaan,ekonomi, dan moral. Syarat penentu utama untuk menjadi anggota ie adalah kerjasama secara fungsional dalam

berbagai bidang kehidupan Ie. (Tobing dalam

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/kiryoku/article/download/16764/12187,2009:7).

Ie pada keluarga Jepang yang mencakup adalah ayah, ibu dan anak nya,

keluarga Ie sangat mementingkan anak pertama laki – laki karena ia menjadi penerus serta sebagai pemimpin dari keluarga Ie yang selanjutnya, anak perempuan atau pun anak laki – laki yang kedua akan keluar dari sistem keluarga Ie. bagi mereka yang keluar bisa juga membuat keluarga Ie yang baru tetapi tidak lepas hubungan antara keluarga inti dari keluarga Ie.

(29)

Ada pun Simbol-simbol Keluarga Ie Jepang adalah negara yang memiliki simbol keluarga yaitu :

a. Logo Ie/ simbol (家紋/kamon)

Lambang yaitu suatu bentuk atau wujud dari ciri khas nya suatu keluarga Ie yang menggambarkan jati diri mereka dan membedakan meraka dengan yang lainya.

b. Peraturan - peraturan keluarga Ie ( 家 憲 /kaken)

aturan Ie dalam sebuah keluarga, maka pucuk pimpinan dalam sebuah perusahaan pada umumnya adalah anak lak-laki pendiri perusahaan., namun sejalan dengan sistem penggantian dalam Ie, di keluarga tradisional Jepang pun berlaku penggantian kepemimpinan yang hampir sama. Dalam keluarga Jepang. terdapat pula penerapan penggantian pemimpin keluarga yang tidak harus anak laki-laki dari keturunan pendiri keluarga tetapi bisa juga dipilih dari sepupu, keponakan yang sudah mengabdi dengan setia dan diakui kemampuannya untuk memimpin dan membawa nama keluarga menjadi lebih maju. Prinsip hierarki berlaku pada manajemen keluarga untuk mengatur fungsi, peran dan status.

(30)

c. Ajaran-ajaran di dalam Ie ( 家 訓 /kakun).

ajaran dalam Ie yang digunakan adalah rasa saling percaya satu sama lain kepada keluarga dan tidak ada nya permasalahan di dalam keluarga yang berkaitan di dalam nya, menjadikan keluarga mereaka apa yang di ajarkan sejak dari dulu mempunyai keterkaitan yang tidak bisa di ubah karena ajaran – ajaran sudah dinyatakan tetap dan tidak berubah.

Dalam keluarga tradisional Jepang pada zaman feodal atau zaman Edo Ie dalam bahasa Jepang mengandung 2 arti, yakni rumah dan keluarga tradisional Jepang. Akan tetapi, yang dimaksud dengan Ie disini adalah keluarga tradisional Jepang yang merupakan tempat berkumpul anggota keluarga beserta tempat mereka melaksanakan kehidupan mereka secara bersama. Dalam Ie terdapat 2 faktor pembentukanya, yaitu kesatuan keluarga yang bersifat patrilineal dan shinzoku [hubungan kekerabatan yang terjadi dalam masyarakat Jepang antara ego dan kerabat – kerabat lainya, baik yang bersifat ketsuzoku (hubungan darah yang sama) dan hubungan yang bersifat inzoku (hubungan darah yang terjadi antara ego dengan kerabat pasangannya)]. Ie sudah muncul sejak zaman Edo dimana saat itu terdapat pembagian kasta penduduk yang disebut shinokosh, bahkan mendapat pengakuan secara hukum yang tertuang dalam hukum sipil dalam (Meiji dalam

www.meijigakuin.ac.jp/~watson/ref/mtsh.html, 1988:37).

(31)

Ie pada keluarga Jepang yang mencakup adalah ayah, ibu dan anak nya,

keluarga Ie sangat mementingkan anak pertama laki – laki karena ia menjadi penerus serta sebagai pemimpin dari keluarga Ie yang selanjutnya, anak perempuan atau pun anak laki – laki yang kedua akan keluar dari sistem keluarga Ie. bagi mereka yang keluar bisa juga membuat keluarga Ie yang baru tetapi tidak lepas hubungan antara keluarga inti dari keluarga Ie.

2.3.1 Sistem Ie

Ie pada keluarga Jepang yang mencakup adalah ayah, ibu dan anak nya,

keluarga Ie sangat mementingkan anak pertama laki – laki karena ia menjadi penerus serta sebagai pemimpin dari keluarga Ie yang selanjutnya, anak perempuan atau pun anak laki – laki yang kedua akan keluar dari sistem keluarga Ie. bagi mereka yang keluar bisa juga membuat keluarga Ie yang baru tetapi tidak lepas hubungan antara keluarga inti dari keluarga Ie.

Sistem keluarga tradisional Ie adalah suatu sistem keluarga dan kekeluargaan yang berlaku di kalangan kaum bushi dan kalangan kaum bangsawan.

Namun pada Restorasi Meiji (1868), eksistensi sistem Ie yang sangat feodal tersebut dikukuhkan dalam UUD Meiji yang diberlakukan bagi seluruh lapisan

(32)

masyarakat Jepang. Bahkan pandangan Negara Keluarga pada zaman Meiji (1868- 1912) yang dikenal dengan Kazoku Kokka (Negara Keluarga) menerapkan struktur yang terkandung dalam sistem Ie. Namun setelah PD II, sistem Ie mengalami

perubahan menjadi kaku kazoku (Anwar dalam

https://ayla2406.wordpress.com/2010/08/31/konsep-sistem-sosial-di-

jepang/,2007:195).

Dalam bahasa Jepang kata Ie mempunyai dua arti yaitu Ie sebagai bangunan rumah dan Ie sebagai suatu sistem yang dihitung secara patrilineal. Menurut Nakane, Ie dalam arti kedua ini merupakan perwujudan kebudayaan khas Jepang yang tidak ditemukan dimanapun. Menurut Nakane, sistem Ie mempengaruhi seluruh aspek kehidupan orang Jepang. Ie merupakan sistem keluarga yang terbentuk berdasarkan syarat-syarat ekonomi, tempat tinggal bersama dan atas dasar itu pula dibentuk suatu seikatsu kyodotai, yakni kehidupan bersama (Anwar dalam https://ayla2406.wordpress.com/2010/08/31/konsep-sistem-sosial-di- jepang/2004:197).

Seorang bernama Kitano, senada dengan Nakane, berpendapat bahwa Ie merupakan bentuk keluarga Jepang yang bergerak meliputi berbagai bidang yang saling bertautan fungsi seperti bidang perekonomian, bidang kehidupan bersama, dan bidang pemujaan terhadap arwah leluhur. Idealnya kehidupan bersama tersebut terdiri dari kumpulan beberapa keluarga inti dengan satu keluarga inti senior yang

(33)

juga berfungsi sebagai Kachou yakni kepala keluarga luas yang disebut Ie tersebut (Anwar dalam https://ayla2406.wordpress.com/2010/ 08/31/konsep-sistem-sosial- di-jepang/, 2007:198).

Dalam sistem Ie, juga terdapat pembedaan status antara unit keluarga, yaitu sistemَّrangkingَّantaraَّ‘keluargaَّutama’َّdanَّ‘keluargaَّcabang’,َّyangَّmemisahkanَّ

mereka. Sebuah grup, bernama dozoku, terdiri dari keluarga inti, keluarga cabang, dan beberapa cabang - cabang keluarga lain, yang semuanya berada dalam suatu struktur hubungan subordinat. Selain dozoku, unsur lain yang menjadi kunci utama penjelasan mengenai sistem Ie, adalah hubungan antara oyabun-kobun yang biasa diasosiasikan dengan suatu hubungan antara orang tua dengan anak, atasan dan bawahan, ataupun pemimpin dan pengikutnya. Jenis hubungan yang dilihat dalam kerangka keluarga inilah yang kemudian menjadi penjelasan akan sosial cohesion di Jepang dan menjadi prinsip organisasi sosial di sana (Fukutake dalam Lawanda, 1989:31-32).

Berikut ini adalah beberapa konsepsi tentang Ie yang terdapat dalam Hukum Sipil (Anwar dalam https://ayla2406.wordpress.com/2010/08/31/konsep-sistem-sosial-di- jepang/, 2007: 199): Bagi setiap anggota keluarga, kepentingan Ie harus mendapat prioritas utama daripada kepentingan pribadi.

1. Kachou (kepala keluarga Ie) mempunyai wewenang yang besar menyangkut berbagai aspek penting kehidupan keluarga.

(34)

2. Prinsip hubungan Oyako (bapak anak) lebih dijunjung tinggi daripada hubungan suami istri.

3. Chounan mempunyai hak sebagai pewaris utama untuk menduki jabatan Kachou.

4. Harkat dan martabat laki-laki lebih diutamakan daripada wanita.

5. Perkawinan lebih diutamakan sebagai penyatuan dua kelompok keluarga Ie daripada penyatuan individu suami istri.

2.3.2 Pewarisan Pada Ie

Ddalam hal pembagian warisan, anak laki – laki pertama yang akan mendapatkan hak dan warisan penuh dalam keluarga inti, tetapi berbeda dalam hal pembagian warisan anak perempuan dari keluarga Ie tidak akan diberikan warisan sedikit pun dari keluarga nya. sang anak laki – laki yang mendapatkan amanat ini akan diberikan mandat dan meneruskan tradisi – tradisi dari keluarga inti mereka baik itu dalam hal harta, jabatan atau pun barang – barang peninggalan yang diberikan turun – temurun dari leluhur mereka.

pewarisan harta dan usaha keluarga di pedesaan, anak laki-laki yang merupakan anak tertua atau chounan terpaksa tetap bertahan di desa dan melanjutkan mengelola usaha keluarga. Tidak semua keluarga di desa memiliki

(35)

chounan, dan tidak semua chounan bersedia tinggal di desa apalagi bila

usaha keluarga mereka tidak begitu besar dan tidak bisa menunjang kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tak jarang ditemui adanya keluarga yang ditinggal oleh chounan nya karena alasan ekonomi. Terkadang karena alasan ekonomi ini pula

ditemui adanya Kachou yang meninggalkan Ie-nya untuk sementara waktu karena akan menjadi pekerja musiman di daerah urban. Usaha keluarga yang ditinggalkan oleh Kachou akhirnya dikerjakan oleh orang yang lebih tua. Para orang tua ini akhirnya menjadi lebih paham mengenai bagaimana pengelolaan lahan pertanian mereka dibandingkan dengan Kachou.

2.3.3 Pemujaan

Dalam hal pemujaan, pemujaan yang di laksanakan oleh keluarga Ie adalah menghormati dan memberikan persembahan bagi para leluhur – leluhur mereka dari generasi ke generasi, jadi bagi mereka adalah leluhur mereka yang nanti nya akan menjadi dewa, dewa leluhur mereka yang akan melindungi mereka dari hal apapun serta memberikan keselamatan, kesehatan, juga menjaga mereka dari roh – roh jahat. Apabila pemujaan dari sistem Ie tidak dilaksanakan, para leluhur mereka akan murka dan memerikan cobaan bagi mereka, yaitu keluarga yang masih hidup.

Pemujaan Senso ‘leluhur”َّsecaraَّsimbolikَّmerupakanَّbagianَّdariَّkeyakinanَّuntukَّ

(36)

berkehidupan yang muncul dari kesadaran individu terhadap anggotanya (Nakane dalam Lawanda, 1976:9).

Tujuan mereka melakukan pemujaan adalah untuk sebagai rasa penghormatan dan juga menjaga keselamatan para keluarga yang masih hidup dengan di lindungi oleh para leluhur mereka.

Sosen suuhai, yakni secara periodik menyelenggarakan upacara pemujaan

terhadap arwah leluhur IE, dan melestarikan Myoji yakni mengutamakan kesinambungan nama keluarga dan meneruskan kelangsungan keturunan dari generasi ke generasi berikutnya. Tradisi untuk meneruskan nama keluarga bagi orang Jepang, sebenarnya berkaitan erat dengan tradisi sosen Suuhai (pemujaan terhadap arwah leluhur). Sehubungan dengan tradisi ini, seorang ahli budaya Jepang, bahwa sosen suuhai bagi orang Jepang merupakan suatu kewajiban moral seseorang terhadap para leluhurnya, yang dilakukan secara individu maupun secara berkelompok. Menurutnya, kelompok keluarga luas IE adalah wadah yang dapat menjamin kesinambungan bagi penyelenggaraan pemujaan terhadap leluhur tersebut. Oleh karena itu yang dinamakan IE harus berlanjut terus dan tidak boleh

berhenti hanya disebabkan Kachou tidak mempunyai anak laki-laki sebagai pewaris atauَّbahkanَّtidakَّmempunyaiَّ‘keturunanَّdarah’.َّBilaَّterjadiَّkasusََّّsemacamَّini,َّ

penerus IE dapat dilimpahkan kepada salah seorang anggota keluarga atau kerabat

(37)

yang bukan keturunan langsung dari Kachou, misalnya keponakan atau keturunan fiktif seperti anak angkat (yoshi). Selain itu menurut Chosu, penerus IE bisa juga diambil alih oleh istri Kachou yang meninggal dunia, atau dapat pula diteruskan oleh shiyounin (abdi dalem) yang mempunyai kesadaran rasa memiliki IE tersebut dan merasa berkewajiban meneruskan kesinambungan nama keluarga majikannya.

Sementara itu, Aruga, seorang pakar sosiologi pedesaan, berpendapat bahwa IE merupakan seikatsu shuudan (kelompok kehidupan) atau seikatsu kyoudotai (satuan kehidupan bersama), yang melakukan aktivitas dalam

pengelolaan usaha keluarga dan warisan keluarga. IE akan berlangsung terus- menerus meskipun keanggotaannya selalu mengalami pergantian dari masa kemasa. Status dari anggota pembentuk IE walaupun berpangkal dari adanya ikatan suami–istri, namun bukanlah semata-mata berdasarkan garis keturunan darah, melainkan dapat pula ditentukan oleh hubungan yang bersifat keagamaan seperti sosen suuhai (pemujaan leluhur), hubungan ekonomi, hukum, moral, budaya dan

sebagainya. Ditegaskan oleh Aruga, IE dapat terbentuk tidak hanya oleh penerus utama (biasanya chounan atau anak laki-laki tertua) tetapi juga bisa terbentuk oleh kaum kerabat yang bukan penerus utama yang disebut boukei, seperti jinan (anak laki-laki kedua), sannan (anak laki-laki ketiga). Bahkan orang yang bukan keturunan langsung pun— seperti yoshi (anak angkat), mukoyoshi (menantu

(38)

penerus nama keluarga), dan para meshitsukai (cabang keluarga) bisa saja meneruskan kesinambungan IE asalkan mereka mempunyai kazoku ishiki (kesadaran keluarga) dalam arti memiliki loyalitas yang tinggi terhadap eksistensi IE tersebut sebagai satuan kehidupan bersama. Menurut Aruga ada tidaknya

kesadaran dan rasa memiliki dari anggota IE terhadap eksistensi dan tata tertib keluarga dinilai sangat penting oleh orang Jepang. Kesadaran semacam ini merupakan kesadaran terhadap kehidupan bersama serta semangat dan kemauan untuk mempertahankan, mengembangkan dan melestarikan kesinambungan IE itu sebagai suatu kelompok kehidupan bersama.

2.4 Sinopsis Animasi Naruto

Sinopsis yang di angkat dalam skripsi ini adalah Animasi Naruto episode 61 tahun 2006 dan episode 389 tahun 2014, karya Masashi kishimoto.

Sinopsis episode 61 tahun 2006 dalam animasi Naruto menceritakan pertarungan Naruto Uzumaki dan Hyuga Neji yang sangat sengit sekali, tetapi disini Hyuga Neji dengan kepercayaan diri yang besar dan beranggapan mampu mengalahkan Uzumaki Naruto, tetapi Naruto tidak akan kalah dengan segampang itu, dengan kekuatan dan tekat Naruto yang besar dan tidak mau mengalah. Dalam pertarungan ini, para penonton yang ada di stadion pertarungan dan keluarga Hyuga sendiri sangat terkejut melihat Hyuga Neji mengeluarkan jurus teknik rahasia yang

(39)

hanya keluarga utama yang mampu menggunakanya yaitu Kaiten adalah teknik jurus putaran 360 derajat yang sangat cepat, dengan pusaran putaran penuh menggunkan cakra. Jurus rahasia ini hanya keluarga utama Hyuga saja yang mampu menguasainya, tetapi disini Neji Hyuga sebagai keluarga bawah mampu menguasai jurus Kaiten dengan latihan yang luar biasa. tidak hanya jurus Kaiten saja yang Hyuga Neji kuasai tapi beberapa jurus keluarga utama seperti Juken adalah ( jurus yang memfokuskan chakra di tangan dengan penuh dan melepaskan nya ke arah musuh dengan titik tumpu untuk melumpuhkan lawan sehingga apabila lawan terkena akan bisa mati atau muntah darah), hakke roku jyuu yonshou adalah

( jurus pukulan yang bertubi - tubi yang mengarah ke lawan dan mematikan sendi – sendi musuh sehingga lawan tidak bisa bergerak alias lumpuh). Dengan serangan tersebut yang di arahkan ke Naruto, Neji mengira dengan ini dia akan menang, tetapi kembali lagi Naruto bangkit dan berdiri tegak , hal ini membuat Neji terkejut dan merasa kesal. Neji mengatakan kepada Naruto “kenapa kau tidak menyerah saja setelah apa yang ku lakukan”,َّNaruto mengatakanَّ“َّaku tidak akan menyerah setalah apa yang kau lakukan pada Hinata Hyuga, kau mengalahkanya dalam

pertandingan yang lalu seakan – akan kau melakukanya karena dendam”.َّ Nejiَّ

mengatakanَّ“َّini tidak ada hubungnya dengan mu, jangan ikut campur. Baiklah kalau begitu jika kau bersih keras ingin mengetahui nya , akan kuceritakan mengenai takdir Hyuga dan kebencianya. Aku adalah Neji Hyuga dari keluarga

(40)

bawah mempunyai kutukan, kutukan itu adalah tanda yang diberikan oleh keluarga utama, tanda kutukan itu diletakan di atas dahi ku, kutukan ini dibuat agar kami keluarga bawah akan selalu berjanji akan melindungi keluarga utama walau nyawa taruhanya”.

Lambang yang disematkan kepada keluarga bawah Hyuga ini akan selamanya ada pada diri mereka dan selama mereka masih hidup, ketika mereka sudah mati nanti lambang itu akan hilang bersama dengan tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka. Hal negatif dari tanda ini adalah apabila keluarga utama mengaktifkan tanda kutukan itu, maka keluarga bawah yang di targetkan terkena akan bisa merusak saraf otak dan rasa sakit kepala yang sangat luar biasa, hal ini dilakukan agar keluarga bawah selalu menuruti perintah keluarga utama.

Tak hanya itu saja keluarga Hyuga mempunyai Kekkei Genkai teknik kusus, yaitu Doujutsu jurus yang menggunkan mata, jurus yang menggunakan mata tersebut dinamakan Byakugan dengan adanya Byakugan pandangan keluarga Hyuga terlihat menjadi tembus pandang dan mampu menganalisis aliran chakra, menganalisis titik chakra dan menganalisis gerakan musuh. Byakugan sangat di incar musuh karna kekuatanya yang luar biasa, cara mendapatkan Byakugan adalah dengan cara membunuh salah satu keluarga Hyuga dan mengambil mata mereka secara paksa dan di transplantasikan kepada mereka yaitu orang yang menginginkan mata tersebut.

(41)

Sinopsis episode 389 tahun 2014 dalam animasi Naruto menceritakan tentang perjuangan keluarga utama Hyuga, di episode ini Hanabi Hyuga adik dari Hinata Hyuga yang keduanya dari keluarga utama Hyuga, Hanabi Hyuga sangat terkesan dengan sang kakak yaitu Hinata Hyuga yang sangat gigih dan tak kenal lelah dalam memperjuangkan keluarga Hyuga terkusus nya keluarga Hyuga utama, saat masih kecil kedua kakak beradik ini sangat akrab dan sangat dijaga oleh keluarga Hyuga golongan bawah, terkusus Hanabi sewaktu ia kecil dijaga oleh cabang nya yaitu bernama Natsu Hyuga, Natsu Hyuga berasal dari golongan bawah dalam keluarga Hyuga, ia sangat menjaga dan protektif melindungi Hanabi.

Sewaktu ketika pada saat remaja Hinata selalu berlatih dengan sepupu nya yaitu Neji Hyuga, Neji Hyuga walaupun sepupu dari Hinata tetapi ia berasal dari keluarga golongan bawah, Neji yang ketika remaja sangat menyimpan dendam yang luar biasa pada golongan utama keluarga Hyuga, sampai waktu ketika Neji Hyuga ingin mencelakakan Hinata, dengan perasaan emosi, ia menghajar dan memukul Hinata dengan tatapan dendam. Tetapi hal ini dapat di tangkis dan di lerai oleh ayah Hinata yaitu Hiashi Hyuga, ia menggunkan jurus segel untuk melumpuhkan Neji, jurus segel itu dijuluki kamono tori jyuuin yaitu burung dalam sangkar, Neji yang pada saat itu terkena jurus segel itu sampai tidak berdaya dan menahan rasa sakit di kepala nya sampai mau mati. yang di. Hal ini untuk

(42)

menundukan keluarga bawah agar mereka menurut dan tidak melakukan penghinatan kepada keluarga utama.

Setalah hal itu terjadi Hanabi terus dan terus teringat kejadian yang di alami oleh Neji, dengan tekad yang kuat ia pun berlatih lagi agar menjadi kuat dan tidak akan kalah dengan kakak nya yaitu Hinata, setalah kakak nya selesai latihan Hanabi diam – diam mengikuti kakak nya keluar rumah, ternyata Hinata juga diam – diam bersembunyi di balik pohon melihat Naruto latihan dengan jurus Bunshin no jutsu jurus bayangan, hal ini membuat Hinata tambah semangat dan semakin terpacu dalam latihan kala melihat Naruto.

Latihan rutin bersama antara Hanabi dan Hinata dimulai, disini para keluarga Hyuga dari kalangan atas dan bawah sangat kagum melihat mereka yang masih remaja bisa hebat seperti itu. Tak disangka ayah mereka Hiashi Hyuga punya rencana lain, yaitu ia merencanakan pertarungan sebenarnya antara Hinata dan Hanabi untuk menentukan siapa penerus generasi dari keluarga Hyuga kalangan utama. Di pertemukanya Hinata dan Hanabi untuk pertarungan sesungguhnya yang dilakukan di halaman rumah mereka dengan disaksikan keluarga Hyuga, Hinata dan Hanabi sangat kaget setelah mendengar instruksi dari ayah mereka tentang hal ini, mau tidak mau mereka harus melaksanakan perintah sang ayah untuk melakukan pertarungan itu. Disini ayah mereka sangat mengandalkan Hinata agar

(43)

ia menang, pertarungan yang sangat sengit ini sangat luar biasa tetapi disini terlihat yang lebih unggul ternyata adalah Hanabi, yaitu adik nya yang mengalahkan Hinata. melihat kekalahkan Hinata, ayah nya menjadi kecewa dan sangar marah.

akhirnya penerus generas keluarga utama jatuh Hanabi. Hal kekecewaan itu terus berlanjut dan berlanjut yang membuat hubungan sang ayah dengan Hinata menjadi renggang, sampai akhirnya apa yang dilakukan Hinata walau baik sekalipun tetap menjadi salah.

(44)

BAB III

SISTEM IE PADA ANIMASI NARUTO

3.1 sistem Ie dalam animasi naruto 3.1.1 Keluarga Ie Hyuga

Dalam animasi naruto keluarga Ie Hyuga adalah Honke, keluarga Ie Hyuga terdiri dari dua bagian yaitu ketsuen kankei adalah keluarga yang mempunyai hubungan darah. hi ketsuen kankei adalah keluarga pembantu yang dari keluarga utama. Ketsuen kankei terdiri dari Ichizoku Hyuga sebagai pemimpin, ia mempunyai anak yaitu dua orang laki – laki yang kembar. Anak pertama bernama Hiashi Hyuga dan anak kedua adalah Hiashi Hyuga. Ichizoku pun menjadi tua dan anak – anak nya sudah dewasa, maka Kachou selanjutnya deberikan kepada Hiashi Hyuga. Hiashi Hyuga mempunyai dua orang anak perempuan yaitu Hinata Hyuga

dan Hanabi Hyuga. Hi ketsuen kankei yaitu terdiri dari Hizashi Hyuga an anak laki – laki nya bernama Neji Hyuga.

Ketika dewasa anak mereka yaitu Hianata Hyuga menikah dengan Uzumaki Naruto , yang notabene ia adalah orang luar dari keluarga Hyuga, maka disini Hinata Hyuga keluar dari keluarga Hyuga Hiashi. Dikarenakan Hizashi dan anak laki – laki nya tewas dalam perang.

(45)

Keluarga Hyuga dipisahkan menjadi dua bagian, Keluarga Utama dan Keluarga Cabang hal itu dibuat agar mereka keluarga cabang dapat melindungi keluarga utama. Keluarga Utama menjalankan keluarga sementara Keluarga Cabang melindungi. Para anggota Keluarga Cabang diberi segel terkutuk pada usia tiga tahun pewaris oleh Keluarga Utama. Segel ini memberikan anggota Keluarga Utama kendali mutlak atas Keluarga Cabang, karena mereka dapat menghancurkan sel-sel otak anggota cabang dengan segel tangan sederhana, atau menyebabkan mereka sakit untuk menghukum mereka. Segel ini juga memastikan rahasia Byakugan Hyūgaَّ aman,َّ karenaَّ menyegelَّ Byakugan setelah pemakai segel mati.

Karena mereka pada dasarnya pelayan, hanya karena urutan kelahiran mereka atau warisan, beberapa anggota Keluarga Cabang memusuhi orang-orang dari Keluarga Utama.

3.1.2 Perkawinan Ie Hyuga

Perkawinan Hiashi Hyuga dengan putri keturunan Hyuga dalam animasi Naruto menggunakan Nakodo, Nakodo yang dipilih yaitu dari orang yang di tuakan di dalam Hyuga. Dengan syarat mereka harus mampu dan bisa menjalan kan segala persyaratan keluarga Ie Hyuga. pada keluarga Ie Hyuga mereka harus menikah pada sesama keturanan Hyuga juga sehingga nanti kelak keturunan dari mereka akan mengerti dan memahami tentang keluarga Hyuga. Serta jurus – jurus yang

(46)

diturunkan dari mereka pun tidak terputus. Apabila keturunan Hyuga menikah dengan seseorang yang bukan keturunan Ie Hyuga juga maka kelak anak mereka jarang atau tidak sepenuhnya memahami apa arti dari keluarga Hyuga dan ada yang tidak bisa menurunkan jurus – jurus rahasia khas dari keluarga Hyuga.

dari keturunan Utama keluarga Ie Hyuga bunke maka mereka berhak meneruskan generasi dan menjadi pemimpin kelak untuk keluarga utama Hyuga dengan syarat dan keteraturan yang ketat. Dan apabila kedepanya nanti keturunan mereka juga berhak menjadi penerus generasi dari keluarga Hyuga hal ini sudah menjadi keteraturan dari kelurga Hyuga , yang berhak atas itu semua adalah anak mereka yang laki – laki terkusus nya anak pertama mereka. Ternyata di anime Naruto, Hinata Hyuga menikah dengan Uzumaki Naruto dan mempunyai anak dua orang yaitu bernama Boruto dan Himawari, saat ini boruto masih kecil tetapi kedepan nya ia kelak menjadi pemimpin dari keluarga Hyuga, karna boruto adalah anak laki – laki pertama. Disini hinata telah keluar dari bunke Hiashi Hyuga. Maka kachou selanjutnya jatuh kepada adik nya Hanabi.

3.1.3 Pewarisan Ie Hyuga

Pewarisan dari keluarga Hyuga yaitu nama keluarga dan jurus – jurus seperti Byakugan, Juuken, dan Hakke dalam keluarga Hyuga. Nama keluarga hyuga akan

(47)

terus turun temurun di lanjutkan oleh bunke Hyuga tetapi bunke Hyuga tewas dalam perang dan tidak ada lagi melanjutkan.

3.1.4 Ziarah Leluhur Ie Hyuga

Ziarah leluhur dalam keluarga Hyuga di daerah pekuburan makam di desa konoha gakure di negara api, tujuan ziarah ke makam leluhur agar mereka keluarga Hyuga tidak melupakan jasa – jasa para tetua atau orang – orang yang telah memperjuangkan keluarga Hyuga. di area pemakaman ada menggunkaan juga lambang Hyuga. Tiap kali anggota keluarga Hyuga datang berkunjung ke pekuburan membawa bunga dan air untuk di letakan di perkuburan (gambar ada di lampiran).

3.2 Ciri – Ciri Ie dalam Hyuga

3.2.1 Anggota Ie Hyuga

Nama Hyuga adalah salah satu keluarga bangsawan yang ada di konoha mempunyai peran penting dalam setiap bidang dan kemampuan. Nama keluarga Hyuga yang disematkan pada setiap anggota nya mempunyai peran dan makna masing – masing dalam setiap anggota nya. Keluarga ini pun dibagi menjadi dua

(48)

bagian keluarga yaitu keluarga utama dan keluarga cabang yang tugas nya membantu setiap anggota keluarga utama Ie Hyuga.

Setiap anggota keluarga Ie Hyuga yang ada di konoha mempunyai peran dan kedudukan masing – masing seperti ninja pengintai dan ninja sensor, hal ini karena nama keluarga yang ada pada mereka sehingga mereka sangat di perlukan dan sangat di libatkan dalam setiap misi – misi yang diberikan oleh sang ketua desa yaitu Hokage.

3.2.2 Simbol Ie Hyuga

Adapun simbol ini yang disematkan di bagian baju para ninja – ninja di Konoha, di bagian sebelah kanan di lengan para ninja di Konoha. Para keluarga Hyuga juga menyematkan lambang atau simbol keluarga mereka di bagian baju mereka masing – masing ada yang di bagian depan baju mereka atau pun ada yang di bagian belakang di baju mereka.

Setiap keluarga dari keturunan Hyuga mempunyai simbol – simbol yang menunjukan mereka adalah keturunan dari Hyuga dan juga bisa dilihat dari mata mereka yang mempunya kelopak warna putih, yang menunjukan ia adalah seorang keturunan Hyuga. Apabila seorang ninja dari desa lain yang berjumpa dengan ninja dari Konoha. dia akan bisa melihat apabila dia adalah seorang keturunan Hyuga

(49)

dilihat dari simbol yang ada dan juga yang paling menonjol dari itu juga adalah mata mereka yang mempunyai suatu ke khasan dan unik.

dari simbol Hyuga berikut mempunyai makna yaitu dari segi bentuk dan juga dari segi warna yang tertera dari simbol Hyuga . sebagai berikut : 1. Bentuk gambar api/ simbol api : menunjujkan karakter yang luar biasa, yang membara semangat nya seperti api yang berkobar – kobar.

2. lingkaran : menunjukan suatu persatuan yang kokoh dan kuat di dalam persatuan keluarga Hyuga.

3. warna kuning : mengandung artian yang memiliki sifat bijaksana dan cerdas, juga mampu menganalisis suatu keadaan sifat dan kondisi lawan.

4. warna merah : warna merah melambangkan keberanian jiwa yang tangkas dan pantang menyerah, hal ini seperti keluarga Hyuga yang pantang menyerah dan gigih dalam hal apapun.

3.2.3 Jurus – Jurus

Jutsu dalam konsep keluarga Hyuga adalah spesial dan tidak dimiliki oleh keluarga atau ninja – ninja yang lain nya, sehingga teknik jurus keluarga Hyuga

(50)

sangat luar biasa unik dan sangat luar biasa hebat bagi ninja – ninja lain nya.

Adapun jurus – jurus rahasia yang dimiliki kelarga Hyuga sebagai berikut : A. Byakugan

Byakugan memberikan penggunanya pandangan 360º, kecuali untuk

satu titik buta di bagian belakang leher di atas yang pertama toraks vertebra.

Kisaran pengelihatan bervariasi antara pengguna dan bahkan dapat ditingkatkan dengan pelatihan: di Bagian I Hinata Hyuga bisa melihat target 50 meter dan pada Bagian II dia bisa melihat target 10 kilometer jauhnya.

Pengelihatannya dapat menembus benda yang paling padat dan penghalang, meskipun yang tertentu. hambatan mungkin mendistorsi persepsi Byakugan.

Byakugan juga bisa lebih efektif mengikuti gerakan kecepatan tinggi untuk

lebih bereaksi terhadap mereka. Dalam anime, Byakugan ditampilkan memperbesar target kecil dan melihat inframerah untuk mendeteksi target B. Hakke kushou

pukulan telapak tangan yang sangat cepat yang mampu memukul musuh pada jarak menengah.

C. Hakke Hasangeki

(51)

Hakke Hasangeki adalah jurus dengan Pengguna akan menyerang

titik vital lawan menggunakan dorongan tangan dengan kecepatan yang tinggi.

D. Hakkeshō Kaiten

Hakkeshō Kaiten adalah jurus yang terbentuk dengan putaran tubuh

yang sangat cepat.

E. Hakke Sanjūni Shō

Hakke Sanjuuni Shou adalah jurus pukulan cepat yang mencapai sampai

32 pukulan cepat yang bertubi – tubi ke arah lawan.

F. Hakke rokujuuyon shou

Hakke Rokujuuyon shou adalah jurus pukulan cepat yang mencapai sampai 64 pukulan cepat yang bertubi – tubi ke arah lawan.

G. Hakke Hyaku Ninjuhachi Sho

Hakke Hyaku Ninjuhachi Sho adalah jurus pukulan cepat yang

mencapai sampai 128 pukulan cepat yang bertubi – tubi ke arah lawan.

H. Jūken

Pukulan lembut dengan menggunakan telapak tangan yang dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh lawan.

(52)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulanَّyangَّdibuatَّolehَّpenulisَّadalahَّ:َّ

1. IeَّdalamَّkomikَّnarutoَّadalahَّkeluargaَّHyugaَّyangَّdipimpinَّolehَّHiashiَّ

Hyugaَّ sebagaiَّ Kachou.َّ Anggotaَّ Ieَّ Hyugaَّ terdiriَّ dariَّ Bunkeَّ Hizashiَّ

Hyuga.َّHiashiَّ Hyugaَّmemilikiَّduaَّorangَّanakَّperempuanَّtetapiَّ setelahَّ

menikahَّ merekaَّ keluarَّ dariَّ Ieَّ Hyugaَّ karenaَّ mengikutiَّ suamiَّ danَّ

seharusnyaَّ keluargaَّ Hyugaَّ atauَّ Ieَّ Hyugaَّ diteruskanَّ olehَّ Bunkeَّ dariَّ

HizashiَّHyuga,َّnamunَّHizashiَّHyugaَّdanَّanakَّlakiَّ–َّlakiَّnyaَّNejiَّHyugaَّ

meninggalَّdalamَّperang,َّkeluargaَّHyugaَّatauَّIeَّHyugaَّmenjadiَّputusَّatauَّ

habis.

2. Perkawinanَّ yangَّ diَّ gunakanَّ adalahَّ menggunakanَّ sistemَّ nakodoَّ padaَّ

pernikahanَّHiashiَّHyugaَّdenganَّseorangَّputriَّkeluargaَّHyugaَّyangَّlainya.

3. PewarisanَّnamaَّHyugaَّdanَّsimbolَّHyuga,َّSimbolَّkeluargaَّdiَّsematkanَّdiَّ

bajuَّdanَّdibuatَّdibagianَّsebelahَّkanan.

4. Ciriَّ–َّciriَّdariَّkeluargaَّHyugaَّadalahَّmerekaَّsemuaَّadalahَّanggotaَّNinja.َّ

4.2 Saran

(53)

Setelahَّmenulisَّskripsiَّiniَّpenulisَّjugaَّberharapَّskripsiَّiniَّdapatَّdijadikanَّ

refrensiَّ tersendiriَّ bagiَّ paraَّ pembacaَّ danَّ pecintaَّ animasiَّ narutoَّ jugaَّ pembacaَّ

yangَّberkaitanَّdenganَّIeَّmenjadikanَّbahanَّyangَّbergunaَّbagiَّpenelitiَّselanjutnya.َّ

PenulisَّmenyarankanَّkepadaَّparaَّpembacaَّatauَّpeminatَّkebudayaanَّJepangَّbisaَّ

memberiَّ interpretasiَّ sendiriَّ terhadapَّ “animasiَّ narutoَّ yangَّ mempnyaiَّ kaitanyaَّ

denganَّ systemَّ Ie”ini,َّ karenaَّ dalamَّ memberَّ tanggapanَّ sebuahَّ karyaَّ pranataَّ

kebdayaanَّ Jepangَّ seringَّ terjadiَّ perbedaanَّ –َّ perbedaanَّ pandanganَّ untukَّ

menambahَّ wawasanَّ danَّ memperkayaَّ khasanahَّ dalamَّ duniaَّ karyaَّ pranataَّ

kebudayaanَّJepang.

(54)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Etty N. 2007. Ideologi Keluarga Tradisional “IE” dan Kazoku

Kokka pada Masyarakat Jepang Sebelum dan Sesudah Perang Dunia II.

Jakarta: Kompas Gramedia.

Hamdi,2005.repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67020/Chapter%20I.

Hasibuan,َّ1998.َّTatanan Kehidupan Keluarga Tradisional Jepang Berdasarkan Sistem Ie..Medan:َّUSUَّPress.

Ike,َّIswaryَّLawanda.َّ2009.َّMatsuri & Kebudayaan Korporasi Jepang.َّIndonesia

ILUNI.َّKajianَّWilayahَّJepangَّPress.

Masashi,َّKishimoto.َّ1997.َّNaruto. Tokyo:َّAkamaruَّJumpَّSummer.

Nazir,َّ M.َّ 1988.َّ Kumpulan Metode Penelitian.َّ Jakarta:َّ Nasionalَّ Press.

Situmorang.ََّّ2013.َّMinzoku Gaku.َّMedan,َّUSUَّPress.

Yanagita.َّ1972.ََّّNihon No Matsuri (Upacara Jepang).َّTokyo:َّKadokawashoten.

(55)

https://bintangkecilungu.wordpress.com/2010/10/31/metode-penelitian- korelasional-2/ Diaksesَّpadaَّ“25َّOktoberَّ2018”

https://blingjamong.wordpress.com/2013/10/26/sistem-Ie-dan-dozoku-di-Jepang/َّ

Diaksesَّpadaَّ“9َّDesemberَّ2017”

https://id.wikipedia.org/wiki/Naruto Diaksesَّpadaَّ“21َّOktoberَّ2018”

http://Naruto.wikia.com/wiki/ Diaksesَّpadaَّ“21Oktoberَّ2018”

http://novitaadadisini.blogspot.co.id/2011/01/pengertian-kerangka-teori-dan- konsep.html Diaksesَّpadaَّ“21َّOktoberَّ2018”

https://ayla2406.wordpress.com/2010/08/31/konsep-sistem-sosial-di-jepang/

Diaksesَّpadaَّ“28َّOktoberَّ2018”

repository.ump.ac.id/5786/6/YUNIAR%20SETIANI%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf. Diaksesَّpadaَّ“28َّOktoberَّ2018”

(56)

LAMPIRAN

Gambarَّ1َّ:َّSimbolَّIEHyugaَّ

Sumberَّ:َّhttp://id.naruto.wikia.com/wiki/Klan_Hyuga

(57)

Gambar 2 : Hiashi Hyuga Pemimpin IE Hyuga

Sumber : https://myanimelist.net/character/15039/Hiashi_Hyuuga

Gambar 3 : Hizashi Hyuga Adik Hiashi Hyuga

Sumber : https://id.pinterest.com/pin/53128470577699645/

(58)

Gambar 4 : Tempat Pemujaan Keluarga Hyuga

Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=uckgDeobfVc

Gambar 5 : Juuken Salah Satu Jurus IE Hyuga

Sumber : http://rizalanbu.blogspot.com/2012/12/juuken.html

(59)

ABSTRAK

Skripsiَّiniَّberjudulَّ“SistemَّIEَّyangَّTergambarَّDalamَّAnimasiَّNaruto”َّIeَّ

dalamَّbahasaَّjepangَّadalahَّkeluargaَّtradisionalَّ家 َّ.َّyaituَّterdiriَّdariَّayah,َّibu,َّ

danَّanak.َّPenerusَّkeluargaَّyangَّselanjutnyaَّadalahَّharusَّanakَّlakiَّ–َّlakiَّpertama,َّ

iaَّ akanَّ mewarisiَّ namaَّ keluargaَّ َّ danَّ identitasَّ keluarga.َّ Pemimpinَّ keluargaَّ

tradisionalَّJepangَّdisebutَّKachouَّyangَّlahirَّdariَّkeluargaَّIeَّdisebutَّBunke.َّ

Dalamَّskripsiَّini,َّsayaَّmenggunakanَّteoriَّmengenaiَّkeluargaَّtradisionalَّ

Jepang,َّmenurutَّ(NakaneَّdalamَّLawanda,َّ1994:َّ4)

Pengelolaanَّ dalamَّ kehidupanَّ masyarakatَّ Jepangَّ dalamَّ kaitanyaَّ keluargaَّ Ieَّ

berpusatَّ padaَّ keluargaَّ intiَّ danَّ bersamaَّ –َّ samaَّ mengembangkanَّ kehidupanَّ

keluargaَّIe.َّ

Dalamَّ kajianَّ skripsiَّ iniَّ menggunakanَّ dataَّ komikَّ narutoَّ danَّ animasiَّ

narutoَّ padaَّ episodeَّ 61َّ tahunَّ 2006َّ danَّ episodeَّ 389َّ tahunَّ 2014َّ karyaَّ Masashiَّ

Kishimoto.ََّّ

IeَّpadaَّanimasiَّnarutoَّterdapatَّpadaَّkeluargaََّّHyugaَّyangَّberanggotakanَّ

IchizokuَّHyuga,َّHiashiَّHyuga,َّHizashiَّHyuga,َّHinataَّHyuga,َّHanabiَّHyugaَّdanَّ

NejiَّHyuga.

Saatَّ dewasaَّ Hiashiَّ menikahَّ denganَّ putriَّ dariَّ keluargaَّ Hyugaَّ lainyaَّ

denganَّ sistemَّ Nakodoَّ yaituَّ sistemَّ iniَّ adalahَّ pencomblanganَّ antaraَّ keluargaَّ

(60)

Hyugaَّ yangَّ teratasَّ denganَّ keluargaَّ Hyugaَّ lainyaَّ denganَّ kastaَّ yangَّ sama.َََّّّ

Setelahَّ menikah,َّ merekaَّ diَّ karuniaiَّ duaَّ orangَّ putriَّ yaituَّ anakَّ pertamaَّ adalahَّ

HinataَّHyugaَّdanَّHanabiَّHyuga.َّHizashiَّHyugaَّjugaَّmenikahَّdanَّmempunyaiَّ

anakَّbernamaَّNejiَّHyuga.ََّّPemimpinَّkeluargaَّHyugaَّyaituَّKachoَّdiَّpimpinَّolehَّ

HiashiَّHyuga.َّKetikaَّanakَّ–َّanakَّnyaَّberanjakَّdewasaَّHinataَّHyugaَّpunَّmenikahَّ

denganَّUzumakiَّNaruto,َّmakaَّHinataَّHyugaَّpunَّkeluarَّdariَّBunkeَّHiashiَّHyuga,َّ

sementaraَّsangَّadikَّyaituَّHanabiَّHyugaَّbelumَّmenikah.َّHizashiَّHyugaَّdanَّNejiَّ

Hyugaَّtewasَّdalamَّpeperangan,َّmakaَّBunkeَّdariَّHizashiَّHyugaَّsudahَّtidakَّadaَّ

lagi.َّSehingga,َّpenerusَّkeluargaَّHyugaَّsudahَّtidakَّadaَّlagi.َّ

PewarisanَّkeluargaَّIeَّHyugaَّadalahَّnamaَّkeluargaَّdanَّjugaَّjurusَّ–َّjurusَّ

danَّteknikَّrahasiaَّyangَّmasihَّada.َّJurusَّ–َّjurusَّtersebutَّadalahَّByakugan,َّJuuken,َّ

HakeshouَّKaiten.َّ

Byakuganَّadalahَّjurusَّdenganَّpandanganَّtajamَّjarakَّjauhَّdanَّbisaَّmelihatَّ

keَّsegalahَّarah.

Juukenَّadalahَّjurusَّpukulanَّlembutَّdanَّdiَّtargetkanَّkeَّarahَّlawanَّyangَّ

mengakibatkanَّkerusakanَّpadaَّtubuhَّlawan.

Hakeshouَّ Kaitenَّ adalahَّ putaranَّ cepatَّ danَّ seimbangَّ yangَّ apabilaَّ adaَّ

seranganَّdariَّmusuhَّbisaَّdigunakanَّuntukَّpertahananَّdariَّlawan.َّ

(61)

Untukَّ mengetahuiَّ ciriَّ –َّ ciriَّ dariَّ keluargaَّ Ieَّ Hyugaَّ adalahَّ denganَّ caraَّ

melihatَّsimbolَّatauَّlambangَّapiَّyangَّdisematkanَّdiَّbahuَّdanَّdenganَّmelihatَّmataَّ

putihَّmerekaَّyangَّsangatَّkhas.

SemuaَّkeluargaَّHyugaَّadalahَّparaَّninjaَّyangَّdimanaَّmerekaَّadalahَّninjaَّ

yangَّprofesionalَّdanَّmempunyaiَّjurusَّ–َّjurusَّyangَّsangatَّluarَّbiasaَّdanَّtidakَّadaَّ

sanginganََّّdenganَّyangَّlain.

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)

Gambar

Gambar 2 : Hiashi Hyuga Pemimpin IE Hyuga
Gambar 4 : Tempat Pemujaan Keluarga Hyuga

Referensi

Dokumen terkait

untuk meminimalisasi lamanya waktu proses yang terjadi pada lantai produksi... Ruang Lingkup Penelitian Dalam pembahasan penelitian ini agar tidak meluas

Untuk lebih mengarahkan penulisan ini pada tujuan yang diinginkan seperti yang telah diuraikan diatas, maka perlu batasan masalah agar tidak menyimpang dari

Dari perumusan masalah tersebut, diberikan batasan-batasan dari masalah ini untuk mempermudah, membatasi dan memperjelas masalah yang terjadi .Batasan yang harus

Penulis memberikan batasan-batasan agar pembahasan laporan yang akan dilakukan lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan yang dibahas, untuk itu penulis

Untuk memperjelas pembahasan agar dalam pembahasan tidak terjadi penyimpangan yang terlalu jauh, maka akan ada batasan masalah penelitian ini difokuskan pada strategi komunikasi

Pembatasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah penelitian yang akan diteliti, agar penelitian lebih fokus, tidak meluas, dan terarah serta tidak menyimpang

Agar pembahasan masalah dalam penulisan ini tidak meluas dan menyimpang dari pokok permasalahan, maka perlu dibatasi masalahnya pada “ Pengaruh Penerapan Metode

Batasan Masalah Agar dalam penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari pokok pembahasan, maka perlu adanya batasan yaitu pengaruh aktivitas belajar terhadap hasil belajar pada