• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

Setelah melaksanakan penelitian, beberapa saran dianjurkan sebagai berikut: 1. Agar pembelajar Bahasa Mandarin sejak awal lebih fokus mempelajari tata

bahasa Mandarin, sehingga pembelajar dapat menggunakan kalimat yang baik dan benar sesuai dengan tata bahasa Mandarin, khususnya di dalam penggunaan kata pelengkap yang ada di dalam kalimat bahasa Mandarin. 2. Penulis berharap agar skripsi ini dapat dijadikan acuan ataupun referensi

dalam penelitian-penelitian selanjutnya, terutama bagi pembelajar bahasa Mandarin mengenai jenis, penggunaan dan fungsi kata pelengkap dalam bahasa Mandarin.

BAB II

KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI

Dalam Bab ini berisi tentang konsep, tinjauan pustaka dan juga teori yang digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini.

2.1 Konsep

Konsep adalah gambaran dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (KBBI, 2008: 588). Pada skripsi ini penulis akan memaparkan beberapa konsep yang berkenaan dengan (1) kalimat (2) kata pelengkap (buyu) (3) Koran Harian Mandarin GuoJi RiBao.

2.1.1 Kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa yang berupa kata ataupun rangkaia yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran secara utuh, baik secara lisan maupun secara tulisan.

Menurut ahli tata bahasa tradisional dalam buku linguistik umum (Chaer, 1994: 240) disebutkan bahwa kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap.

Contoh 4 :

我 去 北京。

Bēijīng。 saya pergi Beijing.

Saya pergi ke Beijing.

Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur kalimat antara lain :

Kalimat tersusun atas kata dan frasa dengan kaidah tatabahasa tertentu, bisa mengungkapkan suatu arti yang lengkap, antar kalimat mempunyai pemberhentian yang cukup besar (titik), dan merupakan satuan bahasa yang memiliki intonasi tertentu (Yong Xin, 2005: 5).

2.1.2 Kata Pelengkap (buyu)

Kata adalah unit bahasa yang terdiri dari satu atau beberapa lafal yang di ucapkan atau direpresentasikan secara tertulis. Kata berfungsi sebagai pembawa makna utama. Kata juga terdiri dari satu beberapa morfem dan merupakan unit terkecil dalam kalimat yang penggunaannya bisa independen ataupun merupakan pengggabungan dari dua atau tiga unit kata lainnya. Menurut Djajasudarma (1993), kata adalah kesatuan unsur bahasa yang dapat berdiri sendiri dan bersifat terbuka (dapat mengalami afiksasi).

Pelengkap adalah satuan kalimat yang ditambahkan dibelakang kata kerja dan kata sifat, menerangkan keadaan, hasil, jumlah atau derajat kualitas dari suatu tindakan. Biasanya berupa kata sifat kata keterangan kata kerja atau frasa lain (Yong Xin, 2005). Pelengkap merupakan bagian kalimat yang diletakkan setelah objek (jika ada objeknya), atau diletakkan setelah predikat (jika tidak ada objeknya). Pelengkap tidak dapat menjadi subjek pada kalimat pasif.

Berdasarkan tata bahasa Mandarin kata pelengkap/komplemen (补语) terdiri atas:

1. Pelengkap Derajat

Pelengkap derajat adalah pelengkap yang menerangkan derajat yang dicapai suatu tindakan. Diantara kata kerja dan pelengkap derajat, disisipkan kata kerja bantu struktural得de. Biasanya berupa kata sifat, kata keterangan dan frasa-frasa yang lain.

Contoh 5:

他 汉字 写 得 不 好。

ta hanzi xie de bu hao

dia hanzi tulis partikel tidak pelengkap derajat Tulisan hanzi dia sangat tidak bagus

Pada kalimat di atas yang merupakan pelengkap derajatnya adalah kata sifat

hao yang dapat merangkap menjadi kata pelengkap derajat. 2. Pelengkap Kemungkinan

Pelengkap kemungkinan menunjukkan jika suatu kondisi (subjektif atau objektif) bisa melakukan sesuatu atau merealisasikan suatu hasil dan perubahan. Pembentukan kata pelengkap kemungkinan adalah dengan menyisipkan kata 得dédi antara kata kerja dan kata pelengkap arah.

Contoh 6:

我 走 不 动 了 坐 车 去 吧。

zǒu dòng le Zuò Chē ba。 Saya jalan pelengkap bergerak partikel Duduk Mobil pergi partikel

Saya tidak bisa jalan lagi, pergi naik mobil lah.

Pada kalimat di atas yang merupakan bentuk negatif dari pelengkap

kemungkinan adalah kata 不bù yang dapat merangkap menjadi kata pelengkap kemungkinan. Bentuk negatifnya adalah dengan mengganti得dé dengan 3. Pelengkap Waktu

Pelengkap durasi adalah suatu pelengkap yang menyatakan berapa lama suatu tindakan berlangsung. Semua kata –kata yang menyatakan durasi waktu dapat menjabat sebagai pelengkap waktu atau durasi.

Contoh 7:

他 病 了 三天 没 来 上课。

ta bing le san tian mei lai shangke。 dia sakit partikel pelengkap durasi tidak datang sekolah

Dia telah sakit 3 hari, tidak datang ke sekolah

Pada kalimat di atas yang merupakan pelengkap durasi terdapat pada kata 三天santianyang menjadi kata pelengkap durasinya.

4. Pelengkap Arah

Kata kerja yang menyatakan arah seperti来lai,去qu,上shang,下xia,进 jin,出chu, hui,过guo,起qi dan lain-lain, pada saat diletakkan di belakang kata kerja lain, akan menjadi pelengkapnya, menerangkan arah suatu tindakan. Pelengkap seperti ini disebut pelengkap arah.

Contoh 8:

玛丽 上楼来 了。

mǎlì shang lóu lái le。 mali pelengkap arah partikel

Mali datang ke lantai atas.

Pada kalimat di atas yang merupakan pelengkap arah terdapat pada kata 上楼来shang lóulái yang menjadi kata pelengkap arahnya.

Adapun kata kerja-kata kerja yang menyatakan arah, dapat juga meyatakan sebagai pelengkap hasil seperti : 来lai,去qu,上shang,下xia,进jin, 出chu, 回hui,过guo,起qi,dan lain lain, pada saat diletakkan di belakang kata kerja yang lain, akan menjadi pelengkapnya, yang menerangkan arah dari suatu tindakan. Pelengkapnya semacam ini disebut pelengkap arah.

Pelengkap hasil atau akibat adalah pelengkap untuk menerangkan hasil atau akibat dari suatu tindakan. Biasanya berupa kata kerja atau kata sifat. Hubungan antara kata kerja dan pelengkap hasil atau akibat sangatlah erat, di antaranya tidak bisa disisip kata bantu lain. Kata bantu aspekle atau objek harus di letakkan di belakang pelengkap akibat.

Contoh 9:

我 做 不 完。

zuò wán

saya mengerjakan belum Pelengkap

saya belum selesai mengerjakan

Pada kalimat di atas yang merupakan pelengkap hasil adalah kata kerja 完wán yang dapat merangkap menjadi kata pelengkap hasil.Suatu kata kerja yang berpelengkap hasil (akibat), biasanya menerangkan bahwa tindakan yang di lakukan sudah selesai, sehingga bentuk negatifnya menggunakan 没(有) dan不. Pada kalimat di atas merupakan bentuk negatif dari pelengkap hasil.

Contoh :

(2) 他还没有学会开汽车。

(3) 我听懂了,老师的话。

6. Pelengkap kuantitas

Pelengkap kuantitas adalah suatu pelengkap setelah kata sifat yang menyatakan suatu perbandingan. Tersusun oleh kata bilangan dan kata bantu bilangan kata benda.

Contoh 10:

他 比 我 喜欢 音乐。

bǐ xǐhuān yīnyuè。 dia kuantitas saya suka musik

Dia dibandingkan saya lebih suka musik

Pada kalimat di atas yang merupakan pelengkap kuantitas adalah kata比 yang dapat merupakan kata pelengkap kuantitas.

2.1.3 Koran Harian Mandarin GuoJi RiBao

GuoJi RiBao adalah koran harian Mandarin yang lahir dari sebuah keinginan untuk membuka cakrawala baru bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia. Terbelenggunya minat baca pada waktu lalu membuat tiga media dari tiga negara, Guo Ji Ri Bao (LA – Amerika Serikat), Wen Wei Pao (Hongkong), dan Ren Min

Ji Bao (China), tergugah untuk membuat koran berbahasa Mandarin di Indonesia. Gabungan tiga media inilah yang dikenal dengan nama Guo Ji Ri Bao yang berarti International Daily News, yang mulai beredar pada akhir tahun 2000. Yang kemudian dalam perkembangannya bergabung dengan Jawa Pos Group sehinggga menjadikan Guo Ji Ri Bao makin solid.

Dengan menggunkan jaringan serta teknologi cetak jarak jauh dari Jawa Pos, Koran Harian Guo Ji Ri Bao dapat di cetak di empat kota besar yaitu Jakarta, Surabaya, Medan dan Pontianak. Dengan isi berita umum yang terus bertambah dan makin lengkap, Guo Ji Ri Bao mendapat sambutan hangat dari seluruh masyarakat. Sehingga sampai dengan awal tahun 2007 lalu, data sirkulasi Guo Ji Ri Bao telah memiliki oplah mendekati 60.000 eksemplar.

6.1 Tinjauan Pustaka

Untuk membantu peneliti dalam penyusunan dan karya ilmiah ini lebih lanjut, maka penulis terlebih dahulu menelusuri semua jenis referensi yang berhubungan dengan judul penulis seperti buku, jurnal, artikel, skripsi, paper. Hal ini dilakukan untuk membantu penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini serta memastikan bahwa data yang akan diteliti tidak sama dengan skripsi yang sebelumnya.

1) Cheng Lan (2010) dalam jurnal elektronik akademik Cina menulis artikel yang berjuduljiéguǒ bǔyǔ de jiàoxué lǐlùn yǔ shíjiàn (Teori dan Praktek Pengajaran Kata pelengkap). Menjelaskan tentang kesalahan penggunaan kata pelengkap yang sering dilakukan mahasiswa. Artikel ini membantu penulis dalam memahami penggunaan kata pelengkap dalam bahasa Mandarin yang baik dan benar.

2) Yang Guo Wen (2011) dalam jurnal elektronik akademik cina menulis artikel yang berjudul Dòngcí + jiéguǒ bǔyǔ (Kata Kerja + Kata Pelengkap). Menjelaskan tentang proses penggunaan dan bentuk kata pelengkap.Artikel ini membantu penulis dalam memahamibentuk kata pelengkap dalam bahasa Mandarin yang baik dan benar.

3) Lu Wen Hua (2011) dalam jurnal elektronik akademik cina menulis artikel yang berjudulTán jiéguǒ bǔyǔ de yìyì (Membahas Makna Kata pelengkap). Menjelaskan tentang jenis kata pelengkap dalam buku pelajaran bahasa Mandarin.Artikel ini membantu penulis dalam memahami makna kata pelengkap dalam bahasa Mandarin yang baik dan benar.

4) Analisis

Mandarin menjelaskan tentang kesalahan penggunaan pelengkap arah Lai dan Qu pada mahasiswa sastra cina USU.Artikel ini membantu penulis dalam memahami penggunaan pelengkap arah dalam bahasa Mandarin yang baik dan benar.

5) Viky Nur Fauziah (2015) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan KataPelengkap Arah(趋向补语)来 dan Pada Mahasiswa SemesterIv Dan Vi Pendidikan Bahasa MandarinUniversitas Negeri Semarang menejelaskan tentang kesalahan penggunaan kata pelengkap arah lai dan qu pada mahasiswa Universitas Negeri Semarang.Artikel ini membantu penulis dalam memahami penggunaan pelengkap arah dalam bahasa Mandarin yang baik dan benar.

6.2 Landasan Teori

Landasan teori menjadi dasar penulis untuk dapat memahami, menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai pembimbing yang menuntun dan memberi arah didalam penelitian. Landasan teori yang digunakan penulis untuk membahas penggunaan kata pelengkap adalah teori sintaksis.

Dalam linguistik, sintaksis adalah ilmu mengenai prinsip dan peraturan untuk membuat mengetahui struktur satuan-satuan sintaksis, yaitu struktur kalimat, struktur klausa, struktur frase, dan struktur kata (dalam hal ini kata sebagai satuan sintaksis, bukan morfologi) (Chaer, 2007: 59). Dari keempat satuan sintaksis itu banyak bagian-bagian kecilnya yang dapat diangkat menjadi objek kajian, salah satunya pada kajian kata, masalah yang ada adalah kata sebagai satuan terkecil dari sintaksis, dapat berkenaan lagi dengan kategorinya, dapat juga dengan masalah strukturnya.

Kata adalah bagian terkecil dari bahasa yang mempunyai arti dan dapat berdiri sendiri. Kata merupakan dasar yang digunakan untuk membentuk kalimat, suatu kata yang bergabung dengan kata yang lainnya yang menjad gabungan kata sehingga membentuk suatu kalimat dan memiliki arti. O’Grady dan Dobrovolsky (dalam Ba’dulu, 2005:6) membagi semua kata dalam suatu bahasa ke dalam dua kategori utama, yaitu (1) kategori tertutup (closed categories) yang meliputi kata-kata fungsi, dan (2) kategori kata terbuka (open categories), yang meliputi kategori-katergori leksikal mayor, seperti nomina (kata benda), verba (kata kerja), adjektiva (kata sifat), dan adverbia (keterangan).

Kata kerja atau verba adalah kata yang menyatakan perbuatan atautindakan, proses, dan keadaan yang bukan merupakan sifat. Kata kerja pada umumnya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat. Dalam bahasa Mandarin, fungsi dari kata pelengkap adalah membantu melengkapi dari kata kerja. Oleh karena itu, objek yang akan menjadi kajian dari teori sintaksis ini adalah penggunaan kata pelengkap dalam suatu kalimat.

Adapun langkah-langkah analisis dalam teori ini adalah mengidentifikasikan dan mengklasifikasikan semua kalimat berdasarkan jenis dan jumlah klausa yang membentuknya, serta merumuskan kaidah-kaidah yang menyatakan struktur kalimat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi, suara yang dihasilkan oleh alat ucap. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia berupa lambang bunyi atau suara untuk menyampaikan informasi, sehingga menginformasikan gagasan dan perasaannya. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada orang lain. (Gorys Keraf , 1984:1). Tata bahasa suatu bahasa ditemukan dalam bahasa tulisan, bahasa ucapan tidak memiliki tata bahasa atau setidak-tidaknya begitu banyak bercampur aduk sehingga sebagian saja yang bertata bahasa (Chaedar, 1992:30). Tata bahasa merupakan unsur yang penting dalam mempelajari bahasa Mandarin agar dapat berbicara dengan baik dan benar. Tata bahasa memiliki pengaruh besar dalam mempelajari suatu bahasa. Secara sadar atau tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering menggunakan tata bahasa dalam berkomunikasi. Karenadenganmenggunakan tata bahasa yang baik dan benar, dapat menyampaikan makna dari kalimat yang disampaikan dengan baik. Tata bahasa

memegang peran penting dalam proses pembentukan kalimat, karena dalam tata bahasa terdapat kaidah-kaidah yang harus diikuti dalam membentuk kalimat yang benar.

Menurut Ramlan (Ba’dulu, Herman 2005: 48) kalimat merupakan satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jedah panjang yang diserta oleh nada akhir turun atau naik. Kalimat tersusun atas kata dan frasa dengan kaidah tata bahasa tertentu, bisa mengungkapkan suatu arti yang lengkap, antar kalimat mempunyai pemberhentian yang cukup besar (titik), dan merupakan satuan bahasa yang memiliki intonasi tertentu.

Adapun salah satu kaidah pembentukan kalimat, yaitu suatu kalimat harus memiliki unsur pembentuk kalimat. Unsur pembentuk kalimat dalam bahasa Mandarin tidak jauh berbeda dengan bahasa lain seperti subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Subjek dan predikat merupakan unsur pokok dalam kalimat, sedangkan objek dan pelengkap merupakan bagian kalimat yang berfungsi melengkapi kalimat, sedangkan keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut tentang sesuatu yang dinyatakan dalam kalimat. Kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan

dalam berbahasa. Kata merupakan bagian terkecil bahasa yang mempunyai arti dan dapat berdiri sendiri (Suparto, 2003: 21). Kata adalah dasar yang digunakan untuk membentuk kalimat, suatu kata yang bergabung dengan kata yang lainnya yang menjadi gabungan kata sehingga membentuk kalimat dan memiliki arti.

Dalam bahasa Mandarin kata pelengkap adalah satuan kalimat yang ditambahkan dibelakang kata kerja dan kata sifat, menerangkan keadaan, hasil, jumlah, atau derajat kualitas dari suatu tindakan. Biasanya berupa kata sifat, kata keterangan, kata kerja, atau frasa lain (Yong Xin, 2005: 69). Pelengkap atau komplemen dapat berupa sebagai kata kerja komplemen hasil atau akibat, komplemen kemungkinan, adapun komplemen arah.

Kata kerja dalam bahasa Mandarin bisa juga menjadi atribut, subjek dan objek. Ada beberapa kata kerja bisa juga sebagai adverbial. Kata kerja itu sendiri merupakan kata yang menyatakan gerakan, perubahan keinginan, keberadaan, kemungkinan, arah dan kepastian. Ada beberapa jenis kata kerja yaitu untuk menyatakan gerakan dan perbuatan, keinginan, keberadaan dan perubahan, perintah dan larangan, kepastian, kemungkinan, dan arah.

Penggunaan kata pelengkap dalam bahasa Mandarin dapat dilihat pada contoh di bawah ini:

Contoh 1.

我 听 老师 的 话。

tīng lǎoshī de huà

Saya mendengar guru partikel ucapan

Saya mendengarkan ucapan guru

Pada contoh kalimat 1 di atas bukan merupakan kalimat berpelengkap, karena pada kalimat di atas kata kerja 听tīngtidak diikuti oleh kata pelengkapnya, kita tidak bisa mengetahui bahwa subjek telah mengerti atau mendengar dengan jelas ucapan dari gurunya.

1a

我 听 懂 老师 的 话。

tīng dǒng lǎoshī de huà

saya mendengar pelengkap guru partikel ucapan

Saya telah mengerti ucapan guru

Pada contoh kalimat 1a di atas kata 听tīngdiikuti dengan kata pelengkap yaitu 懂dǒngyang artinya subjek telah mendengar dan mengerti ucapan dari gurunya. Kata 懂dǒngpada kalimat di atas menerangkan bahwa telah terjadi. Kata 懂dǒng itu sendiri sebenarnya meruapakan kata kerja, yang dapat merangkap menjadi kata pelengkap di dalam bahasa Mandarin.

Contoh 2.

妈妈 洗 盘子。

māma xǐ pánzi

Ibu mencuci piring

Ibu mencuci piring

Pada contoh kalimat 2 di atas bukan merupakan kalimat berpelengkap, karena pada kalimat di atas kata kerja洗tidak diikuti oleh kata pelengkapnya, kita tidak bisa mengetahui bahwa subjek telah selesai mengerjakan pekerjaannya atau belum.

2a

妈妈 洗 完 盘子。

māma xǐ wán pánzi

Ibu mencuci pelengkap piring

Ibu telah selesai mencuci piring.

Pada contoh kalimat 2a di atas kata 洗xǐ diikuti dengan kata pelengkap yaitu 完wán yang artinya subjek telah selesai melaksanakan tugasnya.Kata 完 wánpada kalimat di atas menerangkan bahwa telah terjadi. Kata完wán itu sendiri

sebenarnya meruapakan kata kerja yang dapat merangkap menjadi kata pelengkap di dalam bahasa Mandarin.

Contoh 3.

我 看 大 熊猫 了。

kàn xióngmāo le

Saya melihat besar panda partikel

Saya melihat panda besar.

Pada contoh kalimat 3 di atas bukan merupakan kalimat berpelengkap, karena pada kalimat di atas kata kerja看kàntidak diikuti oleh kata pelengkapnya, kita tidak bisa mengetahui bahwa subjek telah melihat dengan benar. Kata看 kànmemiliki arti “lihat” tetapi tidak termasuk hasil ‘terlihat’

3a

我 看. 到 大 熊猫 了。

kàn dào xióngmāo le

saya melihat pelengkap besar panda partikel.

Aku melihat panda besar dengan jelas.

dàoyang artinya subjek telah melihat dan menemukan secara jelas objeknya.Kata 到dào itu sendiri sebenarnya meruapakan kata kerja yang dapat merangkap menjadi kata pelengkap di dalam bahasa Mandarin.

Pada contoh di atas membahas tentang kata pelengkap, dalam penelitian ini penulis akan membahas jenis, penggunaan dan fungsi kata pelengkap yang terdapat pada kalimat pada koran GuoJi RiBao yang terdapat di kota Medan.Di kota Medan sendiri ada beberapa jenis koran berbahasa Mandarin, yaitu Xunbao, Haobao daily dan GuoJi RiBao. Dalam penelitian ini objek yang digunakan adalah koran harian Mandarin GuoJi RiBao. Sebagaimana koran lainnya, koran GuoJi RiBao juga merupakan lembaran-lembaran tertentu yang memuat laporan yang terjadi di masayrakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa, aktual, mengenai apa saja, di seluruh dunia untuk di ketahui pembaca (Effendi, 1993: 241).

Arti penting surat kabar terletak pada kemampuannya untuk menyajikan berita-berita dan gagasan-gagasan tentang perkembangan masyarakat pada umumnya yang dapat memberikan informasi dan mempengaruhi kehidupan modern seperti sekarang ini. Seperti halnya pendidikan, surat kabar dapat memberikan informasi terkini, selain itu koran juga dapat dijadikan wadah bagi

para pelajar untuk ber-ekspresi serta menuangkan ide-ide berkaitan perkembangan dunia pendidikan.

Salah satu koran berbahasa Mandarin yang banyak memuat kata pelengkap dalam tulisannya adalah koran Mandarin GuoJi RiBao. Koran Mandarin GuoJi RiBao memuat beraneka ragam rubrik, meliputi rubrik nusantara, berita masyarakat keturunan Tionghoa, keuangan dan ekonomi, berita Tiongkok, forum Indonesia-Tiongkok, berita internasional, perdagangan, olahraga dan pendidikan. Keanekaragaman rubrik tersebut memuat kata pelengkap sesuai dengan bidangnya masing-masing termasuk dalam rubrik pendidikan sehingga penulis memilih rubrik tersebut untuk dijadikan penelitian.

Rubrik pendidikan merupakan salah satu berita yang sering di informasikan dalam koran Mandarin Guoji Ribao, dimana berita yang disajikan sangat diperlukan bagi masyarakat, khususnya di kalangan pembelajar. Penelitian ini mengkhususkan untuk mengkaji kata pelengkap dalam kalimat bahasa Mandarin yang terdapat pada rubrik pendidikan dalam koran Mandarin Guoji Ribao, kajian tersebut diperlukan sebagai pembelajaran bagi para pelajar di bidang bahasa Mandarin.

Tanpa adanya kata pelengkap dalam suatu kalimat maka kalimat tersebut dianggap kurang sempurna. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti kata pelengkap, yaitu untuk mengetahui jenis, penggunaan dan fungsi dari kata pelengkap dalam suatu kalimat. Dalam penelitian ini penulis membatasi objek penelitian pada kata pelengkap yang terdapat dalam koran Mandarin GuoJi RiBao. 1.2Batasan Masalah

Agar penulisan tidak menyimpang dari permasalahan atau pokok bahasan dalam penulisan ini, penulis membatasi masalah hanya pada kata pelengkap yang terdapatpada koran Mandarin GuoJi RiBao.

1.3Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa saja jenis kata pelengkap dalam kalimat bahasa Mandarin pada koran Mandarin GuoJi RiBao?

2. Bagaimana penggunaan dan fungsi kata pelengkap dalam kalimat bahasa

Dokumen terkait