• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sa’d bin Abi Waqqas

Profi l Beberapa Sahabat Rasulullah yang Kaya

C. Sa’d bin Abi Waqqas

DUMMY

Rp40 juta, kambing dihargai Rp1 juta dan kuda dihargai Rp10 juta (dengan perkiraan harga paling murah saat ini), maka total binatang ternak peninggalannya mencapai 44 milyar rupiah.

Harta peninggalan yang dibagi kepada ahli waris tersebut setelah ditunaikan wasiatnya. Salah satu wasiat Abdurrahman bin Auf adalah agar semua sahabat yang ikut perang Badar –yang jumlahnya 100 orang– diberi harta masing-masing 400 dinar. Serta berwasiat untuk para istri Rasulullah dengan harta yang sangat banyak. Dengan demikian total harta yang dibagikan kepada para sahabat ahli Badar sejumlah 40.000 dinar, yaitu 170 ribu gram emas atau senilai saat ini 170 milyar rupiah.

Sedang harta yang dibagikan kepada para istri Rasulullah tidak diketahui secara pasti, namun dapat dipastikan nominal harta yang diberikan kepada masing-masing istri Rasulullah jauh di atas apa yang diberikan kepada sahabat ahli Badar. Sampai-sampai Aisyah berdoa, “Semoga Allah menyiraminya dengan cairan dari nektar.” (nektar atau salsabil atau madu bunga adalah cairan yang kaya dengan gula yang dihasilkan oleh tumbuhan).

Belum lagi dengan budak-budak yang dimerdekakannya secara cuma-cuma.113

Abdurrahman bin Auf wafat pada tahun 32 H dalam usia 75 tahun. Ia dishalatkan oleh saingannya dalam berinfaq di jalan Allah Swt, yaitu Utsman bin Affan dan jenazahnya diusung oleh Sa’ad bin Abi Waqqas ke pemakaman Al Baqi.

Setelah Abdurrahman bin Auf wafat, Ali berkata, “Pergilah wahai Ibnu Auf, kamu telah memperoleh kejernihan dunia dan meninggalkan kepalsuan (keburukan)nya”.114

DUMMY

menentukan kekhalifahan setelah wafatnya Umar bin Khattab.115 Dalam sepanjang sejarah peperangan Islam, beliau tercatat sebagai orang yang pertama kali kena tusuk anak panah dan beliau pula yang pertama kali dalam sejarah Islam melesatkan panah dari busurnya ke arah musuh. Beliau termasuk generasi awal yang masuk Islam. Sebagian informasi menyebutnya sebagai orang keempat dari kalangan laki-laki yang masuk Islam awal. Sebelumnya ada Abu Bakar, Ali, dan Zayd. Salah satu keutamaannya yang lain adalah bahwasanya Sa’ad bin Abi Waqqas adalah satu-satunya sahabat Rasul yang dijamin (disumpah) oleh Rasulullah Saw dengan bapak dan ibu Nabi Saw. Sementara sahabat yang lain hanya dijamin dengan salah satunya saja, bapaknya atau ibunya.116

Sa’d bin Abi Waqqas adalah pejuang yang luar biasa sejak fase Makkah. Harta dan keluarga dikorbankan untuk dakwah Islam. Pada masa akhir hidupnya beliau menyingkir dari dunia dan beruzlah di tempat yang jauh dari keramaian. Beliau tidak mau ikut dalam kepemimpinan umat Islam yang banyak menghabiskan energi, biaya, dan nyawa kaum muslimin. Beliau menyepi dalam rangka menghindar dari fitnah kepemimpinan sampai jelas permasalahan dari hal-hal yang syubhat. Pada saat terjadi peperangan sesama kaum muslimin semenjak terbunuhnya Utsman, Sa’d bin Abi Waqqas hidup menyendiri.

Ketika ditanya mengapa tidak ikut perang padahal engkau termasuk ahli syura dan lebih berhak mengurus daripada yang lain. Sa’d menjawab, “Saya akan ikut perang jika saya didatangkan sebuah pedang yang mempunyai dua mata, lisan, dan dua bibir, bisa membedakan mana yang muslim dan mana yang kafir”.117

Ibn Kathir meriwayatkan versi lain, bahwasanya anak saudara Sa’d (kemenakannya) datang dan mengatakan, “Wahai Paman, ini ada seratus ribu pedang, mereka (kaum muslimin) memandang bahwa engkau orang yang lebih berhak dalam urusan ini”. Sa’d menjawab, “Yang saya inginkan dari seratus ribu pedang itu sebuah pedang saja yang jika saya gunakan

115 Al-Dzahabi, Siyar, Vol. 1, 92-93.

116 Ibid., 98-100.

117 Abu Na’im, Hilyat. Vol. 1, 92; 94.

DUMMY

memukul orang muslim tidak apa-apa, sedang jika saya buat mukul orang kafir membuatnya mati”.118

Di antara keutamaan lainnya, Ibn Umar meriwayatkan bahwasanya suatu hari para sahabat duduk bersama Rasulullah Saw, kemudian Rasulullah Saw bersabda, “Akan masuk kepada kalian dari pintu ini seorang yang ahli surga”. Tidak lama kemudian masuklah Sa’d bin Abi Waqqas dari pintu tersebut.119

Sa’ad bin Abi Waqqas banyak memimpin peperangan setelah wafatnya Rasulullah, dan banyak sekali wilayah-wilayah yang masuk ke dalam Islam melalui pasukan yang dipimpinnya.

Di antaranya yang paling terkemuka adalah penaklukan Kota Jalula’, yang mana harta ghanimah yang diperoleh kaum muslimin mencapai 30 juta dirham atau sekitar 90 juta gram perak atau senilai 900 juta rupiah.120

Harta dan Kekayaan Sa’d bin Abi Waqqas

Perjuangannya bersama Islam dan Rasulullah Saw tidak membuat Sa’d meninggalkan aktifitas mencari rizki dan harta yang halal. Pada suatu hari ketika Sa’d sedang berada di antara kambing-kambingnya, datang putranya yang bernama ‘Umar.

Umar, “Wahai Bapak, apakah engkau ridha menjadi orang Arab kampung di antara kambing-kambingmu, sedang orang-orang sedang di Madinah sedang ramai masalah kepemimpinan?”. Sa’d kemudian memukul dada anaknya sambil berkata, “Diamlah, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Swt mencintai seorang hamba yang bertaqwa, kaya, dan tersembunyi’.”121

Di antara riwayat yang menunjukkan kekayaannya bahwasanya pada saat Fathu Makkah (penaklukan Kota Makkah), Sa’d bin Abi Waqqas jatuh sakit di Makkah, kemudian Rasulullah Saw menjenguknya. Sa’d berkata kepada Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya harta saya banyak dan saya tidak mewarisi kecuali satu anak perempuan saja, apakah saya boleh berwasiat (untuk mensedekahkan) semua harta saya?”. Rasulullah Saw menjawab, “Tidak”. Sa’d berkata,

118 Ibn Kathir, al-Bidayah wa al-Nihayah, Vol. 8, 72.

119 Al-Dzahabi, Siyar, Vol. 1, 108.

120 Ibid., Vol. 1, 118.

121 Ibid., Vol. 1, 102.

DUMMY

“Separuhnya”. Rasulullah bersabda, “Tidak”. Sa’d berkata,

“Sepertiganya?”. Rasulullah Saw bersabda, “Sepertiga itu banyak, sesungguhnya engkau meninggalkan ahli waris dalam keadaan kaya itu lebih baik daripada meninggalkannya dalam kondisi kemiskinan meminta-minta manusia”.122

Tentang harta kekayaannya bisa dihitung dari riwayat putrinya yang bernama Aisyah. Aisyah meriwayatkan bahwasanya bapaknya mengirim zakat hartanya kepada Khalifah Marwan sejumlah 5.000 dirham. Dan pada saat wafat beliau meninggalkan 250 ribu dirham.123 Jika zakat merupakan 2,5% dari harta maka total harta Sa’d pada saat membayar zakat kepada marwan sejumlah 200.000 dirham senilai hampir 600 ribu gram perak atau sekitar 6 milyar rupiah. Sedang harta warisannya sejumlah 250 ribu dirham merupakan dua per tiga dari total hartanya, karena yang sepertiga diwasiatkan untuk sedekah, sehingga total kekayaannya pada saat wafat sejumlah 375 ribu dirham, atau senilai 11.250.000.000 (11 milyar 250 juta rupiah).

Sa’d bin Abi waqqas wafat pada tahun 55 H menurut pendapat yang masyhur, ada pendapat yang mengatakan wafat tahun 56 H atau 58 H, dalam usia mencapai 85 tahun. Beliau merupakan salah satu sahabat yang diberi umur panjang dan paling akhir wafatnya. Wafat di daerah Aqiq di luar Kota Madinah, kemudian dibawa oleh seseorang ke Madinah dan dishalatkan oleh Khalifah Marwan, sisa-sisa sahabat Rasulullah yang masih hidup dan para ummahatul mukminin. Kemudian jenazahnya dimakamkan di Baqi’.124