• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM PT. NARASINDO TOUR & TRAVEL

3.3 Ruang Lingkup

3.3.5 Accounting Department

Departemen ini berfungsi untuk mengatur semua sistem keuangan pada PT. Narasindo Tour and Travel Medan ,salah satunya yaitu menangani dan melaporkan

profit and lost bulanan maupun tahunan, kemudian melaporkannya pada General

Manager. Selain itu, departemen ini juga menangani masalah tagihan dan gaji

karyawan.

3.4 Fasilitas

Untuk mendukung semua kelancaran kegiatan operasionalnya, PT. Narasindo Tour and Travel Medan terdapat beberapa fasilitas-fasilitas yang dimiliki seperti yang terdapat pada tabel berikut:

Tabel 3.3

Fasilitas yang Dimiliki PT. Narasindo Tour & Travel Medan

No Fasilitas Jumlah

01 Bus Pariwisata 15 unit

02 L-300 2 unit

03 Kijang Innova 2 unit

04 Kijang Kapsul 1 unit

05 Travello 2 unit

07 Laptop 2 unit

08 Komputer 15 unit

09 Meja 16 unit

10 Kursi 10 unit

11 Air Conditioner 5 unit

12 Pesawat Telepon 17 unit

13 Mesin Fax 2 unit

14 Mesin Kartu Kredit 0 unit

No Fasilitas Jumlah

15 Mesin Tik manual 0 unit

16 Mesin Printer 4 unit

17 Brankas 2 unit

18 Televisi 1 unit

19 Rak Brosur 2 unit

20 Kipas Angin 0 unit

21 White Board 1 unit

22 Lemari Buku 3 unit

23 Filling Cabinet 2 unit

24 Poul 1 unit

26 Mushola 1 ruangan

27 Kalkulator 12 unit

28 Map 1 unit

29 Freezer 1 unit

(Sumber : PT Narasindo Tours Medan, 2011)

3.5 Pelaksanaan Kerja

Selama kurang lebih 2 bulan melaksanakan Praktik Kerja Nyata, penulis ditempatkan di bagian Tour Department. Pada bagian tour department penulis sering terlibat langsung dalam reservasi dan operasional tur. Hal ini yang membuat penulis membahas tentang Operasional tur di perusahaan PT. Narasindo Tour and Travel Medan.

Pada mulanya PT. Narasindo Tour and Travel Medan menerima permintaan reservasi melalui telepon,faksimili, maupun e-mail yang diterima dari agen yang ada di Indonesia maupun luar negeri dan juga permintaan individu. Karena PT. Narasindo sudah memiliki daftar harga komponen paket tur menurut jumlah peserta, maka hal ini membuat operasional lebih efektif dan efisien, kemudian PT. Narasindo menyusun harga semua komponen paket wisata termasuk akomodasi dan makanan serta fasilitas lainnya, lalu Narasindo mengirim surat konfirmasi kepada pelanggan dan apabila pelanggan menyetujui harga paket tersebut, maka Narasindo akan menghubungi pihak hotel, setelah itu pihak Narasindo akan membuat reservasi hotel dan reservasi

restoran yang dimana setelah itu reservasi hotel dan restoran dikirim melalui faksimili atau e-mail dalam bentuk surat atau dokumen kepada customers.

Setelah surat atau dokumen dikirim dan dikonfirmasi oleh pihak hotel maupun restoran, maka selanjutnya karyawan Narasindo membuat service voucher yang ditujukan kepada hotel, restoran serta segala akomodasi yang dibutuhkan. Setelah itu pihak Narasindo menggabungkan semua dokumen reservasi kedalam satu mapfile dan mengisi kolom – kolom tentang kelengkapan atau informasi tentang pemesanan paket wisata termasuk didalamnya jadwal atau susunan acara paket wisata tersebut,

Mapfile ini akan dibawa oleh guide sebagai informasi tentang susunan acara dari

paket wisata saat pelaksanaan paket wisata, setelah itu mapfile ini akan dimasukkan kedalam lemari File Cabinet diurutkan mulai dari jadwal yang paling dekat waktu pelaksanaannya, kemudian karyawan Narasindo membuat atau menyalin reservasi hotel dan restoran kedalam pembukuan reservasi hotel dan restoran. Setiap bulan papan informasi akan diisi sesuai jadwal pelaksanaan paket wisata maupun Event lainnya. Guide yang akan menangani paket wisata ini nantinya akan ditentukan oleh kebijaksanaan pimpinan bagian yang mengatur operasional tur. Pada umumnya pelanggan Narasindo berasal dari Malaysia dan Belanda, intensitas penjualan paket wisata di PT. Narasindo rata-rata dua kali satu minggu yang cenderung pada tour kelompok atau grup yang mana jumlah pesertanya lebih dari 6 orang.

Adapun waktu kerja pada PT. Narasindo Tours Medanadalah sebagai berikut; a. Senin – Jumat 08.30 WIB - 17.00 WIB

3.6Hubungan Kerja Tour Department dan bagian lainnya

3.6.1 Hubungan Kerja Tour Department dengan Ticketing Department

Dalam melaksanakan kegiatan kerja, bagian tourakan memerlukan bagian

Ticketing jika pada saat melakukan tour bagian ini menggunakan jasa airlines,

khususnya untuk Out Bound Tour. Kemudian Ticketing Departmentakan melakukan reservasi sesuai dengan permintaan dan data tamu dari Tour Department. Setelah reservasi tiket confirm maka tiket tersebut akan di- issued kemudian diserahkan kepada Tour Department. Sehingga tamu tidak perlu mengambil tiket ke travelagent lain.

3.6.2 Hubungan Kerja Tour Department dengan Transport Department

Hubungan kerja antara bagian tour dan bagian transport yaitu jika pada saat

tour akan berlangsung, maka bagian tur menyerahkan urusan transportasi kepada

Departemen Tansport, kemudian bagian ini akan menyediakan transportasinya, kemudian mejemput tamu di bandara, mengantarkan tamu ke objek – objek yang akan dikunjungi selama berlangsungnya tour hingga tamu menyelesaikan turnya dan mengantar tamu ke bandara.

3.6.3 Hubungan Kerja Tour Department dengan Accounting Department

Tour Department bertugas untuk melaporkan rincian anggaran dana selama

tour berlangsung, kepada bagian Accounting Departement. Kemudian bagian

Accounting Department akan memeriksa komponen – komponen yang ada didalam

laporan tour tersebut beserta menyerahkan dana yang dibutuhkan selama tour kepada

guide yang akan mendampingi kegiatan tour tersebut. Setelah tour selesai dijalankan,

pihak tour department akan melaporkan setiap bukti pembayaran selama tourberlangsung kepada bagian Accounting Department. Didalamnya termasuk tagihan-tagihan yang harus dibayarkan kepada hotel ataupun restoran dalam bentuk

invoice. Bagian Accounting Department juga melakukan pemeriksaan dan

penghitungan untuk mengetahui siklus penjualan Tour Package, kemudian laporan tersebut akan diperiksa oleh Managing Director.

3.6.4 Hubungan Kerja TourDepartment dengan Hotel Reservation

Dalam pelaksanaan kerjanya, bagian reservasi hotel sebenarnya adalah salah satu bagian terpenting dari pelaksanaan tour, Dimana selain melayani tamu walking guest yang ingin melakukan pemesanan kamar, bagian ini juga menangani semua contract rate dari pihak hotel. Contract Rate ini dibutuhkan oleh Departemen lain terutama Departemen tur sebagai salah satu komponen dalam menentukan harga pada paket wisata yang akan diciptakan

42

BAB IV

TINJAUAN PAKET WISATA PADAPT. NARASINDO TOUR AND TRAVEL MEDAN

4.1 Prosedur kebijakan paket wisata pada PT.Narasindo Tour and Travel Medan

Di PT. Narasindo Tour and Travel itu sendiri paket wisata ditinjau dari perspektif ekonomi dapat dianggap sebagai suatu produk. Bentuk atau produk dari paket wisata merupakan penggabungan atau pengemasan dari obyek dan atraksi wisata, akomodasi, transportasi, makanan dan lain -lain. Tour operator merencanakan komponen - komponen mana yang akan dipilih dan dikemas untuk memenuhi kepuasan wisatawan. Pemilihan, pengemasan dan penyusunan komponen -komponen wisata yang dilakukan oleh tour operator ditujukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang diwujudkan dalam suatu produk.

Perencanaan paket wisata yang baik bukanlah sekedar khayalan tanpa dasar.Perencanaan merupakan pemikiran terhadap kegiatan di masa mendatang yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan rasional dan data-data yang akurat.PT. Narasindo Tour and Travel mempunyai beberapa kebijakan dalam hal prosedur pembuatan paket wisata. Prosedur ini menjadi acuan dalam pengemasan paket wisata serta penentuan terhadap target pasar. Beberapa tahap yang dilakukan sebagai berikut:

4.1.1 Tahap – tahap Penyusunan Paket Wisata di PT. Narasindo Tour and Travel

Beberapa tahap yang dilakukan dalam penyusunan paket wisata diantaranya : Tabel 4.1

1. Pencarian Gagasan

Sumber utama gagasan - gagasan produk paket wisata adalah pasar.Gagasan pasar merupakan kebutuhan dan keinginan para wisatawan yang belum terpenuhi. Dengan mengidentifikasikan kebutuhan wisatawan yang dimaksud dapat mengarahkan produk untuk memenuhi keinginannya.

2. Merumuskan Tujuan Wisata

Pengetahuan yang di dapat dari hasil identifikasi kebutuhan konsumen dipakai sebagai dasar untuk merumuskan tujuan wisata. Rumusan tujuan ini pada dasarnya adalah hipotesis akan tujuan yang hendak dicapai, sedangkan tujuannya tidak lain adalah rumusan wisata yang akan diselenggarakan. Tujuan yang dirumuskan itu harus dapat menjawab pertanyaan -pertanyaan yang sudah umum dikenal dengan rumusan 5W2H, yaitu: apa (What), wisata apa yang akan disusun; mengapa (Why), mengapa wisata itu disusun; siapa (Who), siapa saja yang akan terlibat dalam wisata tersebut; dimana (Where), dimana wisata itu diselenggarakan; kapan (When), kapan wisata tersebut diselenggarakan; bagaimana (How), bagaimana wisata itu diselenggarakan; dan berapa banyak (How Much), berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh wisatawan.

3. Observasi dan Pengumpulan Data

Observasi pada dasarnya adalah pengejahwantahan tujuan yang telah dirumuskan dan menghubung-hubungkan antara hipotesis dengan kenyataan di lapangan.Hal -hal yang diobservasi adalah seluruh masalah yang dipertanyakan dalam rumusan tujuan wisata. Komponen-komponen pokok paket wisata yang wajib mendapat perhatian pada saat melakukan observasi dan pengumpulan data adalah tour leader (pengatur wisata), transportasi, akomodasi, restoran, obyek dan atraksi wisata dan toko cinderamata. Seorang tour leader adalah perwakilan PT. Narasindo Tour and Travel yang bertugas untuk memimpin dan mengurus perjalanan rombongan wisatawan.Tour leader kadang-kadang merangkap pula sebagai tour guide.Peran tour

leader sangat vital pada saat paket wisata dioperasionalkan sebab keselamatan dan kelancaran suatu perjalanan wisata sangat tergantung pada pelayanan dan kepemimpinannya.bilatour leader melakukannya secara profesional dalam membawa rombongan akan mempengaruhi wisatawan kembali untuk membeli paket wisata/tour pada PT. Narasindo Tour and Travel tersebut. Mengenai tugas pengatur wisata adalah mengatur dan memimpin perjalanan rombongan wisatawan, memberi petunjuk dan penjelasan yang perlu diketahui oleh tour guide dan pengemudi bus, memberikan pelayanan kepada rombongan wisatawan serta menghadapi dan mengatasi keluhan - keluhan wisatawan selama dalam perjalanan. Observasi dan pengumpulan data wajib difokuskan pada syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang pengatur wisata, yaitu: memiliki latar belakang pendidikan pariwisata; menguasai bahasa Indonesia dan salah satu bahasa asing dengan baik; energik, komunikatif dan kooperatif; berpenampilan simpatik (ramah, sabar, sopan, jujur), rapi dan bersih; peka terhadap kebutuhan wisatawan; mempunyai jiwa pemimpin, berani mengambil resiko dan bertanggung jawab; dan mempunyai wawasan yang luas (banyak koneksi) dan mengenal secara baik daerah dan lokasi terselengaranya wisata. Observasi dan pengumpulan data difokuskan pada fasilitas akomodasi adalah kelas hotel, jumlah dan macam-macam kelas kamar yang tersedia, fasilitas-fasilitas hotel dan di dalam kamar, lokasi beserta aksesbilitasnya, pelayanan, kebersihan, makanan, sistem pembayarannya dan harga sewa kamar. Sarana transportasi meliputi tahun pembuatan, jumlah armada yang dimiliki, kapasitas tempat duduk, fasilitas yang tersedia di dalam bus, pelayanan perusahaan dan kru bus, kebersihan, pengetahuan

dan pengalaman pengemudi terhadap medan di mana wisata diselenggarakan, harga dan jenis bus (bus reguler atau bus pariwisata) dan sistem pembayarannya.Pengumpulan data pada saat observasi restoran difokuskan pada menu, harga makanan, kapasitas tempat duduk, fasilitas restoran, kebersihan, pelayanan, sistem pembayaran dan lokasi. Pada obyek dan atraksi wisata perlu diperhatikan tentang nama dan tempat, durasi yang diperlukan wisatawan untuk menikmati obyek dan atraksi wisata, ciri khas yang menarik dari obyek dan atraksi wisata tersebut, fasilitas di dalamnya, kebersihan, pelayanan, harga tiket masuk dan daya tampungnya. Untuk toko cinderamata yang perlu dicermati adalah memiliki barang atau makanan yang khas daerahnya, harga, fasilitas pembayaran, pelayanan, kebersihan dan lokasi.

4. Analisis Data

Data yang telah diperoleh dalam kegiatan observasi diolah dan dianalisis. Analisis data dimaksudkan untuk: menentukan strategi pencapaian tujuan; mengidentifkasi kendala yang mungkin timbul dalam proses pen capaian tujuan; dan mencari alternatif-alternatif yang mungkin dapat ditempuh.

5. Desain Produk Pendahuluan

Desain produk pendahuluan biasanya dicurahkan untuk mengembangkan beberapa alternatif desain untuk memenuhi ciri konseptual produk terpilih, seperti halnya model atau jenis paket wisata, unsur pokok dan penunjang kelengkapan suatu paket

perjalanan, faktor keamanan dan sebagainya.Hasil ini diharapkan menjadi produk yang dapat bersaing dan dapat direalisasikan menjadi produk unggulan.

6. Pengujian / Operasional

Pengujian atas alternatif di atas ditujukan pada pengujian pemasaran dan kemamp uan dalam pelaksanaan di lapangan, melalui uji pasar dengan dilemparkan ke sekelompok wisatawan untuk dicoba, untuk mengetahui pendapat mereka.Maksud pengujian ini adalah untuk mendapatkan data tentang pendapat wisatawan terhadap produk tersebut.

7. Evaluasi

Setelah melakukan pengujian atau operasional dari paket wisata yang dicobakan pada wisatawan, maka akan memperoleh data tentang tanggapan -tanggapan atas paket wisata yang dicobanya. Tanggapan-tanggapan yang masuk itu dianalisis dan dievaluasi kembali agar mengetahui akan kekurangan atau kelebihan atas produk paket wisata yang diujikan.

8. Desain Terakhir

Hasil dari evaluasi paket wisata yang telah diujikan atau dioperasionalkan akan dipakai sebagai rujukan untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan paket wisata tersebut dengan melakukan modifikasi-modifikasi. Selanjutnya hasil dari modifikasi tersebut dijadikan desain akhir untuk segera dipasarkan sesuai dengan pasar -pasar yang dituju.Dalam tahap ini pula penetapan standar dan prosedur pelayanan

ditentukan.Tahapan-tahapan yang telah diulas tersebut harus dilakukan dengan sungguh -sungguh bila menginginkan paket wisata/tour layak untuk di jual.Oleh sebab itu, agar dapat menghasilkan sebuah paket wisata yang baik sebuah perencanaan harus dilakukan secara hati - hati dengan mempertimbangkan unsur- unsur yang dapat mempengaruhi paket wisata tersebut menjadi baik maupun sebaliknya.Unsur -unsur dasar yang wajib diperhatikan dalam membuat paket wisata adalah acara wisata, meliputi perencanaan waktu dan penyusunan obyek dan atraksi wisata. Tanpa merencanakan kedua unsur itu terlebih dahulu PT. Narasindo Tour and Travel tidak akan dapat menentukan fasilitas yang digunakan dan harganya.

Waktu merupakan salah satu unsur yang terpenting dalam menyusun acara wisata.Sebelum melakukan penyusunan acara wisata hendaknya melakukan estimasi waktu terlebih dahulu. Dalam melakukan perhitungan waktu sebaiknya mempertimbangkan: Pertimbangan internal (fasilitas wisata, biaya perjalanan, dan tempat di mana perjalanan wisata dilaksanakan) dan pertimbangan eksternal, meliputi kebosanan dan kelelahan yang dirasakan wisatawan serta pengemudi.

Berkaitan dengan hal itu, sebuah biro perjalanan wisata bila terampil dalam pengaturan waktu dapat menentukan: pencapaian tujuan dan lama perjalanan, rute perjalanan, fasilitas perjalanan yang dikehendaki, penyesuaian profil dan motivasi wisatawan serta biaya atau harga paket wisata/tour.

4.1.2 Pengemasan Paket Wisata di PT. Narasindo Tour and Travel Medan 1. Rincian Komponen Perhitungan Paket Wisata (Quotation)

Harga yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk jasa perjalanan wisata selama periode tertentu meliputi pelayanan akomodasi,, pramuwisata, transportasi, makanan dan minuman, entrance fee, dan lain – lain sesuai dengan perjanjian pada saat pembelian.

Untuk mendapatkan harga, paket tour harus dibagi menjadi empat kelompok bagian hitungan:

a. Land Arrangement (LA = biaya penanganan berjalan)

bagian perhitungan yang terdiri dari komponen harga, di luar dari meals dan akomodasi, ditambah biaya tak terduga sebesar 10 – 15% sebagai biaya cadangan jika ada pembengkakan pada saat pelaksanaan tour, contoh: pembelian makanan kecil untuk peserta tour, adanya perubahan harga komponen land arrangement, dan lain – lain.

b. Meals (biaya makanan dan minuman)

Bagian perhitungan untuk makanan minuman peserta. Jika adanya perubahan permintaan harga makan / minum, cepat diganti dalam pos ini saja, supaya tidak perlu menghitng kembali dari awal (total biaya tour).

c. Accommodation (biaya penginapan)

Bagian perhitungan untuk penginapan peserta tour. Untuk memudahkan perhitungan, jika ada perubahan hotel atas permintaan wisatawan, tindakan yang diambil sama dengan diatas.

Bagian perhitungan akhir yang akan diberikan kepada wisatawan, sudah ditambah profit / untung yang dikehendaki, pajak pelayanan sebesar 1%, komisi bagi penghubung, handling fee. Biasanya angka dibulatkan, baik untuk perhitungan dengan mata uang rupiah maupun dollar.

Bagian – bagian diatas berlaku pada semua jenis perhitungan, antara lain:

sightseeing / fullday tour (tour singkat)

overland tour (biasanya lebih dari satu hari)

package tour (biasanya transportasi yang digunakan berupa pesawat terbang)

mixing tour (overland dan package)

special interest tour (tour minat khusus)

Rincian komponen perhitungan adalah sebagai berikut: 1. Kelompok Land Arrangement

a. Transportand Local Transport= harga sewa per hari x jumlah hari : jumlah peserta

b. Guide and Local Guide = pembayaran guide per hari x jumlah hari : jumlah peserta

c. Toll and Parking = jumlah total pembayaran tol dan parkir : jumlah peserta

d. Tips driver / local guide = jumlah tips yang harus dibayar per hari x jumlah hari :

jumlah peserta

e. Entrance Fees and Donation = jumlah total pembayaran masuk objek wisata per

orang

f. Ferry Train and Boat = jumlah biaya penyebrangan / alternatif dalam satu tour

h. Handling Fees = biaya yang dikeluarkan untuk meeting service di bandara, pelabuhan, dan sebagainya.

i. Others = Emergiencies = biaya tak terduga sebesar 10 – 15%. Biaya tak terduga

jumlahnyanya bervariasi, ada yang langsung ditentukan berdasarkan perkiraan dari orang yang menghitung, ada juga yang mengacu pada persentase jumlah dari subtotal. j. subtotal biaya dari komponen diatas.

2. Kelompok Meals

Biaya makanan dan minuman = jumlah total makan per orang (pagi/siang/malam) / harga net (termasuk pajak dan pelayanan), tambahan makanan (gala party, new eve, snack, dan lain – lain)

3. Kelompok Accommodation

Biaya hotel (biasanya untuk single / twin sharing harga net) = harga 1 kamar per malam x jumlah malam (single occupancy) harga 1 kamar per malam x jumlah malam : 2 (twin sharing, termasuk pajak dan pelayanan)

4. Kelompok Selling Price Commission

Jumlah komisi yang harus dibayarkan oleh calon konsumen. Tax = Vat

Pajak pertambahan nilai sebesar 1% ditambahkan setelah nett price.

Diberikan bila jumlah peserta mencapai minimal 15 peserta, peserta yang ke – 16 FOC atau dihitung berdasarkan kelipatan 15 + 1 gratis (kelipatan 15 + FOC satu orang, berlaku secara internasional).

Profit / Benefit / Laba

Jasa atas pelayanan yang lazim dalam setiap bisnis, besarnya bervariasi bergantung pada perusahaan, tetapi harus memperhatikan pesaing atau kondisi tamu (negoisasi).

Harga tour yang sudah jadi dan siap dijual kepada wisatawan terdiri dari: (penjumlahan komponen – komponen)

a) subtotal biaya land arrangement b) subtotal biaya meals

c) subtotal biaya accommodation d) profit dan commission

e) biaya FOC kalau tidak terpenuhi jumlah peserta, tetapi diminta untuk Guide /

Tour Leader sebagai Escort (pendamping)

f) vat (PPN) sebesar 1%. Catatan:

Single Supplement

Harga tour satu orang dalam satu kamar

 Rumus untuk mencari FOC

FOC = Selling Price : jumlah peserta x jumlah FOC

SS = Harga single / twin – setengah twin x jumlah malam

Dasar perhitungan dan komponen dari masing – masing jenis tour tersebut tidak jauh berbeda, hanya ada beberapa penambahan dan pengurangan dalam komponen quotation. Ini artinya disesuaikan dengan permintaan acara perjalanan.

2. Membuat Itinerary

Itinerary atau acara perjalanan wisata adalah sebuah dokumen yang memuat acara

perjalanan, sejak pemberangkatan, di tempat tujuan, hingga kembali ke tempat asal.Keterangan – keterangan yang disebutkan dalam dokumen tersebut, antara lain waktu penyelenggaraan, tempat objek kunjungan, dan tempat makan.

Pendapat diatas berasal dari dua rang pakar berikut ini:

1) Robert T. Reilly mendefenisikan itinerary sebagai A day – by – day schedule of travel plans and arrangements on a specific tour.

2) RS. Damardjati (dari bukunya Istilah – istilah Dunia Pariwisata).

Tour‟s itinerary adalah suatu daftar dan jadwal acara tour dengan data yang lengkap

mengenai hari, jam, tempat (objek – objek wisata), hotel tempat menginap, tempat pemberangkatan, tempat tiba, acara – acara yang disugukan sehingga dalam keseluruhannya dapat menggambarkan adwal pelaksanaan ataupun waktu – waktu dari keseluruhan acara tour (dari awal sampai akhir).

Jenis itinerary yang sering dipakai oleh PT. Narasindo Tour and Travel adalah jenis

bentuk uraian singkat tentang program yang akan dilakukan, yang biasanya memuat hari atau tanggal pelaksanaan serta kegiatan per hari.

4.1.3 Paket Wisata yang Ditawarkan oleh PT. Narasindo Tour & Travel Medan Paket wisata yang ditawarkan oleh PT. Narasindo Tour and Travel Medan khususnya Asia (Thailand, Malaysia, Singapore dan Australia) dan Eropa (Belanda, Spanyol, Jerman, dan Inggris). Paket wisata yang di pasarkan oleh perusahaan adalah paket wisata domestik dan internasional tetapi PT. Narasindo Tour and Travel lebih mengutamakan pemasaran paket wisata in bound. Biasanya wisatawan mancanegara lebih senang untuk melakukan perjalanan di luar jadwal dan tempat yang telah disediakan, berbeda dengan wisatawan domestik yang lebih senang melakukan perjalanan dalam jadwal yang ditentukan.Pemasaran tersebut dilakukan diseluruh Indonesia tetapi pemasaran lebih mengkhususkan daerah Sumatera Utara.

Paket wisata yang ditawarkan oleh PT. Narasindo Tour and Travel di Sumatera Utara yaitu:

1. Paket Wisata Danau Toba (4H3M) 2. Paket Wisata Tangkahan (5H4M) 3. Paket Wisata Berastagi (3H2M) 4. Paket Wisata Bukit Lawang (3H2M)

Paket wisata luar kota Medan yang dipasarkan oleh PT. Narasindo Tour and Travel Medan yaitu:

2. Jakarta 3. Bandung 4. Jogja

5. Sumatera Barat 6. Banda Aceh

4.1.4 Strategi Pemasaran Paket Wisata di PT. Narasindo Tour and Travel Medan

Untuk dapat mencapai sasaran pemasaran (marketing) pada tingkat yang diinginkan, tentu diperlukan berbagai usaha yang terarah.Perusahaan tentunya harus menyiapkan strategi marketing yang tepat dalam mengatasi berbagai kesukaran dan persoalan yang mungkin dihadapi, baik yang sumbernya dari dalam maupun luar perusahaan.

PT. Narasindo Tour and Travel Medan tercatat sebagai anggota Association of

the Indonesian Travel Agencies (ASITA), yaitu Asosiasi Biro Perjalanan Umum di

Indonesia. Yang tentunya memiliki sasaran strategi dalam menarik wisatawan yang datang ke Sumatera Utara khususnya yang ingin tinggal dan berkunjung ke objek yang ditawarkan PT. Narasindo Tour and Travel melakukan strategi sebagai berikut: 1. Strategi Produk

Produk merupakan elemen yang paling penting sebab dengan inilah Narasindo berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari calon wisatawan.Produk tidak saja dilihat dari wujud fisiknya tetapi juga mencakup pelayanan.

2. Strategi Harga

Secara umum mengetahui bahwa harga merupakan salah satu unsur marketing mix yang penting dan turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli, serta

Dokumen terkait