• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Activity Based Costing

1. Definisi Activity Based Costing

Activity based costing system dianggap lebih tepat karena

metode ABC menetapkan biaya berdasarkan aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk dapat menghasilkan produk maupun jasa. Menurut Siregar (2013:240), activity based costing system (ABC) merupakan metode penentuan biaya produk yang pembebanan biaya

overhead berdasarkan pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam

kaitannya dengan proses produksi.

Menurut Salman dan Farid (2016: 80), activity based costing adalah proses sistem perhitungan biaya yang berfokus pada aktivitas-aktivitas untuk menghasilkan produk. Menurut Dewi (2015: 61),

pengertian Activity Based Costing System, adalah sistem akuntansi yang berfokus pada aktivitas yang dilakukan untuk memproduksi produk.

2. Tujuan Activity Based Costing

Salman dan Farid (2016: 81), berpendapat ada empat tujuan diimplementasikan sistem ABC:

a. Untuk memperbaiki perhitungan biaya produk

b. Untuk mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah dalam proses produksi dan selanjutnya aktivitas tersebut dikurangi atau dihilangkan.

c. Untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan

d. Untuk mengurangi penggunaan sumber daya yang tidak penting.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan tujuan dari metode

activity based costing system (ABC) untuk menentukan harga

pokok produk yang lebih tepat atau akurat.

3. Kelebihan Sistem ABC

Menurut Dunia (2012: 329), ada beberapa kelebihan dan kelemahan dalam menggunakan sistem ABC. Kelebihan dari sistem

a. Biaya produk yang lebih akurat, baik pada industry manufaktur maupun industri jasa lainnya khususnya jika memiliki proporsi biaya overhead pabrik yang lebih besar.

b. Biaya ABC memberikan perhatian pada semua aktivitas, sehingga semakin banyak biaya tidak langsung yang dapat ditelusuri pada objek biayanya.

c. Sistem ABC mengakui bahwa aktivitas penyebab timbulnya biaya sehingga manajemen dapat menganalisis aktivitas dan proses produksi tersebut dengan lebih baik (fokus pada aktivitas yang memiliki nilai tambah) yang pada akhirnya dapat melakukan efisiensi dan akhirnya menurunkan biaya.

d. Sistem ABC mengakui kompleksitas dari diversitas proses produksi moderen yang banyak berdasarkan transaksi/transaction based (terutama perusahaan jasa dan manufaktur berteknologi tinggi) dengan menggunakan banyak pemicu biaya (multiple cost drivers). e. Sistem ABC juga memberi perhatian atas biaya variabel yang

terdapat dalam biaya tidak langsung.

f. Sistem ABC cukup fleksibel untuk menelusuri biaya berdasarkan berbagai objek biaya. Baik itu proses, pelanggan, area tanggung jawab manajerial, dan juga biaya produk.

4. Kekurangan Sistem ABC

Namun demikian, menurut Samryn (2012: 161), akuntansi ABC bukanlah sistem akuntansi yang benar-benar lepas dari keterbatasan. Dalam pelaksanaannya minimal sistem ini masih:

a. Tetap memerlukan aturan penetapan alokasi biaya

b. Mengharuskan pengukuran biaya yang tinggi sehubungan dengan banyaknya pusat aktivitas dan banyaknya dasar alokasi biaya yang digunakan.

5. Komponen Akuntansi ABC

Menurut Samryn (2012: 146), untuk mendapatkan hasil pembebanan biaya berdasarkan pendekatan akuntansi ABC terlebih dahulu diperlukan rancangan sistem yang menggambarkan komponen yang digunakan dalam prosedur alokasi biaya overhead sebagai berikut:

a. Daftar Aktivitas.

Aktivitas merepresentasikan tindakan yang dilakukan, atau pekerjaan yang dilaksanakan oleh peralatan atau orang untuk orang lain; biasanya dinyatakan dalam bentuk kata kerja, dan obyek yang menerima tindakan tersebut. Misalnya penjadwalan produksi, memindahkan bahan, inspeksi barang, membeli bahan, merespon pelanggan, meningkatkan produk, memperkenalkan produk baru, dan lain-lain.

b. Dasar Alokasi Biaya Tingkat Aktivitas.

Dasar alokasi ini menghubungkan biaya aktivitas dengan obyek biaya. Menentukan jumlah output yang diperlukan untuk tiap produk, jasa, dan pelanggan dari tiap aktivitas.

c. Pool Biaya Aktivitas.

Pool biaya merupakan aktivitas yang mewakili sekelompok

aktivitas yang memiliki karakteristik secara logis berhubungan dan mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua produk. Hasil pembagian biaya overhead untuk satu jenis pool biaya dengan kapasitas praktis dari dasar alokasi biaya aktivitas yang berhubungan dengan pool yang bersangkutan disebut tarif pool.

d. Dasar Alokasi Biaya Pada Produk.

Dasar alokasi ini merupakan faktor yang menyebabkan perubahan-perubahan dalam sumber daya terpakai, aktivitas terpakai, biaya dan pendapatan. Dasar alokasi biaya ini merupakan pembagi biaya yang berhubungan langsung dengan produk.

6. Tahapan Pembebanan Biaya Overhead dengan ABC

Siregar (2013: 233), menggambarkan tahapan dalam pembebanan biaya overhead dengan metode ABC:

Gambar 2. 1 Tahapan Pembebanan Biaya

Pertama, mengidentifikasi sumber daya dan aktivitas. Dengan menggunakan dasar pemicu konsumsi biaya sumber daya dapat dihitung tarif biaya per unit sumber daya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas atau pusat aktivitas. Selanjutnya, biaya dibebankan ke dalam produk atau jasa dengan mengalikan tarif biaya per unit setiap aktivitas dengan jumlah aktivitas sesungguhnya yang digunakan oleh setiap objek biaya.

7. Tingkat Aktivitas dan Driver Aktivitas

Menurut Riwayadi (2014: 217), aktivitas dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat/hierarki aktivitas, yaitu:

a. Aktivitas Tingkat Unit (unit level activities)

Aktivitas tingkat unit adalah aktivitas yang dilaksanakan setiap kali suatu unit produk dihasilkan. Biaya yang terkait dengan pelaksanaan aktivitas ini disebut biaya tingkat unit (unit level cost). Contoh biaya tingkat unit adalah bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya pengecekan untuk setiap produk yang dihasilkan. Driver biaya yang digunakan untuk membebankan aktivitas ini ke produk disebut dengan driver unit (unit driver). Contoh driver unit adalah biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku langsung, jam mesin, dan unit yang dihasilkan.

b. Aktivitas Tingkat Batch (batch level activities)

Aktivitas tingkat batch adalah aktivitas yang dilakukan setiap kali satu kelompok unit (batch) produk dihasilkan. Biaya yang terkait dengan pelaksanaan aktivitas ini disebut biaya tingkat batch

(batch level costs). Contoh biaya tingkat batch adalah biaya

pengecekan berdasarkan sampel, biaya pengesetan mesin, biaya pembelian, dan biaya pemindahan barang. Driver yang digunakan untuk membebankan aktivitas ini ke masing-masing produk disebut dengan driver batch (batch driver). Contoh driver batch adalah lama waktu pengesetan, berapa kali dilakukan pengesetan,

jumlah pengecekan, lama waktu pengecekan, jumlah pesanan produksi, jumlah pesanan pembelian, dan jumlah pemindahan. c. Product Sustaining Activities

Aktivitas tingkat produk (product level activities) aktivitas tingkat produk adalah aktivitas yang dilakukan untuk mendukung masing-masing jenis produk/jasa, dan tidak terkait dengan batch

product yang dihasilkan atau setiap jenis produk yang dihasilkan.

Biaya yang terkait dengan pelaksanaan aktivitas ini disebut biaya tingkat produk (product level cost). Contoh biaya tingkat produk adalah biaya pesanan perubahan rekayasa, pengembangan prosedur pengujian produk, desain produk, promosi dan pembuatan prototipe produk. Driver untuk membebankan aktivitas ini ke produk disebut driver produk. Contoh driver produk adalah lama waktu mendesain, jumlah ragam produk yang dihasilkan, dan jumlah komponen produk yang diperlukan.

d. Facility Sustaining Activities

Aktivitas tingkat fasilitas adalah aktivitas yang dilaksanakan untuk mendukung organisasi secara keseluruhan dan tidak dapat ditelusuri ke masing-masing jenis produk yang dihasilkan. Biaya yang terkait pelaksanaan aktivitas ini disebut biaya tingkat fasilitas (facility level cost). Contoh biaya tingkat fasilitas adalah biaya manajemen pabrik, biaya pengelolaan lingkungan pabrik (landscaping), biaya program pengembangan masyarakat, biaya keamanan, biaya pajak bumi dan bangunan,

serta biaya penyusutan pabrik. Karena fasilitas ini tidak berhubungan dengan produk, biayanya dibebankan ke masing-masing produk dengan menggunakan driver yang arbitrer.

Dari keempat tingkat aktivitas tersebut, jelaslah bahwa aktivitas tingkat unit, aktivitas tingkat batch, dan aktivitas tingkat produk merupakan aktivitas yang berkaitan dengan produk, sedangkan aktivitas tingkat fasilitas merupakan aktivitas yang tidak berhubungan dengan produk dan dialokasikan ke produk dengan metode alokasi.

Dokumen terkait