• Tidak ada hasil yang ditemukan

Activity Diagram Menghitung Kalori Aktivitas

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3. Activity Diagram Menghitung Kalori Aktivitas

Activity diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem daripada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram aktivitas menunjukan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi.

Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

2.7. Eclipse IDE for Java Developer

Eclipse adalah sebuah Integrated Development Environment (IDE) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua plafrom. Eclipse saat ini merupakan salah satu IDE favorit karena gratis dan open source. Setiap orang boleh melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in.

Secara standar Eclipse selalu dilengkapi dengan Java Development Tools (JDT), plug-in yang membuat Eclipse kompatibel untuk mengembangkan program Java, dan Plug-in Development Environment (PDE) untuk mengembangkan plug-in baru. Eclipse beserta plug-in-nya diimplementasikan dalam bahasa pemrograman Java.

Konsep Eclipse adalah IDE yang terbuka, mudah diperluas untuk apa saja, dan tidak untuk sesuatu yang spesifik. Jadi bukan hanya untk mengembangkan program Java, tetapi juga dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan, cukup dengan menginstal plug-in yang dibutuhkan.

2.8. Astah* Community 6.1

Astah* dahulu dikenal dengan nama JUDE (Java and UML Developer’s Environment) adalah alat permodelan UML yang diciptakan oleh perusahaan Jepang Change Vision. Astah * bersifat multi-platform atau dapat dipakai pada berbagai sistem operasi/platform. Astah* dapat menggambarkan permodelan dari bahasa pemrograman Java, C++ , dan C#.

2.9.Pengujian Sistem (Perangkat Lunak)

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan spesifikasi, desain, dan pengkodean. Salah satu macam pendekatan dalam pengujian perangkat lunak adalah black box testing. Pendekatan ini bertujuan untuk menunjukkan fungsi perangkat lunak tetang cara beroperasinya, apakah input dan output telah berjalah sebagaimana diharapkan.

Untuk jenis pengujian dari segi pelaku, salah satunya yaitu pengujian alpha, yaitu pengujian yang dilakukan pada sisi pengembang. Perangkat lunak digunakan pada setting yang natural dengan pengembang yang memandang melalui bahu pemakai dan merekam semua kesalahan dan masalah pemakaian.

29

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan oleh penulis adalah Rebel Gym yang beralamat di Jalan Surya Sumantri No. 18 Bandung. Penulis melakukan penelitian dengan fokus pada salah satu instruktur dengan cara wawancara. Adapun penjelasan mengenai objek penelitian adalah sebagai berikut.

3.1.1.Sejarah Singkat Perusahaan

Rebel Gym didirikan oleh Chyntia pada tahun 2001. Rebel Gym merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan berupa tempat latihan kebugaran tubuh. Selain menjadi tempat latihan kebugaran tubuh, Rebel Gym juga menyediakan kelas bela diri seperti muah thai, kick boxing, capoeira, dan Brazilian jiujitsu.

Selain di Jalan Surya Sumantri, Rebel Gym juga membuka cabang di Piset Mall dan Jalan Kyai Gede Utama.

3.1.2.Visi dan Misi Perusahaan Visi dan misi Rebel Gym yaitu:

Visi:

Menjadikan masyarakat bugar dan bergaya hidup sehat. Misi:

Menjadikan anggota Rebel Gym mempunyai gaya hidup sehat dan bentuk tubuh yang proporsional.

3.1.3.Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi Rebel Gym dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut:

Pemilik

Manager

Instruktur Office Boy

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Rebel Gym Keterangan:

Jumlah manager: 1 orang Jumlah instruktur: 5 orang Jumlah office boy: 2 orang

Deskripsi Tugas:

Pemilik : sebagai pemilik dan pengambil keputusan strategis

Manager : mengontrol kinerja semua karyawan dan bertanggung jawab langsung pada pemilik

Instruktur : menjadi pelatih atau ahli dalam bidang kebugaran di Rebel Gym Office boy : sebagai pengurus kebersihan di Rebel Gym

3.2.Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data. Dalam upaya mencapai tujuan dari sebuah penelitian diperlukan metode yang sesuai dan mudan, dalam penelitian ini akan digunakan metode penelitian deskriptif dan metode penelitian tindakan.

Dengan metode penelitian deskriptif, objek permasalahan akan dijelaskan secara sistematik, mulai dari permasalahan yang terjadi saat ini sehingga dapat diketahui apa saja yang harus diperbaiki kemudian dapat menentukan langkah apa yang perlu diambil dari perbaikan itu sendiri.

3.2.1.Desain Penelitian

Tahap desain ini penulis membuat gambaran Aplikasi Diet Berbasis Mobile.

Aplikasi ini menampilkan hasil perhitungan kebutuhan kalori basal terhadap faktor-faktor perhitungan yaitu umur, tinggi badan, berat badan, dan jenis kelamin. Aplikasi ini juga menampilkan menu diet secara umum.

3.2.2.Metode Pengumpulan Data

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis dibutuhkan suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data, metode yang dilakukan adalah sebagai berikut:

3.2.2.1.Sumber Data Primer

Metode pengumpulan data untuk mendapatkan data-data bagi penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab kepada salah satu instruktur di Rebel Gym untuk mendapatkan data.

3.2.2.2.Sumber Data Sekunder

Data sekunder dapat berupa tabel atau diagram dan juga segala informasi yang ada hubungannya dengan teori-teori mengenai topik pembangunan aplikasi. Data sekunder diambil dari referensi buku dan media elektronik seperti internet. Data sekunder berguna untuk melengkapi data primer.

3.2.3.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1.Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang penulis ambil adalah analisis dan perancangan berorientasi objek. Pendekatan perancangan sistem berorientasi objek memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kumpulan objek dunia nyata.

Terdapat beberapa cara untuk memodelkan objek-objek tersebut, yaitu abstraksi objek, kelas, hubungan antar kelas sampai abstraksi sistem. Saat mengabstraksi dan memodelkan objek, data dan proses-proses yang dipunyai oleh objek akan dienkapsulasi menjadi satu kesatuan.

3.2.3.2.Metode Pengembangan Sistem

Model pengembangan sistem yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah model waterfall. Metode pengembangan sistem Waterfall disebut juga

siklus klasik atau sekuensial linier. Pengembangan sistem dengan Waterfall membutuhkan pendekatan sistematis dan sekuensial dalam pengembangan software. Ada enam fase dalam metode Waterfall:

1. Perencanaan dan pemodelan sistem

Pada fase ini dilakukan identifikasi sistem, studi kebutuhan penguna, dan studi kelayakan sistem baik secara teknis maupun teknologi serta penjadwalan pengembangan sistem.

2. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Pada fase ini pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada sistem yang akan dibangun meliputi identifikasi domain informasi, tingkah laku sistem, unjuk kerja, dan antarmuka sistem. Kebutuhan untuk sistem didokumentasikan dan dikonsultasikan lagi dengan pengguna.

3. Desain

Fase ini difokuskan pada proses desain struktur data, arsitektur sistem, representasi interface, dan algoritma program.

4. Pengkodean

Setelah proses desain selesai maka hasilnya harus diterjemahkan ke dalam bentuk program komputer yang kemudian menghasilkan suatu sistem. 5. Pengujian

Pengujian dilakukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada proses pengkodean serta memastikan bahwa input yang dibatasi memberikan hasil yang sesuai dengan kebutuhan.

Proses ini dilakukan setelah sistem yang dihasilkan disampaikan kepada pengguna, terutama jika sistem mengalami permasalahan yang belum ditemukan pada saat proses pengujian, permasalahan ini dapat berkaitan dengan permintaan pengguna yang membutuhkan perkembangan fungsional sistem maupun adanya penyesuaian dengan lingkungan eksternal seperti adanya perubahan periperal atau perubahan sistem operasi. Fase pemeliharaan akan mengakibatkan pengembang mengaplikasikan lagi setiap fase pengembangan sistem mulai dari awal, namun tidak membuat sistem yang baru.

Gambar3.2. Metode Pengembangan Waterfall

(sumber: http://pcbolong.blogspot.com/2011/04/metode-pengembangan-sistem-sekuensial.html)

3.2.3.3.Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Dalam perancangan suatu sistem diperlukan beberapa alat bantu berupa representasi grafik yang dapat mempermudah dalam menggambarkan komponen-komponen yang ada, dan proses yang terjadi. Alat bantu yang digunakan yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, component diagram, dan deployment diagram.

1. Use case diagram

Use Case Diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem, terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh actor. Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi ditulis di dalamnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case. 2. Activity diagram

Activity diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem daripada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram aktivitas menunjukan aktivitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi.

3. Sequence diagram

Sequence diagram menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, antara lain interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi.

Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

5. Component diagram

Manfaat diagram komponen adalah bila ada salah satu komponen yang rusak atau tidak sesuai dengan tujuan sistem, kita tinggal mengganti komponen itu dengan komponen yang lain. Dalam membongkar pasang suatu komponen, yang perlu diperhatikan adalah batasan komponen itu.

6. Deployment diagram

Deployment diagram adalah bagian-bagian perangkat lunak suatu sistem ke perangkat keras yang akan mengeksekusinya.

36

4.1.Analisis Sistem

Analisis bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terdapat pada sistem serta menentukan kebutuhan-kebutuhan dari sistem yang dibangun. Analisis tersebut meliputi analisis masalah, analisis kebutuhan data, analisis kebutuhan non fungsional, dan analisis sistem.

4.1.1. Analisis Masalah

Aplikasi diet ini merupakan alat bantu bagi orang yang ingin

melaksanakan diet. Terdapat beberapa fungsi di dalam aplikasi ini, antara lain mengecek berat ideal tubuh, menghitung kebutuhan kalori, dan memberi

informasi cara diet yang benar. Pada bab ini penulis akan mencoba menganalisis dan merancang kebutuhan-kebutuhan dari aplikasi ini agar fungsi-fungsi di atas dapat terintegrasi.

4.1.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan nonfungsional menggambarkan kebutuhan luar sistem yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun. Kebutuhan

nonfungsional untuk mengoperasikan Aplikasi Diet ini meliputi kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, dan pengguna yang akan menggunakan aplikasi.

4.1.2.1.Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan adalah smartphone dengan sistem operasi Android 2.2 Froyo dengan fitur-fitur standar seperti kebanyakan smartphone Android lainnya.

4.1.2.2.Perangkat Lunak

Aplikasi Diet yang dibangun ini membutuhkan perangkat lunak pendukung sehingga aplikasi dapat berjalan. Adapun perangkat lunak minimum yang dibutuhkan adalah sistem operasi Android versi 2.2 Froyo.

Android Froyo adalah sistem operasi yang cepat berkembang sehingga Aplikasi Diet ini masih dapat terus digunakan di sistem operasi Android selanjutnya, yaitu versi 2.3 Gingerbeard, versi 3.0 Honeycomb, bahkan versi 4.0 Ice Cream maka harus dipilih sistem operasi Android yang memiliki kesamaan lingkungan operasi.

4.1.3. Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam sebuah sistem dan menjelaskan kebutuhan yang diperlukan sistem agar sistem dapat berjalan dengan baik.

Analisis yang dilakukan dimodelkan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Tahap-tahap pemodelan dalam analisis menggunakan UML antara lain use case diagram, use case scenario, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram.

4.1.3.1.Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan hubungan-hubungan yang terjadi antar aktor dengan aktivitas yang terdapat pada sistem. Sasaran pemodelan use case di antaranya adalah mendefinisikan kebutuhan fungsional dan operasional sistem dengan mendefinisikan skenario penggunaan sistem yang akan dibangun.

Use Case diagram Aplikasi Diet merupakan gabungan beberapa use case. Berikut ini use case diagram Aplikasi Diet berbasis Android:

4.1.3.2.Skenario Use Case

Skenario use case mendeskripsikan urutan langkah-langkah dalam proses bisnis, baik yang dilakukan aktor terhadap sistem maupun yang dilakukan sistem terhadap aktor.

4.1.3.2.1. Skenario Use Case Menghitung Berat Badan Ideal

Interaksi antara aktor pengguna dengan use case Menghitung Berat Badan Ideal dijelaskan dalam skenario use case sebagai berikut:

Tabel 4.1. Skenario Use Case Menghitung Berat Badan Ideal Identifikasi

Nama Menghitung Berat Badan Ideal

Tujuan Memastikan pengguna agar bisa masuk ke form menghitung berat badan ideal

Deskripsi Menu ini akan menampilkan perhitungan berat badan ideal

Aktor Pengguna

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Pengguna menginput data ke form

Sistem akan melakukan perhitungan Body Mass Index dan klasifikasi berat badan ideal

4.1.3.2.2. Skenario Use Case Menghitung Kebutuhan Kalori

Interaksi antara aktor pengguna dengan use case Menghitung Kebutuhan Kalori dijelaskan dalam skenario use case sebagai berikut:

Tabel 4.2. Skenario Use Case Menghitung Kebutuhan Kalori Identifikasi

Nama Menghitung Kebutuhan Kalori

Tujuan Memastikan pengguna agar bisa masuk ke form menghitung kebutuhan kalori

Deskripsi Menu ini akan menampilkan perhitungan kebutuhan kalori

Aktor Pengguna

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Pengguna menginput data ke form

Sistem akan melakukan perhitungan kebutuhan kalori

4.1.3.2.3. Skenario Use Case Menghitung Kalori Aktivitas

Interaksi antara aktor pengguna dengan use case Menghitung Kalori Aktvitas dijelaskan dalam skenario use case sebagai berikut:

Tabel 4.3. Skenario Use Case Menghitung Kalori Aktivitas Identifikasi

Nama Menghitung Kalori Aktivitas

Tujuan Memastikan pengguna agar bisa masuk ke form menghitung kalori aktivitas

Deskripsi Menu ini akan menampilkan perhitungan kalori aktivitas

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Pengguna memilih aktivitas

Sistem akan melakukan perhitungan kalori dari aktivitas

4.1.3.2.4.Skenario Use Case Melihat Daftar Menu Diet

Interaksi antara aktor pengguna dengan use case Melihat Daftar Menu Diet dijelaskan dalam skenario use case sebagai berikut:

Tabel 4.4. Skenario Use Case Melihat Daftar Menu Diet Identifikasi

Nama Melihat Daftar Menu Diet

Tujuan Memastikan pengguna agar bisa masuk ke form daftar menu diet

Deskripsi Menu ini akan menampilkan daftar menu diet

Aktor Pengguna

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Pengguna memilih menu diet

Sistem akan menampilkan contoh menu diet yang dipilih oleh pengguna

4.1.3.2.5.Skenario Use Case Melihat Tips Diet

Interaksi antara aktor pengguna dengan use case Melihat Tips Diet dijelaskan dalam skenario use case sebagai berikut:

Tabel 4.5. Skenario Use Case Melihat Tips Diet Identifikasi

Nama Melihat Tips Diet

Tujuan Memastikan pengguna agar bisa masuk ke form melihat tips diet

Deskripsi Menu ini akan menampilkan daftar tips diet

Aktor Pengguna

Skenario

Aksi Aktor Reaksi Sistem

Pengguna memilih tips diet

Sistem akan menampilkan tips diet yang dipilih pengguna

4.1.3.3. Activity Diagram

Activity diagram merupakan diagram yang memodelkan aliran kerja dari aktivitas dalam suatu proses yang mengacu pada use case diagram yang ada. Activity diagram pada Aplikasi Diet terdiri dari activity diagram menghitung berat badan ideal, activity diagram menghitung kebutuhan kalori, activity diagram menghitung kalori aktivitas, activity diagram melihat menu diet, dan activity

diagram melihat tips diet. Berikut ini penjelasan masing-masing activity diagram yang terlihat pada Gambar 4.2. sampai Gambar 4.6.

1. Activity Diagram Menghitung Berat Badan Ideal

Berikut ini adalah Activity Diagram Menghitung Berat Badan Ideal.

2. Activity Diagram Menghitung Kebutuhan Kalori

Berikut ini adalah Activity Diagram Menghitung Kebutuhan Kalori.

3. Activity Diagram Menghitung Kalori Aktivitas

Berikut ini adalah Activity Diagram Menghitung Kalori Aktivitas.

Dokumen terkait