4. PEMBAHASAN
4.6 Administrasi Apotek
46
Universitas Indonesia
urut resep. Resep-resep tersebut akan disimpan selama tiga tahun. Setelah periode tiga tahun, akan dilakukan pemusnahan resep dengan membuat berita acara, yang dilaporkan kepada Suku Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Pelayanan resep dalam hal kecepatan dan ketepatan selalu ditingkatkan untuk meningkatkan kepuasan pasien. Pada pelayanan resep, informasi umum sesuai perintah dokter selalu disampaikan ke pasien, namun pemberian konseling obat masih jarang dilakukan. Segala administrasi di Outlet Apotek Mitrasana PUP telah dilakukan secara terkomputerisasi untuk meningkatkan kinerja apotek. Sistem jaringan yang digunakan merupakan program khusus yang meliputi pencatatan pembelian, persediaan, dan penjualan barang-barang di apotek beserta keterangan dari barang tersebut. Sistem ini sangat bermanfaat bagi informasi seputar apotek yang lebih terintegrasi, misalkan informasi mengenai arus barang di apotek, termasuk hal pengeluaran barang.
Terdapat beberapa jenis laporan yang dibuat di Outlet Apotek MSA PUP, baik dalam skala per hari hingga per bulan. Laporan-laporan tersebut, secara keseluruhan, telah dikerjaan secara cukup tertib dan tepat waktu. Untuk skala pengerjaan per hari, laporan yang rutin dibuat oleh Outlet Apotek MSA PUP adalah grafik sales penjualan, grafik debit customer, grafik buying power, dan grafik lost sales. Selain grafik-grafik tersebut, laporan yang dikerjakan setiap hari adalah setoran pendapatan ke bank, terkecuali hari sabtu dan minggu tidak dikerjakan. Untuk skala pengerjaan per pekan, laporan yang rutin dibuat adalah rekapitulasi setoran bank dan receipt voucher. Laporan ini dibuat di hari senin. Data hasil rekapitulasi setoran bank dan receipt voucher ini dikirimkan, baik melalui surat elektronik maupun secara fisik ke bagian finance (keuangan) kantor pusat. Untuk skala pengerjaan per bulan, laporan yang ada dapat dikelompokkan berdasarkan tanggal pengambilan data, yaitu per tanggal 1, per tanggal 15, per tanggal 16, dan per akhir bulan. Beberapa laporan yang dilakukan pengambilan data dan dikerjakan per tanggal 1 tiap bulan adalah laporan Cash Opname dan
Petty cash, laporan lost sales, laporan stock opname alkes/klinik, laporan asuransi,
laporan mesin EDC/kartu kredit, laporan selling focus/promo, laporan rekapan setoran bank dan receipt voucher, laporan customer data, laporan time table event dan dokumentasi, laporan lembur karyawan, laporan rekapitulasi Program Stamp
dan Voucher pengambilan hadiah/promo, laporan rekapitulasi barang-barang daluarsa (expired date/ED), laporan stock adjustment, dan laporan pembersihan alat Reflotron. Laporan yang dilakukan penarikan data per tanggal 15 tiap bulan adalah laporan tarik absen finger print. Sedangkan untuk per tanggal 16 tiap bulan, dilakukan penarikan data dan pembuatan laporan untuk program asuransi, mesin EDC/kartu kredit, kilometer kurir, dan struk penjualan (pink). Pada setiap akhir bulan, dilakukan penarikan absen jari dari dokter umum maupun dokter gigi.
48 Universitas Indonesia
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
a. Apotek Mitrasana dipimpin oleh seorang SM (Store manager), dengan anggota dokter, perawat, asisten apoteker, kasir, kurir dan ahli laboratorium (untuk
outlet apotek mitrasana yang dilengkapi dengan Laboratorium). Setiap SM di
apotek bertanggung jawab penuh kepada AM (Area Manager). AM dipimpin langsung oleh seorang ROM (Regional Operasional Manager), dan ROM sendiri diketuai oleh seorang OPR manager. Apotek Mitrasana berada dibawah PT. Millenia Dharma Insani yang merupakan anak perusahaan dari Grup Kalbe. PT. Millenia Dharma Insani dipimpin oleh Direktur Utama yang membawahi Direktur Operasional serta Direktur Pengembangan yang masing – masing membawahi fungsi dari tiap departemen. Direktur Operasional Membawahi Manager Operasional dan Regional Operation Manager dimana kedua Manager membawahi Area Manager, Purchasing Manager, Logistik, dan Store Manager, sedangkan Direktur Pengembangan membawahi Manager SDM, Manager Keuangan dan Akuntansi, Manager Informasi dan Teknologi, Manager Pemasaran dan Promosi.
b. Tugas dan tanggung jawab Apoteker di Apotek Mitrasana secara garis besar adalah mencapai revenue outlet yang ditargetkan; mencapai debet customer; mencapai buying power; memastikan kebijakan/program dari Head Office; membuat rencana kerja bulanan outlet; mengelola bawahannya dengan cara: menciptakana iklim kerja yang sesuai dengan budaya perusahaan; mengkoordinasi program kerja di outlet; melakukan pelatihan; dan
mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan/program dari kantor pusat; melakukan dan memastikan pelayanan sesuai dengan SOP Operasional; mengkoordinasikan dan memastikan ketersediaan stok barang di outlet; memimpin dan mengkoordinasikan SDM yang menjadi tanggung jawabnya; membuat laporan (laporan harian; laporan mingguan; dan laporan bulanan). c. Kegiatan yang dilakukan di Apotek Mitrasana Pondok Ungu Dua meliputi
obat hingga penyerahan, pelayanan non resep (swamedikasi), pemberian informasi obat, pelayanan POCT, serta pelayanan pesan antar obat.
5.2 Saran
a. Fungsi bisnis dari Apotek perlu ditingkatkan agar dapat meningkatkan sales Apotek. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan memaksimalkan selling point seorang Apoteker dalam memberi masukan serta informasi mengenai obat OTC dan OWA kepada pasien, terutama untuk pelayanan swamedikasi. b. Informasi obat yang diberikan kepada pasien perlu dilakukan dengan lebih
profesional untuk meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pasien terhadap Apotek Mitrasana PUP, meminimalkan terjadinya penyalahgunaan maupun penggunasalahan obat serta meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien. c. Meningkatkan ketertiban dalam melakukan pencatatan untuk segala keperluan
50 Universitas Indonesia
DAFTAR ACUAN
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (1978). Peraturan Menteri Kesehatan No.
28/Menkes/Per/I/1978 tentang Penyimpanan Narkotika. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 889/MENKES/PER/V/2011 Tentang Registrasi, Izin Praktik, dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2002). Keputusan Menteri Kesehatan
No. 1332/Menkes/SK/X/2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922/MENKES/PER/X/1993 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1027/MENKES/ SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Presiden Republik Indonesia. (1997). Undang-Undang No. 5 tahun 1997 tentang
Psikotropika. Jakarta.
Presiden Republik Indonesia (1980). Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1980
tentang Perubahan atas PP No.26 tahun 1965 tentang Apotek.. Jakarta.
Presiden Republik Indonesia. (2009a). Undang-Undang No. 36 tahun 2009
Tentang Kesehatan. Jakarta.
Presiden Republik Indonesia. (2009b). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian. Jakarta.
Presiden Republik Indonesia (2009c). Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika. Jakarta.
Umar Muhammad. (2012). Manajemen Apotek Praktis. PD. Wira Putra Kencana, Jakarta.
52
Lampiran 2. Struktur Organisasi Grup Kalbe Lampiran 2. Struktur Organisasi Grup Kalbe Lampiran 2. Struktur Organisasi Grup Kalbe
54
Lampiran 4. SOP Penjualan OTC/ Minimarket Lampiran 4. SOP Penjualan OTC/ Minimarket Lampiran 4. SOP Penjualan OTC/ Minimarket
56
Lampiran 5. SOP Penjualan Obat Resep Dalam
56
Lampiran 5. SOP Penjualan Obat Resep Dalam
56
Lampiran 5. (Lanjutan) Lampiran 5. (Lanjutan) Lampiran 5. (Lanjutan)
58 Lampiran 5. (Lanjutan) 58 Lampiran 5. (Lanjutan) 58 Lampiran 5. (Lanjutan)
Lampiran 6. SOP Penjualan Obat Resep Luar Lampiran 6. SOP Penjualan Obat Resep Luar Lampiran 6. SOP Penjualan Obat Resep Luar
60
Lampiran 7. SOP Pendaftaran Klinik
60
Lampiran 7. SOP Pendaftaran Klinik
60
Lampiran 8. SOP Pendaftaran Pasien Baru Lampiran 8. SOP Pendaftaran Pasien Baru Lampiran 8. SOP Pendaftaran Pasien Baru
62
Lampiran 9. SOP Klinik atau Praktik Dokter
62
Lampiran 9. SOP Klinik atau Praktik Dokter
62
Lampiran 10. SOP Pelayanan Laboratorium atau Rontgen Lampiran 10. SOP Pelayanan Laboratorium atau Rontgen Lampiran 10. SOP Pelayanan Laboratorium atau Rontgen
64
Lampiran 11. SOP Pengambilan Sampel
64
Lampiran 11. SOP Pengambilan Sampel
64
Lampiran 12. SOP Rujukan Sampel Laboratorium Lampiran 12. SOP Rujukan Sampel Laboratorium Lampiran 12. SOP Rujukan Sampel Laboratorium
66
Lampiran 13. SOP Layanan Antar
66
Lampiran 13. SOP Layanan Antar
66
Lampiran 14. Petunjuk Teknis Order Nonreguler
Membuat item
request ke CP
(MS_HO)
Lampiran 14. Petunjuk Teknis Order Nonreguler
Membuat item
request ke CP
(MS_HO)
Barang akan
dicarikan & dikirim
ke outlet
Receive IBT-in di
masing-masing
outlet
Lampiran 14. Petunjuk Teknis Order NonregulerReceive IBT-in di
masing-masing
68
Lampiran 15. Petunjuk Teknis Barang Cito
Membuat item request ke CP
(MS_HO)
68
Lampiran 15. Petunjuk Teknis Barang Cito
Membuat item request ke CP
(MS_HO)
Barang akan dicarikan
& dikirim ke outlet outlet center/focusReceive IBT-in oleh
68
Lampiran 15. Petunjuk Teknis Barang Cito
Receive IBT-in oleh outlet center/focus
PENGEMBANGAN METODE PENYAMPAIAN
KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI (KIE) APOTEK
MITRASANA PONDOK UNGU PERMAI (PUP)
TUGAS KHUSUS PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER DI
APOTEK MITRASANA PONDOK UNGU PERMAI (PUP)
PERUMAHAN PONDOK UNGU PERMAI BLOK AC 1 NO.
20A-B, KELURAHAN BABELAN, BEKASI UTARA
PERIODE 8 JANUARI – 14 FEBRUARI 2014
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Apoteker
OLIVIA HERAWATI NAIBAHO, S. Farm. 1306434212
ANGKATAN LXXVIII
FAKULTAS FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER
DEPOK JUNI 2014
ii Universitas Indonesia
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... iii DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR LAMPIRAN... v 1. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan ... 2 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 3 2.1 Pengertian Apotek ... 3 2.2 Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek ... 3 2.3 Komunikasi Informasi dan Edukasi ... 5 2.4 Strategi Komunikasi yang Efektif ... 8 2.5 Strategi Informasi dan Edukasi ... 12 2.6 Penerapan KIE ... 16
3. METODOLOGI PENGKAJIAN... 20 3.1 Waktu dan Lokasi Survey... 20 3.2 Metode Pengumpulan Data... 20 3.3 Responden... 20 3.4 Teknik Sampling ... 20 3.5 Teknik Analisis Data ... 20
4. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 21 4.1 Hasil Survey Lokasi Apotek Mitrasana PUP... 21 4.2 Hasil Survey KIE Apotek Mitrasana PUP... 21 4.3 Analisis SWOT KIE Apotek Mitrasana PUP ... 28 4.4 Rencana Pengembangan KIE Apotek Mitrasana PUP ... 30
5. KESIMPULAN DAN SARAN ... 34