2. Administrasi Keuangan Perkara 3. Administrasi Persidangan b) Administrasi Umum.
1. Administrasi Sub Bagian Kepegawaian 2. Administrasi Sub Bagian Umum
3. Administrasi Sub Bagian Keuangan
A. Administrasi Pengadilan 1. Administrasi Perkara
Administrasi Perkara meliputi 3 (tiga) kepaniteraan yaitu: a. Panitera Muda Perdata.
JENIS BELANJA
DIPA (Rp.)
DIPA BUA (01) DIPA BADILUM (03)
DIPA 2013 REALISASI SISA DIPA 2013 REALISASI SISA
BELANJA PEGAWAI 7.789.561.000 7.182.523.867 607.037.133 0 0 0 BELANJA BARANG 1.314.008.000 1.135.344.406 178.663.594 231.500.000 201.454.650 30.045.3 BELANJA MODAL 102.500.000 100.958.500 1.541.000 0 0 0
b. Panitera Muda Pidana. c. Panitera Muda Hukum.
Ad. a. Panitera Muda Perdata.
Menggunakan sistem meja yaitu:
Meja pertama.
- Menerima permohonan, gugatan, perlawanan (verzet), permohonan banding, permohonan kasasi, permohonan peninjauan kembali, permohonan eksekusi dan permohonan somasi
- Menentukan besarnya panjar biaya perkara yang harus di setor oleh calon penggugat/pemohon ke Bank yang kemudian dituangkan/dibuatkan Surat Kuasa untuk membayar (SKUM) rangkap tiga.
- Menyerahkan kembali surat Gugatan/Permohonan kepada Penggugat setelah yang bersangkutan membayar uang panjar perkara yang tercantum dalam (SKUM) .
- Pelaksanaan tugas-tugas pada meja pertama, meja kedua dan meja ketiga dilakukan oleh sub Kepaniteraan Perdata /panitera Muda perdata dan Berada dibawah Pengawasan Wakil panitera.
- Dan lain-lain.
Meja kedua:
- Mendaftar atau mencatat surat gugatan/perlawanan atau permohonan dalam register yang bersangkutan, serta pemberian nomor perkara/register pada surat gugatan/perlawanan atau permohonan dimaksud.
- Menyerahkan kembali satu rangkap surat gugatan/perlawanan atau permohonan yang telah diberi nomor perkara/ register kepada penggugat/pelawan/pemohon.
- Berkas perkara yang diterima dimasukan dalam map khusus baik itu surat gugatan/perlawanan atau permohonan dengan dilampiri tindasan pertama SKUM dan surat-surat lain yang berhubungan disampaikan kepada Wakil panitera untuk diserahkan kepada Ketua Pengadilan melalui Panitera.
- Mencatat penetapan hari sidang, penundaan persidangan beserta alasan penundaan persidangan beserta alasan penundaan berdasarkan laporan Panitera Pengganti setelah persidangan dalam buku register secara tertib.
- Mendaftar atau mencatat putusan Pengadilan Tingkat pertama, Pengadilan Tinggi/Banding dan putusan Mahkamah Agung dalam semua register yang bersangkutan secara tertib.
- Pemegang buku register induk perkara perdata gugatan dan permohonan, perkara banding, kasasi peninjauan kembali, eksekusi,penyitaan dan surat kuasa.
Meja ketiga:
- Atas permintaan pihak-pihak berperkara menyiapkan dan menyerahkan salinan salinan putusan pengadilan.
- Menerima dan memberikan tanda terima atas: a) Memori banding.
b) Kontra memori banding. c) Memori kasasi.
d) Kontra memori kasasi.
e) Jawaban/tanggapan atas alasan PK. f) Penerimaan akta-akta
g) Pendaftaran Badan Hukum.
- Menetapkan urutan dan giliran jurusita atau para jurusita pengganti yang melaksanakan pekerjaan kejurusitaan.
- Pelaksanaan tugas - tugas pada Meja Pertama, Meja Kedua dan Meja Ketiga dilakukan oleh Sub Kepaniteraan Perdata dan berada langsung dibawah pengamatan Wakil Panitera.
K a s:
- Kas merupakan bagian dari Meja Pertama.
- Pemegang Kas menerima dan membukukan uang panjar biaya perkara sebagaimana tercantum didalam SKUM pada buku jurnal keuangan perkara menurut jenisnya :
(a) KI-A1/G : perkara gugatan
(c) KI-A2 : permohonan banding (d) KI-A3 : permohonan kasasi
(e) KI-A4 : permohonan peninjauan kembali (f) KI-A6 : somasi
- Pencatatan panjar perkara dalam buku jurnal dan khusus perkara-perkara tingkat pertama diikuti dengan pemberian nomor perkara-perkara tersebut.
- Nomor perkara tersebut oleh pemegang Kas diterakan dalam lembar pertama surat gugat.
- Mengeluarkan dari panjar biaya perkara tersebut, biaya-biaya yang merupakan hak-hak kepaniteraan panjar, adalah hak kepaniteraan pada:
(a) Pencataan permohonan banding. (b) Pencatatan permohonan kasasi
- pengeluaran biaya materai dan redaksi dikeluarkan dari panjar perkara setelah perkara diputus, untuk :
(a) Materai : Rp. 6.000,- (b) Redaksi : Rp.5.000,-
- Pengeluaran uang dari panjar perkara untuk keperluan lainnya di dalam ruang hak-hak kepaniteraan dilakukan menurut ketentuan yang berlaku.
- Semua pengeluaran uang dari dari panjar biaya perkara yang merupakan hak-hak kepaniteraan disetorkan kepada kas negara sebagai pendapatan negara.
- Pemegang kas, seminggu sekali menyerahkan penerimaan hak-hak kepaniteraan kepada bendaharawan penerima, untuk disetorkan kepada kas negara.
- Pada setiap penyerahan, besarnya uang agar dicatat dalam kolom 19 KI-A9, dengan dibubuhi tanggal dan tanda-tangan bendahara penerima.
- Pengeluaran uang dari panjar biaya perkara yang diperlukan bagi penyelenggara peradilan untuk ongkos-ongkos pemanggilan, pemberitahuan, pelaksanaan sita, pemeriksaan setempat, sumpah
penterjemah dan eksekusi harus dicatat dengan tertib dalam masing-masing buku jurnal.
- Ongkos-ongkos tersebut dapat dikeluarkan atas keperluan yang nyata, sesuai dengan jenis kegiatan tersebut.
- Pemasukan dan pengeluaran uang untuk setiap harinya dilaporkan kepada panitera untuk dicatat dalam buku induk keuangan yang bersangkutan, yaitu:
- KI-A7 : Buku Induk Keuangan Perkara Perdata. - KI-A8 : Buku Induk Keuangan Biaya Eksekusi.
- KI-A9 : Buku Penerimaan uang Hak-hak Kepaniteraan.
Buku keuangan Perkara
- Buku Jurnal Keuangan
(a) Buku Jurnal Keuangan perkara, digunakan untuk mencatat semua kegiatan penerimaan dan pengeluaran biaya perkara. Untuk setiap nomor perkara digunakan 2 halaman muka dan pencatatan kegiatan dimulai pada tanggal penerimaan biaya panjar, serta ditutup pada tanggal perkara diputus dan dimutasi. (b) Buku Jurnal Keuangan ini terdiri atas:
- KI-A1/G : perkara gugatan. - KI-A1/P : perkara permohonan - KI-A2 : permohonan banding - KI-A3 : permohonan kasasi
- KI-A4 : permohonan peninjauan kembali - KI-A5 : permohonan eksekusi
- KI-A6 : permohonan somasi
(c) Banyaknya halaman setiap buku jurnal diterangkan dengan jelas banyaknya halaman tersebut, dan halman pertama dan halaman terakshior harus dibubuhi tanda tangan Ketua Pengadilan Negeri, dan halaman lainnya cukup dibubuhi paraf. - Buku Induk Keuangan Perkara.
(a) Buku Induk Keuangan Perkara, digunakan untuk mencatat semua kegiatan penerimaan dan pengeluaran dari seluruh perkara sebagaimana dicatat menurut urutan tanggal
penerimaan dan pengeluaran dalam Buku Jurnalyang terkait, dimulai setiap awal bulan dan ditutup pada setiap akhir bulan. (b) Buku Induk yang berkaitan dengan keuangan perkara terdiri
atas:
- KI-A7 : Buku Induk Keuangan Perkara.
- KI-A8 : Buku Induk Keuangan Biaya Eksekusi.
- KI-A9 : Buku Induk Penerimaan uang Hak-hak Kepaniteraan.
(c) Banyaknya halaman setiap buku induk keuangan dinyatakan, sedang setiap halaman pertama dan halaman terakhir harus dibubuhi tandatangan oleh Ketua pengadilan Negeri, dan halaman lainnya cukup dibubuhi paraf.
(d) Penutupan Buku Induk keuangan perkara dilakukan oleh panitera dengan diketahui oleh Ketua Pengadilan Negeri.
(e) Pada setiap penutupan buku induk keuangan tersebut dijelaskan keadaan uang menurut buku kas , keadaan uang yang ada dalam brankas atau disimpan dalam bank, serta uraian secara terperinci jenis mata uang yang ada dalam brankas. (f) Apabila terdapat selisih harus dijelaskan alasan terjadinya
selisih tersebut.
(g) Ketua Pengadilan Negeri sebelum menandatangani hendaknya meneliti kebenaran keadaan uang yang menurut buku kas dan menurut keadaan yang nyata baik dalam brankas maupun di bank, dengan disertai bukti-buktinya.
(h) Ketua Pengadilan Negeri setiap saat dapat memerintahkan Panitera untuk menutup buku induk keuangan, meneliti kebenaran setiap penerimaan dan pengeluaran uang perkara, sesuai dengan buku jurnal yang berkaitan, meneliti keadaan uang menurut buku kas dan uang nyata yang ada dalam brankas maupun di Bank, dengan disertai bukti-bukti yang bersangkutan.
(i) Penutupan buku induk keuangan atas dasar perintah Ketua Pengadilan Negeri sebagaimana tersebut di atas, hendaknya dilakukan minimal 3 (tiga) bulan sekali.
(j) Penutupan buku kas yang dilakukan atas dasar pemerintah Ketua Pengadilan Negeri pada waktu-waktu tertentu (pemeriksaan mendadak) harus dibuatkan berita acaranya.
Buku Register Perdata
(a) Pendaftaran perkara dalam buku register harus dilakukan dengan tertib dan cermat, bersesuaian dengan pencatatan dalam buku jurnal keuangan masing-masing, yaitu :
1. Register Induk Perkara Perdata Gugatan = KI-A1/G 2. Register Induk Perkara Perdata Permohonan = KI-A1/P 3. Register Permohonan Banding = KI-A2
4. Register Permohonan Kasasi = KI-A3
5. Register Permohonan Peninjauan Kembali = KI-A4 6. Register Eksekusi = KI-A5
7. Register Somasi = KI-A6
(b) Register Induk Perkara Perdata Gugatan dan register Induk Perkara Perdata Permohonan, harus memuat seluruh data-data perkara dalam tingkat pertama, banding, kasasi, peninjauan kembali dan eksekusi.
(c) Register Banding, kasasi, peninjauan kembali dan eksekusi, masing-masing hanya memuat data-data khusus, sesuai dengan keadaan perkara banding, kasasi, peninjauan kembali dan eksekusi.
Ad. b. Panitera Muda Pidana.
Menggunakan sistem meja yaitu
Meja Pertama :
- Menerima perkara pidana, lengkap dengan surat dakwaannya dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara tersebut.
- Pendaftaran perkara pidana biasa dalam buku register induk perkara pidana, dilaksanakan dengan membubuhi nomor perkara sesuai dengan urutan dalm buku register tersebut.
- Pendaftaran perkara pidana singkat, dilaksanakan setelah Hakim menetapkan dalam pemeriksaan persidangan, bahwa perkara tersebut akan diperiksa menurut acara pemeriksaan singkat.
- Pendaftaran perkara tindak pidana ringan dan lalu lintas dilaksanakan setelah perkara itu diputus oleh Pengadilan.
- Pengisian kolom-kolom buku register, harus dilaksanakan dengan tertib, cermat dan lengkap serta tepat waktu, berdasarkan jalannya persidangan perkara.
- Berkas perkara yang diterima hendaknya dilengkapi dengan formulir penetapan Majelis Hakim untuk disampaikan kepada Wakil Panitera untuk diserahkan kepada Ketua Pengadilan Negeri melalui Panitera.
- Bagi perkara yang sudah ditetapkan Majelis Hakimnya, hendaknya diserahkan kepada Majelis Hakim yang ditunjuk, setelah dilengkapi dengan formulir penetapan hari sidang dan mencatat pembagian perkara tersebut dengan tertib.
- Setiap penentuan sidang pertama , penundaan tanggal persidangan beserta alasan penundaan , yang diterima dari panitera pengganti, setelah proses persidangan harus di catat di dalam buku register secara tertib.
- Pemegang buku register, harus mencatat dengan cermat dalam buku register yang terkait, semua kegiatan perkara yang berkenan dengan perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali.
Meja Kedua
- Menerima pernyataan banding, kasasi, peninjauan kembali dan grasi.
- Menerima :
(a) Memori banding.
(b) Kontra memori banding. (c) Memori kasasi.
(d) Kontra Memori kasasi (e) Alasan peninjauan kembali.
(f) Jawaban / tanggapan peninjauan kembali (g) Permohonan grasi
(h) Penangguhan pelaksanaan putusan
- Membuat akta permohonan berpikir bagi terdakwa.
- Atas permintaan pihak-pihak berperkara, menyiapkan dan menyerahkan salinan-salinan putusan pengadilan.
- Pelaksanaan tugas-tugas pada Meja pertama dan meja kedua dilakukan oleh kasub kepaniteraan pidana dan berada langsung dibawah pengawasan Wakil Panitera .
Buku Register Pidana
- Register Perkara Pidana terdiri atas : (a) Register induk perkara pidana biasa ; (b) Register induk perkara pidana singkat. (c) 1. Register pidana cepat.
2. Register pidana Lalun lintas (d) Register penahanan.
(e) Register ijin penggeledahan. (f) Register ijin penyitaan. (g) Register barang bukti.
(h) Register permohonan banding. (i) Register permohonan kasasi.
(j) Register permohonan peninjauan kembali. (k) Rehister permohonanan Grasi/Remisi
- Register induk perkara pidana biasa , dan register induk perkara pidana singkat, harus memuat seluruh data-data perkara dalam tingkat pertama, banding, kasasi, peninjauan kembali dan grasi.
- Register banding, kasasi, peninjauan kembali dan grasi masing-masing hanya memuat data-data khusus sesuai dengan perkara banding, kasasi, peninjauan kembali dan grasi.
- Pelaksanaan tugas-tugas pada meja pertama dan meja kedua, dilakukan oleh sub kepaniteraan pidana dan berada langsung di bawah pengamatan Wakil Panitera.
2. Administrasi Keuangan Perkara
- Administrasi keuangan adalah merupakan bagian dari meja pertama.
- Penerimaan dan pengeluaran keuangan perkara pidana dicatat dalam buku induk keuangan perkara pidana (KI-B1)
- Pemasukan uang dalam buku induk keuangan perkara pidana terdiri atas
(a) Uang bantuan hukum
(b) Uang jaminan penangguhan penahanan.
- pengeluaran uang bantuan hukum diperuntukkan sebagai upah bagi para penasihat hukum yang ditunjuk oleh pengadilan untuk membela terdakwa yang tidak mampu.
- Apabila terdapat sisa uang bantuan hukum , harus dikembalikan kepada kas negara melalui bendahara penerima.
- Dalam hal terdakwa yang ditangguhkn penahanannya dengan uang jaminan, tidak memenuhi syarat-syarat yang ditentukan maka uang jaminan tersebut menjadi milik negara dan harus disetorkan kepada negara.
Apabila perkara terdakwa telah diputus dan telah ditetapkan status daripada terdakwa, maka apabila ada diperlukan lagi uang jaminan tersebut harus dikembalikan kepada yang bersangkutan.
Ad. c. Panitera Muda Hukum. Program kerja Panmud Hukum:
- Membuat laporan keadaan perkara perdata, pidana, keuangan perkara dan laporan jenis perkara dibuat pada setiap akhir bulan dan dan sudah diterima di Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung pada tanggal 15 bulan berikutnya.
- Laporan keadaan perkara yang dimohon Banding, Kasasi, Peninjauan Kasasi, permohonan Grasi/Remisi dan Eksekusi Perdata dibuat setiap 4 (empat) bulan yaitu pada akhir bulan April, Agustus dan Desember.
- Laporan tentang pelaksanaan tugas Hakim Pengawas dan Pengamat dibuat setiap 6 bulan yaitu pada akhir bulan Juni dan Desember.
- Dalam setiap laporan perkara yang belum dikirim, harus disebutkan alasannya dalam kolom keterangan.
- Laporan kegiatan hakim perkara perdata dan pidana berisi tentangjumlah perkara yang diterima diputusan, sisa perkara serta jumlah perkara yang sudah maupun yang belum diminutasi.
Pola Tentang kearsipan perkara:
I. Berkas perkara terdiri dari 2 (dua) yaitu:
a. Berkas perkara yang masih berjalan yaitu perkara yang diputus dan diminutir tetapi masih dalam tingkat Banding, Kasasi, PK dan yang masih memerlukan penyelesaian akhir (Eksekusi). b. Arsip berkas perkara yaitu berkas perkara yang sudah selesai
dalam arti sudah mempunyai kekuatan hukum tetap sampai dengan Eksekusi.
II. Buku perkara meliputi: 1. Bidang pidana.
- Buku perkara pidana biasa. - Buku perkara pidana singkat. - Buku perkara praperadilan. 2. Bidang perdata.
- Buku perkara perdata gugatan. - Buku perkara perdata permohonan
- Mencatat dalam register tersendiri pendaftaran badan hukum (CV).
3. Administrasi Persidangan.
Administrasi persidangan adalah seluruh kegiatan yang harus dilakukan untuk pelaksanaan persidangan, meliputi system pembagian perkara, penentuan majelis hakim, penentuan hari sidang, pemanggilan, pembuatan berita acara persidangan dan tata tertib persidangan.