• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”)

a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan

a. Standards Effective in the Current Year

Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013.

In the current year, the Company and Subsidiaries has adopted all of the new and revised financial accounting standards (SAK) and interpretation to financial accounting standards (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and affected to the consolidated financial statements effective for accounting period beginning on or after January 1, 2013.

SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif dalam tahun berjalan (1 Januari 2013) adalah sebagai berikut:

New and revised SAKs and ISAKs effective in the current year (January 1, 2013) are as follows:

- PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” yang menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

- PSAK No.60 (Penyesuaian R 2012), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang menambahkan paragraf 35A, menyesuaikan paragraf 37, 39, 40,42 dan menghapuskan Pedoman Implementasi PI03 dan PI04 pada PSAK 60 (Revisi 2010).

- PSAK No. 38 (Revised 2012), “Business

Combinations Entities under Common Control”

replaces PSAK No. 38 (Revised 2004),

“Accounting for Restructuring Entities under Common Control”.

- PSAK No. 60 (Improvement SAK R 2012),

“Financial Instruments: Disclosures” which added paragraph 35A, adjusted paragraph 37, 39, 40, 42 and deleted Implementation Guidance PI03 and PI04 in the PSAK 60 (Revised 2010).

KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

(Continued)

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

13

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN

INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI (Lanjutan)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS

OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS

(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)

b. Berikut SAK dan ISAK yang dicabut efektif 1 Januari 2013

b. Revocation of SAK and ISAK effective January 1,

2013

- PPSAK No. 7, “Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate”, kecuali paragraf 08(b) ditunda sampai tanggal diumumkan kemudian.

- PPSAK No. 10, “Pencabutan PSAK 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi”.

- PPSAK No. 7, “Revocation of PSAK 44:

Accounting for Real Estate and Development Activities”, except pargaraph 08(b) is postponed until the date to be announced later.

- PPSAK No.10, “Revocation of PSAK 51:

Accounting for Quasi Reorganization”.

c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum

Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan

c. Standard Already Issued But Not Yet Effective In

Current Year

Berikut ini adalah SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014:

New and revised SAKs and ISAKs effective for accounting period beginning on or after January 1, 2014:

- ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”.

- ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”.

- ISAK No.29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”.

- ISAK No. 27, “Transfer of Assets from

Customers”.

- ISAK No. 28, “Extingusihing Financial Liabilities

with Equity Instruments”.

- ISAK No. 29, “Stripping Cost in the Production Phase of a Surface Mine”.

d. Berikut SAK dan ISAK yang dicabut namun efektif 1 Januari 2014

d. Revocation of SAK and ISAK effective on January 1, 2014

- PPSAK No. 12, “Pencabutan PSAK 33 (Revisi 2011): Akuntansi Pertambangan Umum”.

- PPSAK No. 12, “Revocation of PSAK 33: Stripping

Activities and Environmental Management in General Mining”.

Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun berjalan dan relevan dengan kegiatan Perusahaan dan Entitas Anak telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi.

Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Perusahaan dan Entitas Anak atau mungkin akan mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian.

Several SAKs and ISAKs that became effective in the current year and are relevant to the Subsidiaries’s operation have been adopted as disclosed in the accounting polices.

Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the Subsidiaries’s operation or might affect the accounting policies in the future are being evaluated by the management the potential impact that might arise from the adoption of these standards to the consolidated financial statements.

KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

(Continued)

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

14

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013, yaitu sebagai berikut:

The accounting policies have been applied consistently in the preparation of consolidated financial statements except for the adoption of several new and revised SAKs and ISAKs that effective on January 1, 2013, as follows:

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk standar baru dan yang direvisi, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 dan 2013, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with SAK, which comprises the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, including applicable new and revised standards, effective on January 1, 2012 and 2013, and Attachment to the Decision of the Chairman of Bapepam - LK No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012 that is Regulation No.VIII.G.7 regarding Presentation and Disclosures of the Financial Statements of the Public Company that effective for the financial statements that ended on or after December 31, 2012.

b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan b. Basis of Preparation of Financial Statements

Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No.1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with PSAK No.1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas.

The consolidated financial statements have been prepared on the assumption of going concern and accrual basis except for consolidated statement of cash flow using cash basis.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.

The measurement in the consolidated financial statements is historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of respective account.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, present cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.

KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

(Continued)

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (Lanjutan) b. Basis of Preparation of Financial Statements

(Continued)

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Untuk BCl dan RPE yang pelaporan dan pencatatannya menggunakan Dolar Amerika Serikat ("$AS") sebagai mata uang fungsional, untuk tujuan konsolidasian laporan keuangan BCl dan RPE dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan dasar sebagai berikut:

The currency used in the preparation of consolidated financial statements is Rupiah. For BCI and RPE reporting and recording in US Dollar (“US$”) as the functional currency, for the purposes of the consolidated financial statements BCl and RPE are translated into rupiah using the following basis:

 Akun-akun laporan posisi keuangan: aset dan liabilitas dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan dan akun lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Kurs pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Rp 12.189 dan Rp 9.670 per AS$ 1.

Statements of Financial Position accounts: assets

and liabilities are translated using the middle rate at the statements of financial position date and the other accounts are translated using the rate at the date of transaction. The rate as of December 31, 2013 and 2012 are IDR 12,189 and IDR 9,670 per 1US$, respectively.

 Akun-akun laporan laba rugi komprehensif dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, beberapa akun tersebut dijabarkan menggunakan kurs rata-rata untuk tahun 2013 dan 2012 adalah Rp 10.563 dan Rp 9.384 per 1AS$ .

Statements of comprehensive income accounts

translated using the rate at the date of transaction. For practical purpose, some accounts are translated using the average rate for the years 2013 and 2012 are IDR 10,563 and IDR 9,384 per 1US$, respectively.

 Selisih kurs karena penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif disajikan sebagai "Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Entitas Anak" pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Foreign currency differences arising from

translation of statements of financial position and statements of comprehensive income

accounts are presented in “Translation

Difference on Subsidiaries Financial

Statements” account in the equity section of the consolidated statements of financial position.

Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan.

When the entity adopts accounting policy

retrospectively or restates items in its financial statements or the entity reclassifies the items in its financial statements, the financial statements at the beginning of comparative period are presented.

c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan

Keuangan Tersendiri

c. Principles of Consolidation and Separate Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan Entitas Anak dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50% kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, atau memiliki pengendalian atas Entitas Anak tersebut.

The consolidated financial statements include the accounts of the Company and its Subsidiaries in which the Company owns more than 50% ownership, either directly or indirectly, or has control of the Subsidiary.

KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

(Continued)

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan

Keuangan Tersendiri (Lanjutan)

c. Principles of Consolidation and Separate Financial Statements (Continued)

Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.

Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is transferred to the Company and are no longer consolidated since the Company did not have effective control.

Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.

Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries more than half the voting power of an entity, except in circumstances rare, can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki hak suara setengah atau kurang, jika terdapat:

(i) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

(ii) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian;

(iii)kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau

(iv)kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut.

Control also exists when the Company owns half or less of the power of voting right of an entity, but there is:

(i) Power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; (ii) power to govern the financial and operating

policies of the entity under a statute or an agreement;

(iii) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control the entity through that board or body; or

(iv) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control through that board or body.

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.

The existence and effect of potential voting rights that can be exercised or converted on the date of the reporting period should be considered when assessing whether an entity has the power to govern the financial and operating policies of another entity.

Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi dan laba yang signifikan antar entitas yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha.

The consolidated financial statements are based on the concept of the business unit (entity concept). The entire accounts, transactions and inter-entity significant profits have been eliminated to reflect the financial position and results of operations as a single business entity.

KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

(Continued)

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan

Keuangan Tersendiri (Lanjutan)

c. Principles of Consolidation and Separate Financial Statements (Continued)

Kepentingan Non-Pengendali (KNP) atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham non-pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak.

NCI in net earnings (loss) and equity of Subsidiaries are stated at the proportion of non-controlling shareholders' net earnings (loss) and equity of subsidiaries.

Transaksi dengan KNP dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi KNP yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.

Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan:

Transactions with NCI are calculated using economic entity method, where the excess of acquisition exceeds the NCI which part of the value of net assets acquired are recorded in equity.

If loss control over Subsidiary, the Company:

- menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas Entitas Anak;

- menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

- menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; - mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - mengakui setiap sisa investasi pada nilai

wajarnya;

- mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif dan

- mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

- derecognizes the assets (including goodwill) and

liabilities of the Subsidiary;

- derecognizes the carrying amount of any NCI; - derecognizes the accumulated translation

differences that recorded in equity, if any;

- recognizes the fair value of any consideration

received;

- recognizes any investment retained at its fair

value;

- recognizes any resulting differences as gain or loss

in the statement of comprehensive income; and

- reclassifies the parent’s share of components

previously recognized in other comprehensive income to profit or loss, or transfers directly to retained earnings.

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan serupa serta periode pelaporan yang sama.

Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh Kelompok Usaha, kecuali dinyatakan secara khusus.

Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat disajikan hanya apabila laporan keuangan tersebut merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai lampiran. Metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada Entitas Anak adalah metode biaya perolehan (cost method). Laporan keuangan tersendiri tersebut terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas.

The consolidated financial statements are prepared using the same accounting policies for transactions and other events in similar circumstances and the same reporting period.

These policies have been consistently applied by the subsidiaries, unless otherwise stated.

Separate financial statements (Parent Entity) can be served only when those statements are additional information on the consolidated financial statements and are presented as an attachment. The method used to record investments in Subsidiaries is cost method. Separate financial statements consist of the statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity and statement of cash flows.

KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tanggal 31 Desember 2013 dan untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut

(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

(Continued)

As of December 31, 2013 and for the Year Then Ended

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

18

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG

PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (Continued)

d. Kombinasi Bisnis d. Business Combination

Akuisisi Entitas Anak dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang diperoleh ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.

Acquisition of Subsidiaries is accounted for using the

purchase method. Overall cost of business

combination is fair value (at the date of exchange) of assets acquired, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued as the replacement of the control obtained plus the other costs that are directly attributable to the business combination.

Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai Goodwill.

On acquisition, the assets and liabilities of subsidiaries are measured at their fair values at the acquisition date. Any excess of the cost of acquisition over the Company’s share in the fair values of assets and liabilities acquired is recognized as goodwill.

e. Goodwill e. Goodwill

Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi

Goodwill arising from a business combination is recognized as an asset at the date of obtaining control (date of acquisition). Goodwill is measured as the excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests acquired and the fair value of previously held equity interests of the acquirer in the acquired (if any) over the net difference between the number of identifiable assets acquired and liabilities acquired in date of acquisition.

Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Perusahaan dan Entitas Anak pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.

If, after reassessment, the ownership of the Company and Subsidiaries at fair value of the identifiable net

Dokumen terkait