• Tidak ada hasil yang ditemukan

AIR MINUM KAWASAN PERIKANAN KAMBITIN 1 Kondisi Eksisting

B. Sarana dan Prasarana Persampahan

6.4. AIR MINUM KAWASAN PERIKANAN KAMBITIN 1 Kondisi Eksisting

Kawasan Perikanan Kambitin ini masuk dalam Kecamatan Tanjung, namun untuk pemenuhan kebutuhan air bersihnya belum mendapatkan pelayanan sistem perpipaan dari BNA Tanjung seperti halnya masyarakat Kecamatan tanjung lainnya dikarenakan jarak yang terlalu jauh dari instalasi pengolahan air yang ada. Dengan demikian pemenuhan air bersIh masyarakat di Kawasan Perikanan Kambitin ini hanya mengandalkan dari sistem non perpipaan yang ada seperti mata air, sumur dsb.

6.4.2 Sistem Non Perpipaan

Secara umum pelayanan pengembangan non perpipaan yang didapatkan oleh masyarakat Kawasan Kambitin ini dilakukan karena belum mendapatkan pelayanan secara perpipaan oleh PDAM Tabalong.

Aspek Teknik

Tingkat pelayanan sistem penyediaan air bersih non perpipaan Kawasan Perikanan Kambitin saat ini baru mencapai mencapai sekitar 29,6% atau sekitar 850 jiwa dari total penduduk sebanyak 2.872 jiwa.

Tabel 6.13

Tingkat Pelayanan Air Bersih Non Perpipaan Kawasan Perikanan Kambitin Pada Tahun 2008 NO Desa BANYAKNYA DESA KK PENDUDUK TERLAYANI AIR BERSIH melalui program Dinas PU % Pelayanan TIDAK TERLAYANI AIR BERSIH melalui program Dinas PU 1 Kambitin Raya 1.759 500 28,4 1.259 2 Kambitin 1.113 350 31,4 763 Jumlah 2.872 850 29,6 2.022

Sumber : Dinas PU Kabupaten Tabalong Tahun 2009

Danan PU yang digunakan untuk pembangunan sarana penyediaan air bersih non perpipaan berasal dari PSDAM dan DAK.

Pada saat ini program penyediaan air bersih non perpipaan yang diselenggarakan di Kawasan Perikanan Kambitin ini berasal dari program pemerintah baik berupa PNPM maupun dari Dinas Kesehatan. Dari program PNPM yang masuk terdapat pebuatan sumur gali sebanyak 3 buah yang berada di RT 3 Kambitin dan RT 7dan 8 Kambitin Raya, kemudian terdapat sumur bor yang terletak di RT 13 Kambitin Raya, dimana untuk pengelolaannya memerlukan iuran sebanyak 15 ribu/bulan dari warga. Sedangkan Dari Dinas Kesehatan berupa sumur gali sebanyak 4 buah pada tahun 2009

di Kambitin.

Pada Kawasan Kambitin banyak terdapat mata air yang dimanfaatkan, salah satunya yang berada di Kambitin Raya. Mata air ini sudah dimanfatkan sekitar 30 KK, dimana mata air yang ada ditampung dahulu di kolam penampung sebelum didistribusikan ke penduduk. Mata air ini terdapat di dalam kebun karet milik warga. Pemanfaatan gaya grafitasi yang digunakan untuk

mengalirkan mata air ini membuat warga harus memompa air dari mata air ke bak penampung yang ada di atas bukit. Dengan posisi yang berada di ketinggian membuat pendistribusian ke rumah warga tidak mengalami kesulitan. Debit mata air yang ada sekitar 5 l/detik, namun belum semua debit yang ada dapat dimanfaatkan, masih banyak yang terbuang ke saluran irigasi yang ada. Mata air ini tidak mengering pada musim kemarau dan kualitas airnya masih cukup bagus untuk digunakan walau tanpa melalui proses pengolahan. Pengelolaan mata air ini untuk kepentingan masyarakat penanganannya masih diserahkan kepada masyarakat yang ada. Adapun bantuan yang didapatkan masyarakat untuk pemanfaatan mata air ini adalah dari Dinas PU berupa pipa paralon sebanyak 180 batang, kemudian dari program PNPM berupa dana sekitar 10 juta untuk pembuatan bak penampung dan pompa. Sedangkan dari masyarakat sendiri mengeluarkan iuran 15 ribu/bulan untuk pemanfaatan mata air ini. Masih banyaknya warga yang belum mendapatkan pelayanan air bersih ini terkendala dari pipa jaringan yang belum terpasang dan tingginya biaya operasional pompa yang ada.

6.4.3 Permasalahan, Analisa Penanganan, dan Rekomendasi A. Sistem Non Perpipaan

1. Permasalahan

 Permasalahan penyediaan kebutuhan air bersih non perpipaan di Kawasan Perikanan Kambitin adalah pada musim kemarau sumur-sumur yang dimiliki oleh warga berkurang kuantitasnya

 Permasalahan yang dihadapi dalam memanfaatkan mata air yang ada sebagai sumber air bersih adalah kurang besarnya volume reservoir yang ada serta membutuhkan pompa yang lebih besar kapasitasnya untuk memperluas wilayah pelayanan.

 Membutuhkan jaringan perpipaan yang lebih luas, karena pada saat ini jaringan pipa yang ada baru mampu menjangkau 30 KK.

2. Analisa Penanganan

 Untuk menambah pelayanan non perpipaan bagi masyarakat di Kawasan Perikanan Kambitin maka perlu dioptimalkannya pemafaatan mata air yang ada. Kemudian dibutuhkan pengelolaan dan pemanfaatan yang tepat untuk mamanfaatkan sumber air yang ada sebesar-besarnya.

 Penggunaaan sumur bor juga dapat dipertimbangkan unutk pembuatan sumur bor yang lebih banyak karena dapat menghasilan debit air yang stabil. Adapun jumlah sumur bor yang dibutuhkan oleh masyarakat di Kawasan Perikanan Kambitin

Tabel 6.14

Proyeksi Kebutuhan Air Bersih

NO KECAMATAN Kebutuhan Air Bersih (m3/hari)

2011 2012 2013 2014 2015 Tingkat Pelayanan 45% 48% 50% 55% 65% 1 KAMBITIN (+Wikau) 83,5 86,4 89,5 92,7 96,0 2 KAMBITIN RAYA (+Kalahang) 106,2 102,1 97,9 93,8 89,6 Jumlah 189,7 188,5 187,4 186,5 185,6 Tabel 6.15 Kebutuhan Sumur Bor

NO KECAMATAN Sumur Bor

2011 2012 2013 2014 2015 Tingkat Pelayanan 45% 48% 50% 55% 65% 1 KAMBITIN (+Wikau) 1 1 1 1 1 2 KAMBITIN RAYA (+Kalahang) 1 1 1 1 1 Jumlah 2 1 2 2 2 3. Rekomendasi

 Penambahan kapasitas kolam tampung dari mata air yang ada di Desa Kambitikm Raya untuk meningkatkan kapasitas layanan.

 Penambahan jumlah pompa yang ada untuk mengalirkan air dari mata air ke kolam tamping di Sumber Mata Air di Desa Kambitin raya

 Penambahan dan Pembangunan sumur bor satu init di Desa Kambitin sedangkan di Desa Kambitin Raya cukup dilayani dengan sumber mata air melalui jalur perpipaan.

 Peningkatan jaringan perpipaan di Desa Kambitin Raya sesuai denagn kebutuhan jumlah kebutuhan masyarakat secara bertahap.

 Pembentukan lembaga swadaya masyarakat untuk mengatur, mengkoordinir dan mengawasi penggunaan mata air/sumur bor

 Adanya penyuluhan dan sosialisasi

6.4.4. Target dan Sasaran 1) Sistem Non Perpipaan

Berdasarkan target dari MDGs Tahun 2015 bahwa sistem pelayanan air bersih non perpipaan (pedesaan) akan di tingkatkan sampai 40 % dari kondisi eksisting sistem pelayanan air minum non perpipaan di Kawasan Perikanan Kambitin yaitu sebesar 29,6 %.

6.4.5. Usulan Program Pengembangan dan Rencana Kegiatan 1) Sistem Non Perpipaan

Usulan program dalam pengembangan air minum non perpipaan adalah :

a) Terlaksananya pembangunan sarana dan prasarana air bersih pedesaan di kawasan perikanan Kambitin melalui program pansimas

6.4.6. Prioritas Penanganan dan Pembiayaan

Dokumen terkait