WITH AJIE LUBIS
Salah satu sepsialisasi dalam otogra yang tidak begitu banyak
Salah satu sepsialisasi dalam otogra yang tidak begitu banyak peminatnya terutama dipeminatnya terutama di Indonesia, adalah portraiture. Sebagian menganggap portraiture tidak menarik, sebagian orang Indonesia, adalah portraiture. Sebagian menganggap portraiture tidak menarik, sebagian orang lain ada yang menganggap terlalu mudah dan
lain ada yang menganggap terlalu mudah dan tidak menantang. Namun kami memilih untuk tidak menantang. Namun kami memilih untuk menganggap portraiture terlalu sulit. Sulit karena subyek yang dioto relative sederhana jika menganggap portraiture terlalu sulit. Sulit karena subyek yang dioto relative sederhana jika dibandingkan dengan ashion dan commercial. Sulit karena
dibandingkan dengan ashion dan commercial. Sulit karena sang otograer dituntut untuk sang otograer dituntut untuk mengeluarkan aura dan karakter dari subyek yang dioto.
mengeluarkan aura dan karakter dari subyek yang dioto. Namun begitu banyak orang yang berani mengaku bisa
Namun begitu banyak orang yang berani mengaku bisa memotret portraiture. Memang benarmemotret portraiture. Memang benar bisa, hanya saja sebagus apa? Untuk itu pada
bisa, hanya saja sebagus apa? Untuk itu pada edisi ini kami menghadirkan Ajie H. Lubis, salahedisi ini kami menghadirkan Ajie H. Lubis, salah seorang otograer muda yang banyak melakukan pemotretan portraiture selain melakukan seorang otograer muda yang banyak melakukan pemotretan portraiture selain melakukan pemotretan komersial corporate.
pemotretan komersial corporate.
Ceritakan tentang perkenalan anda dengan otograf Ceritakan tentang perkenalan anda dengan otograf.. Sama seperti kebanyakan orang, saya
Sama seperti kebanyakan orang, saya start mengenal otogra dengan start mengenal otogra dengan menjadikannya sebagaimenjadikannya sebagai hobby saya. Awalnya saya hanya mencoba kamera milik ayah saya
hobby saya. Awalnya saya hanya mencoba kamera milik ayah saya yang wartawan salah satuyang wartawan salah satu surat kabar. Pada tahun 1995 saya pindah ke Australia untuk melanjutkan belajar bisnis dan surat kabar. Pada tahun 1995 saya pindah ke Australia untuk melanjutkan belajar bisnis dan juga meneruskan hobby motret saya. Hingga akhirnya ada seorang guru yang
juga meneruskan hobby motret saya. Hingga akhirnya ada seorang guru yang menyuruh sayamenyuruh saya untuk kuliah otogra. Saya pun menyambut tantangannya. Akhirny
untuk kuliah otogra. Saya pun menyambut tantangannya. Akhirnya saya mencoba tes a saya mencoba tes masuk masuk sekolah otogra di School
50
50
EDISI IV / 2007EDISI IV / 2007PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
EDISI IV / 2007 EDISI IV / 2007
5151
PORTRAITURE
52
52
EDISI IV / 2007EDISI IV / 2007PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
EDISI IV / 2007 EDISI IV / 2007
5353
PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
Setelah lulus, apa yang anda lakukan? Setelah lulus, apa yang anda lakukan? Awal tahun 2001 saya mulai bekerja Awal tahun 2001 saya mulai bekerja sebagaisebagai
reelance photographer. Kerjaan belum reelance photographer. Kerjaan belum ban-yak, makanya saya sempatkan untuk ikutan yak, makanya saya sempatkan untuk ikutan pameran bersama 17 otograer di Galery pameran bersama 17 otograer di Galery cahaya. Saya ingat sekali waktu itu pertama cahaya. Saya ingat sekali waktu itu pertama kali saya ketemu Prana (public relation The kali saya ketemu Prana (public relation The Light –Red.). Waktu itu dia
Light –Red.). Waktu itu dia tertarik dengantertarik dengan oto saya. Dia tanya ke saya kenapa oto saya oto saya. Dia tanya ke saya kenapa oto saya dicetaknya kecil dan bingkainya pun termasuk dicetaknya kecil dan bingkainya pun termasuk kecil dibandingkan oto milik otograer lain. kecil dibandingkan oto milik otograer lain. Tapi tetap “keluar” auranya. Saya jawab “saya Tapi tetap “keluar” auranya. Saya jawab “saya cetak kecil karena saya nggak jualan bingkai, cetak kecil karena saya nggak jualan bingkai, jadi nggak perlu besar, karena yang penting jadi nggak perlu besar, karena yang penting
otonya.” otonya.”
Setelah itu saya memberanikan diri untuk Setelah itu saya memberanikan diri untuk melakukan pameran tunggal selama 2 melakukan pameran tunggal selama 2
min-ggu, padahal saya bukan siapa-siapa saat itu. ggu, padahal saya bukan siapa-siapa saat itu. Tapi saya pikir “untuk menguasai pasar Tapi saya pikir “untuk menguasai pasar Indo-nesia saya butuh gebrakan besar.” Makanya nesia saya butuh gebrakan besar.” Makanya saya nekat bikin pameran sendiri. Dan setelah saya nekat bikin pameran sendiri. Dan setelah pameran itu orang mulai mengenal karakter pameran itu orang mulai mengenal karakter oto saya. Banyak yang menyimpulkan oto oto saya. Banyak yang menyimpulkan oto saya colorul. Setelah pameran itu saya colorul. Setelah pameran itu projectproject komersil pertama saya
komersil pertama saya datang. Waktu itudatang. Waktu itu saya diminta motret industrial. Saya bingung saya diminta motret industrial. Saya bingung juga karena saya nggak pernah tahu tentang juga karena saya nggak pernah tahu tentang motret industrial, tapi saya nekat ambil aja. motret industrial, tapi saya nekat ambil aja. Dan ternyata mereka
Dan ternyata mereka puas. Selanjutnya sayapuas. Selanjutnya saya dikontak Nestle untuk memotret produk dikontak Nestle untuk memotret produk mer-eka. Saya bingung juga karena nggak punya eka. Saya bingung juga karena nggak punya studio, punyanya Cuma lampu dan kamera. studio, punyanya Cuma lampu dan kamera. Akhirnya saya nekat aja saya terima dan saya Akhirnya saya nekat aja saya terima dan saya sulap kamar saya yang berukuran 4 X 6 meter sulap kamar saya yang berukuran 4 X 6 meter
54
54
EDISI IV / 2007EDISI IV / 2007PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
EDISI IV / 2007 EDISI IV / 2007
5555
PORTRAITURE
56
56
EDISI IV / 2007EDISI IV / 2007PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
EDISI IV / 2007 EDISI IV / 2007
5757
PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
jadi studio. T
jadi studio. Table topnya saja saya bikin able topnya saja saya bikin sendiri ke tukang alumunium dan akrilik. Hingga saat inisendiri ke tukang alumunium dan akrilik. Hingga saat ini saya banyak melakukan pemotretan
saya banyak melakukan pemotretan commercial, corporate, portraits, ashiocommercial, corporate, portraits, ashion dengan bermar-n dengan bermar-kas di bilangan Kelapa Gading yang tentunya sekarang sudah ada
kas di bilangan Kelapa Gading yang tentunya sekarang sudah ada studio, ya lebih besar sedikitstudio, ya lebih besar sedikit lah 6 x 6 meter, tapi kan sudah lebih proessional hahaha.
lah 6 x 6 meter, tapi kan sudah lebih proessional hahaha. Kami dengar, anda mengajar juga?
Kami dengar, anda mengajar juga?
Ya, saya pernah mengajar di Trisakti, Pelita Harapan, ADVY Yogya, Neumatt, Neep’s. Juga Ya, saya pernah mengajar di Trisakti, Pelita Harapan, ADVY Yogya, Neumatt, Neep’s. Juga per-nah mengajar dibeberapa perusahaan yang mempunyai komunitas otogra dan sebagai tamu nah mengajar dibeberapa perusahaan yang mempunyai komunitas otogra dan sebagai tamu pembicara diberbagai institusi. T
pembicara diberbagai institusi. Tapi sekarang saya hanya api sekarang saya hanya mengajar di Trisakti dan Neep’s saja.mengajar di Trisakti dan Neep’s saja.
Bagaimana dengan otograf portraiture, boleh ceritakan sedikit? Bagaimana dengan otograf portraiture, boleh ceritakan sedikit? Portraiture itu ribet, karena subyeknya benda
Portraiture itu ribet, karena subyeknya benda bergerak, yaitu manusia. Masing-masing subyek bergerak, yaitu manusia. Masing-masing subyek punya emotion, eeling dan karakternya sendiri-sendiri. Lebih ribetnya lagi
punya emotion, eeling dan karakternya sendiri-sendiri. Lebih ribetnya lagi ketiga elemen tadiketiga elemen tadi berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain. Jadi hal awal
berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain. Jadi hal awal untuk belajar portraiture ada-untuk belajar portraiture ada-lah memperdalam pengetahuan tentang karakter. Saya pernah coba memotret
lah memperdalam pengetahuan tentang karakter. Saya pernah coba memotret orang denganorang dengan mengganti karakter orang. Yang tadinya ganteng saya ubah jadi
mengganti karakter orang. Yang tadinya ganteng saya ubah jadi seram, pokoknya saya cobaseram, pokoknya saya coba eksplor. Yang penting adalah komunikasi dan interaksi. Komunikasi dengan subyek harus jalan. eksplor. Yang penting adalah komunikasi dan interaksi. Komunikasi dengan subyek harus jalan. Kita harus menyampaikan sejelas-jelasnya mengenai concept yang akan kita oto kepada Kita harus menyampaikan sejelas-jelasnya mengenai concept yang akan kita oto kepada sub-yeknya, sehingga ia juga bisa membantu. Saat saya ada
yeknya, sehingga ia juga bisa membantu. Saat saya ada pemotretan orang/model, saya selalupemotretan orang/model, saya selalu perkenalkan diri saya secara jelas
perkenalkan diri saya secara jelas agar dia tahu agar dia tahu dengan siapa dia nanti dengan siapa dia nanti berkomunikasi. Tberkomunikasi. Tentunyaentunya saya juga memperkenalkan asisten2 saya yang nantinya juga akan
saya juga memperkenalkan asisten2 saya yang nantinya juga akan terlibat dalam pemotretan.terlibat dalam pemotretan. Saya juga
Saya juga selalu ngajak ngobrol orang tersebut, yselalu ngajak ngobrol orang tersebut, ya tanya tentang banyak hal, misalnya gimanaa tanya tentang banyak hal, misalnya gimana tadi? Macetkah dijalan? Bla bla bla…Hal tersebut saya
tadi? Macetkah dijalan? Bla bla bla…Hal tersebut saya lakukan supaya model/orang yang akanlakukan supaya model/orang yang akan saya oto tidak merasa canggung atau
saya oto tidak merasa canggung atau asing dengan saya. Dan ketika dalam pemotretan kitaasing dengan saya. Dan ketika dalam pemotretan kita juga harus berkomunikasi dengan model tersebut, arahkan dia harus lihat kemana, dan juga harus berkomunikasi dengan model tersebut, arahkan dia harus lihat kemana, dan
seba-gainya. Ketika itulah akan terlihat ada interaksi yang terekam di
gainya. Ketika itulah akan terlihat ada interaksi yang terekam di ekspresi si model pada hasilekspresi si model pada hasil akhir oto. Banyak otograer yang
akhir oto. Banyak otograer yang motretnya bagus secara teknis, tapi motretnya bagus secara teknis, tapi sayangnya interaksinyasayangnya interaksinya kurang jadi ekspresinya cenderung kosong seperti nggak bernyawa atau lagi ngelamun. Maka kurang jadi ekspresinya cenderung kosong seperti nggak bernyawa atau lagi ngelamun. Maka dari itu subyek harus dianggap sebagai partner kerja, jangan dijadikan obyek.
58
58
EDISI IV / 2007EDISI IV / 2007PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
EDISI IV / 2007 EDISI IV / 2007
5959
PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
Pernah nggak motret jelek? Pernah nggak motret jelek? Kebanyakan dari kita kalau motret orang Kebanyakan dari kita kalau motret orang atau model dan hasilnya tidak bagus, selalu atau model dan hasilnya tidak bagus, selalu menyalahkan modelnya. Ini oto gak bagus menyalahkan modelnya. Ini oto gak bagus karena modelnya sih yang jelek, karena modelnya sih yang jelek, model-nya gak proessional, gak bisa
nya gak proessional, gak bisa posing, danposing, dan lain-lainnya. Tapi sadar gak sih kita pada lain-lainnya. Tapi sadar gak sih kita pada kenyataannya model itu tidak tahu konsep kenyataannya model itu tidak tahu konsep yang kita mau bahkan isi
yang kita mau bahkan isi kepala kita. Theykepala kita. They just do what
just do what photographer says. Jadi intinyaphotographer says. Jadi intinya kita sebagai otograer yang harus mengatur kita sebagai otograer yang harus mengatur dan mengarahkan model. Saya tidak hanya dan mengarahkan model. Saya tidak hanya bicara model wanita saja, tapi juga berlaku bicara model wanita saja, tapi juga berlaku dalam pemotretan anak kecil, orang tua, dalam pemotretan anak kecil, orang tua, pejabat, dan lainnya. Jadi jangan salahkan pejabat, dan lainnya. Jadi jangan salahkan siapa-siapa. T
siapa-siapa. Tapi salahkanlah api salahkanlah diri sendiri, biladiri sendiri, bila oto yang kita hasilkan tidak bagus
oto yang kita hasilkan tidak bagus khususnyakhususnya di modelnya. Model bisa ngambek seringnya di modelnya. Model bisa ngambek seringnya
karena otograernya bukan karena yang lain. karena otograernya bukan karena yang lain. Model bisa nggak bagus posenya juga karena Model bisa nggak bagus posenya juga karena kita nggak bisa direct. Maka jangan salahin kita nggak bisa direct. Maka jangan salahin orang lain.
orang lain.
Bagaimana dengan portraiture yang Bagaimana dengan portraiture yang dilakukan dengan candid? dilakukan dengan candid? Saya biasa
Saya biasa melakukan pendekatan. Ajak melakukan pendekatan. Ajak ngobrol dulu perlahan-lahan, kamera saya ngobrol dulu perlahan-lahan, kamera saya umpetin dulu. Lama-lama kamera mulai saya umpetin dulu. Lama-lama kamera mulai saya tunjukin tapi masih dipegang biasa aja. Kalau tunjukin tapi masih dipegang biasa aja. Kalau komunikasinya sudah makin enak baru minta komunikasinya sudah makin enak baru minta ijin untuk oto. Gampang enggak untuk dapet ijin untuk oto. Gampang enggak untuk dapet mood si obyek tergantung direction kita. mood si obyek tergantung direction kita. Ma-kanya kita juga harus belajar psikologi sedikit kanya kita juga harus belajar psikologi sedikit untuk tahu karakternya. Sering saya dimarahi untuk tahu karakternya. Sering saya dimarahi oleh klien saya yang minta dioto karena lama oleh klien saya yang minta dioto karena lama settingnya, tapi saya nggak pernah settingnya, tapi saya nggak pernah anggapanggap marah-marahnya itu sebagai karakternya dia. marah-marahnya itu sebagai karakternya dia. Jadi saya cuekin aja.
60
60
EDISI IV / 2007EDISI IV / 2007PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
EDISI IV / 2007 EDISI IV / 2007
6161
PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
Orang seperti apa yang menarik untuk oto portraiture? Orang seperti apa yang menarik untuk oto portraiture? Pada dasarnya semua orang
Pada dasarnya semua orang menarik untuk dioto. Hanya saja menarik untuk dioto. Hanya saja tergantung konsepnya. Ttergantung konsepnya. Tergan- ergan-tung bentuk mukanya juga. Nah dalam portraiture, dan harusnya juga untuk semua
tung bentuk mukanya juga. Nah dalam portraiture, dan harusnya juga untuk semua spesialisasispesialisasi dalam otogra lighting harus menyesuaikan model yang mau
dalam otogra lighting harus menyesuaikan model yang mau dioto. Banyak otograer yangdioto. Banyak otograer yang motret dengan setting lampu yang hapalan. Lampunya atas bawah
motret dengan setting lampu yang hapalan. Lampunya atas bawah atau kiri kanan tanpaatau kiri kanan tanpa mempelajari bentuk muka. Begitu juga dengan angle kamera, kita harus bisa
mempelajari bentuk muka. Begitu juga dengan angle kamera, kita harus bisa menggunakannyamenggunakannya sesuai dengan bentuk muka model tersebut.
sesuai dengan bentuk muka model tersebut.
Memangnya harusnya gimana? Memangnya harusnya gimana?
Contohnya saja, kalau modelnya rahangnya besar, jangan ambil angle
Contohnya saja, kalau modelnya rahangnya besar, jangan ambil angle dari bawah. Jangan jugadari bawah. Jangan juga kasih lampu yang terlalu kuat di
kasih lampu yang terlalu kuat di rahangnya. Hal ini akan membuat rahangnya jadi terlalu besar.rahangnya. Hal ini akan membuat rahangnya jadi terlalu besar. Contoh lain kalau mukanya kotak, jangan ambil angle rontal karena
Contoh lain kalau mukanya kotak, jangan ambil angle rontal karena akan makin terlihat kotak akan makin terlihat kotak mukanya.
mukanya.
Bagaimana dengan orang gemuk? Bagaimana dengan orang gemuk? Orang gemuk jangan dikasih lampu yang terang
Orang gemuk jangan dikasih lampu yang terang semua. Karena akan terlihat lebih besar. Sayasemua. Karena akan terlihat lebih besar. Saya biasanya kasih side light setengah gelap. Se
biasanya kasih side light setengah gelap. Sebagai penyeimbang saya kasih rim light bagai penyeimbang saya kasih rim light sedikit disedikit di bagian yang gelap.
bagian yang gelap. Konsep 3D lighting? Konsep 3D lighting?
Kurang lebih seperti itu. Konsep 3D lighting itu kan
Kurang lebih seperti itu. Konsep 3D lighting itu kan terdiri dari main light, ll light terdiri dari main light, ll light (ller) dan(ller) dan back light. Main light sebagai lampu utamanya, ll light
back light. Main light sebagai lampu utamanya, ll light untuk mengeluarkan dimensi shadow,untuk mengeluarkan dimensi shadow, sementara back light untuk
sementara back light untuk mengeluarkan dimensi highlight. Posisinya disesuaikan aja denganmengeluarkan dimensi highlight. Posisinya disesuaikan aja dengan konsepnya.
konsepnya.
Apa pendapat anda mengenai penggunaan sotware pengolah oto? Apa pendapat anda mengenai penggunaan sotware pengolah oto?
Saya selalu bilang ke mahasiswa saya, “ketika kamu motret
Saya selalu bilang ke mahasiswa saya, “ketika kamu motret anggap kamu nggak kenalanggap kamu nggak kenal teknologi computer, angg
62
62
EDISI IV / 2007EDISI IV / 2007PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
EDISI IV / 2007 EDISI IV / 2007
6363
PORTRAITURE
64
64
EDISI IV / 2007EDISI IV / 2007PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
EDISI IV / 2007 EDISI IV / 2007
6565
PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
di kamera.”. Sebisa mungkin proses olah di kamera.”. Sebisa mungkin proses olah digital jangan lebih dari 20%. Kecuali untuk digital jangan lebih dari 20%. Kecuali untuk kasus tertentu yang sebagian besar terjadi di kasus tertentu yang sebagian besar terjadi di komersil.
komersil.
Yang penting jangan sampai photoshop Yang penting jangan sampai photoshop dijadi-kan sebagai excuse terhadap kegagalan kita kan sebagai excuse terhadap kegagalan kita dalam memotret. Banyak otograer yang suka dalam memotret. Banyak otograer yang suka excuse. I hate excuses.
excuse. I hate excuses.
Terakhir, kalau bisa disimpulkan hal Terakhir, kalau bisa disimpulkan hal penting apa saja yang
penting apa saja yang harus diperhatikanharus diperhatikan dalam pemotretan portraiture?
dalam pemotretan portraiture? Yang pertama, banyak orang melakukan Yang pertama, banyak orang melakukan
pemotretan portraiture seperti di studio oto pemotretan portraiture seperti di studio oto pinggir jalan tapi sayangnya nggak banyak pinggir jalan tapi sayangnya nggak banyak yang paham
yang paham portraiture. Yportraiture. Yang harus ang harus diperha- diperha-tikan dalam portraiture adalah pertama tikan dalam portraiture adalah pertama mod-elnya. Siapakah dia, berapa umurnya, kondisi elnya. Siapakah dia, berapa umurnya, kondisi kesehatannya, berat badannya, jenis kesehatannya, berat badannya, jenis kelamin-nya. Dari situ treatment lighting bisa lahir, tapi nya. Dari situ treatment lighting bisa lahir, tapi semuanya harus disesuaikan dengan konsep semuanya harus disesuaikan dengan konsep oto yang kita
oto yang kita inginkan. Selanjutnya konsepinginkan. Selanjutnya konsep diperkuat dengan menghadirkan background diperkuat dengan menghadirkan background dan properties yang sesuai. Ketika m dan properties yang sesuai. Ketika masuk asuk tahap pemotretan ada aktor komunikasi tahap pemotretan ada aktor komunikasi dan interakti. Cobalah bangun komunikasi dan interakti. Cobalah bangun komunikasi dan interakti dengan model. Arahkan model dan interakti dengan model. Arahkan model dia harus melakkan apa, karena kalau tidak dia harus melakkan apa, karena kalau tidak pastinya dia tidak akan bergerak. Kita harus pastinya dia tidak akan bergerak. Kita harus
66
66
EDISI IV / 2007EDISI IV / 2007PORTRAITURE
PORTRAITUREPHOTOGRAPHYPHOTOGRAPHY
EDISI IV / 2007 EDISI IV / 2007