• Tidak ada hasil yang ditemukan

ZAKIYAH DARADJAT BESERTA RELEVANSINYA

1. Akhlak pendidik

89

Hal ini di tegaskan pula oleh al-Zarnuji dalam kitab ta‟lim al-muta‟allim

nya, bahwa pentingnya keikhlasan bagi seorang murid dalam menuntut ilmu,

al-Zarnuji menegaskan bahwa “suatu perbuatan yang tampaknya hanya berkaitan

dengan urusan duniawi, tetapi karena niat di dalamnya bagus, maka perbuatan tersebut diterima oleh Allah sebagai amal akhirat. Sebaliknya adapula perbuatan yang nampaknya berkaitan dengan urusan akhirat, tetapi disertai niat buruk, maka Allah tidak memberinya pahal sedikitpun.1

Kedua, bagi pendidik dalam mengajarkan ilmu hendaknya meluruskan niatnya dulu, tidak mengharapkan materi. Semua pelajaran yang di ajarkan hendaknya sesuai tindakan yang diperbuat (bukan hanya sekedar bisa menyampaikan saja).

1. Akhlak pendidik

Pendidik menurut KH. Hasyim Asy’ari merupakan teladan bagi peserta didiknya dalam setiap perilaku kehidupan. Oleh karena itu pendidik harus memiliki akhlak-akhlak yang baik dan dapat menjadi teladan yang baik pula untuk peserta didiknya maupun untuk masyarakat sekitarnya.

Pada pembahasan ini, peneliti membagi akhlak-akhlak yang harus

dimiliki oelh pendidik menurut pemikiran KH. Hasyim Asy’ari menjadi tiga

antara lain:

1

Syekh Burhanuddin al-Zarnuji, Ta‟lim al-Muta‟allim, (Kudus: Menara Kudus, 1963), h. 29-30

90

a. Akhlak yang harus dimiliki pendidik

Akhak pertama yang harus dimiliki oleh pendidik menurut KH. Hasyim

Asy’ari adalah sikap mental atau akhlak dasar yang menjadi pondasi dalam semua akhlak-akhlak berikutnya yaitu terdapat dalam kitab adabul

alim wa al-muta‟allim pada beberapa pasal dalam bab V, antara lain:

1) Meyakinkan diri bahwa Allah satu-satunya tempat bergantung. hal ini

sesuai dengan pernyataan KH. Hasyim Asy’ari sebagai berikut:

ةّيناعلاو ّرّسلا ى ىاعت ها ةبقرم مدي نا لّوأا

2

2) Berhati-hati dalam setiap perkataan maupun perbuatan, sebagaimana pernyataan beliau sebagai berikut:

عرولا مزاي نأ عبااّرلاو

3

3) Rendah hati dan tidak menyombongkan diri. hal ini sesuai dengan

pernyataan KH. Hasyim Asy’ari sebagai berikut:

عضاوّتلا مزاي نأ سما او

4

4) Senantiasa berpedoman kepada hukum Allah dalam setiap hal atau persoalan, adapun hal ini sesuai dengan pernyataan KH. Hasyim

Asy’ari sebagai berikut:

ىاعت ها ىلع روما عيم ى لىوعت نوكي نأ عباّسلاو

5

2Muhammad Hasyim Asy’ari, Adab al-„Alim wa al-Muta‟allim, (Jombang: Turats al-Islamy, 1415H), h. 55.

3Muhammad Hasyim Asy’ari, Adab al-„Alim wa al-Muta‟allim, ibid, h. 55

91

b. Upaya yang dilakukan agar menjadi pendidik yang professional

Upaya-upaya yang dilakukan agar menjadi pendidik yang professional

menurut KH. Hasyim Asy’ari merupakan langkah yang harus ditempuh

oleh pendidik. Upaya-upaya tersebut terdapat pada beberapa pasal pada bab V kitab adabul „alim wa al-muta;allim sebagai berikut:

1) Mensucikan diri dari akhlak-akhlak tercela dan menghiasi diri dengan akhla-akhlak yang terpuji. Sebagaimana yang disampaikan

oleh KH. Hasyim Asy’ari sebagai berikut:

رّمعيو , تيضّرلا قاخأا نم ر اظ ّم طاب رّهطي نأ رشع عباّسلاو

ّيضر ا قاخأاب

ة

6

2) Menghindari tempat-tempat yang menimbulkan fitnah dan maksiat. Hal ini dilakukan agar terhindar dari prasangka-prasangka yang kurang baik di masyarakat, sebagaimana disampaikan oleh KH.

Hasyim Asy’ari sebagai berikut:

ش لعفي اف ,تدعب ناو مهّتلا عضاوم ب ت نا رشع ىاّثلاو

نّمضتي ائي

ار اظ رك تسيو ةءورم صقن

7

3) Bergaul denagn siapapun dengan akhlak yang baik. adapun mengenai

hal ini sebagaimana pernyataan KH. Hasyim Asy’ari sebagai berikut:

5Muhammad Hasyim Asy’ari, Adab al-„Alim wa al-Muta‟allim, ibid, h. 56

6Muhammad Hasyim Asy’ari, Adab al-„Alim wa al-Muta‟allim, ibid, h. 63

92

رشع سداّسلاو

ءاشفاو جولا ةقاطلا نم قاخأا مراكم ساّلا لماغي نا

ظيغلا مظكو ماعطلا ماعطاو ماّسلا

8

4) Menegakkan sunnah Rasulullah SAW dan memerangi bid‟ah serta memperjuangkan kemaslahatan umat islam dengan cara yang tidak asing bagi masyarakat, hal ini sebagaimana pernyataan KH. Hasyim

Asy’ari sebagai berikut:

يف امو نيّدلا رومابو عدبلا تامإو ن ّسلا راهظإب موقي نا رشع عباّرلاو

اعبطو ةداع فولا ا اعرش فورع ا قيرّطلا ىلع نملس ا حاصم

9

5) Menjaga dan mengamalkan hal-hal yang sangat di anjurkan oleh

syari’at, baik berupa perkataan maupun perbuatan, sebagaimana yang disampaikan oleh KH. Hasyim Asy’ari sebagai berikut:

ةّيلعفلا و ةيلوعلا ةعيرّشلا تابود ا ىلع ظفا نا رشع سما او

10

c. Strategi pendidik dalam mengajar

Akhlak pendidik yang professional menurut KH. Hasyim Asy’ari salah satunya mempunyai strategi mengajar yang baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Strategi mengajar yang dilakukan pendidik

menurut KH. Hasyim Asy’ari telah di paparkan dalam kitab adabul „alim

8Muhammad Hasyim Asy’ari, Adab al-„Alim wa al-Muta‟allim, ibid, h. 63.

9

Muhammad Hasyim Asy’ari, Adab al-„Alim wa al-Muta‟allim, ibid, h. 61-62

93

wa al-muta‟allim khususnya terdapat beberapa pasal di bab VI dan VII

sebagai berikut:

1) Pendidik memulai pelajaran dengan basmallah dan mengakhiri dengan hamdalah, sebagaimana disampaikan oleh KH. Hasyim

Asy’ari sebagai berikut:

نيرضا ا ىلع مّلسي يلا لصو اذإف

ئش ةءارق سيردّتلا ى عورشلا ىلع مّدعيو

ىلعت ها باتك نم

ةيدب ى ىلعت هاركذ نوكيل ميحرلا نمرلا ها مسبب سرد ّلك ّنا مّدقتو

تماخو سرّدلا

11

2) Menghadapi seluruh peserta didik dengan penuh perhatian, artinya pendidik tidak pilih kasih hanya memperhatikan salah satu peserta didik tetapi memberikan perhatian kepada semua peserta didik.

Adapun mengenai hal ini di sampaikan oleh KH. Hasyim Asy’ari

sebagai berikut:

وم ى د ع ضعب ىلع مهيضعب ليضفت ةباطلل رهظيا نا نماّثلاو

ةّد

ةنايد وا ليصح وا ةليضف وا ّنس نم تافّصلا ى مهيواست عم ءا تعاو

12

3) Menyampaikan pelajaran lebih dari satu materi secara terperinci, artinya pendidik harus menjelaskan secara rinci atau terarah yakni

11Muhammad Hasyim Asy’ari, Adab al-„Alim wa al-Muta‟allim, ibid, h. 79

94

tidak boleh memperpanjang atau memperpendek pembahasan. Hal ini

disampaikan oleh KH. Hasyim Asy’ari seebagai berikut:

عت ناو

ّم ااف ّم ااو فرشااف فرشاا مّدق سورّدلا تدّد

13

4) Pendidik harus menghargai peserta didik yang bukan dari golongan mereka, artinya memperlakukan mereka dengan baik dan berusaha membuatnya merasa nyaman dalam majlis tersebut, sebagaimana

disampaikan oleh KH. Hasyim Asy’ari sebagai berikut:

ضح بيرغل دّدوتيو

د ع ر

14

5) Menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami,

sebagaiman di jelaskan oleh KH. Hasyim Asy’ari sebagai berikut:

نسحو ميلعت ى ءاقلاإا ةلوهسب ل عمسي نا عباّرلاو

ميهفت ى ظفلّتلا

15