• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktifitas Media Relations Kusuma Sahid Prince Hotel

Dalam dokumen Fajar Arianto Wibowo D1608029 (Halaman 51-56)

PELAKSANAAN KKM

4.3 Aktifitas Media Relations Kusuma Sahid Prince Hotel

Dalam 6 minggu penulis melakukan Kuliah Kerja Media di Divisi Marketing dari 13 minggu penulis melaksanakan Kuliah Magang Kerja di Kusuma Sahid Prince Hotel, penulis tidak banyak menemui kegiatan media relations dikarenakan terbatasnya waktu dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media di Divisi Marketing. Kegiatan tersebut yakni :

1. Press Conference.

Kegiatan ini sering penulis jumpai ketika melaksanakan Kuliah Kerja Media. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan suatu penjelasan dan

menjawab pertanyaan oleh rekan media tentang promo kegiatan yang baru saja di launching baik fasilitas ataupun program.

2. Press Briefing.

Kegiatan ini dilakukan ketika ada acara berskala besar yang dilaksanakan Kusuma Sahid Prince Hotel, misalnya pada acara Seminar Keris Nasional Indonesia, atau Konferensi Rembug Bangsa.

Tujuan dari kegiatan ini hamper sama dengan press conference namun perbedaan terletak pada narasumber utama. Jika press conference biasanya adalah perwakilan hotel, maka dalam press briefing, tamu/penyelenggara didapuk sebagai narasumber wawancara.

3. Media Visit.

Kegiatan media visit yang frekuensinya paling banyak secara urut yakni surat kabar, kemudian radio, dan televisi. Media visit ke surat kabar dilakukan sebulan sekali. Sedangkan untuk radio dan televisi dilakukan jika memang diperlukan.

Tujuan dari kegiatan ini ada 2, yakni sebagai sarana mempererat hubungan antara kedua belah pihak, yang keedua tentunya sebagai media untuk berkomunikasi kepada customer sekaligus mempromosikan program.

4. Undangan Peliputan.

Kegiatan yang biasanya dilakukan oleh Public Relation Hotel untuk mengundang rekan wartawan. Media yang digunakan yakni Short Message Service (SMS), Electronic mail maupun BlackBerry Messenger.

Hal ini dilakukan jika pihak hotel merasa perlu utnuk mengundang sejumlah besar wartawan untuk meliput suatu acara.

5. Press Gathering, Press Luncheon, dan Maintenance Lobby.

Jenis kegiatan ini pernah diadakan di bulan Februari, yakni ketika diadakan acara Gathering PROSolo ( Public Relations Solo) yang juga mengundang wartawan dalam foemat informal.

Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai ajang untuk mempererat hubungan secara personal antara pihak hotel dengan wartawan dalam kondisi yang lebih santai.

6. Press Tour.

Kegiatan ini belum pernah penulis jumpai dikarenakan Kusuma Sahid Prince Hotel tidak mengalami renovasi yang signifikan selama penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memeperkenalkan wartawan kepada suatu kegiatan atau program dengan mengajak wartawan berkeliling. Jika berupa program, biasanya wartawan akan dapat mencoba program tersebut untuk kemudian dapat dijadikan bahan liputan yang sangat tendensius.

Dari penjelasan yang dipaparkan, terlihat bahwa Kusuma Sahid Prince Hotel sudah melakukan 8 jenis kegiatan media relation seperti yang disebutkan Yosal Iriantara, meskipun frekuensinya masih terbilang kurang jika dibandingkan dengan para competitor.

Hal ini perlu disikapi oleh Kusuma Sahid Prince Hotel dengan menambah/ mengupgrade selling point agar Public Relation KSPH dapat menjadikannya sebagai sebuah bahan promosi yang unik. Hal ini tidak bias dilepaskan dari kebijakan GM yang sekarang, yakni terus mendorong Divisi Marketing untuk menjual kamar dan ruangan saja secara mentah sehingga perkembangan KSPH sangat minim.

Selama ini para competitor KSPH begitu gencar mengadakan promo di media yang paling umum, surat kabar. Hal ini dilakukan karena para competitor begitu sadar dengan perkembangan hotel di Surakarta yang semakin menjamur. Jika tidak segera memposisikan diri sebagai hotel yang lebih dari sekedar hotel, maka KSPH dipastikan akan semakin tertinggal dan ini akan berimbas pada menurunnya revenue. Hal ini pernah penulis jumpai ketika ada beberapa event berskala besar yang akhirnya jatuh ke tangan hotel lain.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kuliah Kerja Media (KKM) adalah salah satu usaha nyata dalam meningkatkan penguasaan ilmu bagi mahasisiwa khususnya mahasiswa Public Relation. Fungsi dari Kuliah Kerja Media adalah untuk memberikan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap mahasiswa tentang kondisi yang terdapat di lapangan, dapat membuka wawasan bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan melalui praktek di lapangan.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media pada bagian Marketing dan Human Resources di Kusuma Sahid Prince Hotel Solo selama 13 minggu. Kusuma Sahid Prince Hotel adalah salah satu hotel berbintang lima di kota Surakarta. Turut serta dalam memajukan pariwisata di kota Solo di bidang akomodasi.

Dari Kuliah Kerja Media yang telah penulis laksanakan dari tanggal 1 April sampai dengan 30 Juni 2011 dan Tugas Akhir yang berjudul AKTIFITAS MEDIA RELATIONS KUSUMA SAHID PRINCE HOTEL penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain :

1. Saat menjalani Kuliah Kerja Media di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta, penulis mendapatkan tambahan ilmu di bidang public relations maupun administrasi

perusahaan yang tidak penulis dapatkan dari pendidikan formal di fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Pengalaman tersebut sangat berharg karena belum pernah penulis dapatkan sebelumnya, dan penulis dapat mempratekkan teori teori selama perkuliahan. 3. Dengan diadakannya Kuliah Kerja Media ini maka memenuhi salah satu syarat kelulusan guna memperoleh gelar Ahli Madya Program studi Public Relations.

4. Penulis tidak terlalu mendapat kesulitan dan hambatan ketika melaksanakan Kuliah Kerja Media di Kusuma Sahid Prince Hotel.

5. Aktifitas Media Relations di Kusuma Sahid Prince Hotel sudah berjalan dengan baik, meskipun belum optmal dikarenakan sumber daya yang terbatas.

6. Aktifitas Public Relations di Kusuma Sahid Prince Hotel juga sudah berjalan dengan baik tetapi tidak akan optimal selama Hotel tersebut belum menambah strength point.

5.2 Saran

Selama 13 minggu melaksanakan Kuliah kerja Media di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta, belum bisa dikatakan cukup waktu untuk memberikan penilaian, namun kiranya penulis dapat memberikan saran yang dimaksudkan untuk membangun kinerja Kusuma Sahid Prince Hotel :

1. Aktifitas Public Relations di Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta hendaknya dipelihara dan ditingkatkan seiring dengan meningkatnya kebutuhan public. 2. Perlunya penambahan personel di bagian Public Relations karena selama ini pekerjaan selalu ditumpukan kepada 1 orang.

3. Perlunya penambahan strength point di Kusuma Sahid Prince Hotel agar bisa tetap bersaing dengan hotel lainnya.

4. Hendaknya meningkatkan suasana kekeluargaan di beberapa departemen baik

vertical maupun horizontal agar kekompakan yang terjalin mampu meningkatkan output kerja.

5. Semakin gencar dalam lobi event maupun mengadakan event yang sesuai dengan tema Kusuma Sahid Prince Hotel.

Untuk program studi D3 Komunikasi Terapan, konsentrasi Public Relations, Fisip Universitas Sebelas Maret Surakarta, bebrapa saran dari penulis antara lain :

1. Dalam mempersiapkan lulusan yang berkualitas dan mampu terjun ke dalam dunia kerja hendaknya pihak DIII Komunikasi terapan FISIP lebih mengkatkan kualitas dan permajaan staf pengajar.

2. Meneriam laporan dari mahasiswa dan menindaklanjuti apabila ada yang merasa dipersulit atau diperlakukan tidak adil oleh staf pengajar.

3. Memaksimalkan mata kuliah praktek agar mahasiswa dapat memahami lebih dalam dan handal di idang public relations.

4. Lebih sering mengadakan seminar dan mengundang praktisi professional di bidang public relations modern.

Dalam dokumen Fajar Arianto Wibowo D1608029 (Halaman 51-56)

Dokumen terkait