• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN NON-CETAK

AKTIVITAS ASPEK EVALUASI NILAI PARAF GURU KET 1

Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)

Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

4. Laporan Aktivitas Siswa di luar Sekolah

MPE berasumsi bahwa belajar itu tidak dibatasi oleh dinding kelas. Di luar kelas dan sekolah pun para siswa tetap dapat belajar. Oleh karena itu, masyarakat dan lingungan sekitar sebaiknya menjadi laboratorim untuk belajar, misalnya kegiatan parents day yang melibatkan orangtua siswa.

Format Evaluasi Aktivitas Siswa Di luar Sekolah

NO. JENIS

AKTIVITAS ASPEK EVALUASI NILAI PARAF GURU KET 1.

Dst.

Signifikansi

Seberapa besar tingkat kebermaknaan aktivitas tersebut bagi mata pelajaran...? Intensitas

Seberapa intesif aktivitas itu dilakukan?

Frekuensi

Seberapa kali aktivitas tersebut dilakukan? JUMLAH

F. Pembelajaran Bahasa Berdasarkan KTSP di Sekolah Menengah

Tidak semua siswa belajar dengan kecepatan yang sama dan tidak semua siswa dapat menguasai setiap materi. Di sisi lain, siswa yang belajar, berkeinginan untuk sukses. Karena itu, guru perlu melakukan upaya-upaya tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan. Berikut dikemukakan beberapa yang dapat ditempuh guru untuk melaksanakan kegiatan tindak lanjut.

1. Pemberian Remedial a. Identifikasi kasus

Identifikasi kasus adalah upaya mengenali siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar. Upaya yang dilakukan guru untuk mengenali kasus ini, antara lain:

1) Memeriksa catatan dokumentasi kemajuan akademik siswa, seperti catatan prestasi belajar tiap siswa. Tentukan siapa siswa yang menunjukkan prestasi belajar rendah, gagal dalam mata pelajaran tertentu, atau terancam tidak naik kelas.

2) Mengamati perilaku sehari-hari siswa di kelas. Temukan siapa siswa yang tampak menarik diri dari pergaulan, depresif, terisolir, atau menunjukkan perilaku salah-suai lainnya.

b. Lokalisasi dan Analisis Masalah

Setelah menentukan siswa yang diduga mengalami kesulitan, maka langkah berikut adalah melokalisasi wilayah kesulitan belajar serta menganalisis kemungkinan sumber dan faktor kesulitan belajar yang dialami. Beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

1) Memeriksa hasil-hasil ujian siswa yang mengalami kesulitan belajar untuk melihat aspek-aspek kompetensi di mana siswa menunjukkan kinerja rendah. Kesulitan belajar dapat mancakup keseluruhan materi (keseluruhan aspek

130 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)

Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

komptensi dasar) atau sebagian dari materi mata pelajaran (hanya pada komponen kompetensi dasar tertentu).

2) Menggali informasi dari berbagai sumber mengenai latar kehidupan, kebiasaan sehari-hari, perkembangan prestasi belajar, hasil pengukuran kemampuan siswa yang mengalami kesulitan belajar, guna mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya problem kesulitan belajar siswa yang bersangkutan. Kesulitan belajar siswa dapat bersumber dari faktor internal siswa (seperti motivasi belajar, minat belajar, entry-behavior, sikap dan cara belajar, kemampuan belajar, ataupun kemungkinan adanya problem pribadi yang dialami) atau dari faktor eksternal (seperti cara mengajar guru, iklim belajar di kelas, kurang lengkapnya peralatan belajar, pengaruh teman, dsb).

c. Penentuan Alternatif Bantuan

Langkah berikut adalah menentukan apa yang perlu dilakukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Untuk maksud ini, guru dapat melakukan kegiatan berikut:

1) Menaksir tingkat kesulitan problem dan menentukan apa yang dapat dilakukan dan siapa yang tepat membantu siswa tersebut.

2) Menentukan apa yang dapat dilakukan oleh guru sendiri untuk membantu kesulitan siswa. Apakah yang dibutuhkan adalah pengajaran remedial, pemberian bimbingan belajar khusus, informasi tentang cara belajar efektif, atau upaya yang berkaitan dengan penempatan ulang dalam kelompok atau posisi duduk di kelas.

3) Mengidentifikasi sumber bantuan lain yang mungkin dibutuhkan untuk menanganani problem yang dialami oleh siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa yang bersangkutan mungkin membutuhkan jenis bantuan di luar kapasitas guru sendiri. Sumber bantuan bisa merupakan tenaga internal sekolah, seperti guru pembimbing atau guru mata pelajaran lainnya, ataupun tenaga ekternal sekolah.

d. Melaksanakan Bantuan dan Pembelajaran Remedial

Setelah memutuskan apa yang dapat dan perlu dilakukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka guru melaksanakan alternatif bantuan yang telah dipilih itu. Pelaksanaan bantuan dapat bersifat individual ataupun kelompok. Bantuan juga dapat bersifat integratif dengan melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan munculnya problem siswa yang bersangkutan.

Pembelajaran remedial juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan siswa yang lebih unggul sebagai tutor sebaya. Menurut Laurence M. Bramer (Lobby Loekmono, dkk, 1985), penggunaan tutor sebaya didasarkan pada beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1) Siswa cenderung lebih suka mengemukakan problem yang dihadapinya kepada teman-teman dekatnya;

2) Menolong bukan hanya tugas dan fungsi orang-orang profesional, melainkan tugas setiap orang, termasuk dapat dilakukan oleh siswa;

3) Menolong bukan hanya suatu ilmu, melainkan juga sebagai seni dan kiat. Orang awam dalam ilmu menolong. seperti siswa, seringkali memiliki seni dan bakat menolong yang membantunya dalam menolong teman siswa lainnya;

4) Terkadang terlalu banyak siswa yang membutuhkan pertolongan dan terlalu sedikit tenaga yang ahli atau waktu yang tersedia bagi guru untuk bisa menolong semua siswa, sehingga diperlukan adanya bantuan paraprofesional, seperti siswa.

131 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)

Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

e. Penilaian dan Tindak Lanjut

Guna menilai keberhasilan akan layanan bantuan yang telah diberikan, baik oleh guru sendiri ataupun oleh sumber bantuan lainnya, guru dapat melakukan beberapa upaya sebagai berikut:

1) Mengamati perilaku sehari-hari siswa untuk mengecek ada tidaknya perubahan positif yang ditunjukkan setelah mendapatkan layanan konseling sebaya.

2) Mewawancarai atau mengedarkan angket kepada mereka guna mengetahui kemajuan yang mereka alami.

3) Memeriksa kinerja belajar yang dihasilkan berdasarkan hasil-hasil ujian/tes yang diberikan pasca pemberian bantuan.

4) Membuat rencana bantuan lebih lanjut jika itu memang dibutuhkan, termasuk kemungkinan melimpahkan siswa yang mengalami kesulitan belajar ke sumber bantuan yang lebih tepat.

2. Pemberian Penguatan atau Pengayaan

Penguatan pada kompetensi dasar tertentu dilakukan dengan memberi tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, mengerjakan soal yang hasilnya dinilai dan direkam, namun tidak mempengaruhi nilai rapor. Nilai tersebut tetap diungkapkan dalam keterangan profil hasil belajar peserta didik.

F. Rangkuman

Evaluasi pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan untuk menentukan pengambilan keputusan terhadap tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan.

Tujuan utama pelaksanaan evaluasi di dalam pembelajaran bukanlah semata-mata untuk mencari informasi tentang hasil belajar siswa, melainkan juga untuk membantu siswa agar mampu mempelajari sesuatu dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan itu (learning how to lern).

Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dalah: perencanaan evaluasi harus berkelanjutan, pemilihan teknik evaluasi harus disertai dengan indikator-indikator dan yang akan dinilai serta kriteria penilaiannya, hasil evaluasi dianalisis untuk menentukan tindakan perbaikan, berupa program remedial, siswa yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi dasar dapat diberikan tugas untuk mempelajari kompetensi dasar berikutnya.

Secara sederhana yang dimaksudkan alat evaluasi adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengukur dan menilai sesuatu hal. Yang dimaksudkan alat di dalam tulisan ini adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, meliputi; (1) jenis, (2) bentuk, dan (3) teknik.

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran diharapkan dapat dilaksanakan melalui empat cara, yaitu: hasil ulangan harian dan ulangan umum; tugas-tugas terstruktur biasanya dikumpulkan oleh guru dan disimpan dalam map atau loker khusus; catatan perilaku harian para siswa, biasanya tersimpan pada buku khusus (catatan anekdot); laporan kegiatan siswa di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar.

Tidak semua siswa belajar dengan kecepatan yang sama dan tidak semua siswa dapat menguasai setiap materi. Di sisi lain, siswa yang belajar, berkeinginan untuk sukses. Karena itu, guru perlu melakukan upaya-upaya tindak lanjut berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, baik berupa remedial bagi siswa yang bermasalah maupun pengayaan bagi siswa yang telah mencapai tujuan yang ditetapkan.

132 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)

Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

G. Penilaian

Buatlah desain evaluasi pembelajaran yang berpatokan pada TIU dan TIK yang telah Anda rumuskan dengan terlebih dahulu melakukan analisis butir soal yang mengukur ketiga ranah tujuan pendidikan!

Workshop Model Pembelajaran

Bahasa – P3G Bahasa Lembar Kerja Guru

Evaluasi Pembelajaran

Nama : ______________________________________________ Mata Kuliah : ______________________________________________ Bobot : __________________________________________

Pemahaman

1. Apa yang dimaksud Assessmen (Penilaian) otentik?

2. Karakteristik dan prinsip-prinsip penilaian apa saja dalam pembelajaran?

3. Komponen proses dan hasil belajar apa saja yang penting dinilai dalam pembelajaran?

133 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)

Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

4. Kemukakan saran-saran anda mengenai komponen lain yang perlu mendapat penilaian dalam pembelajaran.

5. Apa yang dimaksud penilaian portopolio dan pembelajaran portopolio?

6. Jelaskan dengan singkat letak kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam melakukan Assesmen Otentik dalam pembelajaran.

7. Jika pelaksanaan sistem penilaian dalam pembelajaran berjalan dengan baik, apa estimasi Bapak/Ibu/SMPr(i) terhadap mahasiswa?

8. Tentukan satu kompetensi dasar beserta indikatornya yang akan diukur kemudian buatlah Instrumen penilaiannya dan rubrik skornya.

134 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)

Penyelenggara Sertifikasi Guru Rayon 24 Universitas Negeri Makassar

Dokumen terkait