• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi Teori

2. Aktivitas Belajar

a. Pengertian Aktivitas Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 20), aktivitas artinya adalah “kegiatan atau keaktifan”. W.J.S. Poewadarminto menjelaskan aktivitas sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. Belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:7) merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Selanjutnya Sardiman (1994: 24) menyatakan: “ Belajar sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori ”, sedangkan menurut Menurut Oemar Hamalik (2001: 28), belajar adalah “Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”.

Proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikofisis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif maupun psikomotor.

Aktivitas dalam belajar dapat memberikan nilai tambah (added value) bagi peserta, berupa hal-hal berikut:

1) Peserta didik memiliki kesadaran (awareness) untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi internal (driving force) untuk belajar sejati.

2) Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral.

3) Peserta didik belajar dengan menurut minat dan kemampuanya. 4) Menumbuh kembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang

demokratis dikalangan peserta didik.

5) Pembelajaran dilaksanakan secara kongkret sehingga dapat menumbuh kembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme.

6) Menumbuhkembangkan sikap kooperatif dikalangan peserta didik sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan kehidupan masyarakat disekitarnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi belajar aktif.

b. Jenis Aktivitas Belajar Siswa

Dierich yang dikutip Hamalik (2009: 172) menyatakan, aktivitas belajar dibagi ke dalam kelompok, yaitu sebagai berikut:

1) Kegiatan-kegiatan visual, yaitu membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pemeran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yaitu mngemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan memberi saran mengemukakan pendapat, berwawancara, diskusi dan interupsi.

3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, atau mendengarkan radio.

4) Kegiatan-kegiatan menulis, yaitu kegiatan menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat outline atau rangkuman, dan mengerjakan tes, serta mengisi angket.

5) Kegiatan-kegiatan mengambar, yaitu menggambar, membuat grafik, chart, diagram, peta, dan pola.

6) Kegiatan-kegiatan metrik, yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, serta menari dan berkebun.

7) Kegiatan-kegiatan, yaitu merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

8) Kegiatan-kegiatan emosional, yaitu minat, membedakan, berani, tenang dan lain-lain

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jenis aktivitas yang dimaksud adalah segala tindakan yang berupa pengamatan, mendengarkan, berfikir dan segala keterampilan jasmani dalam mengekspresikan bakat yang dimiliki siswa. Diharapkan dengan model pembelajaran TAI Aktivitas belajar siswa meningkat karena di dalam model pembelajaran tersebut mencakup aktivitas yang dapat membantu kesulitan belajar siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi secara individu, siswa yang pandai dapat mengembangkan keterampilannya dengan

mengajarkan siswa yang kurang faham atau mengalami kesulitan dalam belajar sehingga sebaliknya siswa yang mengalami kesulitan dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar

Menurut Jessica (2009: 1-2) faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar, yaitu:

1) Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar).

Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu: motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.

2) Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).

Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap.

Berdasarkan pendapat di atas faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar adalah faktor dari dalam individu yang belajar dan dari luar individu yang belajar. Yang dimaksud faktor dari dalam disini adalah faktor psikologis, perhatian, tanggapan, dan sebagainya, sedangkan faktor dari luar

misalnya lingkungan yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan tenang kosentrasi dan lebih memahami akan materi yang diajarkan oleh guru.

d. Prinsip-prinsip Aktivitas belajar siswa

Conny Semiawan yang dikutip W.Gulo (2005: 76) mengemukakan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam usaha menciptakan kondisi belajar supaya siswa dapat mengoptimalkan aktivitasnya dalam proses belajar-mengajar. Prinsip-prinsip tersebut ialah :

1) Prinsip Motivasi, dimana guru berperan sebagai motivator yang merangsang dan membangkitkan motif-motif yang positif dari siswa dalam proses belajar-mengajar

2) Prinsip latar atau konteks, yaitu prinsip keterhubungan bahan baru dengan apa yang telah diperoleh siswa sebelumnya

3) Prinsip keterarahan, yaitu adanya pola pengajaran yang menghung-hubungkan seluruh aspek pengajaran.

4) Prinsip belajar sambil bekerja, yaitu mengintregrasikan pengalaman dengan kegiatan fisik dan pengalaman dengan kegiatan intelektual

5) Prinsip perbedaan perorangan, kenyataan bahwa ada perbedaan- perbedaan tertentu diantara setiap siswa, sehingga mereka tidak diperlakukan secara klasikal.

6) Prinsip menemukan, yaitu membiarkan sendiri siswa menemukan informasi yang dibutuhkan dengan pengarahan seperlunya dari guru.

7) Prinsip pemecahan masalah, yaitu mengarahkan siswa untuk peka pada masalah dan mempunyai ketrampilan untuk mampu menyelesaikan.

Berdasarkan pendapat di atas prinsip aktivitas belajar adalah suatu pemecahan masalah yang mengarahkan siswa untuk peka terhadap masalah dan mempunyai keterampilan untuk mampu menyelesaikannya sehingga siswa lebih aktif dan dapat menemukan hal-hal baru dalam belajar.

e. Mengukur Aktivitas Belajar Siswa

Belajar adalah aktivitas manusia di mana semua potensi manusia dikerahkan. Kegiatan ini tidak terbatas hanya pada kegiatan mental intelektual, tetapi juga melibatkan kemampuan-kemampuan yang bersifat emosional bahkan jarang melibatkan kemampuan fisik. Rasa senang atau tidak senang, tertarik atau tidak tertarik, simpati atau antipasti, adalah dimensi-dimensi emosional yang turut terlibat dalam proses belajar itu.

Kegiatan seperti menulis, mengatur, meragakan dan sebagainya juga turut terlibat. Belajar menyetir, membuat bangunan, mengetik adalah contoh-contoh bahwa aktivitas fisik itu mempunyai peranan penting. Semua kegiatan inilah yang dimaksud dengan istilah aktif

mengajar dengan melibatkan aktivitas siswa secara maksimal dalam proses belajar baik kegiatan mental intelektual, kegiatan emosional, maupun kegiatan fisik secara terpadu.

Menurut Prof B. Diedrich (Sardiman, 2004:100) menggolongkan aktivitas belajar siswa menjadi delapan meliputi :

1) Visual Activities, yang termasuk didalamnya ini membaca, mempraktekkan, demontrasi, percobaan.

2) Oral Activities, seperti : menyatukan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi.

3) Listening Activities, seperti : mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

4) Writing Activities, seperti : menulis cerita, karangan, laporan, angket.

5) Drawing Activities, seperti : menggambar, membuat grafis, peta diagram.

6) Motor Activities, seperti : melakukan aktivitas, membuat konstruksi, metode, permainan, berkebun, berternak.

7) Mental Activities, seperti : memecahkan soal, menganalisa, mengingat, mengambil keputusan.

8) Emotional Activities, seperti : merasa bosan, bergembira, bersemangat, berani, tenang, gugup.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk mengukur aktivitas belajar siswa, dapat dilakukan melalui pengamatan terhadap perilaku belajar siswa. Aspek aspek yang diamati pada penelitian ini yaitu:

1) Visual Activities, indikatornya meliputi : a) Siswa memperhatikan penjelasan guru b) Keceriaan pada saat pembelajaran 2) Oral Activities, indikatornya meliputi:

a) Keaktifan dalam bertanya b) Keaktifan dalam berpendapat c) Siswa menjawab pertanyaan guru 3) Motor Activities, indikatornya meliputi:

a) Saling membantu kesulitan belajar siswa b) Keaktifan dalam berdiskusi

c) Kesopan dalam pembelajaran

Dokumen terkait