• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.1.5 Aktivitas Belajar Siswa

Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan aktivitas. Oleh karena itu aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.

2.1.5.1Pengertian Aktivitas Belajar

Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya.

Menurut Berger, pada hakikatnya “manusia memproduksi dirinya sendiri melalui pengalaman dalam realitas sosial.” Pandangan ini sejalan dengan pandangan Dewey yang berpendapat bahwa “orang belajar dari apa yang dikerjakannya”. Lebih

terperinci oleh Freire yang menyatakan bahwa “berpikir, berkata, berbuat, itulah

praksis. Proses pembelajaran adalah praksis yang unsur-unsurnya adalah anak berpikir, anak berkata dan anak berbuat. Praksis mengintegrasikan ketiga unsur tersebut.” (Dananjaya, 2011:16).

Sejalan dengan pendapat para ahli diatas, Dananjaya (2011:26), mengemukakan makna pembelajaran bagi siswa yaitu bahwa proses pembelajaran merupakan refleksi mental sebagai proses kesadaran mental dan kpribadian, kecerdasan dan akhlak mulia. Pada hakikatnya prose pembelajaran merupakan aktivitas yang menghubungkan siswa dengan berbagai subyek dan berkaitan dengan dunia nyata.

Sardiman (2011:95) menyatakan bahwa pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar. Selanjutnya Sardiman (2011:100) menjelaskan bahwa yang dimaksud aktivitas belajar itu adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar mengajar kedua aktivitas itu harus selalu terkait. Kaitan antara keduanya akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal.

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud aktifitas belajar adalah suatu proses kegiatan belajar siswa yang menimbulkan perubahan-perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Aktivitas belajar siswa merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran yang dilakukan secara sadar untuk mencapai perubahan dan tujuan belajar. Dengan melakukan berbagai aktivitas dalam kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat membangun pengetahuannya sendiri tentang konsep-konsep materi pembelajaran dengan bantuan guru.

2.1.5.2Klasifikasi Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas belajar banyak macamnya. Para ahli mencoba mengadakan klasifikasi, antara lain Paul D. Dierich dalam Hamalik (2008:172) membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok sebagai berikut:

a. Visual Activities, yang termasuk di dalamnya misalnya: membaca,

memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaaan orang lain.

b. Oral Activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan, wawancara, diskusi, interupsi.

c. Listening Activities, misalnya: mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

d. Writting Activities, misalnya: menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. e. Drawing Activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta atau diagram. f. Motor Activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan,

g. Mental Activities, misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.

h. Emotional Activities, misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira,

bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Djamarah (2010:110) juga membagi aktivitas siswa menjadi 10 kelompok, yaitu: aktivitas mendengarkan, aktivitas memandang, aktivitas meraba, membau, dan mecicipi, aktivitas menulis atau mencatat, aktivitas membaca, aktivitas membuat ringkasan, aktivitas mengamati tabel-tabel, diagram, dan bagan, aktivitas menyusun kertas kerja, aktivitas mengingat, dan aktivitas latihan atau praktek.

Whipple dalam Hamalik (2010:173) membagi kegiatan atau aktivitas siswa sebagai berikut:

a. Bekerja dengan alat-alat visual, seperti mengumpulkan gambar-gambar, mempelajari gambar-gambar, dan mencatat pertanyaan-pertanyaan yang menarik minat.

b. Ekskursi dan trip, seperti mengunjungi museum, akuarium, serta kebun binatang. c. Mempelajari masalah-masalah, misalnya mencari informasi dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan, melakukan eksperimen, dan membuat rangkuman.

d. Mengapresiasi literatur, diantaranya membaca cerita-cerita yang menarik, dan mendengarkan bacaan untuk mencari informasi.

e. Ilustrasi dan konstruksi, seperti membuat chart dan diagram, menggambar serta membuat ilustrasi.

f. Bekerja menyajikan informasi, misalnya menyarankan cara-cara penyajian informasi yang menarik.

g. Cek dan tes, misalnya mengerjakan informal (tes evaluasi) dan tes standar (ujian semester).

Dalam penelitian ini, aktivitas siswa yang akan diamati mengacu pada prinsip PAKEM yaitu pengalaman, interaksi, komunikasi dan refleksi. Prinsip PAKEM tersebut dikembangkan menjadi sebuah gambaran kegiatan siswa, menurut Indrawati (2009:17) sebagai berikut:

a. Siswa lebih mendominasi dan mewarnai pembelajaran. Misal: a) Berdiskusi. (oral activities, listening activities)

b) Melakukan percobaan. (visual activities, motor activities, mental activities) c) Mencari informasi misalnya, wawancara atau berkunjung ke perpustakaan.

(visual activities, oral activities)

d) Menulis laporan/cerita/puisi. (writing activities)

b. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan belajar melalui berbuat. Misalnya siswa: a) Melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara. (visual activities, oral

activities)

b) Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri. (motor activities, mental activities)

c) Menarik kesimpulan. (mental activities)

e) Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri. (writting activities) c. Siswa giat dan dinamis mengikuti pembelajaran. Sikap yang tampak dilakukan

siswa dalam hal ini, misalnya:

a) Siswa tidak cepat bosan belajar. (emotional activities)

b) Siswa mudah berkonsentrasi dalam belajar dengan memusatkan perhatian pada satu tema. (emotional activities)

c) Siswa rajin mengerjakan PR. (mental activities)

d) Bergairah belajar karena memahami atau mengembangkan suatu kemampuan dalam satu pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran lain. (emotional activities)

d. Secara fisik dan mental aktif ditandai dengan tercurahnya konsentrasi yang tinggi. Hal tersebut tercermin pada:

a) Siswa mencari informasi. (motor activities)

b) Siswa terlibat emosional, fisik dan intelektual selama proses pembelajaran. (emotional activities)

c) Siswa memahami konsep-konsep yang dipelajari dan menghubungkanya dengan konsep lain. (mental activities)

d) Siswa mampu membangun makna berdasarkan apa yang sudah diketahui. e. Siswa berani mengemukakan gagasan. Misalnya:

a) Siswa mengungkapakan hasil diskusi. b) Siswa menanggapi pertanyaan. c) Siswa mengajukan ide/pendapat.

d) Siswa menanggapi suatu pendapat.

f. Siswa tidak malu terlibat aktif dalam kegiatan. Misalnya: a) Siswa berani bertanya.

b) Siswa berani memberi tanggapan.

c) Siswa berani melaporkan hasil kelompok maupun individual. d) Siswa berani memberikan gagasan.

Dengan melakukan berbagai aktivitas dalam kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan dapat membangun pengetahuannya sendiri tentang konsep-konsep materi pembelajaran dengan bantuan guru.