• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II Landasan Teori

B. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar dapat terjadi pada diri pembelajar apabila terdapat interaksi antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya situasi stimulus tersebut. perubahan perilaku pada diri pembelajar menunjukkan bahwa pembelajar telah melakukan aktivitas belajar (Anni, 2007:4).

Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan kegiatan psikis berupa ketrampilan terintegrasi. Ketrampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan ketrampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen (Juliantara. Aktivitas belajar. http:// edukasi. kompasiana. com/ 2010 /04 /11 ).

Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun siswa dengan siswa. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing - masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.

Hamalik (2005) menyatakan bahwa dalam berbagai penelitian, ada 3 aspek aktivitas siswa yang diamati yang meliputi:

1. Motivasi (aktivitas psikologi)

Aktivitas psikologi dalam penelitian ini meliputi: semangat dan ketertarikan mengikuti pembelajaran, memperhatikan penjelasan guru dari awal sampai akhir pembelajaran, antusiasme yang tinggi, tidak mengobrol dan melakukan aktivitas lain yang mengganggu proses pembelajaran. 2. Keaktifan (aktivitas motorik)

Aktivitas motorik dalam penelitian ini meliputi: berani bertanya, berani mengemukakan pendapat, berani menjawab pertanyaan, berani maju tanpa disuruh oleh guru.

3. Kerja sama (aktivitas sosial)

Aktivitas sosial dalam penelitia ini meliputi: bersedia membantu teman selama kegiatan pembelajaran, menghargai pendapat dan penjelasan teman, tidak mengganggu teman saat pembelajaran, tanggung jawab terhadap tugas kelompok.

Aktivitas belajar pada setiap orang berlangsung sepanjang waktu. Alat penginderaan seseorang selalu mengalami berbagai stimulus (rangsangan), namun tidak semua stimulus yang ada di sekelilingnya diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Meskipun setiap kali seseorang dihadapkan dengan aneka ragam stimulus, namun hanya beberapa saja yang diperhatikan (Anni, 2007:16). Jadi kemampuan seseorang untuk menagkap suatu rangsangan tidaklah sama dan tidak semua orang bisa menangkap berbagai macam rangsangan yang ada.

C. Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS Berbasis Lingkungan 1. Pengertian Outbound Sebagai Metode Pembelajaran IPS

situasi pembelajaran yang interaktif, komperhensif, dan aplikatif. Adapun alasan penggunaan outbound dalam pembelajaran menurut Ancok (2003:03) antara lain:

a. Metode ini adalah simulasi sederhana dari kehidupan sehari-hari yang sangat komplek sehinga peserta dapat lebih mudah memahami materi. b. Metode ini menggunakan pendekatan melalui pengalaman

(eksperientnal learning) sehingga siswa atau peserta dapat melakukan dan melaksanakan aktivitas secara langsung.

c. Metode ini dirancang dengan penuh kegembiraan karena dilakukan dengan menggunakan permainan.

2. Pedoman Penting Dalam Permainan Out Bound

Mardiyatmo (2010:03), mengatakan bahwa terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam penggunaan outbound antara lain:

a. Memilih permainan

Adapun langkah-langkah dalam memilih permainan antara lain: menentukan tujuan permainan, menentukan materi yang akan dikomunikasikan, menentukan fokus sentral permainan, menetukan cara untuk mencapai tujuan permainan, mencari tahu latar belakang siswa, mempertimbangkan kesesuaian permainan yang akan dilaksanakan dengan materi dan mempertimbangkan kebermanfaatan permainan dalam menguatkan pelajaran, mencari tahu prosedur pelaksanaan permainan, mempertimbangkan tingkat kesenangan dan

kegembiraan yang dapat dimunculkan melaui permainan yang akan digunakan.

b. Mempersiapkan permainan

Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam mempersiapkan permainan antara lain: mengenali permainan yang akan digunakan dalam pembelajaran (yang meliputi isi, lama waktu, dan bahan-bahan yang diperlukan),mengetahuimanfaat permainan, menentukan tujuan yang akan dicapai, membangun rasa percaya diri, memahami prosedur permainan, siapkan seluruhinstrumen dan alat yang diperlukan dalam permainan, mempersiapkan solusi dari masalah-masalah yang mungkin akan muncul,merencanakansetiapkegiatandengan baik. c. Memainkan permainan

Langkah-langkah yang harus dilaksanakan antara lain: menyampaikan harapan, tujuan, dan aturan permainan, membuat perjanjian terkait dengan harapan dan tujuan yang diharapkan, dorong peserta agar tegas dan mempunyai pendapat sendiri sehingga peserta tidak bergantung pada penjelasan instruktur, mendorong peserta agar dapat menerima pendapat peserta lain, menganalisis apakah siswa tidak terganggu dan merasa nyaman dengan permainan yang dilaksanakan, ciptakan focus dan kontak mata dengan peserta didik agar permainan berjalan lebih fokus, dorong semua siswa untuk terlibat dalam permainan, jangan gunakan cara yang sama dalam permainan agar siswa tidak jenuh, lakukan selalu menutup permainan dengan baik dengan membantu

peserta mengatasi masalah serta mendorong peserta menerapkan pengetahuan yang diperolehnya.

d. Menerima dan menyampaikan umpan balik (feed back)

Langkah-langkah yang harus dilaksanakan antaralain: ciptakan suatu iklim belajar yang kondusif untuk mengubah perilaku, mengambil resiko, dan berbagi informasi, jelaskan norma-norma dalam memberikan dan menyampaikan feed back: mendengarkan, bertanya, dan menjelaskan sesuatu, ajukan pertanyaan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang segala sesuatu pertanyaan hendaknya komperhensif dan bukan yes no question, fokuskan feed back pada pengamatan perilaku dan bukan sifat-sifat pribadi peserta, mintalah pendapat para peserta tentang pendapat yang anda sampaikan, tutuplah diskusi dengan kesepakatan-kesepakatan dan rencana perbaikan mereka.

3. Langkah-Langkah Pembelajaran Outbound

Pelaksanaan penelitian pembelajaran IPS dalam kompetensi dasar mendeskripsikan masalah lingkungan hidup dan upaya penganggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan dengan menggunakan outbound, menggunakan beberapa permainan (games outbound) yang disesuaikan dengan materi pokok yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut. Adapun langkah-langkah permainan (outbound) yang digunakan dan yang akan diteliti dalam penelitian ini antara lain:

a. Materi pokok lingkungan hidup dan unsur-unsurnya

Permainan yang digunakan adalah berburu harta karun. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Tujuan permainan: peserta mengetahui secara kongkrit tentang unsur-unsur lingkungan hidup.

2) Langkah-langkah:

a) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok

b) Masing-masing kelompok menempatkan diri pada tempat yang telah dibagi guru.

c) Kelompok diperintahkan untuk mengumpulkan benda-benda apapun yang ada di tempat masing-masing.

d) Masing-masing ketua kelompok diperintahkan untuk mengumpulkan benda yang diperoleh serta mempresentasikannya.

e) Kelompok yang mengumpulkan benda paling tidak komplit (di tinjau dari unsur-unsur lingkungan hidup) maka akan memperoleh hukuman untuk membuang semua benda yang telah dikumpulkan bersama-sama tersebut.

b. Materi pokok bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup

Permainan outbound yang digunakan adalah memecahkan masalah lingkungan orang lain. Menurut Mardiyatmo (2010:126) langkah-langkah permainanya adalah sebagai berikut:

1) Tujuan permainan: peserta memperoleh alternatif pemecahan masalah dari peserta lain.

2) Langkah-langkah:

a) Bagi kelas menjadi bebrapa kelompok dan duduk melingkar. b) Tiap peserta disuruh menuliskan satu masalah lingkungan yang

ada di tempat tinggalnya pada lembar kertas yang disediakan guru.

c) Setelah diisi, tiap peserta diminta untuk memutarkan lembar kertas tersebut kepada peserta yang ada di samping kanannya. d) Para peserta yang sudah memperoleh lembar kertas dari teman

disuruh untuk menuliskan jawaban atau solusi untuk masalah lingkungan yang sudah dituliskan oleh teman disebelah kirinya tersebut.

e) Ulangi proses tersebut hingga lembar kertas kembali kepada penulis pertama.

f) Guru bersama siswa mendiskusikan jawaban dari masalah-masalah lingkungan yang telah dituliskan.

c. Materi pokok usaha pelestarian lingkungan hidup

Permainan outbound yang digunakan adalah permainan eksplorasi sumber daya alam. Adapun langkah-langkah permainan tersebut menurut Mardiyatmo (2010:26) adalah sebagai berikut:

1) Tujuan permainan: Siswa mampu memahami akan pentingnya memelihara sumber daya alam (lingkungan) sehingga lingkungan

mampu secara terus menerus memberikan manfaat bagi kehidupan dan siswa memahami akan arti pentingnya kerja sama dalam menjaga sumber daya alam (lingkungan).

2) Langkah-langkah:

a) Guru meminta para peserta untuk membentuk lingkaran.

b) Guru mengemukakan beberapa peraturan permainan kepada seluruh peserta: peserta diminta untuk memperebutkan barang yang sangat berharga yang disimbolkan dengan kelereng, guru akan memberikan kelereng dua kali lipat dari kelereng yang tersisa.

c) Permainan selesai bila kelereng yang diperebutkan habis. d) Guru mengambil kelereng sejumlah peserta dan

menyebarkannya ditengah-tengah peserta dan peserta akan memperebutkan kelereng tersebut.

e) Ada kecenderungan kelereng yang disebarkan langsung habis sehingga permainan selesai.

f) Guru menayakan kepada peserta berapa jumlah kelereng yang mereka peroleh.

g) Sekali lagi instruktur menyebutkan aturan poin 2.

h) Guru mengulang prosedur no 3. Apabila kelereng sudah habis dan tidak tersisa, guru kembali mengulang prosedur 2 dan 3 sampai akhirnya peserta menyadari bahwa mereka sebaiknya bekerja sama agar mereka mendapatkan kelereng lebih banyak.

i) Guru menambah 2 kali lebih banyak dari jumlah kelereng yang tersisa karena peserta telah sepakat dan bekerja sama.

j) Guru menanyakan jumlah kelereng yang mereka peroleh setelah kerja sama.

Dokumen terkait