• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Aktivitas Harian

Hasil pengamatan terhadap aktivitas harian yang dilakukan musang luwak pada pukul 16.00-04.00 WIB meliputi makan, istirahat, kegiatan sosial,

2

1

5 3

4 6

pergerakan dan reproduksi. Alokasi waktu aktivitas musang luwak dapat disajikan pada Tabel 17 yang menunjukkan bahwa aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh musang luwak baik individu jantan atau betina adalah aktivitas makan. Tabel 17 Alokasi waktu aktivitas musang luwak di penangkaran pukul 16.00-

04.00 WIB

No Jenis aktivitas Jantan Betina Rata-rata

(menit) Menit % Menit % 1 Makan 305,0 42,4 282,0 39,3 293,5 2 Istirahat 71,6 9,9 73,0 10,1 72,3 3 Kegiatan sosial 204,0 28,3 215,0 29,9 209,5 4 Pergerakan 139,8 19,4 150,0 20,8 144,9 5 Reproduksi 0 0 0 0 0

Lamanya aktivitas makan pada musang luwak di penangkaran tanpa melihat jenis kelaminnya adalah 293,5 menit atau sebesar 4,8 jam. Pada individu jantan aktivitas ini dilakukan selama 305 menit atau 50,8 jam dengan persentase sebesar 42,36%, sedangkan pada individu betina berlangsung selama 282 menit atau 4,7 jam dengan persentase sebesar 39,33%.

Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa nilai X2 hitung (1,57) < X2 tabel (7,81) yang berarti tidak ada perbedaan antara aktivitas harian musang luwak jantan dengan betina. Hasil uji ini berbeda dengan beberapa spesies satwa lain yang menyatakan bahwa satwa jantan lebih aktif dibanding betina, seperti hasil penelitian burung gelatik (Rekapermana et al. 2006); orang utan (Kuncoro 2004), dan lutung (Wirdateti et al. 2009).

Adapun aktivitas harian musang luwak pada pukul 04.00-16.00 WIB sebagian besar digunakan untuk beristirahat dan makan. Pola aktivitas dari pukul 04.00-16.00 adalah musang luwak beristirahat dalam tempat tidur, namun ketika diberi makan pada pukul 10.00 dan 13.00 WIB maka musang luwak turun dan melakukan aktivitas makan. Musang luwak dikenal sebagai satwa nokturnal yang pada habitat aslinya sebagian besar aktivitas dilakukan pada malam hari, namun di penangkaran dengan pemberian pakan ternyata musang luwak terlihat melakukan aktivitas makan pada siang hari, hal ini berarti bahwa ada indikasi perubahan aktivitas pada musang luwak.

Perubahan aktivitas musang luwak di penangkaran dapat diartikan sebagai akibat dari kegiatan penangkaran termasuk perubahan cara pemberian dan perolehan pakan. Umumnya pada habitat alami, musang luwak beraktivitas pada

malam hari untuk mencari pakan yang berupa buah- buahan dan satwa- satwa kecil. Pada penangkaran penyediaan pakan sudah diatur oleh pengelola. Pakan musang luwak diberikan tidak hanya malam hari namun juga pagi dan siang hari sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa secara bertahap musang luwak dapat mengalami perubahan pola aktivitas hariannya melalui proses adaptasi pemberian pakan.

1. Aktivitas makan

Aktivitas makan merupakan kegiatan terlama yang dilakukan musang luwak dalam satu hari. Aktivitas ini dimulai ketika musang luwak diberi pakan berupa kopi arabika yaitu sekitar pukul 16.00-17.00 WIB. Aktivitas makan yang dilakukan oleh musang luwak meliputi memilih kopi dengan mulutnya sambil mengendus kopi tersebut lalu memakannya (Gambar 17).

Gambar 17 Musang luwak yang memakan kopi arabika.

Waktu terlama pada individu jantan melakukan aktivitas makan adalah sebesar 56 menit yaitu pada pukul 18.00-19.00 WIB yaitu sedangkan individu betina dimulai pukul 17.00-18.00 WIB yaitu sebesar 52 menit (Gambar 18). Aktivitas makan mengalami penurunan seiring dengan waktu pada kedua individu jantan dan betina. Penurunan aktivitas ini dapat disebabkan musang luwak sudah selesai memilih kopi untuk dimakan sehingga kemungkinan melakukan aktivitas lain.

Gambar 18 Histogram lama aktivitas makan musang luwak jantan dan betina. Pola aktivitas makan menunjukkan bahwa musang luwak termasuk satwa yang pemilih dalam mengkonsumsi pakan. Pemilihan pakan ini sesuai dengan pernyataan Jotish (2011) yaitu pada habitat alaminya jika musang luwak tersebut memakan mangsa berupa satwa kecil maka musang luwak akan memakan kepala mangsanya terlebih dahulu dibanding bagian badannya. Mudappa et al. (2010) menyatakan bahwa musang luwak merupakan satwa Viverridae yang bergerak bebas dan terbiasa mencari makan pada dahan-dahan yang tinggi.Pada penangkaran musang luwak tidak perlu mencari makan sehingga pola aktivitas makan sedikit berubah terhadap habitat alaminya.

2. Aktivitas istirahat

Aktivitas istirahat pada musang luwak ditandai dengan musang luwak masuk ke dalam kotak tidur dan tidak melakukan aktivitas lain. Aktivitas istirahat menunjukkan musang luwak tidak aktif walaupun musang luwak tersebut menutup atau membuka matanya (Gambar 19).

Gambar 19 Musang luwak yang istirahat di dalam kotak tidur. 0 10 20 30 40 50 60 lam a ak ti vi tas ( m e n it ) waktu jantan betina

Aktivitas ini memiliki waktu kedua terlama setelah makan karena musang luwak yang belum diberi pakan pada umumnya tidak turun ke bawah melainkan hanya diam di dalam kotak tidur. Sama halnya ketika musang luwak tersebut selesai melakukan aktivitas makan atau yang lain maka musang luwak tersebut kembali ke dalam kotak tidurnya. Alokasi waktu aktivitas dapat dilihat pada Gambar 20, yang menunjukkan bahwa pada kedua musang luwak jantan dan betina waktu istirahat terlama berada pada pukul 03.00-04.00 WIB. Waktu istirahat individu jantan sebesar 43 menit sedangkan betina 39 menit.

Gambar 20 Histogram lama aktivitas istirahat musang luwak jantan dan betina. 5. Aktivitas sosial

Aktivitas sosial merupakan kegiatan interaksi antara musang luwak satu dengan lainnya. Aktivitas ini meliputi saling mengendus, menggelengkan kepala, menari dan tindakan berlawanan seperti mencakar (Gambar 21).

Gambar 21 Musang luwak yang sedang berinteraksi dengan musang luwak lain. Aktivitas sosial musang luwak terjadi di penangkaran memiliki jumlah waktu terlama pada pukul 21.00-22.00 WIB pada individu jantan dan betina

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 lam a ak ti vi tas ( m e n it ) waktu jantan betina

(Gambar 22). Aktivitas ini memiliki waktu masing- masing individu jantan betina yaitu 47 menit dan 51 menit.

Gambar 22 Histogram lama aktivitas sosial musang luwak jantan dan betina. Musang luwak di penangkaran jarang berinteraksi terhadap individu lainnya dan sebagian besar waktunya digunakan untuk aktivitas makan. Kondisi ini sesuai dengan kondisi musang luwak di habitat aslinya. Pada habitat aslinya aktivitas sosial pada musang luwak jarang terjadi karena musang luwak merupakan satwa soliter yang hidupnya jarang berinteraksi terhadap sejenisnya (SCTAG 2010).

6. Aktivitas pergerakan

Aktivitas pergerakan pada musang luwak meliputi berjalan, memanjat dan melompat. Pergerakan yang dilakukan bisanya memanjat dinding kandang dan replika pohon yang terdapat di dalam kandang. Dinding kandang yang berbentuk kawat dengan lubang kotak-kotak memudahkan musang luwak dalam melakukan aktivitas ini (Gambar 23).

Gambar 23 Musang luwak yang memanjat dinding kandang. 0 10 20 30 40 50 60 lam a ak ti vi tas ( m e n it ) waktu jantan betina

Pada musang luwak jantan aktivitas pergerakan terlama terjadi pada pukul 23.00-00.00 WIB yaitu sebesar 30,8 menit, sedangkan pada musang luwak betina pergerakan terlama terjadi pada pukul 00.00-01.00 WIB yaitu sebesar 45 menit (Gambar 24).

Gambar 24 Histogram lama aktivitas pergerakan musang luwak jantan dan betina. Perbedaan lama pergerakan musang luwak jantan dan betina dapat diakibatkan oleh selama pengamatan musang luwak betina cenderung lebih sering memanjat dinding kandang daripada musang luwak jantan, walaupun memiliki pola aktivitas yang hampir sama.

Aktivitas pergerakan musang luwak di dalam kandang memiliki pola hampir sama dengan di habitat aslinya, namun yang menjadi perbedaan adalah ruang gerak dari musang luwak tersebut. Pada habitat alaminya musang luwak biasa bergerak dalam ruang yang bebas, yaitu memanjat dahan-dahan yang tinggi, meniti kabel dan melompat (Shiroff 2002) sedangkan pada penangkaran pergerakan musang luwak dibatasi oleh dinding kandang.

7. Aktivitas reproduksi

Kegiatan reproduksi tidak terjadi di penangkaran musang luwak karena berdasarkan penuturan pengelola selama proses ini musang luwak sering saling melukai pasangannya atau tidak jarang memakan pasangannya tersebut. Aktivitas reproduksi merupakan kegiatan ketika individu jantan melakukan proses kopulasi atau pembuahan terhadap individu betina (Thohari 1987). Menurut Borah dan Deka (2011) proses reproduksi di habitat alami yaitu ketika musang luwak jantan

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 lam a ak ti vi tas ( m e n it ) waktu jantan betina

berbaring dan melengkungkan punggungnya ke pada betina dan dapat dilakukan selamalima menit.

5.4 Pemanfaatan Hasil Penangkaran

Dokumen terkait