PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM DESA MANDISARI
1. Aktivitas Keagamaan dalam mengisi hari tua pada Lansia
Aktivitas keagamaan yang ada di Desa Mandisari berjalan dengan baik, banyak aktivitas yang didukung oleh pemerintahan desa seperti kegiatan pengajian, ziarah ke makam, serta kegiatan yang lainnya. Seperti dikatakan oleh bapak kepala Desa Mandisari yang berinisial Mf adalah :
“Ada aktivitas keagamaan, seperti: pengajian yang diadakan pada kamis pahing, selapanan, minggu pagi, dll. Tentu ada dukungan dari saya, karena saya sanggat mendukung dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh para lansia, karena bisa memberikan ilmu untuk mereka. Selama kegiatan itu baik dan bermanfaat InsyaAllah saya akan mendukungnya”.(wawancara dengan kepala Desa Mandisari bapak Miftakhudin pada hari Kamis tanggal 12 juli 2012 jam 08.30 WIB.).
74
Aktivitas keagamaan yang ada di Desa Mandisari menurut penulis adalah aktivitas keagamaan yang terperinci, karena pengajian itu ada sesuai jadwal yang ada. Masyarakat desa sanggat antusias dalam menjalani Aktivitas keagamaan yang ada di Desa Mandisari ataupun di Desa tetangga desa Madisari itu sendiri. seperti yang dikatakan oleh responden yang berinisial Mj adalah sebagai berikut :
“ Iya, saya sering mengikuti pengajian. Pengajian yang saya ikuti seperti Yasinan, Nariahan, pengajian setiap sabtu pahing, pengajian setiap minggu wage, pengajian antar anggota koperasi,dll.” (wawancara dengan Lansia ibu Mj pada hari selasa tanggal 10 juli 2012 jam 09.55 WIB).
Dari wawancara degan Mj maka dapat disimpulkan bahwa Mj melakukan pengajian di luar Desa.
Masyarakat desa Mandisari sangat mendukung adanya aktivitas keagamaan, itu terlihat dari mereka yang rela memberikan bantuan untuk suatu acara keagamaan yang ada di sekitar mereka. Jangankan tenaga, uang ataupun yang lain mereka rela untuk memberikanya. Bukan hanya masyarakatnya saja yang mendukung dengan adanya aktivitas keagamaan, bapak kepala Desa dan para perangkatnya juga sangat mendukung dengan apa yang menjadi rutinitas masyarakat yang beragama.seperti yang dikatakan responden yang berinisial Mj tentang memberi bantuan adalah sebagai berikut :
“. . . Tentu saja saya rela memberikan bantuan, buhkan tidak hanya tenaga”(wawancara dengan Lansia ibu Mj pada hari selasa tanggal 10 juli 2012 jam 09.55 WIB).
Jawaban serupa juga dikemukakan oleh peneliti dari responden yang berinisial Ms, Sn dan Tm adalah:
75
“Tentu saja saya rela memberikan bantuan, buhkan tidak hanya tenaga”(wawancara dengan masyarakat ibu Ms pada hari selasa tanggal 10 juli 2012 jam 11.15 WIB),
“Tentu saja saya rela memberikan bantuan”(wawancara dengan Lansia ibu Sn pada hari jum‟at tanggal 13 juli 2012 jam 09.15 WIB),
“InsyaAllah mb saya akan membantu apa saja yang bisa saya bantu”(wawancara dengan Lansia bapak Tm pada hari jum‟at tanggal 13 juli 2012 jam 10.45 WIB).
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa masyarakat siap memberikan bantuan untuk kegiatan keagamaan. Dari keterangan sekertaris desa yang berinisial RN mengatakan bahwa :
“Ada, saya sanggat mendukung dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh para lansia, Selama kegiatan itu dapat memberikan manfaat bagi lansia InsyaAllah saya akan mendukungnya”(wawancara dengan Sekertaris desa bapak Rohmad Nasikhin pada hari jum‟at tanggal 13 juli 2012 jam 14.45 WIB).
Dari keterangan diatas berarti memang benar kalau semua orang atau masyarakat serta perangkat desa mendukung untuk adanya aktivitas keagamaan.
a. Aktivitas Keagamaan Aspek Ritualistik
Aktivitas keagamaan yang dibahas disini seperti sholat, puasa, berdo‟a, dll. Aktivitas yang berkaitan dengan agama dalam kehidupan sehari-hari. Disini penulis membatasi aktivitas keagamaannya hanya berkaitan dengan sholat, puasa, zakat, berdo‟a.
1) Sholat
Aktivitas keagamaan yang akan di bahas pertama adalah sholat, baik sholat sunnah ataupun sholat wajib. Setiap orang mempunyai cara mereka sendiri dalam mengerjakan aktivitas yang
76
ini. Dari segi melakukan sholat wajib dengan tepat waktu saja ada perbedaan tersendiri, ada yang tidak tepat waktu dan ada juga yang tepat pada waktunya, seperti yang dikatakan oleh responden yang berinisial Mj yakni :
“Iya, saya melakukan sholat wajib dengan tepat waktu. Menurut saya sholat tepat waktu bisa membuat hati saya terasa tenang” (wawancara dengan Lansia ibu Mj pada hari selasa tanggal 10 juli 2012 jam 09.55 WIB).
Ada yang kadang-kadang tepat pada waktunya seperti yang dikatakan oleh responden yang berinisial Ms yaitu :
“Kadang-kadang saya melakukan sholat wajib dengan tepat waktu”(wawancara dengan masyarakat ibu Ms pada hari selasa tanggal 10 juli 2012 jam 11.15 WIB).
Ada yang selalu berusaha untuk tepat waktu dalam melaksanakan sholat seperti yang dikatakan oleh responden yang berinisial Nn dan Wh :
”InsyaAllah, saya berusaha melakukan sholat wajib dengan tepat waktu”(wawancara dengan masyarakat ibu Nn pada hari Rabu tanggal 11 juli 2012 jam 08.55WIB),
“InsyaAllah, saya berusaha melakukan sholat wajib dengan tepat waktu”(wawancara dengan masyarakat bapak Wh pada hari kamis tanggal 12 juli 2012 jam16.05 WIB) .
Kebanyakan dari masyarakat melaksanakn sholat menyesuaikan dengan kegiatan mereka sehari-hari yang menjadi kesibukan mereka masing-masing.
Pada aktivitas sholat sunnah mereka melakukan sholat sunnah, sholat yang sering dilakukan adalah sholat dhuha, tahajjud, hajat, dll. Mereka banyak melakukan sholat untuk lebih mendekatkan diri
77
kepada Allah SWT yang akan memberi jalan atas apa saja yang menjadi problem dalam kehidupan.
2) Puasa
Selanjutnya tentang puasa, baik yang wajib yakni Ramadhan ataupun yang sunnah seperti puasa Daud, puasa tanggal 10 Muharram, puasa bulan Sya‟ban, puasa hari „Araffah, dll. Pada dasarnya para lansia masih bisa, kuat dan inggin melakukan puasa. Seperti yang dikatakan oleh responden yang berinisial Ty :
“InsyaAllah, saya selalu melakukan puasa wajib dan InyaAllah, saya sering melakukan puasa sunnah. Puasa yang sering saya lakukan seperti puasa rejeb dan ruah, puasa syawalan, puasa senin kamis”(wawancara dengan masyarakat bapak Ty pada hari sabtu tanggal 14 juli 2012 jam 10.10 WIB).
Jawaban serupa yang ditemukan oleh peneliti dari responden berinisial Wh sebagai berikut :
“Iya, saya melakukan puasa wajib dan InsyaAllah, saya melakukan puasa sunnah. Puasa sunnah yang saya lakukan adalah puasa rejeb, dll” (wawancara dengan masyarakat bapak Wh pada hari kamis tanggal 12 juli 2012 jam16.05 WIB)
Desa Mandisari menurut penulis adalah desa yang sanggat menghargai agama, ketika bulan ramadhan datang takmir masjid besar yang ada di dusun ngaglik membangunkan masyarakat desa Mandisari ketika waktu sahur tiba. Sedangkan pada bulan-bulan lain, kira-kira pukul 03.00 wib takmir tetap membangunkan masyarakat, bagi masyarakat desa yang ingin sholat tahajud dan sahur untuk puasa sunnah. Masyarakat sangat terbantu dengan adanya aktivitas para takmir yang membangunkan serta
78
mengingatkan masyarakat untuk beribadah kepada Allah sang pencipta Alam semesta.
3) Zakat
Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi yang mampu yakni 2,5% dari penghasilan yang didapat. Zakat secara garis besar ada dua macam, yakni zakat mal dan zakat fitrah, yang diberikan kepada orang yang berhak mendapatnya. Harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah emas, perak, harta binatang ternak, dll. Lansia yang ada di desa Mandisari kebanyakan mempunyai sawah yang ditanami dan menghasilkan yang harus dikeluarkan zakatnya agar harta yang dimilikinya bersih dan tidak memakan harta orang lain yang Allah titipkan pada lansia itu sendiri. Pada dasarnya masyarakat desa Mandisari mau dan rela untuk mengeluarkan zakat. Masyarakat desa mandisari biasanya mengeluarkan zakat pada bulan ramadhan.
4) Berdo‟a
Berdo‟a pada dasarnya adalah hak setiap orang, seseorang boleh memanjatkan do‟a yang amat panjang juga boleh memanjatkan do‟a yang amat pendek, semua itu tergantung pada kebutuhan setiap individu. Berdo‟a boleh dilakukan oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja.
Berdo‟a bisa juga dikatakan sebagai mengingat Allah atau dzikir. Setiap manusia ingin untuk selalu ingat kepada Allah yang
79
menciptakan alam ini, dengan kita mengingat Allah hati kita akan merasa nyaman. Dzikir bisa dilakukan kapan saja, kebanyakan orang dzikir setelah sholat dan akan diikuti dengan bacaan atau amalan yang mereka laksanakan. Seperti yang dikatakan oleh responden yang berinisial Ty yakni :
“Iya, yang sering saya baca adalah dzikir pada umumnya lalu membaca amalan khusus yakni membaca Asmaul Husna dan do‟a-do‟a yang lain.”(wawancara dengan lansia bapak Ty pada hari sabtu tanggal 14 juli 2012 jam 10.10 WIB),
Jawaban serupa yang ditemukan oleh peneliti dari responden berinisial Sr, Wh, Nn dan Tm adalah :
“Iya, yang sering saya baca seperti bacaan istigfar, tahmid, fakbir,dll. Lalu membaca amalan khusus yakni membaca Asmaul Husna dan do‟a-do‟a yang lain yang saya dapat waktu mengaji di masjid Agung Temanggung”(wawancara dengan lansia ibu Sr pada hari sabtu tanggal 14 juli 2012 jam 14.07 WIB).
“Iya, yang sering saya baca yakni bacaan dzikir yang biasa dibaca oleh orang-orang, lalu membaca amalan khusus yakni membaca sholawat Nabi”(wawancara dengan masyarakat bapak Wh pada hari kamis tanggal 12 juli 2012 jam16.05 WIB)
“Iya, yang sering saya baca seperti اللهِ حَا حَ بْ سُ , حَرحَ بْكحَا سُللهحَا , اللهِ سُ بْ حَ بْ حَا lalu membaca amalan khusus yakni membaca Asmaul Husna”(wawancara dengan masyarakat ibu Nn pada hari Rabu tanggal 11 juli 2012 jam 08.55WIB)
“Iya, yang sering saya baca adalah ayat-ayat yang ada di dzikir pada biasanya, lalu membaca amalan khusus yakni membaca surah al-ikhlas, surah an-nas, dll.”(wawancara dengan Lansia bapak Tm pada hari jum‟at tanggal 13 juli 2012 jam 10.45 WIB)
Hasil wawancara lain dengan responden yang berinisial Sn, Ms dan Mj mengatakan tentang do‟a atau dzikir yang dilakukan setiap harinya yakni :
80
“Iya, yang sering saya baca adalah bacaan dzikir yang biasanya, lalu membaca amalan khusus yakni membaca Asmaul Husna”(wawancara dengan Lansia ibu Sn pada hari jum‟at tanggal 13 juli 2012 jam 09.15 WIB).
“Iya, yang sering saya baca adalah bacaan dzikir, lalu membaca surah al-faatihah sebanyak 41x”(wawancara dengan masyarakat ibu Ms pada hari selasa tanggal 10 juli 2012 jam 11.15 WIB).
“Iya, yang sering saya baca adalah ayat-ayat yang ada pada bacaan dzikir biasanya, lalu membaca amalan khusus yakni membaca Asmaul Husna dan Sholawat Nariyah ”(wawancara dengan Lansia ibu Mj pada hari selasa tanggal 10 juli 2012 jam 09.55 WIB).
Dari keterangan diatas bahwa mereka membaca atau berdzikir seperti kebanyakan orang.
Terlepas dari yang diatas, masyarakat desa juga melakukan aktivitas keagamaan yang lain yakni membaca al-quran. Setiap orang jadwal atau kebiasaan membaca pada waktu-waktu tertentu. Seperti yang dikatakan oleh responden yang berinisial Ty, Tm, Ms serta Sr yakni,
“Saya sering membaca al-qur‟an setelah sholat sunnah, setelah sholat ashar, kadang juga setelah sholat magrib sambil menunggu waktu sholat isya‟”(wawancara dengan lansia bapak Ty pada hari sabtu tanggal 14 juli 2012 jam 10.10 WIB).
“saya sering membaca qur‟an. Saya sering membaca al-qur‟an setelah sholat”(wawancara dengan Lansia bapak Tm pada hari jum‟at tanggal 13 juli 2012 jam 10.45 WIB).
“saya sering membaca al-qur‟an. Yang sering sekali saya baca adalah surat yasin. Saya sering membaca al-qur‟an setelah sholat magrib”(wawancara dengan masyarakat ibu Ms pada hari selasa tanggal 10 juli 2012 jam 11.15 WIB).
“saya sering membaca al-qur‟an. Yang saya sering baca yakni surah yasin yang saya lakukan setelah sholat magrib”( wawancara
81
dengan lansia bapak Sr pada hari sabtu tanggal 14 juli 2012 jam 14.07 WIB).
b. Aktivitas Keagamaan Aspek Konsekuensial
Dalam Aspek Konsekuensial yang dibahas antara lain hubungan sosial dan menjunjung tinggi norma yang berlaku. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan terlepas dari orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Pada pembahasan hubungan sosial, disini penulis mengambil rela memberi bantuan dan juga solidaritas terhadap musibah seperti kematian.
Alhamdulillah, masyarakat desa Mandisari mempunyai rasa sosial yang menurut penulis adalah baik karena mereka mau membantu sesama dan mau takziah ataupun menenggok ketika ada saudara (tetangga) yang sedang sakit ataupun sedang ada acara yang menyenangkan seperti melahirkan dan menikah. Mereka tidak hanya melakukan aktivitas sosial saja, melainkan mereka akan mendapatkan ilmu dari apa yang mereka lakukan. Mereka juga mau bergotong-royong didapur untuk memasak ketika ada acara besar seperti penutupan pengajian, atau acara-acara besar lainnya. Seperti yang dikatakan oleh responden yang berinisial Ty dan Sr yaitu :
“Dengan ta‟ziah saya dapat menginggat kematian, menambah rasa taqwa kepada Allah, sadar kalau kitapun akan meninggal sehingga akan melakukan aktivitas keagamaan dengan lebih baik”(wawancara dengan lansia bapak Ty pada hari sabtu tanggal 14 juli 2012 jam 10.10 WIB)
82
“Dengan ta‟ziah saya dapat menginggat kematian, menambah rasa taqwa kepada Allah”(Wawancara dengan lansia bapak Sr pada hari sabtu tanggal 14 juli 2012 jam 14.07 WIB).
Setiap orang terlahir tidaklah sempurna, ada yang dapat menjalani hidup tanpa masalah tetapi ada yang mempunyai masalah. Setiap orang juga sudah diberikan sesuatu yang telah ditentukan di Lauhil Mahfud, seperti rizki, dalam masyarakat ada yang mempunyai harta yang agak berlebih tapi juga ada yang kekurangan. Kadang sebagai orang yang awam kita bisa menilai seseorang dengan negatif tanpa belum tau apa yang sebenarnya terjadi. Maka bisa saja kita jadi berprasangka buruk kepada orang lain.
Aktivitas yang lain adalah pengajian, setiap orang mempuyai perbedaan dalam pengajian tertentu, kadang karena kesibukan mereka tidak jadi dalam menjalani aktivitas pengajian. Di desa mandisari sangatlah banyak pengajian. Dari tingkat desa ada pengajian akbar, ada pengajian setiap ahad, kamis pahing, welasan serta yang lainnya. Padahal setiap RW juga mempunyai aktivitas pengajian yang terjadwal secara tepat. Jadi memang banyak pengajian yang diadakan setiap tahun di desa Mandisari. Kebanyakan pengajian di Desa Mandisari beranggotakan lansia.
Menurut penulis aktivitas keagamaan yang ada di desa Mandisari sudah baik, masyarakatnya sangat antusias ketika ada acara yang berbau agama. Bicara tentang aktivitas keagamaan yang ada di desa mandisari dapat menjadi pelajaran tersendiri kepada penulis,
83
karena pada dasarnya penulis merasa kalau semangat yang dimiliki para lansia itu perlu untuk dicontoh. Mereka dengan kekuatan yang tidak muda lagi semangat untuk mencari ilmu yang dapat membuat mereka merasa nyaman, tenang, serta dapat meningkatkan rasa taqwa kepada Allah semata.
Ketika ada suatu pengajian tokoh agama akan menyampaikan nilai-nilai keislaman untuk mengingatkan kembali keimanan yang ada pada diri lansia dan agar selalu menjaga keimanan yang sudah ada untuk ditingkatkan. Dengan penerapan nilai-nilai keislaman, masyarakat akan lebih mudah menghadapi masalah dan agar mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Setiap lansia diharapkan dapat meningkatkan taqwa kepada Allah SWT sesuai dengan pedoman umat islam yaitu alqur‟an dan hadist dengan tujuan mencari ridho Allah agar menjadi manusia seutuhnya.
Aktivitas keagamaan tidak hanya dilakukan pada pagi hari saja, melainkan malam hari pun mereka melakukan aktivitas keagamaan yang sudah terjadwal di setiap masjid dan mushola mereka masing-masing. Mereka tidak hanya melakukan di sekitar desa saja, bahkan mereka rela untuk pergi malam-malam ke Pendopo Temanggung untuk mengaji dengan bapak Bupati Temanggung. Penduduk Desa Mandisari merupakan penduduk yang taat dalam menjalankan aktivitas keagamaan sesuai dengan agama yang mereka anut.