• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Kolinesterase

HASIL PENELITIAN

4.3. Analisis Univariat

4.3.2. Aktivitas Kolinesterase

Aktivitas kolinesterase adalah banyaknya enzim kolinesterase yang diperoleh dalam darah responden.

Tabel 4.10 Distribusi Responden berdasarkan Hasil Pemeriksaan Aktivitas Kolinesterase

No Aktivitas Kolinesterase Orang %

1 Normal (75-100%) 25 71,4

Berdasarkan Tabel 4.10. diketahui aktivitas kolinesterase responden mayoritas normal yaitu sebanyak 25 orang (71,4%), responden yang tidak normal yang mengalami keracunan ringan (50-75%) sebanyak 8 orang (22,9%) dan yang mengalami keracunan sedang (25-50%) sebanyak 2 orang (5,7%).

4.4. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dimaksudkan untuk menganalisis hubungan variabel independen (pencampuran dosis, waktu penyemprotan, frekuensi penyemprotan, lama penyemprotan, arah angin, pemakaian alat pelindung diri) dengan variabel dependen (aktivitas kolinesterase) yang dilihat dengan menggunakan uji chi

Total 35 100

square jika memenuhi syarat, dan jika syarat tidak terpenuhi maka digunakan uji exact fisher pada taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 18 orang responden yang melakukan pencampuran dosis sesuai dengan label dan menggunakan alat khusus seperti kayu serta memakai sarung tangan terdapat 4 orang (22,2%) yang mengalami aktivitas kolinesterase tidak normal, selebihnya untuk responden yang melakukan pencampuran dosis sesuai dengan label dan menggunakan alat khusus seperti kayu serta memakai sarung tangan ada sebanyak 14 orang (77,8%) memiliki aktivitas kolinesterase yang normal. Hasil analisis bivariat (exact fisher test) karena terdapat nilai expected count < 5 sebanyak 1 sel yaitu sebesar 4,9) bahwa terdapat nilai p (0,471) > α (0,05) artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara pencampuran dosis dengan aktivitas kolinesterase pada petani tomat di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 orang responden waktu melakukan penyemprotan sesuai anjuran yaitu pukul 08.00-11.00 atau 16.00-18.00 Wib terdapat 3 orang (13,0%) yang mengalami aktivitas kolinesterase tidak normal, selebihnya untuk responden waktu melakukan penyemprotan sesuai anjuran yaitu pukul 08.00-11.00 atau 16.00-18.00 Wib ada sebanyak 20 orang (87,0%) yang aktivitas kolinesterase normal. Hasil analisis bivariat (exact fisher test) karena terdapat nilai expected count < 5 sebanyak 1 sel yaitu sebesar 3,43) bahwa terdapat nilai p (0,015) < α (0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara waktu penyemprotan dengan aktivitas kolinesterase pada petani tomat di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.

Diketahui dari 13 orang responden dengan frekuensi penyemprotan yang tidak sesuai anjuran yaitu lebih dari dua kali dalam seminggu terdapat 7 orang (53,8%) yang mengalami aktivitas kolinesterase tidak normal, selebihnya untuk responden dengan frekuensi penyemprotan yang tidak sesuai anjuran yaitu lebih dari dua kali dalam seminggu ada sebanyak 6 orang (46,2%) yang aktivitas kolinesterase normal. Hasil analisis bivariat (exact fisher test) karena terdapat nilai expected count < 5 sebanyak 1 sel yaitu sebesar 3,7) bahwa terdapat nilai p (0,020) < α (0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara frekuensi penyemprotan dengan aktivitas kolinesterase pada petani tomat di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.

Diketahui dari 25 orang responden dengan lama penyemprotan yang sesuai anjuran yaitu < 4 jam dalam sehari terdapat 3 orang (12,0%) yang mengalami aktivitas kolinesterase tidak normal, selebihnya untuk responden dengan lama penyemprotan yang sesuai anjuran yaitu < 4 jam dalam sehari ada sebanyak 22 orang (88,0%) yang aktivitas kolinesterasenya normal. Hasil analisis bivariat (exact fisher test, karena terdapat nilai expected count < 5 sebanyak 1 sel yaitu sebesar 2,9) bahwa terdapat nilai p (0,002) < α (0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara lama penyemprotan dengan aktivitas kolinesterase pada petani tomat di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.

Diketahui dari 22 orang responden yang menyemprot pestisida sesuai dengan yang dianjuran yaitu jika menyemprot tidak melawan arah angin terdapat 3 orang (13,6%) yang mengalami aktivitas kolinesterase tidak normal, selebihnya untuk responden yang menyemprot pestisida sesuai dengan yang dianjurkan yaitu

jika menyemprot tidak melawan arah angin ada sebanyak 19 orang (86,4%) yang aktivitas kolinesterasenya normal. Hasil analisis bivariat (exact fisher test) karena terdapat nilai expected count < 5 sebanyak 1 sel yaitu sebesar 3,7) bahwa terdapat nilai p (0,020) < α (0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara arah angin dengan aktivitas kolinesterase pada petani tomat di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.

Diketahui dari 22 orang responden yang menyemprot pestisida dengan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap yaitu jika pada saat menyemprot menggunakan topi, masker, sarung tangan, dan baju kerja terdapat 2 orang (9,1%) yang mengalami aktivitas kolinesterase tidak normal, selebihnya untuk responden yang menyemprot pestisida dengan menggunakan alat pelindung diri yang lengkap yaitu jika pada saat menyemprot menggunakan topi, masker, sarung tangan, dan baju kerja ada sebanyak 20 orang (90,9%) yang aktivitas kolinesterasenya normal. Hasil analisis bivariat (exact fisher test, karena terdapat nilai expected count < 5 sebanyak 1 sel yaitu sebesar 3,7) bahwa terdapat nilai p (0,002) < α (0,05) artinya ada hubungan yang signifikan antara pemakaian alat pelindung diri dengan aktivitas kolinesterase pada petani tomat di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo. Hasil analisis bivariat dapat dilihat pada Tabel 4.11. berikut:

Tabel 4.11 Hubungan Paparan Pestisida dengan Aktivitas Kolinesterase

Sesuai dengan label, menggunakan alat khusus seperti kayu dan memakai sarung tangan

14 77,8 4 22,2

18 100 0,471 Tidak sesuai dengan label, tidak menggunakan

alat khusus seperti kayu dan memakai sarung tangan

Analisis multivariat dilakukan untuk menentukan variabel independen yang paling berpengaruh yaitu pencampuran dosis, waktu penyemprotan, frekuensi penyemprotan, lama penyemprotan, arah angin, pemakaian alat pelindung diri. Dalam uji ini semua variabel yang berhubungan (signifikan) pada uji bivariat α = 5 % (0,05) akan dimasukkan secara bersama-sama ke dalam uji multivariat. Uji yang digunakan dalam analisis multivariat ini adalah Uji Regresi Logistik, Namun sebelum uji multivariat dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pemilihan variabel yang memenuhi syarat untuk dimasukkan ke dalam uji multivariat. Uji yang dilakukan untuk memilih variabel ini adalah uji bivariat

dengan menggunakan Uji chi square jika memenuhi syarat dan uji exact fisher jika tidak memenuhi syarat.

Dalam penelitian ini terdapat enam variabel independen yaitu pencampuran dosis, waktu penyemprotan, frekuensi penyemprotan, lama penyemprotan, arah angin, pemakaian alat pelindung diri. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah aktivitas kolinesterase darah pada petani tomat di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo. Variabel yang terpilih/memenuhi syarat untuk dimasukkan ke dalam uji multivariat, ditentukan dari hasil analisis uji bivariat dimana bila hasil analisis bivariat didapat nilai p value < 0,25 maka variabel tersebut akan dimasukkan ke dalam uji multivariat dan sebaliknya bila nilai p value > 0,25 maka variabel itu tidak dimasukkan atau dikeluarkan dari uji multivariat, setelah analisis multivariat selesai maka dimasukkan ke dalam formula dari analisis multivariat.

Formula dari analisis multivariat adalah:

Y = konstanta + a1x1 + a2x2 + ... + aixi

Dimana: Y = nilai dari variabel terikat a = nilai koefisien tiap variabel x = nilai variabel bebas

Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.12. di bawah ini:

Tabel 4.12. Pengaruh Paparan Pestisida (Waktu Penyemprotan, Frekuensi Penyemprotan, Lama Penyemprotan, Arah Angin, dan Pemakaian Alat Pelindung Diri) terhadap Aktivitas Kolinesterase Darah pada Petani Tomat di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

No. Variabel B P-Value

Konstanta -18,552 0,010

1 Waktu Penyemprotan 0,221 0,886

2 Frekuensi Penyemprotan 3,427 0,044

3 Lama Penyemprotan 3,410 0,045

4 Arah Angin 0,991 0,516

5 Pemakaian APD 3,884 0,024

Dari Tabel 4.12. dapat dilihat bahwa:

a. Variabel waktu penyemprotan dan arah angin tidak berpengaruh terhadap aktivitas kolinesterase darah pada petani tomat di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo dengan nilai probabilitas masing-masing 0,886 dan 0,516 yang masih lebih besar dari (α=0,05).

b. Variabel frekuensi penyemprotan, lama penyemprotan dan pemakaian APD berpengaruh terhadap aktivitas kolinesterase darah pada petani tomat di Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo dengan nilai probabilitas masing-masing 0,044 dan 0,045 serta 0,024 yang masih lebih kecil dari nilai (α= 0,05).

c. Dari ketiga variabel yang berpengaruh terhadap aktivitas kolinesterase darah yaitu frekuensi penyemprotan, lama penyemprotan dan pemakaian alat pelindung diri, yang menjadi variabel yang paling dominan yaitu variabel pemakaian alat pelindung diri dengan nilai β (3,884).

d. Dari hasil analisis multivariate di atas maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut y = -18,552 + 3,427x1 (frekuensi penyemprotan) + 3,410x2

(lama penyemprotan) + 3,884x3 (pemakaian alat pelindung diri).

BAB 5 PEMBAHASAN

Dokumen terkait