• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVITAS DAN LATIHAN a Pengertian

Dalam dokumen mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia (Halaman 34-38)

Pengertian aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukannya untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Kemampuan seseorang untuk melakukan suatu aktivitas seperti berdiri, berjalan dan bekerja merupakan salah satu dari tanda kesehatan individu tersebut dimana kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan muskuloskeletal. Aktivitas fisik yang kurang memadai dapat menyebabkan berbagai gangguan pada sistem musculoskeletal seperti atrofi otot, sendi menjadi kaku dan juga menyebabkan ketidakefektifan fungsi organ internal lainnya.

Latihan merupakan suatu gerakan tubuh secara aktif yang dibutuhkkan untuk menjaga kinerja otot dan mempertahankan postur tubuh. Latihan dapat memelihara pergerakan dan fungsi sendi sehingga kondisinya dapat setara dengan kekuatan dan fleksibilitas otot. Selain itu, latihan fisik dapat membuat fungsi gastrointestinal dapat bekerja lebih optimal dengan meningkatkan selera makan orang tersebut dan melancarkan eliminasinya karena apabila seseorang tidak dapat melakukan aktifitas fisik secara adekuat maka hal tersebut dapat membuat otot abdomen menjadi lemah sehinga fungsi eliminasinya kuang efektif.

Aktivitas sehari-hari (ADL) merupakan salah satu bentuk latihan aktif pada seseorang termasuk didalamnya adalah makan/minum, mandi, toileting, berpakaian, mobilisasi tempat tidur, berpindah dan ambulasi/ROM. Pemenuhan terhadap ADL ini dapat meningkatkan harga diri serta gambaran diri pada seseorang, selain itu ADL merupakan aktifitas dasar yang dapat mencegah individu tersebut dari suatu penyakit sehingga tindakan yang menyangkut pemenuhan dalam mendukung pemenuhan ADL pada klien dengan intoleransi aktifitas harus diprioritaskan.

Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kesehatannya. Kehilangan kemampuan untuk bergerak menyebabkan ketergantungan dan ini membutuhkan tindakan keperawatan. Mobilisasi diperlukan untuk meningkatkan kemandirian diri, meningkatkan kesehatan dan memperlambat proses penyakit – khusunya proses degeneratif dan untuk aktualisasi diri (harga diri dan citra tubuh). Imobilitas atau imobilisasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan misalnya mengalami trauma tulang belakang, cedera otak berat disertai fraktur pada ekstremitas dan sebagainya.

Kategori tingkat kemampuan aktivitas adalah sebagai berikut : Tingkat aktivitas / mobilitas Kategori Tingkat 0

Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4

Mampu merawat diri sendiri secara penuh

Memerlukan penggunaan alat

Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain

Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain dan peralatan

Sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi dalam perawatan

Keadaan postur yang seimbang sesuai dengan garis sumbu dengan sentralnya adalah gravitasi. Kemampuan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan seperti kemampuan mangangkat beban, maksimal 57 %.

c. Hal-Hal Yang Perlu Dikaji Pada Klien Yang Mengalami Gangguan Kebutuhan Aktivitas Dan Latihan

1) Tingkat aktivitas sehari-hari a) Pola aktivitas sehari-hari

b) Jenis, frekuensi dan lamanya latihan fisik 2) Tingkat kelelahan

a) Aktivitas yang membuat lelah b) Riwayat sesak napas

3) Gangguan pergerakan

a) Penyebab gangguan pergerakan b) Tanda dan gejala

c) Efek dari gangguan pergerakan 4) Pemeriksaan fisik

a) Tingkat kesadaran

b) Postur/bentuk tubuh (Skoliosis, Kiposis, Lordosis, Cara berjalan)

c) Ekstremitas (Kelemahan, Gangguan sensorik, Tonus otot, Atropi, Tremor, Gerakan tak terkendali, Kekuatan otot, Kemampuan jalan, Kemampuan duduk, Kemampuan berdiri, Nyeri sendi, Kekakuan sendi)

d. Diagnosa Keperawatan

1) Gangguan mobilitas fisik b.d. immobilisasi dan gangguan neuromuscular 2) Intoleransi aktivitas b.d nyeri dan pembatasan pergerakan

e. Penatalaksanaan 1 Gangguan mobilitas fisik b.d. immobilisasi dan gangguan neuromuskular Definisi : Keterbatasan dalam kebebasan untuk

pergerakan fisik tertentu pada bagian tubuh atau satu atau lebih

ekstremitas

Batasan karakteristik : - Postur tubuh yang

tidak stabil selama melakukan kegiatan rutin harian - Keterbatasan kemampuan untuk melakukan keterampilan motorik kasar - Keterbatasan ROM - Usaha kuat untuk

perubahan gerak

NOC :

Mobility Level

Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 3 hari dapat teridentifikasi

Mobility level, dengan kriteria hasil : - aktifitas fisik meningkat - Melaporkan perasaan peningkatan kekuatan, kemampuan dalam bergerak - Klien bisa melakukan aktifitas walaupun dengan dibantu - Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi (walker) NIC :

Exercise therapy : ambulation - Monitoring vital sign

sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan

- Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi

- Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi

- Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan

- Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps. - Berikan alat Bantu jika klien

memerlukan.

- Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan

2 Intoleransi aktivitas b.d nyeri dan pembatasan pergerakan

Definisi :

Ketidakcukupan energi secara fisiologis maupun psikologis untuk meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari hari.

Batasan karakteristik :

NOC :

Energy conservation

Self Care : ADLs Kriteria Hasil : Berpartisipasi

dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR Mampu melakukan

aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri NIC : Energy Management - Observasi adanya pembatasan ps dalam melakukan aktivitas - Dorong ps untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan

- Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan - Monitor nutrisi dan sumber

energi yang adekuat

- Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan

- Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan.

- Respon abnormal dari tekanan darah atau nadi terhadap aktifitas - Perubahan EKG yang menunjukkan aritmia atau iskemia

- Adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat beraktivitas.

Faktor factor yang berhubungan :

- Tirah Baring atau imobilisasi

- Kelemahan menyeluruh

- Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan - Gaya hidup yang

dipertahankan.

- Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas

- Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien Activity Therapy

- Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat.

- Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan - Bantu untuk memilih

aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social

- Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan - Bantu untuk mendpatkan alat

bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek

- Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai

- Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang - Bantu pasien/keluarga untuk

mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas

- Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas - Bantu pasien untuk

mengembangkan motivasi diri dan penguatan

- Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual

3 Defisit perawatan diri b.d kelemahan

NOC :

Self Care:ADL’s

NIC :

Batsan karakteristik: Pasien tidak mampu mandi dan toileting secara mandiri

Kriteria Hasil :

- Klien terbebas dari bau badan - Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan untuk melakukan ADLs - Dapat melakukan ADLS dengan bantuan

- Monitor kemampuan klien untuk perawatan diri yang mandiri.

- Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias, toileting dan makan. - Sediakan bantuan sampai

klien mampu secara utuh untuk melakukan self-care. - Dorong klien untuk

melakukan aktivitas sehari- hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki. - Dorong untuk melakukan

secara mandiri, tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya. - Ajarkan klien/keluarga untuk

mendorong kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya. - Berikan aktivitas rutin sehari-

hari sesuai kemampuan. - Pertimbangkan usia klien jika

mendorong pelaksanaan aktivitas sehari-hari.

7. PEMBERIAN OBAT

Dalam dokumen mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia (Halaman 34-38)

Dokumen terkait