• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Praktik Kerja Lapangan

Dalam dokumen TINJAUAN SISTEM AKUNTANSI PIUTANG PASIEN (Halaman 30-42)

BAB III OBJEK PENELITIAN

3.4 Aktivitas Praktik Kerja Lapangan

Rumah Sakit Dewi Sri Karawang melakukan kegiatan perusahaan berupa pelayanan medis seperti :

1. Rawat Jalan 2. Rawat Inap 3. Rontgen 4. Laboratorium 5. Fhisioterapi 6. Farmasi

3.4.1 Unit Kerja Tempat Praktik Kerja Lapangan

Untuk menyusun laporan praktik kerja lapangan ini penulis melakukan peninjauan pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, untuk meninjau sistem akuntansi piutang yang berada di bagian keuangan tepatnya di sub bagian piutang yang meliputi :

1. Piutang (bagian entry data)

2. Piutang (bagian pencetakan voucher)

3.4.2 Uraian Tugas Unit Praktik Kerja Lapangan 1. Piutang (bagian entry data)

a. Merapihkan berkas per pasien dengan memisahkan mana berkas untuk tagihan dan nerkas untuk arsip.

b. Mengecek kelengkapan dokumen-dokumen tagihan, diantaranya: - Mengecek nilai obat/R. Farmasi disesuaikan dengan jumlah

yang ada pada perincian.

- Mengecek hasil penunjang medis, misalnya : Laboratorium dan Rontgen

- Mengecek biaya pengobatan yang disesuaikan dengan peraturan masing-masing perusahaan.

c. Mengecek kembali tagihan pasien kontrak untuk meng-update

data apabila terjadi kesalahan entry di bagian kasir khusus rawat inap sebagai bahan laporan ke bagian akutansi.

d. Meng-entry seluruh transaksi rawat inap ke program piutang secara manual dengan di dukung bukti dan dokumen yang sudah lengkap.

26

e. Membuat perincian dan kwitansi rawat inap sesuai dengan jumlah biaya perawatan.

f. Merapihkan menyusun semua tagihan pasien kontrak permasing-masing perusahaan dan perpermasing-masing-permasing-masing asuransi.

g. Di print out untuk kemudian hasil rekapan tersebut di cek dan di verifikasi oleh kaur piutang.

2. Piutang (bagian pencetakan voucher)

a. Membuat voucher seluruh pasien rawat inap yang sudah di update sesuai dengan bukti pendukung.

b. Merapihkan (menempelkan) masing-masing voucher ke berkas arsip untuk bahan pelaporan kebagian akuntansi.

c. Mengarsipkan data tagihan rawat inap disusun berdasarkan tanggal, bulan dan tahun berjalan.

27

4.1 Sistem Akuntansi Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang

Sistem akuntansi merupakan proses kegiatan dari formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan Rumah Sakit Dewi Sri Karawang.

Dalam prosedur pencatan piutang pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, menggunakan sistem komputerisasi yaitu Visual Basic 0.5 serta dibutuhkan pula dokumen-dokumen tagihan yang merupakan pendukung dalam pencatatan timbulnya piutang.

1. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Piutang

Adapun dokumen-dokumen yang biasa digunakan dan berhubungan dengan piutang di Rumah Sakit Dewi Sri Karawang :

a. Bukti Pemakaian Farmasi

Dokumen ini merupakan bukti pemakaian obat dan total biaya pengeluaran oleh pasien yang dikeluarkan oleh bagian farmasi (Apotik).

b. Bukti Pengeluaran Obat Per Pasien (DEPO)

Dokumen ini hampir sama dengan Bukti Pemakaian Farmasi, namun hanya digunakan oleh pasien rawat inap baik pasien umum maupun pasien kontrak. Dalam Bukti ini terdapat 3 jenis pemakaian yaitu Alat Kesehatan, Cairan dan Obat-obatan.

28

c. Bukti Biaya Penggunaan untuk Penunjang Medis

Dokumen ini merupakan bukti penggunaaan penunjang medis oleh pasien rawat inap, seperti : Laboratorium, Rontgen, Ambulance, USG, CTG, ECG, dll.

d. Perincian Biaya Perawatan

Dokumen ini merupakan rekapitulasi biaya rawatan pasien rawat inap yang terdiri dari Sewa Ruang Perawatan, Visite Dokter Spesialis dan Umum, Service Medis, Biaya Administrasi, Biaya Konsultasi Gizi, Biaya obat farmasi dan Depo, Biaya Penunjang Medis, dll.

e. Kwitansi

Dokumen ini merupakan bukti tertulis total biaya pasien selama dirawat inap di Rumah Sakit yang harus dibayarkan oleh perusahaan dan menjadi dasar pengakuan piutang.

f. Bukti Penerimaan Memorial

Dokumen ini merupakan bukti pendapatan yang diterima oleh Rumah Sakit.

2. Organisasi yang Terkait

a. Admission

Fungsi ini bertugas mencatat data identitas pasien dan semua persyaratan yang dibutuhkan dalam Rawat Inap dan melakukan konfirmasi ke perusahaan slelu menerima surat jaminan pasien dari perusahan.

b. Instalasi Farmasi

Fungsi ini bertugas menerima resep obat dan menyerahkan obat pasien sesuai resep tersebut.

c. Billing

Fungsi ini bertugas membuat rekapitulasi biaya perawatan pasien selama di rawat inap maupun rawat jalan.

d. Kasir

Fungsi ini bertugas menerima pembayaran deposit maupun selisih biaya rawatan yang tidak ditanggung oleh perusahaan yang menjamin pasien.

e. Piutang

Fungsi ini bertugas meng-entry data yang diterima dari bagian Kasir. Dan juga mengirimkan dokumen tagihan ke perusahaan kontrak setiap per 1 minggu.

f. Controller (Akunting)

Fungsi ini bertugas mem-posting setiap transaksi biaya perawatan pasien rawat inap perusahaan kontrak. Dan juga melakukan pengecekan ulang data yang diberikan oleh bagian piutang.

4.1.1 Naratif Flowchart Sistem Akuntansi Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang

1 Pasien datang ke Rumah Sakit, Registrasi ke bagian Rawat jalan kemudian pasien diarahkan IGD/Poli, apabila dari Poli (Dokter Spesilis), dokter melakukan anamnesa ke pasien, kemudian berdasarkan pemeriksaan dokter hasilnya menentukan bahwa pasien harus di Rawat Inap, maka dokter memberikan Surat Pengantar.

30

2. Pasien diarahkan ke bagian Admission setelah dari IGD/Poli untuk melakukan registrasi Rawat Inap dengan membawa Surat Pengantar dari dokter spesialis dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk identitas pasien tercatat di Rumah Sakit serta Surat Jaminan dari perusahaan. Kemudian ke Kasir untuk menyelesaikan administrasi Rawat Jalan. Lalu petugas Admission melakukan entry data.

3. Pasien masuk ke ruang perawatan sesuai dengan kelasnya.

4. Admission menyerahkan semua dokumen ke bagian Billing untuk kemudian dilakukan entry data

5. Apabila saat di ruang perawatan pasien melakukan pemeriksaan Laboratorium atau Rontgen, pemakaian obat atau alat kesehatan, maka perawat menyerahkan dokumen Penunjang Medis dan Pelayanan medis ke bagian Billing.

6. Berdasarkan dokumen dari Admission dan Perawat, Billing melakukan Perincian Biaya Perawatan sesuai lamanya pasien dirawat.

7. Setelah pasien dinyatakan sudah bisa pulang, maka Billing mengecek kembali Perincian Biaya perawatan yang kemudian menyerahkan dokumen kepada bagian kasir dan dilakukan

entry data, untuk mencetak Kwitansi dan Bukti Penerimaan Memorial.

8. Kemudian Kasir menyerahkan semua dokumen perawatan ke bagian Piutang, Lalu dilakukan entry data oleh Piutang kemudian dokumen tersebut disimpan sebagai arsip dan mencetak Invoice rangkap 2(dua).

9. Invoice rangkap ke-1 (satu) disimpan sebagai arsip dan Invoice

rangkap ke-2 (dua) kemudian diserahkan ke bagian Controller beserta dokumen lainnya untuk dilakukan pencatatan atau

posting atas transaksi yang sudah dilakukan.

10. Kemudian bagian Piutang mengirimkan Rekap Tagihan Rangkap ke-1 (satu) ke perusahaan.

11. Setelah dokumen Rekap Tagihan diterima, maka perusahaan melakukan pembayaran dan ditransfer melalui rekening bank milik Rumah Sakit.

12. Kemudian bank menerbitkan Rekening Koran kepada Rumah Sakit terutama ke bagian Kasir (Bendahara Keuangan) untuk mengetahui aliran kas masuk dan aliran kas keluar.

13. Kasir (Bendahara Keuangan) menyerahkan Rekening Koran kepada bagian Piutang dan Controller, kemudian Bagian Controller melakukan pencatatan atas piutang yang sudah dibayarkan oleh pelanggan dan disimpan sebagai arsip.

32

4.2 Sistem Pengendalian Intern Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan mengenai pengendalian intern terhadap sistem akuntansi piutang pasien rawat inap perusahaan kontrak. Apakah telah mencerminkan pengendalian intern yang baik sehingga dapat tercapai tujuan internal control : menjaga harta milik perusahaan, menjaga ketelitian dan dapat dipercayanya data akuntansi serta mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

1. Organisasi

Dalam Rumah Sakit Dewi Sri Karawang struktur organisasi merupakan susunan pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan rumah sakit. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi rumah sakit yaitu : memisahkan fungsi-fungsi. Dimana fungsi penyimpanan (Bendahara dan Kasir) adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan dan mengeluarkan aktiva lancar rumah sakit dan bagian Controller yang memiliki wewenang untuk mencatat dan mem-posting setiap transaksi keuangan. Dan fungsi Piutang yang memiliki wewenang untuk membuat dokumen penagihan (invoice) serta melakukan penagihan piutang kepada perusahaan

Hal diatas sudah berdasarkan pada prinsip-prinsip sistem pengendalian intern dimana harus terlaksananya pemisahan fungsi-fungsi organisasi secara tegas.

2. Sistem Otorisasi

Dalam Rumah Sakit Dewi Sri Karawang memberikan wewenang untuk otorisasi atas setiap transaksi. Maka untuk dokumen penagihan (invoice) ditanda tangani oleh staff terkait yaitu kepala sub bagian treasury.

Sehingga dokumen diakui apabila tertera tanda tangan yang berwenang. 3. Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas Organisasi

Dalam Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang sudah terlaksana karena : penggunaan dokumen yang bernomor urut tercetak, pemeriksaan mendadak, setiap transaksi tidak dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu unit organisasi.

4. Karyawan yang Sesuai dengan Tanggung Jawabnya

Rumah Sakit Dewi Sri menerapkan karyawan yang jujur dan kompeten sesuai dengan bidangnya untuk menciptakan pengendalian intern yang baik. Sehingga dalam seleksi calon karyawan berdasarkan bidang pekerjaan yang dibuthkan serta adanya pengembangan pendidikan atau

34

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil peninjauan yang dilaksanakan oleh penulis pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem akuntansi piutang pasien kontrak rawat inap pada Rumah Sakit dewi Sri Karawang menggunakan sistem komputerisasi yaitu aplikasi Visual Basic 0.5 serta dokumen-dokumen pendukung lainnya yang merupakan pendukung dalam pencatatan piutang.

2. Sistem pengendalian intern piutang pasien kontrak rawat inap yang diterapkan pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, meliputi : pemisahan fungsi-fungsi organisasi yang terkait dengan aktiva perusahaan, sistem otorisasi yaitu memberikan wewenang kepada seseorang untuk menanda tangani dokumen penagihan (invoice), praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas organisasi, menempatkan karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung jawabnya.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil peninjauan diatas maka penulis mencoba memberikan beberapa saran bagi Rumah Sakit Dewi Sri Karawang dan dapat menjadi masukan dalam upaya meningkatkan kwalitas pelayanan kepada pelanggan. Adapun saran-saran tersebut adalah :

1.

Sistem akuntansi piutang pasien kontrak rawat inap pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang diharapkan dapat dijalankan dengan lebih baik lagi. Dan dapat dijalankannya daftar umur piutang agar dapat mengetahui apakah perusahaan yang bekerja sama dengan rumah sakit termasuk pada piutang cepat tertagih atau tidak cepat tertagih.

2.

Sistem pengendalian intern piutang pasien kontrak rawat inap pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang yaitu dengan ditingkatkan ketelitian dalam memberikan data yang akurat agar tidak terjadi kerugian atas perusahaan serta perusahaan klien.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Rusdi. 2004. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Belkaoui, Riahi Ahmad. 2005. Teori Akuntansi. Edisi Pertama. Jakarta:

Salemba Empat.

Carl S Warren, M. James Reeve and Philips E Fess. 2005. Accounting. Jakarta: Salemba Empat.

George H Bodnar, William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jusup, Al Haryono. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi, Jilid 2, Edisi 6. Yogyakarta :

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

M. Munandar. 2006. Pokok-pokok Intermediate Accounting. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Marshall B. Ronney & Paul Jhon Seinbart. 2004. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Narko. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Negara.

Sugiri, Slamet. 2005. Akuntansi Pengantar 2, Edisi ke-4. Yogyakarta : AMP YKPN.

Soemarso, SR. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 2, Edisi 5 Revisi. Jakarta : Salemba Empat.

Dalam dokumen TINJAUAN SISTEM AKUNTANSI PIUTANG PASIEN (Halaman 30-42)

Dokumen terkait