• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN SISTEM AKUNTANSI PIUTANG PASIEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TINJAUAN SISTEM AKUNTANSI PIUTANG PASIEN"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PADA RUMAH SAKIT DEWI SRI

KARAWANG

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyusun Laporan Praktik Kerja

Lapangan Pada Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Singaperbangsa Karawang

Oleh :

Mega Sartika

08411734030028

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

KARAWANG

(2)
(3)

iv

Mega Sartika. 0841173403028. 2011. Tinjauan Sistem Akuntansi Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang. Praktik Kerja Lapangan. Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangasa Karawang.

Penjualan merupakan faktor utama dari perusahaan, oleh karena itu maju mundurnya perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam melakukan penjualan. Dimana penjualan itu merupakan sumber penghasilan utama bagi perusahaan, penjualan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara tunai dan secara kredit, tetapi dalam dunia usaha sudah menjadi kebiasaan suatu perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada langganan-langganannya pada waktu melakukan penjualan. Yaitu dengan cara memberikan penjualan secara kredit yang tentunya akan menimbulkan piutang bagi perusahaan.

Penjualan secara kredit ini akan menguntungan perusahaan karena lebih menarik bagi calon pembeli sehingga akan meningkatkan volume penjualan yang berarti menaikkan pendapatan perusahaan, apalagi dalam kondisi ekonomi seperti saat ini tentunya akan banyak mendorong terjadinya penjualan secara kredit sehingga banyak menimbulkan piutang bagi perusahaan.

Tujuan dari peninjauan yang dilakukan untuk mengetahui tentang sistem akuntansi piutang dan sistem pengendalin intern. Sekaligus menambah wawasan, pengetahuan dan membandingkan antara teori yang dipelajari dengan observasi langsung. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu dengan penelitian lapangan yang dilakukan dengan metode wawancara dan pengamatan, dengan mengumpulkan data dari literatur yang terkait materi pembahasan.

Hasil peninjauan yang dilakukan berdasarkan data-data yang diperoleh, sebagai berikut :

1. Sistem akuntansi piutang pasien kontrak rawat inap pada Rumah Sakit dewi Sri Karawang menggunakan sistem komputerisasi yaitu aplikasi Visual Basic 0.5 serta dokumen-dokumen pendukung lainnya yang merupakan pendukung dalam pencatatan piutang.

(4)

ix

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Peninjauan ... 3

1.4 Kegunaan Peninjauan ... 3

1.5 Metode Peninjauan ... 3

1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem ... 6

2.1.1 Pengertian Sistem ... 6

2.1.2 Sifat- Sifat Sistem... 6

2.2 Akuntansi ... 8

(5)

x

2.3.2 Unsur Sistem Akuntansi ... 9

2.3.3 Tujuan Sistem Akuntansi ... 10

2.4 Piutang ... 11

2.4.1 Pengertian Piutang ... 11

2.4.2 Klasifikasi Piutang ... 12

2.4.3 Penilaian dan Pelaporan Piutang ... 14

2.5 Sistem Pengendalian Intern ... 16

2.5.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern ... 16

2.5.2 Tujuan Sistem Pengendalian Intern ... 16

2.5.3 Jenis-Jenis Pengendalian Intern ... 17

2.5.3 Unsur Sistem Pengendalian Intern ... 17

BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 20

3.2 Profil Perusahaan ... 20

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 20

3.2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 21

3.3 Struktur Organisasi dan Fungsi ... 22

3.4 Aktivitas Praktik Kerja Lapangan ... 24

3.4.1 Unit Kerja Tempat Praktik Kerja Lapangan ... 25

(6)

xi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sistem Akuntansi Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap

Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang ... 27 4.1.1 Naratif Flowchart Sistem Akuntansi Piutang

Pasien Kontrak Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang ... 29 4.2 Sistem Pengendalian Intern Piutang Pasien Kontrak

Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang ... 32 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ... 34

5.2 Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

RS. Dewi Sri Karawang merupakan perusahaan pelayanan jasa yang

bergerak di bidang pelayanan medis seperti rawat inap. Tujuan dari RS. Dewi Sri Karawang untuk menyediakan serta melayani kebutuhan dan kepentingan pelanggan akan tenaga medis. Dalam memberikan manfaat medis untuk kepentingan pelanggan, maka perusahaan harus dapat melayani setiap kepentingan tersebut dengan cara melakukan pembayaran setelah adanya pelayanan medis yang akan menimbulkan adanya piutang kepada perusahaan. Piutang merupakan unsur yang sangat penting dan memerlukan kebijakan yang baik dari manajemen dalam pengelolaannya. Karena selain dapat meningkatkan volume penjualan, piutang juga mengandung suatu resiko bagi perusahaan, yaitu resiko kerugian piutang seperti telatnya pembayaran pasien kontrak rawat inap dalam waktu lebih dari satu bulan dan akan mengakibatkan perputaran piutang yang besar atau pendapatan yang tidak sesuai dengan transaksi penjualan jasa bagi perusahaan dan tentu saja akan berdampak pada pendapatan usaha yang menjadi rendah dan mengakibatkan kinerja perusahaan yang akan semakin menurun.

(8)

2

pembayaran atas penjualan kredit tersebut. Perputaran piutang yang baik dapat menunjukan tingkat kemampuan suatu perusahaan dalam merubah aktiva lancar dalam bentuk piutang menjadi kas yang diterima dari transaksi penjualan secara kredit, sehingga dengan kata lain semakin tinggi nilai rasionya, maka semakin berhasil usaha perusahaan tersebut dalam menghasilkan kas dan semakin baik operasinya.

Permasalahan yang terjadi pada RS. Dewi Sri Karawang adalah adanya penunggakan pembayaran pasien kontrak rawat inap yang dilakukan oleh pasien itu sendiri. Akibatnya terjadi kemacetan pembayaran piutang yang menyebabkan adanya penunggakan. Dengan keadaan tersebut manajemen harus lebih memperhatikan aspek-aspek yang dapat menyebabkan pengelolaan piutang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu aspek yang dapat menghambat pengelolaan piutang adalah kemacetan pembayaran piutang atau piutang yang tidak dapat dilunasi pada saat jatuh tempo.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peninjau sangat tertarik untuk mengadakan peninjauan dengan judul “Tinjauan Sistem Akuntansi Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang akan diangkat adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem akuntansi piutang pasien kontrak rawat inap pada RS. Dewi Sri Karawang?

(9)

1.3 Tujuan Peninjauan

Adapun tujuan penulis melakukan peninjauan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sistem akuntansi piutang pasien kontrak rawat

inap pada RS. Dewi Sri Karawang.

2. Untuk mengetahui sistem pengendalian intern piutang pasien kontrak rawat inap pada RS. Dewi Sri Karawang.

1.4 Kegunaan Peninjauan

1. Bagi Peninjau

Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan program studi Diploma III Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai sumbangan pemikiran dalam menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan perhitungan piutang.

3. Bagi Fakultas

Untuk melengkapi literatur sebagai bahan bacaan khususnya bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Singaperbangsa Karawang.

1.5 Metode Peninjauan

(10)

4

dipertanggungjawabkan, maka penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

1. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan proposal ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu membuat lembaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada.

2. Metode pengumpulan data

Pengumpulan data yang peninjau terapkan dalam peninjauan ini antara lain :

a. Penelitian Lapangan

Metode pengumpulan data yang penulis terapkan dalam peninjauan ini antara lain :

1). Wawancara (interview)

Yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab kepada pihak yang bersangkutan.

2). Pengamatan (Observasi)

Mengumpulkan data dengan cara mengamati secara langsung pelaksanaan tentang perhitungan piutang pada pasien kontrak rawat inap di RS. Dewi Sri Karawang.

b. Tinjauan Pustaka

(11)

perpajakan yang diperlukan sebagai dasar pembahasan dalam peninjauan ini.

1. Metode Pengolahan Data

Dalam peninjauan ini, peninjauan menggunakan metode deskriptif, yaitu menjelaskan kejadian di laporan tentang sistem penyajian dan membandingkan dengan teori yang diterima di bangku perkuliahan.

1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Dalam melakukan praktek kerja lapangan tempat yang menjadi objek peninjauan adalah pada RS. Dewi Sri Karawang. Untuk memudahkan peninjauan, peninjau menggambarkan dengan tabel skedul Praktik Kerja Lapangan sebagai berikut :

Agustus September Oktober November

(12)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena sistem dapat menentukan berkembang atau tidaknya suatu perusahaan. Untuk mempertahankan perusahaan dan mencapai tujuan yang ingin dicapai, setiap perusahaaan membutuhkan penyediaan informasi yang cukup. Dengan kata lain berkembang atau tidaknya perusahaan tergantung pada sistem yang digunakan.

Menurut George H. Bodnar, William S. Hopwood (2000 : 1) bahwa “Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Menurut Mulyadi (2008 : 5) dalam bukunya menyatakan bahwa “Sistem

adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”.

Dari dua definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan sumber daya atau jaringan prosedur yang saling berhubungan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan guna mencapai tujuan tertentu.

2.1.2 Sifat-Sifat Sistem

(13)

1. Mempunyai tujuan

Tujuan sistem merupakan pemotivasi bekerjanya suatu sistem. Misalnya memperoleh laba merupakan tujuan organisasi bisnis, yang mendorong bekerjanya sistem yang berlaku pada organisasi bersangkutan.

2. Mempunyai input-proses-output

Input berupa masukan terhadap sistem, output merupakan keluaran sistem, sedang proses adalah metode dengan mana input diubah menjadi output.

3. Mempunyai lingkungan

Setiap sistem (kecuali alam semesta, barangkali), mempunyai lingkungan. Perusahaan sebagai suatu sistem misalnya, mempunyai lingkungan seperti lingkungan ekonomi, politik, social budaya, hukum, dan lain-lain.

4. Mempunyai elemen-elemen yang saling terkait

Dengan contoh sistem peredaran darah, maka sistem jantung terkait erat dengan sistem pembuluh darah. Bila ada penyumbatan pembuluh darah, maka kerja jantung dapat terganggu.

5. Mempunyai pengendali sistem

(14)

8

6. Mempunyai pengguna

Pengguna di sini harus diartikan secara luas. Sebagai contoh suatu perusahaan memiliki pengguna seperti pemegang saham, kreditur, pemerintah, dan serikat buruh, selain manajemen perusahaan itu sendiri.

2.2 Akuntansi

2.2.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan suatu kegiatan jasa yang fungsinya menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan agar fungsi akuntansi dapat tercapai yaitu menyediakan data yang dapat dipergunakan dalam pengambilan keputusan perlu disusun suatu prinsip akuntansi.

Menurut Ahmad Riahi Belkaoui (2000 : 38) bahwa “Akuntansi adalah seni

pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara berdaya guna dalam bentuk satuan uang, dan penginterprestasian hasil proses tersebut”.

Menurut American Accounting Association dalam Soemarso (2005 : 5) bahwa “Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya peniliaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Akuntansi yaitu: 1. Suatu kegiatan yang menyediakan dan menganalisa data keuangan

(15)

2.3 Sistem Akuntansi

2.3.1 Pengertian Sistem Akuntansi

Mulyadi (2008 : 3) didalam bukunya “Sistem Akuntansi” menyatakan bahwa : “Sistem Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang

dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.

Sedangkan tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang ada, baik mengenai mutu, ketetapan penyajian, maupun struktur informasinya.

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (Reliability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.

Sistem akuntansi merupakan sub sistem informasi manajemen yang mengelola data keuangan, untuk memenuhi kebutuhan pemakai intern maupun pemakai ekstern.

2.3.2 Unsur Sistem Akuntansi

(16)

10

a. Formulir

Formulir merupakan dokumen untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen.

b. Jurnal

Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.

c. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. d. Buku Pembantu

Buku pembantu (subsidiary ledger) ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.

e. Laporan

Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi.

2.3.3 Tujuan Sistem Akuntansi

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya. 3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntnasi dan pengecekan intern, yaitu

(17)

4. Untuk mengurangi biaya penyelenggaraan catatan akuntansi. Sistem akuntansi merupakan sub sistem informasi manajemen yang mengelola data untuk memenuhi pemakai intern maupun pemakai ekstern.

2.4 Piutang

2.4.1 Pengertian Piutang

Piutang secara umum merupakan tagihan perusahaan kepada pihak lain akibat penjualan secara kredit. Piutang timbul dari beberapa jenis transaksi kredit baik barang meupun jasa. Transaksi penjualan secara kredit biasanya disertai dengan syarat-syarat kredit yang telah ditentukan dan disetujui baik oleh pembeli maupun penjual yang termasuk syarat penjualan kredit antara lain adalah jangka waktu pembayaran dan potongan penjualan. Piutang dapat dipakai senagai agunan untuk pinjaman atau dijual (dialihkan kepada pihak ketiga) untuk menghasilkan dana.

(18)

12

antara besaran pendapatan yang diperoleh secara kredit ataupun pandapatan yang diperoleh secara tunai.

Menurut Rusdi Akbar, (2004 : 199) mendefinisikan sebagai berikut “Piutang merupakan semua hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk menerima sejumlah kas, barang atau jasa dimasa yang akan dating sebagai akibat kejadian pada masa yang lalu”.

Menurut Warren, Reeve dan Fess, (2005 : 404) yang dialih bahasakan oleh Helda Gunawan mendefinisikan sebagai berikut “Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya”.

Menurut M. Munandar, (2006 : 77) mendefinisikan sebagai berikut “Piutang merupakan tagihan perusahaan kepada pihak lain yang nantinya akan

dimintakan pembayarannya bilamana telah sampai jatuh tempo”.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa piutang merupakan suatu klaim atau tagihan perusahaan baik dalam bentuk uang, barang atu jasa kepada pelanggan atau pihak lain sebagai akibat dari transaksi.

2.4.2 Klasifikasi Piutang

Piutang merupakan jumlah yang terhutang oleh pelanggan untuk barang dan jasa yang telah diberikan sebagai bagian adri operasi bisnis normal. Piutang diklasifikasikan menjadi :

Piutang usaha

(19)

Ayat jurnal penjualan secara kredit :

Piutang Usaha xxx

Penjualan xxx

Piutang usaha (account receivable) normalnya diperkirakan akan tertagih dalam periode waktu yang relatif pendek, seperti 30 atau 60 hari.

Wesel Tagih

Wesel tagih (notes receivable) adalah jumlah yang terutang bagi pelanggan di saat perusahaan telah menerbitkan surat utang formal. Wesel tagih didukung oleh nota promes, yaitu janji tyertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa depan..Wesel tagih diklasifikasikan dalam neraca sebagai aktiva lancar sepanjang wesel tersebut diperkirakan akan tertagih dalam jangka waktu setahun. Wesel biasanya digunakan untuk periode kredit yang lebih dari enam puluh hari. Wesel tagih dan piutang usaha kadang disebut Piutang Dagang (trade receivable) bila keduanya berasal dari transaksi penjualan. Piutang Lain-lain

(20)

14

Piutang Bunga

Piutang bunga (Interest Receivable) adalah piutang yang timbul karena masih harus menerima bunga akibat menyimpan uang di bank, memiliki investasi dalam obligasi perusahaan lain, meminjamkan uang pada perusahaan lain dan lain sebagainya.

Piutang Dividen

Piutang dividen (Devidend Receivable) adalah hak menerima pembayaran dividen akibat memiliki investasi. Piutang deviden muncul pada saat perusahaan emiten mengumumkan akan membagikan deviden berdasarkan kinerja usaha pada tahun tertentu.

Piutang Pajak

Piutang pajak (Tax Receivable) adalah hak menerima pengembalian kelebihan membayar pajak pada kas Negara (pajak yang direstitusi).

Pembayaran Dimuka

Pembayaran dimuka (Advance Payment) adalah hak untuk membayar sisa pembayaran hutang kepada pihak penjual karena membayar dimuka suatu pembelian barang atau jasa.

2.4.3 Penilaian Dan Pelaporan Piutang

(21)

beban. Walaupun telah dinilai sebesar jumlah bersihnya, namun biasanya kedua jumlah tersebut (piutang dan penyisihan piutang tak tertagih) tetap disajikan dalam pelaporannya pada neraca supaya pengguna laporan dapat mengetahui jumlah bruto piutang dan penyisihan yang dibuat untuk piutang tak tertagih. Contoh penyajian piutang dalam neraca :

PT X

NERACA

Per 31 Desember 2010

AKTIVA

Aktiva Lancar

Kas & Setara Kas Rp. 60.000.000

Piutang Usaha Rp. 12.500.000

Dikurangi:

Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp. 315.000

Piutang Usaha Bersih Rp. 11.935.000

(22)

16

2.5 Sistem Pengendalian Intern

2.5.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2008 : 163) menyatakan bahwa :

“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen”.

Menurut Marshall B. Ronney dan Paul Jhon Steinbart dalam bukunya “Accounting Informations Systems” yang diterjemahkan oleh penerbit Salemba

Empat Edisi 9 menyatakan bahwa :

“Pengendalian Intern adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga aset, memberikan informasi yang akurat dan handal, mendorong kesesuaian dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. (2004)

Dari definisi diatas, Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi, metode bisnis, dan ukuran-ukuran yang dipergunakan untuk menjaga aset, mendorong efisiensi dengan kebijakan yang telah ditetapkan.

2.5.2 Tujuan Sistem Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2008 : 166) menyatakan bahwa tujuan sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Pengendalian Intern Akuntansi

(23)

perusahaan dan akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

2. Pengendalian Intern Administratif

Meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoorddinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.

2.5.3 Jenis-Jenis Pengendalian Intern

Menurut Slamet Sugiri (2005:3) Pengendalian intern dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Pengendalian akuntansi yaitu pengendalian yang dirancang untuk mengamankan harta perusahaan dan meningkatkan ketelitian dan dapat dipercayainya data akuntansi.

2. Pengendalian administratif yaitu pengendalian yang dirancang untuk tujan meningkatkan efisiensi operasi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.

2.5.4 Unsur Sistem Pengendalian Intern

Menurut Mulyadi (2008 : 166) menyatakan bahwa unsur pokok Sistem Pengendalian Intern adalah :

(24)

18

tanggungjawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini :

a. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi.

b. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggungjawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

2 Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang pendapatan dan biaya. Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang umum otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi. 3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi. Pembagian tanggungjawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah diterapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah :

a. Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

b. Pemeriksaan mendadak (suprised audit).

c. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari satu atau unit organisasi lain.

d. Perputaran jabatan (job rotation).

(25)

f. Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya.

g. Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengcek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain.

(26)

20

BAB III

OBJEK PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam dunia usaha sudah menjadi kebiasaan suatu perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada pelanggannya pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang diberikan biasanya dalam bentuk memperbolehkan pelanggannya mendapatkan atau menerima dahulu kemudian atas penjualan barang dan jasa yang dilakukan. Dalam transaksi penjualan kredit, biasanya perusahaan memberikan jangka waktu dalam melakukan pembayarannya. Karena terjadinya penjualan barang atau jasa secara kredit ini timbullah “piutang”, untukitu penulis tertarik untuk mengambil masalah sistem

akuntansi piutang sebagai objek penelitian.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis mengadakan penelitian di RS.Dewi Sri Karawang yang bertempat di Jl. Arif Rachman Hakim No.1A Karawang 41315. Adapun yang menjadi objek penelitian penulisdalammenysun Laporan Tugas Akhir ini adalah mengenai Tinjauan Sistem Akuntansi Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang.

3.2 Profil Perusahaan

3.2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pembentukan RS. Dewi Sri Karawang berada dibawah naungan PT. Dewi Sri Piranti Syifa Persada. Pendiri sekaligus pemilik RS. Dewi Sri adalah dr. Yunanto SAM’UN Bashor, beliau merupakan alumni Fakultas Kedokteran

(27)

Kantor Departemen Kesehatan Kab. Karawang dan Kepala Ikatan Dokter Indonesia Kab. Karawang.

Pada tanggal 31 Juli 1987 dibawah naungan Yayasan Keluarga Dewi Sri, terbit ijin klinik dokter umum dan spesialis. Seiring dengan perkembangan kota dan pertambahan penduduk serta tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin meningkat, maka pemilik sekaligus pengelola klinik, mengajukan izin mendirikan Rumah Sakit ke Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Pada tanggal 1 Juni 1991 mendapat izin mendirikan rumah sakit, dengan izin operasional rumah saki sementara. Setelah melalui proses penilaian, izin tersebut diberikan oleh menteri Kesehatan, tepatnya pada tanggal 30 juli 1997 melalui surat keputusan menteri kesehatan No. YM.02.04.3.5.3365 menetapkan izin operasional tetap RS. Dewi Sri Karawang.

3.2.2 Visi dan Misi Perusahaan A. Visi RS. Dewi Sri Karawang

“Menjadi Rumah Sakit Swasta yang terpercaya dan memasyarakat

didukung oleh sumber daya manusia yang profesional”.

B. Misi RS. Dewi Sri Karawang

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan berorientasi pada keselamatan pasien dan loyalitas pelanggan. 2. Menjalin jaringan kerjasama dengan penyelenggara pelayanan

kesehatan seluas-luasnya.

(28)

22

C. MOTTO

“KEPUASAN ANDA ADALAH KEBAHAGIAAN KAMI

3.3 Struktur Organisasi dan Fungsi

Suatu perusahaan yang baik umumnya mempunyai struktur organisasi. Dengan adanya struktur organisasi yang teratur, maka setiap pegawai dengan sendirinya dapat mengetahui tugas serta kedudukannya, sehingga pegawai tersebut dapat mengetahui kepada siapa ia harus mempertanggungjawabkan pekerjaannya tersebut. Hal ini akan berakibat baik terhadap perusahaan mereka.

Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda-beda, hal ini tergantung dari tujuan dan dalam bidang apa perusahaan itu bergerak. Selain itu dipengaruhi pula oleh keadaan yang berlaku atau menurut apa yang telah digariskan oleh masing-masing anggaran dasarnya. Namun salah satu yang mejadi prinsip adalah bahwa struktur organisasi harus mencerminkan pemisahan fungsi antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.

Struktur organisasi pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang sudah berjalan sesuai dengan fungsinya. Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatannya, antara lain :

1. Direktur

(29)

2. Kabag. Keuangan Tugas Pokok :

a. Menetapkan kebijakan dan pngendalian sistem akuntansi, internal control dan pelaporan keuangan.

b. Menetapkan kebikjakan dan pengendalian sistem akuntansi manajemen untuk pengembalian keputusan bisnis.

c. Menetapkan kebijakan dan likuiditas perusahaan.

d. Menetapkan kebijakan dan pengendalian financing dan investasi perusahaan.

3. Kasubag. Keuangan

Tugas Pokok : bertanggung jawab dan mengawasi terhadap bagian kasir, piutang dan billing.

4. Billing

Tugas Pokok : membuat perincian rawat inap pasien kontrak dan pasien umum.

5. Kasir

Tugas Pokok : menerima pembayaran rawat jalan dan rawat inap pasien umum maupun pasien kontrak.

6. Piutang

(30)

24

7. Controller (Akunting) Tugas Pokok :

a. Mengecek dan mem-postingsemua penerimaan kas yang yang berasal dari Pasien rawat inap, pasien rawat jalan, deposit, pembayaran piutang perusahaan, selisih rawatan pasien OPD dan IPD perusahaan kontrak, piutang keluaraga karyawan dan piutang JPK ke General Ledger New.

b. Mem-posting laporan rekening bank.

c. Mem-postingsemua pengeluaran biaya Rumah Sakit.

d. Melakukan stock opname(kas dan bagian penunjang medis)setiap awal bulan.

e. Membuat dan melaporkan SPT dan SSP (Pajak Penghasilan) ke Kantor Pajak.

3.4 Aktivitas Praktik Kerja Lapangan

Rumah Sakit Dewi Sri Karawang melakukan kegiatan perusahaan berupa pelayanan medis seperti :

1. Rawat Jalan 2. Rawat Inap 3. Rontgen 4. Laboratorium 5. Fhisioterapi

6. Farmasi

(31)

3.4.1 Unit Kerja Tempat Praktik Kerja Lapangan

Untuk menyusun laporan praktik kerja lapangan ini penulis melakukan peninjauan pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, untuk meninjau sistem akuntansi piutang yang berada di bagian keuangan tepatnya di sub bagian piutang yang meliputi :

1. Piutang (bagian entry data)

2. Piutang (bagian pencetakan voucher)

3.4.2 Uraian Tugas Unit Praktik Kerja Lapangan 1. Piutang (bagian entry data)

a. Merapihkan berkas per pasien dengan memisahkan mana berkas untuk tagihan dan nerkas untuk arsip.

b. Mengecek kelengkapan dokumen-dokumen tagihan, diantaranya: - Mengecek nilai obat/R. Farmasi disesuaikan dengan jumlah

yang ada pada perincian.

- Mengecek hasil penunjang medis, misalnya : Laboratorium dan Rontgen

- Mengecek biaya pengobatan yang disesuaikan dengan peraturan masing-masing perusahaan.

c. Mengecek kembali tagihan pasien kontrak untuk meng-update

data apabila terjadi kesalahan entry di bagian kasir khusus rawat inap sebagai bahan laporan ke bagian akutansi.

(32)

26

e. Membuat perincian dan kwitansi rawat inap sesuai dengan jumlah biaya perawatan.

f. Merapihkan menyusun semua tagihan pasien kontrak permasing-masing perusahaan dan perpermasing-masing-permasing-masing asuransi.

g. Di print out untuk kemudian hasil rekapan tersebut di cek dan di verifikasi oleh kaur piutang.

2. Piutang (bagian pencetakan voucher)

a. Membuat voucher seluruh pasien rawat inap yang sudah di update sesuai dengan bukti pendukung.

b. Merapihkan (menempelkan) masing-masing voucher ke berkas arsip untuk bahan pelaporan kebagian akuntansi.

(33)

27

4.1 Sistem Akuntansi Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang

Sistem akuntansi merupakan proses kegiatan dari formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan Rumah Sakit Dewi Sri Karawang.

Dalam prosedur pencatan piutang pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, menggunakan sistem komputerisasi yaitu Visual Basic 0.5 serta dibutuhkan pula dokumen-dokumen tagihan yang merupakan pendukung dalam pencatatan timbulnya piutang.

1. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Piutang

Adapun dokumen-dokumen yang biasa digunakan dan berhubungan dengan piutang di Rumah Sakit Dewi Sri Karawang :

a. Bukti Pemakaian Farmasi

Dokumen ini merupakan bukti pemakaian obat dan total biaya pengeluaran oleh pasien yang dikeluarkan oleh bagian farmasi (Apotik).

b. Bukti Pengeluaran Obat Per Pasien (DEPO)

(34)

28

c. Bukti Biaya Penggunaan untuk Penunjang Medis

Dokumen ini merupakan bukti penggunaaan penunjang medis oleh pasien rawat inap, seperti : Laboratorium, Rontgen, Ambulance, USG, CTG, ECG, dll.

d. Perincian Biaya Perawatan

Dokumen ini merupakan rekapitulasi biaya rawatan pasien rawat inap yang terdiri dari Sewa Ruang Perawatan, Visite Dokter Spesialis dan Umum, Service Medis, Biaya Administrasi, Biaya Konsultasi Gizi, Biaya obat farmasi dan Depo, Biaya Penunjang Medis, dll.

e. Kwitansi

Dokumen ini merupakan bukti tertulis total biaya pasien selama dirawat inap di Rumah Sakit yang harus dibayarkan oleh perusahaan dan menjadi dasar pengakuan piutang.

f. Bukti Penerimaan Memorial

Dokumen ini merupakan bukti pendapatan yang diterima oleh Rumah Sakit.

2. Organisasi yang Terkait

a. Admission

Fungsi ini bertugas mencatat data identitas pasien dan semua persyaratan yang dibutuhkan dalam Rawat Inap dan melakukan konfirmasi ke perusahaan slelu menerima surat jaminan pasien dari perusahan.

b. Instalasi Farmasi

(35)

c. Billing

Fungsi ini bertugas membuat rekapitulasi biaya perawatan pasien selama di rawat inap maupun rawat jalan.

d. Kasir

Fungsi ini bertugas menerima pembayaran deposit maupun selisih biaya rawatan yang tidak ditanggung oleh perusahaan yang menjamin pasien.

e. Piutang

Fungsi ini bertugas meng-entry data yang diterima dari bagian Kasir. Dan juga mengirimkan dokumen tagihan ke perusahaan kontrak setiap per 1 minggu.

f. Controller (Akunting)

Fungsi ini bertugas mem-posting setiap transaksi biaya perawatan pasien rawat inap perusahaan kontrak. Dan juga melakukan pengecekan ulang data yang diberikan oleh bagian piutang.

4.1.1 Naratif Flowchart Sistem Akuntansi Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang

(36)

30

2. Pasien diarahkan ke bagian Admission setelah dari IGD/Poli untuk melakukan registrasi Rawat Inap dengan membawa Surat Pengantar dari dokter spesialis dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk identitas pasien tercatat di Rumah Sakit serta Surat Jaminan dari perusahaan. Kemudian ke Kasir untuk menyelesaikan administrasi Rawat Jalan. Lalu petugas Admission melakukan entry data.

3. Pasien masuk ke ruang perawatan sesuai dengan kelasnya.

4. Admission menyerahkan semua dokumen ke bagian Billing untuk kemudian dilakukan entry data

5. Apabila saat di ruang perawatan pasien melakukan pemeriksaan Laboratorium atau Rontgen, pemakaian obat atau alat kesehatan, maka perawat menyerahkan dokumen Penunjang Medis dan Pelayanan medis ke bagian Billing.

6. Berdasarkan dokumen dari Admission dan Perawat, Billing melakukan Perincian Biaya Perawatan sesuai lamanya pasien dirawat.

7. Setelah pasien dinyatakan sudah bisa pulang, maka Billing mengecek kembali Perincian Biaya perawatan yang kemudian menyerahkan dokumen kepada bagian kasir dan dilakukan

(37)

8. Kemudian Kasir menyerahkan semua dokumen perawatan ke bagian Piutang, Lalu dilakukan entry data oleh Piutang kemudian dokumen tersebut disimpan sebagai arsip dan mencetak Invoice rangkap 2(dua).

9. Invoice rangkap ke-1 (satu) disimpan sebagai arsip dan Invoice

rangkap ke-2 (dua) kemudian diserahkan ke bagian Controller beserta dokumen lainnya untuk dilakukan pencatatan atau

posting atas transaksi yang sudah dilakukan.

10. Kemudian bagian Piutang mengirimkan Rekap Tagihan Rangkap ke-1 (satu) ke perusahaan.

11. Setelah dokumen Rekap Tagihan diterima, maka perusahaan melakukan pembayaran dan ditransfer melalui rekening bank milik Rumah Sakit.

12. Kemudian bank menerbitkan Rekening Koran kepada Rumah Sakit terutama ke bagian Kasir (Bendahara Keuangan) untuk mengetahui aliran kas masuk dan aliran kas keluar.

(38)

32

4.2 Sistem Pengendalian Intern Piutang Pasien Kontrak Rawat Inap Pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang

Pada bagian ini penulis akan menjelaskan mengenai pengendalian intern terhadap sistem akuntansi piutang pasien rawat inap perusahaan kontrak. Apakah telah mencerminkan pengendalian intern yang baik sehingga dapat tercapai tujuan internal control : menjaga harta milik perusahaan, menjaga ketelitian dan dapat dipercayanya data akuntansi serta mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

1. Organisasi

Dalam Rumah Sakit Dewi Sri Karawang struktur organisasi merupakan susunan pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan rumah sakit. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi rumah sakit yaitu : memisahkan fungsi-fungsi. Dimana fungsi penyimpanan (Bendahara dan Kasir) adalah fungsi yang memiliki wewenang untuk menyimpan dan mengeluarkan aktiva lancar rumah sakit dan bagian Controller yang memiliki wewenang untuk mencatat dan mem-posting setiap transaksi keuangan. Dan fungsi Piutang yang memiliki wewenang untuk membuat dokumen penagihan (invoice) serta melakukan penagihan piutang kepada perusahaan

(39)

2. Sistem Otorisasi

Dalam Rumah Sakit Dewi Sri Karawang memberikan wewenang untuk otorisasi atas setiap transaksi. Maka untuk dokumen penagihan (invoice) ditanda tangani oleh staff terkait yaitu kepala sub bagian treasury.

Sehingga dokumen diakui apabila tertera tanda tangan yang berwenang. 3. Praktik yang Sehat dalam Melaksanakan Tugas Organisasi

Dalam Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang sudah terlaksana karena : penggunaan dokumen yang bernomor urut tercetak, pemeriksaan mendadak, setiap transaksi tidak dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu unit organisasi.

4. Karyawan yang Sesuai dengan Tanggung Jawabnya

Rumah Sakit Dewi Sri menerapkan karyawan yang jujur dan kompeten sesuai dengan bidangnya untuk menciptakan pengendalian intern yang baik. Sehingga dalam seleksi calon karyawan berdasarkan bidang pekerjaan yang dibuthkan serta adanya pengembangan pendidikan atau

(40)

34

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil peninjauan yang dilaksanakan oleh penulis pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sistem akuntansi piutang pasien kontrak rawat inap pada Rumah Sakit dewi Sri Karawang menggunakan sistem komputerisasi yaitu aplikasi Visual Basic 0.5 serta dokumen-dokumen pendukung lainnya yang merupakan pendukung dalam pencatatan piutang.

2. Sistem pengendalian intern piutang pasien kontrak rawat inap yang diterapkan pada Rumah Sakit Dewi Sri Karawang, meliputi : pemisahan fungsi-fungsi organisasi yang terkait dengan aktiva perusahaan, sistem otorisasi yaitu memberikan wewenang kepada seseorang untuk menanda tangani dokumen penagihan (invoice), praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas organisasi, menempatkan karyawan yang kompeten sesuai dengan tanggung jawabnya.

5.2 Saran

(41)

1.

Sistem akuntansi piutang pasien kontrak rawat inap pada Rumah Sakit

Dewi Sri Karawang diharapkan dapat dijalankan dengan lebih baik lagi. Dan dapat dijalankannya daftar umur piutang agar dapat mengetahui apakah perusahaan yang bekerja sama dengan rumah sakit termasuk pada piutang cepat tertagih atau tidak cepat tertagih.

2.

Sistem pengendalian intern piutang pasien kontrak rawat inap pada Rumah

(42)

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Rusdi. 2004. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Belkaoui, Riahi Ahmad. 2005. Teori Akuntansi. Edisi Pertama. Jakarta:

Salemba Empat.

Carl S Warren, M. James Reeve and Philips E Fess. 2005. Accounting. Jakarta: Salemba Empat.

George H Bodnar, William S. Hopwood. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Jusup, Al Haryono. 2005. Dasar-Dasar Akuntansi, Jilid 2, Edisi 6. Yogyakarta :

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

M. Munandar. 2006. Pokok-pokok Intermediate Accounting. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Marshall B. Ronney & Paul Jhon Seinbart. 2004. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Narko. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Negara.

Sugiri, Slamet. 2005. Akuntansi Pengantar 2, Edisi ke-4. Yogyakarta : AMP YKPN.

Referensi

Dokumen terkait

Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perumusan kebijakan, melaksanakan dan koordinasi kegiatan perencanaan penelitian dan pengembangan

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2OI1 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini, sebagai dasar

Setelah diuji secara statistik melalui uji hipotesis diperoleh hasil bahwa hipotesis nol ditolak dan hipotesis kerja diterima sesuai dengan Tabel 16, sehingga

IOS diperoleh dari analisis faktor dari ketiga ukuran di atas yang kemudian akan digunakan sebagai proksi dari peluang inves- tasi pada model penelitian. Adapun kualitas

Dalam hal terdapat perbedaan data antara Petikan DIPA dengan database RKA-K/L-DIPA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database

mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

Hasil penelitian pasteurisasi dan waktu simpan telur ayam terdapat perbedaan antara telur pasteurisasi dengan telur tanpa pasteurisasi terhadap sifat putih telur

Grafik kurva pengamatan aktivitas spesifik Enzim Selulase sebelum Diafiltrasi dengan keterangan angka dan setelah Diafiltrasi menggunakan amicon ultra-4 centrifugal