• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diagram 4.6 Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen

Adapun penjelasan dari hasil aktivitas siswa akan diuraikan lebih mendetail sebagai berikut:

Indikator 1 yaitu aktivitas kesiapan siswa mengikuti pembelajaran, pada pertemuan pertama skor yang diperoleh yaitu 76,3% atau 14 siswa dari 19 siswa yang benar-benar siap mengikuti pembelajaran. Rata-rata aktivitas belajar siswa sudah menampakkan dua indikator yaitu datang tepat waktu dan duduk di tempat duduk masing-masing. Pada pertemuan kedua, skor yang diperoleh meningkat menjadi 84,2% atau 16 siswa yang siap mengikuti pembelajaran. Deskriptor yang nampak bertambah menjadi tiga yaitu datang tepat waktu dan duduk di tempat duduk masing, dan bersikap tenang dan tertib. Pada pertemuan ketiga, skor aktivitas siswa meningkat menjadi 93,4% dan pada pertemuan keempat skor aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 98,9% atau hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti pembelajaran dan sudah menampakkan kempat deskriptor.

Indikator 2 yaitu aktivitas menanggapi apersepsi guru, pada pertemuan pertama skor yang diperoleh yaitu 59,2% atau 11 siswa dari 19 siswa yang menanggapi apersepsi guru. Rata-rata aktivitas belajar siswa baru nampak pada deskriptor pertama yaitu menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk. Pada pertemuan kedua, skor yang diperoleh meningkat menjadi 65,8% atau 13 siswa yang menanggapi apersepsi guru. Deskriptor yang nampak bertambah menjadi dua yaitu menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk dan tanggapan sesuai materi, selebihnya siswa masih belum menanggapi apersepsi guru atau cenderung pasif. Pada pertemuan ketiga, skor aktivitas siswa meningkat menjadi 76,3%. Deskriptor yang nampak yaitu menjawab pertanyaan tanpa ditunjuk dan tanggapan sesuai materi, dan memberikan jawaban dengan tepat. Pada pertemuan keempat skor aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 88,1% atau 16 siswa sudah menanggapi apersepsi guru dan sudah menampakkan kempat deskriptor. Kemudian sisanya sebagian besar siswa belum dapat menanggapi dengan jelas.

Indikator 3 yaitu aktivitas mendengarkan penjelasan guru, pada pertemuan pertama skor yang diperoleh yaitu 78,9% atau 15 siswa dari 19 siswa yang mendengarkan penjelasan guru dengan seksama. Rata-rata aktivitas belajar siswa sudah menampakkan dua deskriptor yaitu mendengarkan penjelasan guru dengan seksama dan memusatkan perhatian pada guru. Pada pertemuan kedua, skor yang diperoleh meningkat menjadi 81,6%. Deskriptor yang nampak bertambah menjadi tiga yaitu mendengarkan penjelasan guru dengan seksama dan memusatkan perhatian pada guru, dan tidak bermain sendiri saat guru menjelaskan. Pada pertemuan ketiga meningkat menjadi 88,1% dan pada pertemuan keempat, skor

aktivitas siswa meningkat menjadi 90,8% dan sudah menampakkan keempat deskriptor.

Indikator 4 yaitu aktivitas mengamati pendemonstrasian guru, pada pertemuan pertama skor yang diperoleh yaitu 81,6% atau 15 siswa dari 19 siswa yang mengamati pendemonstrasian guru dengan seksama. Rata-rata aktivitas belajar siswa nampak pada deskriptor pertama dan kedua yaitu mengamati dengan sungguh-sungguh dan tidak bergurau dengan temannya saat mengamati. Pada pertemuan kedua aktivitas siswa meningkat menjadi 85,5%. Pada pertemuan ketiga, skor aktivitas siswa meningkat menjadi 88,1%. Deskriptor yang nampak meningkat menjadi tiga deskriptor yaitu mengamati dengan sungguh-sungguh, tidak bergurau saat mengamati dan tidak bermain sendiri saat mengamati. Pada pertemuan keempat skor aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 96,1% atau hampir semua siswa sudah mengamati pendemonstrasian guru dan sudah menampakkan kempat deskriptor.

Indikator 5 yaitu aktivitas bertanya tentang materi yang belum dipahami, pada pertemuan pertama dan kedua skor yang diperoleh yaitu 15,8% atau baru 3 siswa dari 19 siswa yang berani bertanya tentang materi yang belum dipahami. Keempat deskriptor sudah nampak semua yakni bertanya sesuai materi, bertanya dengan sikap yang baik, bertanya dengan kalimat yang jelas, dan berinisiatif bertanya pada setiap kesempatan hal tersebut. Namun sebagian besar siswa masih belum berani bertanya bisa terjadi karena malu untuk melontarkan pertanyaaan atau sebagian besar siswa sudah memahami materi yang telah dijelaskan. Pada pertemuan ketiga skor aktivitas siswa meningkat menjadi 18,4% yang bertanya

tentang materi yang belum dipahami dan pada pertemuan keempat meningkat 22,3% atau 4 siswa menyampaikan pertanyaan tentang hal yang belum dipahami.

Indikator 6 yaitu aktivitas menggambar desain rancangan kolase, pada pertemuan pertama skor yang diperoleh yaitu 82,9% atau 16 siswa dari 19 siswa yang menanggapi apersepsi guru. Rata-rata aktivitas belajar siswa sudah menampakkan tiga deskriptor yaitu mengamati teknik menggambar rancangan kolase, menggambar sesuai dengan tema yang ditentukan, dan bersemangat dalam menggambar. Pada pertemuan kedua dan ketiga, skor yang diperoleh meningkat menjadi 88,1% atau 16 siswa yang sudah mengambar rancangan kolase dengan teknik yang baik. Pada pertemuan keempat, skor aktivitas siswa meningkat menjadi 92,1% atau 17 siswa sudah menampakkan semua deskriptor dan sisanya 3 siswa sudah menggambar rancangan kolase dengan baik namun belum sesuai dengan teknik yang benar.

Indikator 7 yaitu aktivitas siswa membuat karya kolase, pada pertemuan pertama skor yang diperoleh yaitu 69,7% atau 13 siswa dari 19 siswa yang Rata- rata aktivitas belajar siswa nampak pada deskriptor pertama yaitu bersemangat dalam dalam membuat kolase Pada pertemuan kedua, skor yang diperoleh meningkat menjadi 76,3% atau 14 siswa yang membuat karya kolase dengan baik. Deskriptor yang nampak bertambah menjadi dua yaitu bersemangat dalam membuat kolase dan mengunakan bahan-bahan yang telah disediakan dengan maksimal. Pada pertemuan ketiga, skor aktivitas siswa meningkat menjadi 89,5%. Deskriptor yang nampak yaitu bersemangat dalam membuat kolase, menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan, dan tidak mengganggu teman saat membuat

kolase. Pada pertemuan keempat skor aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 94,7% atau 18 siswa sudah membuat kolase dengan teknik yang benar dan sudah menampakkan kempat deskriptor. Kemudian sisanya 1 siswa belum dapat membuat karya kolase dengan benar dan dalam kegiatan membuat kolase siswa tersebut masih sering bermain-bermain sendiri dan tidak serius dalam membuat kolase.

Indikator 8 yaitu menerima masukan dari guru atau teman, pada pertemuan pertama skor yang diperoleh yaitu 67,1% atau 12 siswa dari 19 siswa yang menerima masukan dari guru atau teman. Rata-rata aktivitas belajar siswa baru nampak pada deskriptor pertama yaitu bersedia menampung masukan. Pada pertemuan kedua, skor yang diperoleh meningkat menjadi 73,7% atau 14 siswa menerima masukan dari guru atau teman. Deskriptor yang nampak bertambah menjadi dua bersedia menampung masukan dan bersedia menampung masukan dari siapa saja. Pada pertemuan ketiga, skor aktivitas siswa meningkat menjadi 75% dan pada pertemuan keempat skor aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 89,5% atau 17 siswa sudah menanggapi apersepsi guru dan sudah menampakkan kempat deskriptor.

Indikator 9 yaitu mempresentasikan karya atau diskusi kelompok, pada pertemuan pertama skor yang diperoleh yaitu 61,8% atau 11 siswa dari 19 siswa yang berani mempresentasikan karya/diskusi kelompok. Rata-rata aktivitas belajar siswa baru nampak pada deskriptor pertama yaitu siswa antusias untuk mempresentasikan hasil karya. Pada pertemuan kedua skor yang diperoleh meningkat menjadi 63,1% atau 12 siswa yang berani mempresentasikan hasil

karya. Deskriptor yang nampak bertambah menjadi dua yaitu siswa antusias untuk mempresentasikan hasil karya dan siswa mempresentasikan hasil karya sesuai dengan prosedur. Pada pertemuan ketiga meningkat menjadi 68,4% dan pada pertemuan keempat skor aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 77,6% atau 14 siswa sudah berani mempresentasikan hasil karya atau diskusi kelompok dan sudah menampakkan kempat deskriptor. Kemudian sisanya sebagian besar siswa masih belum berani untuk mempresentasikan hasil karya/diskusi kelompok.

Indikator 10 yaitu menyimpulkan materi pembelajaran, pada pertemuan pertama skor yang diperoleh yaitu 69,7% atau 13 siswa dari 19 siswa yang menyimpulkan materi pembelajaran. Rata-rata aktivitas belajar siswa baru nampak pada deskriptor pertama yaitu menyimpulkan pembelajaran bersama guru dan siswa lain. Pada pertemuan kedua, skor yang diperoleh meningkat menjadi 75% atau 14 siswa yang menyimpulkan materi pembelajaran. Deskriptor yang nampak bertambah menjadi dua yaitu menyimpulkan pembelajaran bersama guru dan mencatat simpulan. Pada pertemuan ketiga, skor aktivitas siswa meningkat menjadi 77,6% dan pada pertemuan keempat skor aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 88,1% atau 16 siswa sudah menyimpulkan materi pembelajaran dan sudah menampakkan kempat deskriptor. Namun siswa lainnya rata-rata sudah berani menyimpulkan tetapi belum berani menyampaikan kembali simpulan pembelajaran. Hal tersebut karena kebanyakan siswa di SDN Gugus Kenanga masih kurang berani atau malu untuk menyampaikan gagasannya.

4.1.5.3Aktivitas Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Aktivitas siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen perlu diban- dingkan untuk mengetahui perbedaan aktivitas siswa. Aktivitas siswa pada kelas kontrol adalah aktivitas siswa ketika guru menggunakan metode ceramah, sedangkan aktivitas siswa pada kelas eksperimen adalah aktivitas siswa ketika guru menggunakan model Direct Instruction. Aktivitas siswa pada kelas kontrol dan eksperimen dapat dibandingkan menggunakan perhitungan data rata-rata aktivitas siswa pada kelas kontrol maupun eksperimen. Perbedaan aktivitas siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikkan pada diagram batang berikut.

Dokumen terkait