• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diagram 4.7 Perbandingan Rata-rata Aktivitas Siswa pada Kelas Kontrol

Eksperimen

Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa pada setiap pertemuan, baik pertemuan pertama, pertemuan kedua, pertemuan ketiga, dan pertemuan keempat pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Rata-rata skor aktivitas siswa kelas eksperimen menunjukkan

persentase sebesar 76,22%. Sedangkan rata-rata skor aktivitas siswa kelas kontrol menunjukkan persentase 58,82%. Peningkatan skor rata-rata aktivitas siswa menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada peningkatan pada kelas kontrol. Hal ini membuktikan bahwa penggunaaan model Direct Instruction pada kelas eksperimen dapat meningkatkan aktivitas siswa.

4.1.6 Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini meliputi analisis data awal dan analisis data akhir. Analisis data awal terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, dan uji perbedaan rata-rata. Sedangkan analisis data akhir terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis, dan uji gain.

4.1.6.1Analisis Data Awal

4.1.6.1.1 Uji Normalitas Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data populasi skor awal pada hasil belajar SBK pada materi membuat karya kolase siswa kelas IV SDN Gugus Kenanga berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data berpengaruh terhadap teknik analisis data yang akan digunakan. Apabila data normal, maka peneliti menggunakan teknik statistik parametrik. Uji normalitas menggunakan uji lilifors menggunakan bantuan program SPSS Statistic 20.

Hasil uji normalitas kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5

Uji Normalitas Data Awal Hasil Belajar SBK Kelas IV

SDN Gugus Kenanga

Kelas Jumlah Siswa Rata-rata Standar Deviasi Sig.

Eksperimen 19 61,25 5,65 0,124

Kontrol 18 60,90 4,45 0,200

Sumber: Data Primer diolah, 2016

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa signifikansi skor pretest kelas eksperimen yaitu 0,124 dan kelas kontrol yaitu 0,200 lebih besar dari 0,05 yang berarti data berdistribusi normal.

4.1.6.1.2 Uji Homogenitas Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui terdapat kesamaan varian atau tidak pada suatu populasi. Apabila varian yang dimiliki oleh sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka data sampel cukup homogen dan dapat digeneralisasikan. Uji homogenitas data dihitung menggunakan dengan bantuan

SPSS Statistic 20 yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.6

Uji Homogenitas Data Awal Hasil Belajar SBK Kelas IV

SDN Gugus Kenanga

Levene Statistic df 1 df 2 Signifikansi

0,219 1 35 0,642

Sumber : Data Primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui signifikansi 0,642 atau lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa varian hasil belajar SBK antara siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah homogen.

4.1.6.1.3 Uji Perbedaan Rata-rata Data Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, peneliti melakukan uji perbedaan rata-rata data awal untuk mengetahui perbedaan skor hasil belajar SBK siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji perbedaan rata-rata sangat penting dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas IV SDN Gugus Kenanga dalam mata pelajaran SBK. Kemampuan awal siswa adalah disalah satu variabel yang dikontrol dalam penenlitian ini.

Dalam uji ini, ada beberapa ketentuan yang harus dijadikan pedoman. Ketentuan tersebut yaitu: jika thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0,05, maka Ho

diterima, dan jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.

Hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu Ho: tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar SBK antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan Ha: terdapat perbedaan rata-rata antara hasil belajar SBK kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak 37 siswa, maka nilai derajat kebebasan (dk) = n – 2 = 37 – 2 = 35 dan taraf kesalahan 5% untuk uji 2 fihak maka dapat diketahui nilai ttabel = 2,021. Simpulan hasil

penghitungan uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS Statistic 20 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7

Uji Perbedaan Rata-rata Data Awal Hasil Belajar SBK Kelas IV

SDN Gugus Kenanga

F Sig. t hitung t tabel df Sig. (2 tailed)

Equal variances assumed

0,219 0,642 0,210 2,021 35 0,835

Sumber: Data Primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai thitung = 0,210 dan

signifikansinya sebesar 0,642. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa 0,210 < 2,021 atau thitung < ttabel dan 0,835 >0,05 atau nilai signifikansi >

0,05. Berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk pengujian hipotesis yang telah peneliti paparkan di atas, maka Ho diterima berarti tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar SBK yang signifikan antara siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen.

4.1.6.2Analisis Data Akhir

4.1.6.2.1 Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji normalitas data akhir digunakan untuk mengetahui data posttest hasil belajar SBK maateri membuat karya kolase pada siswa kelas IV SDN Gugus Kenanga berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data akhir menggunakan rumus Uji Liliefors menggunakan bantuan program SPSS Statistic 20 yang disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.8

Uji Normalitas Data Akhir Hasil Belajar SBK Kelas IV

SDN Gugus Kenanga

Kelas Jumlah Siswa Rata-rata Standar Deviasi Sig.

Eksperimen 19 82,30 4,93 0,195

Kontrol 18 64,86 7,96 0,138

Sumber : data primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa signifikansi skor posttest kelas eksperimen yaitu 0,195 dan kelas kontrol 0,138 lebih besar dari 0,05 sehingga menunjukkan bahwa data akhir hasil belajar SBK meteri membuat karya kolase siswa kelas IV SDN Gugus Kenanga berdistribusi normal.

4.1.6.2.2 Uji Homogenitas Data Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui terdapat kesamaan varian atau tidak pada suatu populasi. Uji homogenitas data menggunakan rumus uji bartlet dengan bantuan program SPSS Statistic 20 yang disajjikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.9

Uji Homogenitas Data Akhir Hasil Belajar SBK Kelas IV

SDN Gugus Kenanga

Levene Statistic df 1 df 2 Signifikansi

0,489 1 35 0,489

Sumber : Data Primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi yaitu 0,489 atau lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa varian hasil

belajar SBK materi membuat karya kolase antara siswa kelas kontrol dan ekperimen adalah homogen.

4.1.6.2.3 Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas, peneliti melakukan uji perbedaan rata-rata data akhir (uji hipotesis) untuk mengetahui keefektifan model

Direct Instruction terhadap hasil belajar SBK pada siswa kelas IV SDN Gugus Kenanga. Keefektifan model Direct Instruction dapat diketahui dari perbedaan rata-rata yang signifikan antara hasil belajar SBK yang didapatkan kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu kelas eksperimen mendapatkan skor lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Uji perbedaan rata-rata data akhir kedua kelas menggunakan independent sample t-test dengan bantuan program

SPSS Statistic 20.

Dalam uji ini, ada beberapa ketentuan yang harus dijadikan pedoman. Ketentuan tersebut yaitu: jika thitung < ttabel atau nilai signifikansi > 0,05, maka Ho

diterima, dan jika thitung ≥ ttabel atau nilai signifikansi ≤ 0,05, maka Ho ditolak.

Hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu Ho: tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar SBK antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, sedangkan Ha: terdapat perbedaan rata-rata antara hasil belajar SBK kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak 37 siswa, maka nilai derajat kebebasan (dk) = n – 2 = 37 – 2 = 35 dan taraf kesalahan 5% untuk uji 2 fihak maka dapat diketahui nilai ttabel = 2,021. Simpulan hasil

penghitungan uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS Statistic 20 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10 Hasil Uji Hipotesis

F Sig. t hitung t tabel df Sig. (2 tailed)

Equal variances assumed

0,489 0,489 7,803 2,021 35 0,000

Sumber : Data Primer diolah, 2016

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai thitung = 7,803 dan

signifikansinya sebesar 0,489. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa 7,803 > 2,021 atau thitung > ttabel dan 0,000 < 0,05 atau nilai signifikansi <

0,05. Berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk pengujian hipotesis yang telah peneliti paparkan di atas, maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti ada perbedaan hasil belajar SBK antara siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Nilai t- hitung positif menunjukkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata kelas kontrol dengan perbedaan rata-rata 14,22. Perbedaan rata- rata yang cukup besar menunjukkan bahwa model Direct Instruction efektif digunakan pada pembelajaran SBK materi membuat karya kolase siswa kelas IV SDN Gugus Kenanga.

4.1.6.2.4 Uji Gain Hasil Belajar SBK

Peningkatan hasil belajar SBK dapat diketahui melalui penghitungan uji gain. Data skor pretest dan posttest siswa kelas IV SDN Gugus Kenanga dalam pembelajaran SBK membuat karya kolase disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.11

Data Peningkatan Hasil Belajar SBK

Kelas Banyak siswa Skor Pretest Skor Posttest

Eksperimen 19 61,25 82,83

Kontrol 18 60,90 68,61

Sumber : data primer diolah, 2016

Data skor hasil belajar SBK saat pretest dan posttest pada siswa kelas IV SDN Gugus Kenanga juga disajikan dalam bentuk diagram garis berikut.

Dokumen terkait