• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEKANISME PENYELENCiCiARAAN

3.5. Akuntabilitas dan Transparansi

Pada pelaksanaan PPIP 2007, akuntabilitas, transparansi serta partisipasi masyarakat pada setiap tahapan pelaksanaan kegiatan memegang peran utama dalam rangka mendorong perwujudan good governance. Ketiga prinsip tersebut memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mempengaruhi serta tidak dapat berjalan sendiri-sendiri. Masing-masing prinsip adalah instrumen yang diperlukan untuk mencapai prinsip lainnya, dan ketiganya adalah instrumen yang diperlukan untuk mencapai manajemen publik yang baik.

3.5.1. Akuntabilitas

Prinsip akuntabilitas menuntut dua hal yaitu: (1) kemampuan menjawab (answerability), dan (2) konsekuensi (consequences). Hal ini dapat diartikan bahwa bagi setiap penyelenggara kegiatan baik di tingkat pusat, daerah dan di masyarakat harus mampu menjawab secara periodik setiap pertanyaan-pertanyaan yang ber-hubungan dengan bagaimana setiap pelaku menggunakan wewenang mereka, pemanfaatan dana bantuan, dan apa yang telah dicapai dengan pemanfaatan dana bantuan tersebut.

Dalam sudut pandang lain akuntabilitas dapat dimaknai sebagai bentuk pertang-gungjawaban dengan menciptakan pengawasan melalui distribusi tugas dan wewe-nang secara jelas dan efisien sehingga menciptakan kondisi saling mengawasi (checks and balances system). Dalam hal ini diharapkan bahwa setiap pelaksanaan kegiatan yang terkait secara langsung maupun tidak langsung harus dapat diper-tanggungjawabkan secara terbuka oleh seluruh pelaku kepada pihak-pihak yang terkena dampak penerapan kebijakan.

38 Program Pembangunan lnfrastru~ur Perdesaan 2007

Me~anisme Penyelenggaraan

Didalam pelaksanaan setiap tahapan PPIP 2007 akan ditekankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Tahap proses pengambilan keputusan, beberapa indikator untuk menjamin akuntabilitas publik adalah:

a. Setiap pengambilan keputusan harus dibuat secara tertulis dan dapat diak-ses oleh setiap warga yang membutuhkan;

b. Setiap pengambilan keputusan sudah memenuhi standar etika dan nilai-nilai yang berlaku, artinya sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar maupun nilai-nilai yang berlaku di stakeholders;

c. Adanya kejelasan sasaran kebijakan yang diambil, dan sudah sesuai den-gan visi dan misi program, serta pedoman umum yang berlaku;

d. Adanya mekanisme untuk menjamin bahwa standar telah terpenuhi, den-gan konsekuensi mekanisme pertanggungjawaban jika standar tersebut tidak terpenuhi;

e. Adanya konsistensi dan kelayakan dari target operasional yang telah ditetapkan maupun prioritas dalam mencapai target tersebut.

2. Tahap sosialisasi kebijakan, beberapa indikator untuk menjamin akuntabilitas publik adalah:

a. Penyebarluasan informasi mengenai suatu keputusan dilakukan melalui media massa, papan pengumuman, radio, maupun personal;

b. Adanya akses publik pada informasi atas suatu keputusan setelah kepu-tusan dibuat dan mekanisme pengaduan masyarakat;

c. Adanya ketersediaan sistem informasi manajemen dan monitoring hasil yang telah dicapai oleh pemerintah.

Prinsip akuntabilitas publik adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan program dengan ukuran nilai-nilai atau norma-norma ekstemal yang dimiliki oleh para stakeholders yang berke-pentingan dengan program tersebut.

Dalam lingkup PPIP 2007, transparansi akan diterapkan dalam hal penyediaan ak-ses kepada semua stakeholder terhadap seluruh informasi yang berkaitan dengan aktifitas kegiatan, penggunaan dana, kebijakan dan informasi-informasi lain di ting-kat pusat, di daerah dan di masyarating-kat. lnformasi-informasi tersebut akan di

sebar-Program Pembangunan lnfrastruRtur Perdesaan 2007 39

Me~nisme Penyelenggaraan

luaskan melalui media komunikasi seperti pers atau media lain yang ada. Pada intinya masyarakat diberikan kesempatan untuk mendapatkan informasi yang ter-kait dengan seluruh aktifitas pengelolaan kegiatan dan dana.

Penerapan transparansi tersebut diharapkan akan dapat mencegah terjadinya pen-yelewengan-penyelewengan dana dengan mendorong munculnya kesadaran masyarakat untuk melakukan kontrol sosial, ikut bertanggung jawab terhadap pe-laksanaan usulan kegiatan dan membangun kebersamaan secara keseluruhan.

1. Di tataran penyelenggara program

Untuk menjaga agar transparansi pengelolaan kegiatan dan dana, maka di tataran penyelenggara dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Secara periodik Tim Pelaksana di tingkat pusat/Tim Pelaksana di tingkat propinsi/Tim Pelaksana di tingkat kabupaten wajib menyebar luaskan tu-juan program serta kematu-juan pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan dana terkini, melalui berbagai media masa, seperti antara lain; radio, televisi dan lroran keseluruh stakeholder di tingkat pusat atau daerah;

b. Pembuatan dan penyebarluasan media warga, leaflet atau buletin dll;

c. Tim Pelaksana di tingkat pusat/Tim Pelaksana di tingkat propinsi/Tim Pe-laksana di tingkat kabupaten wajib mePe-laksanakan audit keuangan dan manajemen, dan mengirimkan laporannya ke pihak-pihak yang membu-tuhkan.

2. Di tataran masyarakat

40

Untuk menjaga transparansi pengelolaan kegiatan dan penggunaan dana ban-tuan, OMS/LKD/Pokmas wajib menyebarluaskan RKM, keputusan yang telah ditetapkan, laporan kemajuan pelaksanaan kegiatan dan keuangan, serta infor-masi-informasi lain, dengan melakukan:

a. Penempelan info melalui papan pengumuman di tempat strategis, misalnya di kantor desa/dusun, masjid, gereja, balai pertemuan dll, dengan bentuk dan ukuran yang mudah di baca oleh seluruh masyarakat;

b. Pertemuan rutin dengan perangkat desa, lembaga masyarakat lain, dinas-dinas terkait, KPP serta masyarakat lainnya;

c. Menyusun laporan kemajuan dan penyelesaian pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana serta mengirimkannya ke seluruh pihak yang membu-tuhkan;

d. Membuka diri kepada seluruh pihak yang membutuhkan informasi terkait dengan pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana. ·

Program Pembangunan lnfrastrulitur Perdesaan 2007

Mebanisme Penyelenggaraan

3.5.3. Partisipasi Masyarakat

Pelibatan masyarakat dalam seluruh tahapan pelaksanaan pada saat sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menjamin sustainability dari program. Dalam rangka men-dorong munculnya partisipasi masyarakat, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Konsultasi Publik

Dalam hal proses pengambilan keputusan yang terkait dengan kepentingan masyarakat (misalnya; penetapan OMS/LKD/Pokmas, penyusunan usulan kegiatan, dll.), maka rancangan keputusan harus dikonsultasikan ke masyara-kat melalui penyebarluasan hasil keputusan melalui papan informasi, media warga dll. Setelah dilakukan revisi/penyempurnaan serta mendapatkan masu-kan dari masyarakat maka rancangan keputusan tersebut dapat ditetapmasu-kan;

2. Pertemuan Rutin

Anggota OMS/LKD/Pokmas wajib menyelenggarakan pertemuaan rutin se-kurang-kurangnya satu bulan sekali. Rapat bertujuan selain membahas berba-gai masalah dan perkembangan yang ada, juga membahas rencana untuk bu-Ian berikutnya. Hasil rapat bulanan tersebut disampaikan kepada masyarakat dan aparat desa;

3. Pertemuan stakeholder di tingkat desa, kecamatan dan kabupaten

Aparat desa, OMS/LKD/Pokmas dan stakeholder lainnya wajib menyelenggara-kan pertemuan rutin di tingkat desa berkaitan dengan pembahasan RKM, ren-cana pelaksanaan program, permasalahan dan perkembangan kegiatan, dan berbagai isu terkait program yang menyangkut kepentingan seluruh masyara-kat.

3.5.4. Audit

Seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolan kegiatan dan keuangan dalam PPIP 2007 yang berada di tingkat pusat, daerah dan di masyarakat harus menyusun dan menyiapkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan penggunaan dana yang nantinya akan dibutuhkan pada saat dilaksanakannya audit.

1. Di tingkat nasional, propinsi dan kabupaten

Seluruh pihak yang terkait dalam pengelolaan kegiatan dan penggunaan dana harus menyusun laporan keuangan dan menyimpan bukti-bukti pengeluaran sesuai dengan standar akuntansi yang diperlukan dalam pelaksanaan audit.

Program Pembangunan lnfrastrutmlr Perde!aan 2007 41

MeR<Jnisme Penyelenggaraan

Pelaksanaan audit di tingkat kabupaten harus dilakukan oleh auditor dalam hal ini adalah lnspektorat Jenderal dan selanjutnya akan dikonsolidasi di tingkat propinsi;

2. Di tingkat masyarakat

42

Setiap desa yang berpartisipasi harus mencatat dan menyimpan semua bukti-bukti pengeluaran pembiayaan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pemban-gunan infrastruktur desa dalam format yang telah ditentukan di dalam pedoman pelaksanaan serta harus memberikan kesempatan terhadap akses publik.

Program Pembangunan lnfrcntru~ur Perdesaan 2007

Dokumen terkait