• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM ~ DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PEDOMAN UMUM. Program Pembangunan lnfrastruktur Perdesaan 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "1 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM ~ DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PEDOMAN UMUM. Program Pembangunan lnfrastruktur Perdesaan 2007"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

1 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

~

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

PEDOMAN UMUM

Program Pembangunan lnfrastruktur Perdesaan 2007

(2)
(3)

PEDOMAN UMUM

Program Pembangunan

lnfrastrubtur Perdesaan

2007

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT IENDERAL CIPTA KARYA

(4)
(5)

Nomor :PR.02.03-DC/732

Kepada Yth.:

Bapak Gubernur dan Bupati (daftar terlampir)

Di-

Tempat

Jakarta, 30 Oktober 2006

Peri ha I Penyampaian Pedoman Umum dan Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan lnfrastruktur Perdesaan (PPIP) 2007

Bersama ini kami sampaikan Buku Pedoman Umum dan Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan lnfrastruktur Perdesaan (PPIP) 2007, yang akan menjadi acuan dalam penyelenggaraan program mulai dari tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta pemanfaatan dan pemeliharaannya. Pedoman Umum dan Pedoman Pelaksanaan ini juga dilengkapi dengan berbagai Pedoman/Petunjuk Teknis yang akan menjadi acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan fisik di lapangan.

Buku Pedoman Umum dan Pedoman Pelaksanaan ini merupakan penyempurnaan Buku Pedoman PKPS-BBM IP Tahun 2005 dan PPIP Tahun 2006, yang didasarkan dari pembelajaran penyelenggaraannya.

Kami mengharapkan, Pedoman-Pedoman ini dapat dipahami dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya oleh semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan, sehingga program ini dapat dilaksanakan secara efektif, efisien serta mampu mencapai kinerja seperti yang diharapkan.

Atas perhatian dan kerjasama Bapak Gubernur dan Bupati, saya ucapkan terimakasih.

Tembusan disampaikan Kepada Yth.: 1. Sekretaris Jenderal Departemen PU 2. Kepala Bappeda Propinsi dan Kabupaten 3. Kepala Dinas ke-PU-an terkait

Ir. Agoes Widjanarko, MIP NIP. 110023320

(6)

Lampiran Surat

Nomor : PR.02.03-DCn32

Perihal : Penyampaian Pedoman Umum dan Pedoman Pelaksanaan Program Pembangunan lnfrastruktur Perdesaan (PPIP) 2007

Kepada Yth.:

1. Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam 2. Bupati Simeulue

3. Bupati Aceh Singkil 4. Bupati Aceh Selatan 5. Bupati Aceh Timur 6. Bupati Aceh Tengah 7. Bupati Aceh Barat 8. Bupati Aceh Besar 9. Bupati Pidie 10. Bupati Bieruen 11. Bupati Aceh Utara 12. Bupati Aceh Barat Daya 13. Bupati Gayo Lues 14. Bupati Aceh Tamiang 15. Bupati Nagan Raya 16. Bupati Aceh Jaya 17. Bupati Bener Meriah 18. Gubernur Sumatera Utara 19. Bupati Nias

20. Bupati Tapanuli Tengah 21. Bupati Dairi

22. Bupati Nias Selatan 23. Bupati Phakphak Barat 24. Bupati Samosir

25. Gubernur Sumatera Barat 26. Bupati Kepulauan Mentawai 27. Bupati Pesisir Selatan 28. Bupati Solok

29. Bupati Sawahluntosinjunjung 30. Bupati Padang Pariaman 31. Bupati Pasaman 32. Bupati Solok Selatan 33. Bupati Dharmasraya 34. Bupati Pasaman Barat 35. Gubernur Riau 36. Bupati Kuantan Singigi 37. Bupati Rokan Hulu 38. Gubernur Kepulauan Riau 39. Bupati Natuna

40. Gubernur Jambi 41 . Bupati Sarolangun

42. Bupati Tanjung Jabung Timur 43. Gubernur Sumatera Selatan 44. Bupati Ogan Komering llir 45. Bupati Lahat

46. Bupati Musi Rawas

47. Bupati Banyu Asin 48. Bupati Oku Selatan 49. Bupati Ogan llir

50. Gubernur Bangka Belitung 51. Bupati Belitung

52. Bupati Bangka Selatan 53. Bupati Belitung Timur 54. Gubernur Bengkulu 55. Bupati Bengkulu Selatan 56. Bupati Rejang Lebong 57. Bupati Bengkulu Utara 58. Bupati Kaur

59. Bupati Seluma 60. Bupati Mukomuko 61 . Bupati Lebong 62. Bupati Kepahiang 63. Gubernur Lampung 64. Bupati Lampung Barat 65. Bupati Lampung Selatan 66. Bupati Lampung Timur 67. Bupati Lampung Utara 68. Bupati Way Kanan 69. Gubernur Jawa Barat 70. Bupati Sukabumi 71. Bupati Garut 72. Gubernur Banten 73. Bupati Pandeglang 74. Bupati Lebak

75. Gubernur Jawa Tengah 76. Bupati Banjar Negara 77. Bupati Wonogiri 78. Bupati Rembang 79. Gubernur DI. Yogyakarta 80. Bupati Kulon Progo 81. Bupati Gunung Kidul 82. Gubemur Kalimantan Barat 83. Bupati Sambas

84. Bupati Bengkayang 85. Bupati Landak 86. Bupati Sanggau 87. Bupati Ketapang 88. Bupati Sintang 89. Bupati Kapuas Hulu 90. Bupati Sekadau 91. Bupati Melawi

92. Gubemur Kalimantan Tengah

(7)

93. Bupati Barilo Selalan 139. BupatiMamuju 94. Bupati Sukamara 140. BupatiMamuju Ulara

95. Bupali Lamandau 141. Gubemur Maluku

96. Bupali Seruyan 142. Bupati Maluku Tenggara Baral 97. Bupati Katingan 143. Bupali Maluku Tenggara 98. Bupati Pulang Pisau 144. Bupali Maluku Tengah 99. Bupati Gunung Mas 145. Bupati Buru

100. Gubemur Kalimanlan Selalan 146. Bupati Kepulauan Aru 101. Bupati Barito Kuala 147. Bupati Seram Bagian Baral 102. Bupali Hulu Sungai Ulara 148. Bupali Seram Bagian Timur 103. Gubernur Kalimanlan Timur 149. Gubemur Maluku Ulara 104. Bupati Kulai Baral 150. Bupati Halmahera Ulara

105. Bupali Malinau 151. Bupati Halmahera Tengah

106. Bupati Nunukan 152. Bupati Kepulauan Sula

107. Gubernur Bali 153. Bupali Halmahera Selalan

108. Bupati Karang Asem 154. Bupali Halmahera Baral 109. Gubernur Nusa Tenggara Baral 155. Bupati Halmahera Timur 110. Bupatilombok Baral 156. Gubernur lrian Jaya Baral 111. Bupatilombok Tengah 157. Bupali Fak-Fak

112. Bupalilombok Timur 158. Bupati Kaimana

113. BupatiSumbawa 159. Bupali Teluk Wondama

114. BupatiDompu 160. Bupali Teluk Bintuni

115. BupatiBima 161. Bupati Sorong Selatan

116. BupatiSumbawa Barat 162. Bupati Sorong 117. Gubernur Sulawesi Utara 163. Bupati Raja Ampat · 118. BupatiKepulauan Sangihe 164. Gubernur Papua 119. BupatiKepulauan Talaud 165. Bupati Merauke 120. Gubernur Goronlalo 166. Bupati Jayawijaya

121. BupatiBoalemo 167. Bupati Jayapura

122. BupaliGorontalo 168. Bupati Nabire

123. BupatiPohuwato 169. Bupati Yapen Waropen

124. BupaliBone Bolango 170. Bupati Biak Numfor 125. Gubemur Sulawesi Tengah 171. Bupati Paniai 126. BupatiBanggai Kepulauan 172. Bupati Puncak Jaya

127. BupatiBanggai 173. Bupati Mimika

128. BupatiMorowali 174. Bupati Boven Digoel

129. BupaliPoso 175. Bupati Mappi

130. BupatiDonggala 176. Bupati Asmat

131. BupatiT oli-Toli 177. Bupati Yahukimo

132. BupatiBuol 178. Bupati Pegunungan Bintang

133. BupatiParigi Moutong 179. Bupati Tolikara

134. BupatiTojo Una Una 180. Bupati Sarmi

135. Gubemur Sulawesi Barat 181. Bupati Keerom

136. BupatiMajene 182. Bupati Waropen

137. BupatiPolewali Mamasa 183. Bupati Supiori 138. BupatiMamasa

(8)

CLOSS ARY

APSD APSDes APSN SAP PD Sappenas Sappeprop Bappekab Depdagri DIPA DPRD HU IPAS KO KMK KMP KM Pr KPA KPP KPPN LKD OMS O&M Orm as PAH PDT PMA PO DES PPA PPIP 2007 PPIP 2006 PPK PKPS BBM Pok mas PU

RAB

RKM RPJM SAi Satker SD SE SP3 SPM SPP SP2D UPM

: Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah : Anggaran Pendapatan dan Selanja Desa : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara : Serita Acara Pembayaran/Penarikan Dana : Sadan Perencanaan Pembangunan Nasional : Sadan Perencanaan Pembangunan Propinsi : Sadan Perencanaan Pembangunan Kabupaten : Departemen Dalam Negeri

: Daftar lsian Penyelenggaraan Anggaran : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah : Hidran Umum

: lnstalasi Pengolah Air Sederhana : Kader Desa

: Konsultan Manajemen Kabupaten : Konsultan Manajemen Pusat : Konsultan Manajemen Propinsi : Kuasa Pengguna Anggaran

: Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara

· : Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara : Lembaga Kemasyarakatan Desa

: Organisasi Masyarakat Setempat

: Operation & Maintenance (Operasi & Pemeliharaan) : Organisasi Masyarakat

: Penampung Air Hujan : Pembangunan Desa Tertinggal : Perlindungan Mata Air : Potensi Desa

: Pejabat Pengguna Anggaran

: Program Pembangunan lnfrastruktur Perdesaan 2007 : Program Peningkatan lnfrastruktur Perdesaan 2006 : Pejabat Pembuat Komitmen

: Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak : Kelompok Masyarakat

: Pekerjaan Umum

: Rencana Anggaran dan Biaya : Rencana Kegiatan Masyarakat

: Rencana Pembangunan Jangka Menengah : Sistem Akuntansi Internal

: Satuan Kerja : Sumur Dalam : Surat Edaran

: Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan : Surat Perintah Membayar

: Surat Perintah Pembayaran : Surat Perintah Pencairan Dana : Unit Pengaduan Masyarakat

(9)

Surat Pengantar Glossary Daftar lsi

BAB1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Maksud 1.3. Tujuan 1.4. Sasaran 1.5. Ruang Lingkup

1.6. Prinsip dan Pendekatan 1.6.1. Prinsip

1.6.2. Pendekatan 1.7. lndikator Kinerja Program

BAB 2 ORGANISASI

2.1. Umum

2.2. Organisasi Kepemerintahan/Struktural 2.2.1. Tingkat Pusat

2.2.2. Tingkat Propinsi 2.2.3. Tingkat Kabupaten 2.2.4. Tingkat Kecamatan 2.2.5. Tingkat Desa 2.2.6. Masyarakat 2.3. Konsultan Pendamping

2.3.1. Konsultan Manajemen Pusat (KMP) 2.3.2. Konsultan Manajemen Propinsi (KMPr) 2.3.3. Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK)

BAB 3 MEKANISME PENYELENGGARAAN

3.1. Tahapan Persiapan Program

3.1.1. Penetapan Kabupaten dan Desa Sasaran 3.1.2. Mobilisasi Konsultan Pendamping Kegiatan

v

DAFTAR ISi

v

1 2 2 2 3

3

3 4 5

7 7 7

10 12 16 16 17 20 21 21 22

25

25

25

(10)

3.2. Tahap Pelaksanaan Program

3.2.1. Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat 3.2.2. Perencanaan Kegiatan Fisik

3.2.3. Pelaksanaan Kegiatan Fisik 3.2.4. Pola Pelaksanaan

3.2.5. Pengawasan Pelaksanaan

3.2.6. Pengelolaan lnfrastruktur T erbangun 3.3. Kriteria Pemilihan lnfrastruktur

3.3.1. Kriteria Umum

3.3.2. Kriteria lnfrastruktur Jalan, Jembatan Perdesaan, Titian dan Tambatan Perahu

3.3.3. Kriteria lnfrastruktur Air Minum 3.3.4. Kriteria lnfrastruktur lrigasi Perdesaan 3.3.5. Kriteria lnfrastruktur Sanitasi Perdesaan 3.4. Pengendalian

3.4.1. Pengawasan 3.4.2. Pelaporan 3.4.3. Evaluasi

3.4.4. Penanganan Pengaduan Masyarakat 3.5. Akuntabilitas dan Transparansi

3.5.1. Akuntabilitas 3.5.2. Transparansi

3.5.3. Partisipasi Masyarakat 3.5.4. Audit

BAB 4 PENYALURAN DANA

4.1. Sumber Dana

4.2. Mekanisme Pencairan Dana 4.3. Proses Pencairan Dana

4.4. Mekanisme Pelimpahan Penggunaan Anggaran

BAB 5 PENUTUP

26 26 26 27 28 28 28 29 29

30 32 32 33 33 34 34 35 36 38 38 39 41 41

43

43

44

46

(11)

PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Sebagian besar penduduk Indonesia bertempat tinggal di perdesaan, yaitu menca- pai 125 juta jiwa atau 60,2% dari seluruh penduduk Indonesia. Sementara itu ting- kat kemiskinan di perdesaan (ditinjau dari indikator jumlah dan persentase pen- duduk miskin maupun tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan) memiliki per- sentase yang cukup tinggi. Jumlah penduduk miskin total adalah sekitar 39,05 juta jiwa (BPS 2006) .

. Untuk menanggulangi permasalahan kemiskinan di perdesaan, pemerintah telah mencanangkan program revitalisasi pertanian dan pembangunan dengan pemenu- han kebutuhan pendukung produksi (khususnya pertanian), pendukung pasca pro- duksi (khususnya pemasaran), dan pemenuhan kebutuhan dasar petani.

Pada tahun 2005, pemerintah melalui Departemen Peke~aan Umum, melaksana- kan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi-Bahan Bakar Minyak bidang lnfra- struktur Perdesaan (PKPS-BBM IP) dan pada tahun selanjutnya atau di tahun 2006 melaksanakan Program Peningkatan lnfrastruktur Perdesaan (PPIP). Program tersebut telah berhasil meningkatkan akses masyarakat miskin kepada infrastruktur perdesaan dan secara tidak langsung telah meningkatkan kegiatan perekonomian di perdesaan serta kesejahteraan masyarakat desa.

Berkenaan dengan usaha mengurangi tingkat kemiskinan di perdesaan serta upaya percepatan pencapaian tujuan pembangunan millenium (Millenium Development Goals/MDGs), maka diperlukan adanya peningkatan jangkauan penerima manfaat program. Berdasarkan hal ini maka pemerintah melalui Departemen Pekerjaan ·· · Umum meluncurkan Program Pembangunan lnfrastruktur Perdesaan. Program Pembangunan lnfrastruktur Perdesaan diharapkan dapat mencapai tujuan pemban- gunan masyarakat desa sesuai RPJM 2004-2009 yaitu peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan dan peningkatan kapasitas pemerintahan di tingkat lokal dalam mengelola pembangunan perdesaan sesuai dengan prinsip-prinsip tata pe- merintahan yang baik.

Program dititikberatkan pada desa-desa tertinggal yang masih memiliki tingkat pe- layanan infrastruktur yang rendah. Fokus utama program adalah pembangunan infrastruktur di perdesaan.

(12)

Pendahuluan

Kaidah pelaksanaan program secara umum akan mengacu pada ketentuan- ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam PKPS-BBM IP pada tahun 2005 dan PPIP 2006 dengan lebih menekankan partisipasi aktif dari masyarakat, stakeholder dan pemerintah daerah, serta pembelajaran dari pelaksanaan kedua program terse- but.

Pendekatan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan peran stakeholder serta pemerintah daerah dilaksanakan untuk mendorong kemandirian dan sinergi berba- gai pihak dalam menanggulangi permasalahan kemiskinan di perdesaan secara keberlanjutan. Hal ini juga akan mendorong penyelarasan dengan program lain, meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat dan meningkatkan prospek pencapaian tujuan bersama dalam meningkatkan pelayanan, khususnya kepada masyarakat miskin, pencapai~n tujuan pembangunan millenium (MDGs) dan pengurangan ke- miskinan.

1.2. Maksud

Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui perbaikan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan infrastruktur dasar perdesaan.

1.3. Tujuan

Program Pembangunan lnfrastruktur Perdesaan (PPIP 2007) memiliki tujuan, yaitu:

1. Meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap infrastruktur dasar di wilayah perdesaan;

2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyediaan infrastruktur perde- saan.

1.4. Sasaran

Sasaran PPIP 2007 adalah:

1. T ersedianya infrastruktur perdesaan yang sesuai dengan kebutuhan dan ke- mampuan masyarakat, berkualitas, berkelanjutan serta berwawasan lingkun- gan;

2 Program Pembangunan lnfrmtrul:rtur Perdesaan 2007

(13)

Pendahuluan

2. Meningkatnya kemampuan masyarakat perdesaan dalam penyelenggaraan infrastruktur perdesaan;

3. Meningkatnya jumlah penanganan desa tertinggal sejalan dengan RPJMN 2004-2009;

4. Meningkatnya kemampuan aparatur pemerintah daerah sebagai fasilitator pem- bangunan di perdesaan;

5. Terlaksananya penyelenggaraan pembangunan infrastruktur perdesaan yang partisipatif, transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.

1.5. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup PPIP 2007 adalah:

1. Pembangunan infrastruktur transportasi perdesaan guna mendukung peningkatan aksesibilitas masyarakat desa, yaitu: jalan, jembatan perdesaan, titian dan tambatan perahu;

2. Pembangunan infrastruktur yang mendukung produksi pertanian, yaitu: irigasi perdesaan;

3. Pembangunan infrastruktur yang mendukung pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, meliputi: penyediaan air minum, dan sanitasi perdesaan.

Kegiatan yang dilakukan pada tiap desa dapat berupa satu infrastruktur atau lebih serta dapat dilaksanakan secara terpadu.

1.6. Prinsip dan Pendekatan

1.6.1. Prinsip

Prinsip-prinsip penyelenggaraan PPIP 2007 adalah:

1. Pemilihan kegiatan dilakukan berdasarkan musyawarah desa sehingga diperoleh dukungan dari masyarakat (acceptable}. Hal ini berlaku baik pada pemilihan lokasi dan penentuan solusi teknis, penentuan mekanisme pelak- sanaan kegiatan dan pengadaan, maupun pada penetapan mekanisme pengel- olaan dan pemeliharaan infrastruktur perdesaan.

Program Pembangunan lnfrastnmtur Perdesaan 2007 3

(14)

Pendahuluan

2. Penyelenggaraan kegiatan dilakukan bersama masyarakat secara terbuka dan diketahui oleh semua unsur masyarakat (transparen~ melalui penyediaan me- dia komunikasi dan informasi yang akurat dan mudah diakses oleh masyarakat.

3. Penyelenggaraan kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan (accountable), dalam hal ketepatan sasaran, ketepatan waktu, ketepatan pembiayaan, dan ketepatan mutu pekerjaan.

4. Penyelenggaraan kegiatan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat se- cara berkelanjutan (sustainable) yang ditandai dengan adanya pemanfaatan, pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur dan sarana perdesaan secara mandiri oleh masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat agar dapat harmonis secara sosial, produktif secara ekonomi dan lestari secara lingkungan.

1.6.2. Pendekatan

PPIP 2007 merupakan program pembangunan yang berbasis pada masyarakat, dengan pendekatan melalui:

1. Pemberdayaan Masyarakat, artinya seluruh proses implementasi kegiatan (tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pemeliharaan) melibatkan partisipasi aktif masyarakat berdasarkan kesamaan kepentingan dan kebutuhan.

2. Keberpihakan kepada yang miskin, artinya orientasi kegiatan baik daJam proses maupun pemanfaatan, hasil ditujukan kepada penduduk miskin.

3. Otonomi dan desentralisasi, artinya masyarakat memperoleh kepercayaan dan kesempatan yang luas dalam kegiatan baik dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemeliharaan maupun pemanfaatan hasilnya.

4. Partisipatif, artinya masyarakat terlibat secara aktif dalam kegiatan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pemeliharaan dan peman- faatan, dengan memberikan kesempatan secara luas partisipasi aktif dari per- emp.uan.

5. Keswadayaan, artinya masyarakat menjadi faktor utama dalam keberhasilan pembangunan, baik melalui keterlibatan dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan kegiatan dan pemeliharaan.

4 Program Pembangunan lnfrastrubtur Perdesaan 2007

(15)

Pendohuluon

6. Keterpaduan program pembangunan, artinya program yang dilaksanakan memiliki sinergi dengan program pembangunan yang lain.

7. Penguatan Kapasitas Kelembagaan, artinya pelaksanaan kegiatan diupaya- kan dapat mendorong sinergi antara pemda, masyarakat dan stakeholder lain- nya dalam penanganan permasalahan kemiskinan.

1.7. lndikator Kinerja Program

Kine~a pelaksanaan PPIP 2007 diukur dengan indikator-indikator:

1. Masyarakat di lokasi sasaran mempunyai akses yang lebih mudah ke pusat kegiatan perekonomian, dan atau mempunyai akses yang lebih mudah untuk memperoleh air irigasi guna meningkatkan produksi pertanian, dan atau mem- punyai akses yang lebih mudah dan atau lebih murah untuk mendapatkan air minum, dan memiliki akses sanitasi yang memadai.

2. Terbentuknya lembaga pelaksana program (OMS) yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan PPIP 2007.

3. Terbentuknya lembaga masyarakat pengelola yang bertanggung jawab terha- dap keberlanjutan pemanfaatan infrastruktur terbangun.

Program Pembangunan lnfrastnibtur Perdesaan 2007 s

(16)
(17)

ORCiANISASI

2.1. Umum

Pelaksanaan PPIP 2007 melibatkan instansi terkait dan komponen pelaksana dari tingkat desa, kabupaten, propinsi sampai tingkat pusat dengan struktur organisasi tergambar pada gambar 2.1.

2.2. Organisasi Kepemerintahan/Struktural

2.2.1. Tingkat Pusat

2.2.1.1. Tim Koordinasi Nasional (TKN)

1. TKN dibentuk dan berada di bawah koordinasi Menko Kesejahteraan Rakyat.

2. TKN bertugas menyiapkan dan mengkoordinir pelaksanaan kebijakan nasional PPIP 2007.

2.2.1.2. Departemen Pekerjaan Umum

1. Departemen Pekerjaan Umum adalah lembaga penyelenggara PPIP 2007 yang bertanggung jawab atas keseluruhan penyelenggaraan pro- gram.

2. Menteri Pekerjaan Umum bertugas membentuk Tim Koordinasi PPIP 2007 di tingkat pusat .

3. Menteri Pekerjaan Umum bertugas menetapkan Kuasa Pengguna Ang- garan (KPA) dan mendelegasikan kewenangannya kepada KPA.

4. Menteri Pekerjaan Umum bertugas melaporkan hasil pelaksanaan pro- gram ke TKN.

2.2.1.3. Tim Koordinasi

Tim Koordinasi di tingkat pusat terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Pelak- sana.

(18)

8

Organisasi

Tim Pengarah

Tim Pengarah di tingkat pusat terdiri dari aparat Departemen Pekerjaan Umum (DPU), Departemen Keuangan (Depkeu), Sadan Perencanaan Pem- bangunan Nasional (Sappenas), Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Departemen Dalam Negeri (Depdagri), Departe- men Kesehatan dan instansi terkait lainnya, yang diketuai oleh Dirjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum.

Tim Pengarah di tingkat pusat antara lain bertugas untuk:

1. Menetapkan rancangan program termasuk penentuan alokasi dana dan jumlah desa yang ditangani per kabupaten serta mekanisme pelak- sanaan;

2. Mensosialisasikan program pada tingkat nasional dan tingkat propinsi;

3. Menyampaikan laporan penyelenggaraan dan evaluasi penyelengga- raan kepada Menteri Pekerjaan Umum;

Secara operasional tim ini dibantu oleh Tim Pelaksana PPIP 2007.

Tim Pelaksana

Tim Pelaksana di tingkat pusat terdiri dari aparat Departemen Pekerjaan Umum (DPU), Departemen Keuangan (Depkeu), Sadan Perencanaan Pem- bangurian Nasional (Sappenas), Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Departemen Dalam Negeri (Depdagri), Departe- men Kesehatan dan instansi terkait lainnya yang dibentuk melalui SK Dirjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum.

Tim Pelaksana di tingkat pusat antara lain bertugas untuk:

1. Menyiapkan penyelenggaraan PPIP 2007 termasuk melakukan koordi- nasi antar instansi;

2. Menyelenggarakan PPIP 2007;

3. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengendalian program di tingkat pusat;

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan sosialisasi dan diseminasi PPIP 2007 di tingkat propinsi;

5. Melaksanakan tugas operasional Tim Pengarah di tingkat pusat dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi program;

6. Melaksanakan fungsi kesekretariatan bagi Tim Koordinasi di tingkat pusat;

Program Pembangunan lnfrcntrulrtur Perdesaan 2007

(19)

Organisasi

7. Menyiapkan pedoman pelaksanaan, teknis dan sosial;

8. Mendesain program pengendalian kualitas dan monitoring berkelanju- tan;

9. Membina penyelenggaraan program yang dilaksanakan di tingkat pro- pinsi dan di tingkat kabupaten;

10. Menyusun laporan penyelenggaraan kepada Tim Pengarah di tingkat pusat;

11. Mengevaluasi penyelenggaraan PPIP 2007;

Secara operasional Tim Pelaksana akan dibantu oleh Sekretariat Tim Pe- laksana dan Satuan Tugas (Satgas).

2.2.1.4. Satuan Kerja Tingkat Pusat (Satker Pusat)

Satuan Kerja Tingkat Pusat adalah pejabat pengelola anggaran PPIP 2007, sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang ditunjuk dan diangkat oleh Menteri PU. Satker PPIP 2007 Tingkat Pusat bertugas mengelola anggaran PPIP 2007 di tingkat pusat yang telah ditetapkan dalam Daftar lsian Pelak- sanaan Anggaran (DIPA). Tugas dan fungsi Satuan Kerja Tingkat Pusat megacu pada SK Menteri.

Satuan Kerja Tingkat Pusat antara lain bertugas untuk:

1. Mendukung Tim Pelaksana di tingkat pusat dalam menyelenggarakan program tingkat pusat;

2. Melakukan pencairan dan pengelolaan dana sesuai dengan peraturan perundangan yag berlaku;

3. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan program di pusat;

4. Merekrut Konsultan Manajemen Pusat (KMP);

5. Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan prosedur program di tingkat propinsi dan kabupaten;

6. Membina Satuan Kerja Tingkat Propinsi dan Satuan Kerja Tingkat Ka- bupaten;

7. Melakukan monitoring dan evaluasi proyek;

8. Mengumpulkan laporan pelaksanaan dari Satuan Kerja Tingkat Propinsi dan Kabupaten;

Program Pembangunon lnfrastrulttur Perclesaan 2007 9

(20)

Organisasi

9. Melaporkan kemajuan penyelenggaraan kepada Tim Pelaksana di ting- kat pusat;

10. Mengkompilasi data dan pelaporan dari tingkat kabupaten dan propinsi, termasuk pengumpulan SP2D;

11. Membuat laporan dengan Sistem Akuntansi lnstansi (SAi).

2.2.1.5. lnspektorat Jenderal Departemen Pekerjaan Umum

1. Sebagai pembina pengawasan penyelenggaraan PPIP 2007;

2. lnspektorat Jenderal DPU bertugas menyampaikan kepada Menteri PU hasil pengawasan pengelolaan anggaran untuk pengendalian pelak- sanaan PPIP 2007 di tingkat pusat dan memantau tindak lanjut hasil pengawasan.

2.2.2. Tingkat Propinsi 2.2.2.1. Pemerintah Propinsi

Pemerintah Propinsi, dalam hal ini Gubernur, sebagai penanggung jawab pelaksana dan pemantauan pelaksanaan program di kabupaten sasaran di wilayah propinsi yang bersangkutan. Gubernur bertanggung jawab meng- koordinasikan pelaksanaan dan pengendalian program.

Gubemur antara lain bertugas untuk:

1. Mengkoordinasikan penyelenggaraan PPIP 2007 di wilayah kerjanya;

2. Membentuk Tim Koordinasi di tingkat propinsi;

3. Menunjuk dan mengajukan pejabat satuan kerja kepada Menteri PU.

2.2.2.2. Tim Koordinasi

10

Tim Koordinasi di tingkat propinsi terbagi menjadi Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.

Tim Pengarah

Tim Pengarah di tingkat propinsi terdiri dari Ketua Bappeprop, Kepala Dinas Bidang Pekerjaan Umum, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan dinas- dinas terkait sesuai kebutuhan.

Tim Pengarah di tingkat propinsi antara lain bertugas untuk:

1. Mensosialisasikan program di tingkat propinsi;

2. Memberikan dukungan atas kelancaran koordinasi pelaksanaan dan pengendalian PPIP 2007 di wilayah kerjanya;

Program Pembangunan lnfrastrubtur Perdesaan 2007

(21)

Organisasi

3. Melakukan evaluasi di tingkat propinsi dan menyampaikan laporan pe- laksanaan program kepada Tim Pengarah di tingkat pusat.

Secara operasional Tim Pengarah di tingkat propinsi dibantu oleh Tim Pe- laksana di tingkat propinsi.

Tim Pelaksana

Tim Pelaksana di tingkat propinsi terdiri dari unsur-unsur Bappeprop, Dinas Bidang Pekerjaan Umum, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan dinas- dinas terkait sesuai kebutuhan. Tim ini diketuai oleh Kepala Dinas Bidang PU.

Tim Pelaksana di tingkat propinsi antara lain bertugas untuk:

1. Menyiapkan penyelenggaraan PPIP 2007 termasuk melakukan koordi- nasi antar instansi;

2. Menyelenggarakan PPIP 2007;

3. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengendalian program di tingkat propinsi;

4. Melaksanakan sosialisasi dan diseminasi PPIP 2007 di tingkat propinsi;

5. Mengkoordinasikan pelaksanaan sosialisasi dan diseminasi PPIP 2007 di tingkat kabupaten;

6. Melaksanakan tugas operasional Tim Pengarah di tingkat propinsi dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi program;

7. Melaksanakan fungsi kesekretariatan bagi Tim Koordinasi di tingkat propinsi;

8. Mengelola penanganan pengaduan masyarakat di tingkat propinsi;

9. Melaporkan hasil kegiatannya kepada Tim Pengarah di tingkat propinsi.

2.2.2.3. Satuan Kerja Tingkat Propinsi

Satuan Ke~a Tingkat Propinsi adalah pejabat pengelola anggaran PPIP 2007, sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang ditunjuk dan diang- kat oleh Menteri PU atas usulan Gubernur, dan diberi kewenangan menye- lenggarakan kegiatan-kegiatan sesuai denQan Rencana Ke~a dan Angga- ran yang telah ditetapkan dalam DIPA. Tugas dan fungsi Satuan Kerja Ting- kat Propinsi mengacu pad a SK Menteri PU.

Program Pembangunan lnfrastruRtur Perdesaan 2007 11

(22)

Organisasi

Satuan Kerja Tingkat Propinsi antara lain bertugas untuk: · ..

1. Mendukung Tim Pelaksana di tingkat propinsi dalam menyelenggara- kan program tingkat propinsi;

2. Melakukan pencairan dan pengelolaan dana sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

3. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan program di propinsi;

4. Merekrut Konsultan Manajemen Propinsi (KMPr)1 dan Konsultan Mana- jemen Kabupaten (KMK);

5. Melakukan pelatihan bagi stakeholder tingkat kabupaten;

6. Merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi program;

7. Mengkoordinasikan kegiatan, monitoring dan pelaporan di tingkat kabu- paten;

8. Mengl<oordinasikan dan menghimpun laporan pelaksanaan program di tingkat propinsi;

9. Melaporkan hasil pelaksanaan fisik dan keuangan kepada atasan lang- sung satuan kerja, yang disampaikan juga kepada Direktorat Jenderal Cipta Karya;

10. Melaporkan seluruh hasil kegiatannya kepada Tim Pengarah di tingkat propinsi secara berkala;

11. Melaporkan hasil pengendalian pelaksanaan kepada Tim Pelaksana di tingkat propinsi dan di tingkat pusat;

12. Mengumpulkan dan menyampaikan SP2D dari tingkat propinsi dan ka- bupaten kepada Tim Koordinasi di tingkat pusat; ·

13. Membuat laporan dengan Sistem Akuntansi lnstansi (SAi).

2.2.3. Tingkat Kabupaten

2.2.3.1. Pemerintah Kabupaten

Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Bupati, sebagai penanggung jawab

pelaksanaan program di kabupaten. · ·

1 Khusus di Propinsi NAD dan Papua

12 Program Pembangunan lnfrastrulitur Perdesaan 2007

(23)

Organisasi

Bupati bertugas untuk:

1. Mengkoordinasikan penyelenggaraan PPIP 2007 di wilayah kerjanya;

2. Membentuk Tim Koordinasi di tingkat kabupaten;

3. Menunjuk dan mengajukan Pejabat Satuan Kerja kepada Menteri PU.

2.2.3.2 Tim Koordinasi

Tim Koordinasi di tingkat kabupaten terdiri dari Tim Pengarah dan Tim Pe- laksana.

Tim Pengarah

Tim Pengarah di tingkat kabupaten terdiri dari Ketua Bappeda Kabupaten, Kepala Dinas Bidang Pekerjaan Umum/Kimpraswil, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan dinas-dinas terkait sesuai kebutuhan.

Tim Pengarah di tingkat kabupaten antara lain bertugas untuk:

1. Mensosialisasikan program pada tingkat kabupaten, kecamatan dan des a;

2. Memberikan dukungan atas kelancaran koordinasi pelaksanaan dan pengendalian PPIP 2007 di wilayah kerjanya;

3. Memantau dan melakukan evaluasi di tingkat kabupaten dan kemudian menyampaikan laporan pelaksanaan kepada Tim Pengarah di tingkat propinsi;

Secara operasional Tim Pengarah di tingkat kabupaten dibantu oleh Tim Pelaksana di tingkat kabupaten.

Tim Pelaksana

Tim Pelaksana di tingkat kabupaten terdiri dari unsur-unsur: Bappeda, Di- nas Bidang Pekerjaan Umum/Kimpraswil, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan dinas-dinas terkait sesuai dengan kebutuhan serta Camat dari kecama- tan sasaran PPIP 2007. Tim ini diketuai oleh salah satu Dinas Teknis bidang ke-PU-an.

Program Pembangunan lnfrastruhtur Perdesaan 2007 13

(24)

14

Organisasi

Tim Pelaksana di tingkat kabupaten antara lain bertugas untuk:

1. Menyiapkan penyelenggaraan PPIP 2007 termasuk melakukan koordi- nasi antar instansi;

2. Menyelenggarakan PPIP 2007 di wilayah kerjanya, termasuk:

a. Perencanaan: memfasilitasi pembentukan OMS/LKD dan KPP, pemilihan komponen kegiatan di tingkat desa dan penyusunan ren- cana kegiatan;

b. Pelaksanaan: pelaksanaan fisik (menjamin standar kualitas teknis infrastruktur yang dipilih) dan supervisi;

c. Pasca Pelaksanaan: serah terima infrastruktur, pelestarian hasil pelaksanaan kegiatan;

3. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengendalian program di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa sasaran;

4. Melaksanakan sosialisasi dan diseminasi PPIP 2007 di tingkat kabu- paten;

5. Mengkoordinasikan pelaksanaan sosialisasi dan diseminasi PPIP 2007 di tingkat kecamatan;

6. Melaksanakan tugas operasional Tim Pengarah di tingkat kabupaten dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi program;

3. Melaksanakan fungsi kesekretariatan bagi Tim Koordinasi di tingkat kabupaten;

4. Memberikan fasilitasi pendampingan kepada masyarakat, termasuk pemantauan dan pelaporan pelaksanaan program;

5. Melakukan pendampingan teknis dan sosial kepada OMS/Pokmas/LKD;

6. Melakukan investigasi seluruh pengaduan masyarakat dan mengirim- kan laporan resmi kepada Tim Pelaksana di tingkat propinsi dalam waktu 10 hari;

7. Melaksanakan pengelolaan penanganan dan tindak lanjut pengaduan masyarakat di tingkat kabupaten;

8. Memverifikasi usulan rencana kegiatan masyarakat (RKM);

9. Mengumpulkan dan mengevaluasi rencana pendanaan masing-masing desa sasaran, terkait dengan rencana pembiayaan O&M;

10. Menyetujui dan mengesahkan rencana kegiatan masyarakat (RKM);

11. Melaporkan hasil kegiatannya kepada Tim Pengarah di tingkat kabu- paten

Program Pembangunan lnfrastruRt:ur Perdesaan 2007

(25)

Organisasi

2.2.3.3. Satuan Kerja Tingkat Kabupaten

Satuan Kerja Tingkat Kabupaten adalah pejabat pengelola anggaran, seba- gai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang ditunjuk dan diangkat oleh Menteri PU atas usulan Bupati, dan diberi kewenangan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran yang telah ditetapkan dalam DIPA. Tugas dan fungsi Satuan Kerja Tingkat Kabupaten mengacu pada SK Menteri PU.

Satuan Kerja Tingkat Kabupaten antara lain bertugas untuk:

1. Mendukung Tim Pelaksana di tingkat kabupaten dalam menyelenggara- kan program tingkat kabupaten;

2. Melakukan pencairan dan pengelolaan dana sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

3. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan program di Kabupaten;

4. Melakukan pelatihan kepada perangkat kecamatan dan desa;

5. Menyediakan pedoman pelaksanaan di tingkat desa;

6. Menjamin keterbukaan informasi dalam pelaksanaan program;

7. Memeriksa dokumen pendukung pembentukan OMS/Pokmas/LKD dan KD berdasarkan hasil Musyawarah Desa I;

8. Memverifikasi usulan masyarakat;

9. Menyampaikan hasil verifikasi rencana kegiatan masyarakat (RKM) kepada Tim Pelaksana di tingkat kabupaten;

10. Menjaga data-data teknis dan akuntansi;

11. Mengkoordinasikan kegiatan, monitoring, dan pelaporan di tingkat kelu- rahan.

12. Melaporkan hasil pelaksanaan fisik dan keuangan kepada atasan lang- sung satuan kerja, yang disampaikan juga kepada Direktorat Jenderal Cipta Karya;

13. Melaporkan seluruh hasil kegiatannya kepada Tim Pengarah di tingkat kabupaten secara berkala;

14. Melaporkan hasil pengendalian pelaksanaan kepada Tim Pelaksana di tingkat kabupaten dan di tingkat pusat;

15. Mengumpulkan dan menyampaikan SP2D di tingkat kabupaten kepada Satuan Kerja Tingkat Propinsi;

16. Membuat laporan dengan Sistem Akuntansi lnstansi (SAi);

Program Pembangunan lnfrmtruhtur Perdesaan 2007 15

(26)

Organisasi

2.2.4. Tingkat Kecamatan

Pemerintah Kecamatan, dalam hal ini Camat, bertugas untuk:

1. Mengkoordinasikan penyelenggaraan PPIP 2007 di wilayah kerjanya;

2. Melaksanakan sosialisasi dan diseminasi PPIP 2007 kepada tataran desa di tingkat kecamatan;

3. Memfasilitasi perencanaan kegiatan yang dibuat oleh Organisasi Masyarakat Setempat (OMS)ilembaga Kemasyarakatan Desa (LKD);

4. Melakukan pengendalian pelaksanaan PPIP 2007;

5. Menyetujui pembentukan Organisasi Masyarakat Setempat (OMS)/

Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) dan Kelcmpck Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) dari hasil musyawarah tingkat desa.

2.2.5. Tingkat Desa

16

Pemerintah Desa, dalam hal ini Kepala Desa, bertugas untuk:

1. Mengkoordinasikan penyelenggaraan PPIP 2007 di wilayah kerjanya;

2. Melaksanakan pengendalian dan pelaporan pelaksanaan kegiatan PPIP 2007 kepada Tim Pelaksana di tingkat kabupaten dengan diketa- hui oleh Pemerintah Kecamatan;

3. Menyelenggarakan Musyawarah Desa I (sosialisasi dan pembentukan OMS/LKD, KD) dan memfasilitasi musyawarah desa selanjutnya;

4. Menjamin terbentuknya OMS/LKD,KPP dan KD melalui forum kegiatan musyawarah tingkat desa;

5. Membantu kelancaran proses persiapan usulan kegiatan sebagai tindak lanjut dari hasil musyawarah desa;

6. Mengetahui dan menyetujui hasil perencanaan dan hasil pelaksanaan kegiatan;

7. Menandatangani Surat Pemyataan Penyelesaian Kegiatan (SP2K) yang dibuat oleh Ketua OMS/LKD;

8. Memfasilitasi KPP untuk pengawasan pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan hasil infrastruktur terbangun;

9. Menerima infrastruktur hasil kegiatan dari Bupati dan meneruskan pengelolaannya kepada masyarakat melalui KPP;

10. Membina pelestarian hasil kegiatan dalam tahap paska pelaksanaan.

Program Pembangunan lnfrastru~tur Perdesaan 2007

(27)

Organisasi

2.2.6. Masyarakat

2.2.6.1.0rganisasi Masyarakat Setempat (OMS)/Kelompok Masyarakat (Pokmas)/

Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD)

OMS/Pokmas/LKD ditetapkan dalam Musyawarah Desa I. Disyaratkan tiap desa dibentuk 1 (satu) OMS/Pokmas/LKD atau dapat memanfaatkan or- ganisasi yang sudah ada yang disetujui melalui musyawarah desa dan disahkan oleh Kepala Desa dan diketahui Camat. Susunan OMS/Pokmas/

LKD terdiri dari Ketua, Bendahara, Sekretaris, Tenaga Teknis, dan anggota.

Keanggotaan OMS/Pokmas/LKD harus mengikutsertakan kaum wanita se- bagai anggota.

OMS/Pokmas/LKD bertugas untuk:

1. Mengidentifikasi permasalahan infrastruktur di tingkat desa;

2. Menyelenggarakan musyawarah desa dan rembug warga;

3. Menyusun Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM), perencanaan teknis, dan RAB;

4. Melaksanakan perencanaan kegiatan yang telah disetujui;

5. Membuka rekening bantuan2;

6. Menandatangani kontrak kerja (oleh ketua OMS/Pokmas/LKD) dengan pejabat PK PPIP 2007 dengan melampirkan:

a. Surat Pengantar Usulan Desa yang ditandatangani oleh Ketua OMS;

b. RKM yang sudah memuat Rencana O&M;

c. Hasil verifikasi RKM di Tingkat Kecamatan;

d. Hasil verifikasi RKM di Tingkat Kabupaten yang ditanclatangani oleh Ketua Tim Pelaksana di Tingkat Kabupaten;

e. Serita Acara dan Daftar Hadir Musyawarah Desa I;

f. Serita Acara dan Daftar Hadir Musyawarah Des a II beserta Daftar Usulan Musyawarah, Analisis Prioritas Usulan Kegiatan, Daftar Usu- Ian Desa dan Daftar Penerima Manfaat;

2 Pembukaan rekening harus dengan dual account, antara Ketua OMS dan Bendahara OMS

Program Pembangunan lnfrastrul:rtur Perdesaan 2007 17

(28)

18

Organisasi

g. Serita Acara dan Daftar Hadir Musyawarah Desa Ill;

h. Serita Acara kesanggupan swadaya masyarakat desa;

i. Hasil pemeriksaan disain dan RAB yang telah disetujui oleh Fasilita- tor;

j. Gambar Disain yang telah diperiksa dan disetujui oleh Fasilitator;

k. Rencana Anggaran Biaya yang telah diperiksa oleh Fasilitator;

I. Analisis perhitungan RAB;

m. Daftar Harga Satuan bahan atau alat;

n. Daftar perhitungan HOK dan penerimaan insentif dengan sistem upah borong;

o. Rencana jadwal pelaksanaan dan kurva-S;

p. Rencana penggunaan alat berat.

7. Melakukan pengajuan pencairan kepada PPK dengan lampiran RKM, Laporan Pelaksanan Kegiatan, Buku Kas tingkat desa yang dilengkapi nota/bukti pengeluaran dan fotokopi buku rekening bank OMS;

8. Menyusun laporan pencairan dana dan pengelolaan dana;

9. Memonitor pelaksanaan kegiatan fisik sehari-hari;

10. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan (laporan penggunaan dan laporan harian);

11. Membuat Laporan Buku Kas tingkat desa, dan mengumpulkan bukti- bukti pengeluaran;

12. Menyelenggarakan musyawarah desa untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan, penggunaan dana, kema- juan pelaksanaan kegiatan dan hasil akhir pelaksanaan kegiatan setiap minggu melalui forum musyawarah desa dan menempelkan di papan- papan informasi, kemudian menyampaikannya kepada Tim Pelaksana di tingkat kabupaten;

13. Mempublikasikan laporan kemajuan kegiatan dan pelaksanaan melalui media komunikasi yang ada di tingkat desa minimal seminggu sekali;

Program Pembangunan lnfrastndrtur PerdeKJan 2007

(29)

Organisasi

14. Menyelenggarakan transparansi pelaksanaan kegiatan melalui forum musyawarah desa dan penempelan informasi pelaksanaan kegiatan di papan-papan pengumuman dan memastikan dapat diakses semua pi- hak;

15. Mengelola pengaduan masyarakat;

16. Memfasilitasi pembentukan KPP;

17. Menyusun dan membuat laporan pelaksanaan;

18. Menyampaikan laporan kepada Tim Pelaksana di tingkat kabupaten melalui Satuan Kerja;

19. Memfasilitasi penyediaan data dan dokumen pendukung terkait dalam pelaksanaan audit kegiatan PPIP 2007.

Persyaratan anggota OMS /Pokmas/LKD meliputi:

1. Warga desa setempat, terutama yang dikenal dan mengenal sebagian besar warga desa dan dipilih oleh masyarakat melalui musyawarah desa;

2. Mempunyai cukup waktu untuk melaksanakan tugasnya;

3. Mempunyai pengetahuan teritang peta desa dan arah pembangunan desa, serta peduli terhadap pembangunan di desanya;

4. Sabar dan mampu mengendalikan diri;

5. Menghargai pendapat orang lain dan tidak memihak kepada kelompok tertentu;

6. Diterima dan dihargai semua kalangan masyarakat;

7. Bisa baca tulis;

8. Sebaiknya mempunyai pengalaman di bidang kegiatan pembangunan berbasis masyarakat, seperti PPK, P2KP, P3DT, P2D, dan sebagainya.

2.2.6.2. Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)

KPP adalah organisasi warga masyarakat yang terdiri dari unsur pemerin- tahan desa (selain Kepala Desa), perwakilan masyarakat desa yang berke- pentingan selaku pengguna/pemanfaat infrastruktur serta merupakan per- wakilan masyarakat setempat.

Program Pembangunan lnfrastnmtur Perdesaan 2007 19

(30)

Organisasi

KPP dibentuk berdasarkan Musyawarah Desa Ill yang pembentukannya difasilitasi oleh Fasilitator disahkan oleh Kepala Desa dan diketahui oleh Cam at.

KPP bertugas untuk:

1. Menyelenggarakan sistem operasi dan pemeliharaan serta pendanaan infrastruktur, mengawasi pelaksanaan fisik, melaksanakan pengelolaan infrastruktur (pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengembangan) hasil kegiatan baik infrastruktur air bersih, jalan maupun irigasi;

2. Mengumpulkan rencana pendanaan terkait dengan operasi dan pemeli- haraan, baik secara swadaya maupun melalui sumber pendanaan APBDes dengan jumlah minimal 25% sudah tersedia pada saat pen- cairan Tahap I;

3. Melaporkan kegiatan operasional dan pemeliharaan serta pendanaan kepada Pemerintah Desa.

2.2.6.3 Kader Desa (KD)

Di masing-masing lokasi desa sasaran akan disediakan 1 tenaga KD. KD berasal dari masyarakat setempat yang mampu mendorong masyarakat untuk melaksana- kan kegiatan PPIP 2007 sesuai dengan kriteria dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.

Tugas dan fungsi KD antara lain menjadi narasumber, mediator, pengarah, seka- ligus menjadi motivator bagi masyarakat untuk melaRsanakan PPIP 2007 agar ter- capai tujuan dan sasarannya, serta melaporkan kemajuan pelaksanaan kegiatan kepada Fasilitator.

2.3. Konsultan Pendamping

Pengendalian dan pengawasan pelaksanaan PPIP 2007 didukung oleh konsultan yang memberi bantuan teknis dan fasilitator yang ditempatkan di tingkat Pusat, Pro- pinsi, Kabupaten dan Desa. Masing-masing konsultan pendamping di tingkat Pusat hingga daerah di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:

20 Program Pembangunan lnfrastrubtur Perclesaan 2007

(31)

Orgonisasi

2.3.1. Konsultan Manajemen Pusat (KMP)

KMP akan membantu pelaksanaan PPIP 2007 mulai dari tahap persiapan, pelak- sanaan dan pelestarian sesuai dengan prinsip-prinsip, pendekatan, kriteria dan indikator keberhasilan pelaksanaan. Selain itu, KMP bertugas mengkoordinasi dan mensinkronisasi kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan program. KMP bertanggung jawab dan melaporkan seluruh kegiatannya kepada Tim Koordinasi di tingkat pusat.

Secara rinci, KMP bertugas:

1. Mendukung perencanaan dan persiapan PPIP 2007;

2. Membantu Tim Koordinasi di tingkat pusat dalam penyelenggaraan PPIP 2007;

3. Membantu Tim Koordinasi di tingkat pusat dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi program:

4. Membantu Tim Koordinasi di tingkat pusat dalam penyiapan dan sosialisasi dan diseminasi materi PPIP 2007 kepada Konsultan Manajemen Propinsi (KMPr) dan Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK), dan PPIP 2007 lainnya;

5. Melakukan pengendalian pelaksanaan PPIP 2007 dan dukungan manajemen kepada KMPr;

6. Memberikan saran penanganan pengaduan, serta alternatif tindak lanjut penan- ganannya kepada Tim Koordinasi di tingkat pusat;

7. Melakukan evaluasi program yang mencakup pencapaian tujuan dan sasaran program, termasuk sasaran fisik di lapangan;

8. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Tim Koordinasi di tingkat pro- pinsi dan Tim Koordinasi di tingkat kabupaten, dalam penyelenggaraan PPIP 2007;

9. Menyusun laporan rencana kegiatan, laporan kemajuan fisik dan keuangan, laporan bulanan, laporan triwulan, dan laporan penyelesaian kegiatan.

2.3.2. Konsultan Manajemen Propinsi (KMPr)

KMPr bertugas dan bertanggung jawab memberikan dukungan teknis dan mana- jemen kepada TKPr dalam pelaksanaan PPIP 2007 pada setiap propinsi. KMPr bertanggung jawab dan 1nelaporkan seluruh kegiatannya kepada Tim Koordinasi di tingkat propinsi.

Program Pembangunan lnfrastrubtur Perde5aan 2007 21

(32)

Organisasi

Secara rinci, KMPr bertugas:

1. Membantu Tim Koorclinasi di tingkat propinsi dalam penyelenggaraan PPIP 2007;

2. Membantu KMP dalam diseminasi materi PPIP 2007 kepada KMK;

3. Melakukan pengendalian pelaksanaan PPIP 2007 dan dukungan manajemen kepada KMK;

4. Melakukan supervisi dan monitoring pelaksanaan PPIP 2007 dengan memberi- kan dukungan teknis, sinkronisasi, dan konsolidasi program dan kegiatan yang diusulkan daerah kepada KMK;

5. Memberikan saran penanganan pengaduan, serta alternatif tindak lanjut penan- ganannya kepada Tim Koordinasi di tingkat propinsi;

6. Melakukan evaluasi pelaksanaan PPIP 2007 di daerah yang menjadi wilayah kerjanya;

7. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Tim Koordinasi di tingkat pro- pinsi dan Tim Koordinasi di tingkat kabupaten dalam penyelenggaraan PPIP 2007;

8. Mengumpulkan data pencairan dana/rekapitulasi SPM dan SP2D di lingkup wilayah kerjanya dan disampaikan kepada Tim Koordinasi di tingkat propinsi melalui Satker Tingkat Propinsi dan Tim Koordinasi di tingkat pusat melalui Satker Tingkat Pusat;

9. Menyusun laporan rencana kegiatan, laporan kemajuan fisik dan keuangan, laporan bulanan, laporan triwulan, dan laporan penyelesaian kegiatan kepada Tim Koorclinasi di tingkat propinsi dan KMP.

2.3.3. Konsultan Manajemen Kabupaten (KMK)

KMK bertugas dan bertanggung jawab memberikan dukungan teknis dan pen- dampingan di tingkat kabupaten yang menjadi wilayah kerjanya. KMK terdiri dari Koordinator Kabupaten dan Fasilitator.

KMK berkewajiban menugaskan 1 (satu) Tenaga Ahli di tingkat propinsi, kecuali untuk Propinsi NAO dan Papua. Dalam menjalankan tugasnya, KMK bertanggung jawab melaporkan seluruh kegiatan kepada Tim Koorclinasi di tingkat kabupaten.

Selain itu KMK wajib berkoordinasi dengan KMPr dan KMP.

22 Program Pembangunan lnfrastrubtur Perdesaan 2007

(33)

Organisasi

Secara rinci, KMK bertugas:

1. Membantu Tim Koordinasi di tingkat kabupaten dalam mensosialisasikan dan mendiseminasikan materi program kepada masyarakat desa;

2. Melakukan pendampingan pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan kegiatan PPIP 2007 di tingkat desa;

3. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Tim Koordinasi di tingkat kabu- paten dalam penyelenggaraan program serta memberikan dukungan kepada Fasilitator;

4. Melakukan pengendalian pelaksanaan program melalui pemantauan, pelaporan dan evaluasi pada kabupaten yang menjadi wilayah kerjanya;

5. Memberikan saran penanganan pengaduan, serta altematif tindak lanjut penanganannya kepada Tim Koordinasi di tingkat kabupaten;

6. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Tim Koordinasi di tingkat kabu- paten dalam penyelenggaraan PPIP 2007;

..

7. Mengumpulkan data pencairan dana/rekapitulasi SPM dan SP2D di lingkup wilayah kerjanya dan disampaikan kepada Tim Koordinasi di tingkat kabupaten dan KMP, khusus untuk Propinsi NAO dan Papua penyampaian SPM dan SP2D kepada KMP dilakukan melalui KMPr;

8. Menjamin spesifikasi teknis dari infrastruktur desa yang direncanakan oleh OMS;

9. Memfasilitasi penyusunan rencana O&M oleh KPP;

10. Memfasilitasi masyarakat dalam menyelenggarakan program melalui pen- dampingan KPP dan OMS;

11. Melaksanakan verifikasi perencanaan dan pengendalian pelaksanaan;

12. Membantu penyiapan laporan E-Monitoring;

13. Menyusun laporan rencana kegiatan, laporan kemajuan fisik dan keuangan, laporan bulanan, laporan triwulan, dan laporan penyelesaian kegiatan dan me- laporkan kepada Satuan Kerja Tingkat kabupaten dan Satuan Kerja Tingkat Propinsi, KMPr dan KMP.

Fasilitator

Jumlah Fasilitator bervariasi disesuaikan dengan jumlah desa sasaran dengan mempertimbangkan aksesibilitas pendampingan sesuai kondisi lapangan. Setiap tim Fasilitator terdiri dari 2 tenaga fasilitator

Program Pembangunan lnfrastnmtur Perclesaan 2007 23

(34)

Organisasi

Fasilitator mempunyai tugas memfasilitasi masyarakat dalam menyelenggarakan PPIP 2007 dari penerapan prinsip-prinsipnya. Tenaga Fasilitator terdiri dari satu Tenaga Ahli lnfrastruktur dan satu Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat. Fasili- tator bertugas mendampingi dan bekerja sama dengan OMS/Pokmas/LKD dan KO dalam mendukung pelaksanaan program:

24

TlmPonpr"'llfttklt""'•Pt>IPl007

I

~-PU

I _I

a.. _ _ ,

I

+

.!~, ---'----~

l~:::I I

l(~terilft

POT

1 - - - : t KonsulM MM.Jjemtn Pf'OIHnti (KMP~·

Tln9"..,_,,•

K ,,..=-..,...,.-....,...----' mmmmm' • + •mmm] i

KnfltNIGM : _ _ . . c ; . 1 o -..

---? Glfis lnatnibf

···-~a.is""°"' ...

, _ ... , ... NAO_,_

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Penyelenggaraan PPIP 2007

Program Pembangunan lnfrastrulrtur Perdesaon 2007

(35)

MEKANISME PENYELENCiCiARAAN

Mekanisme penyelengaraan PPIP 2007 terdiri dari serangkaian dari tataran pusat, daerah, hingga masyarakat. Mekanisme penyelengaraan PPIP 2007 dibagi dalam beberapa tahap yaitu: persiapan, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi.

3.1. Tahapan Persiapan Program

3.1.1. Penetapan Kabupaten dan Desa Sasaran

Kabupaten dan Desa Sasaran dalam PPIP 2007 adalah Kabupaten dan Desa tertinggal di 28 (dua puluh delapan) propinsi.

Kriteria dan mekanisme pemilihan dan penetapan kabupaten dan desa sasaran adalah sebagai berikut:

1. Kabupaten sasaran mengacu pada kriteria kabupaten yang telah ditetapkan oleh Tim Koordinasi Pusat;

2. Kabupaten sasaran merupakan kabupaten yang belum menjadi sasaran RISP- ADB dan bersedia memberikan pembinaan pasca konstruksi;

3. Desa sasaran merupakan desa tertinggal yang memiliki kondisi infrastruktur dibawah rata-rata dan tidak memperoleh program sejenis selama 2 (dua) tahun terakhir dan kedepan, dan diusulkan oleh Bupati;

4. Desa dengan kesanggupan dana pemeliharaan infrastrukturterbangun.

3.1.2. Mobilisasi Konsultan Pendamping Kegiatan

Dukungan teknis penyelenggaraan PPIP 2007 dilakukan oleh konsultan pendamp- ing. Konsuttan teknis berada di tiap tingkatan, yaitu: KMP, KMPr, dan KMK. Mobi- lisasi konsultan sudah harus dilaksanakan sebelum sosialisasi tingkat propinsi. Tu- gas dan fungsi konsuttan pendamping mengacu pada bab 2.

(36)

Mebanisme Penyelenggaraan

3.2 Tahap Pelaksanaan Program

3.2.1. Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat

Penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan di setiap desa sasaran, berkaitan dengan:

1. Pemahaman dan penyebarluasan program;

2. Fasilitasi pembentukan OMS dan KPP;

3. Fasilitasi pemahaman jenis infrastruktur;

4. ·Fasilitasi pemilihan jenis infrastruktur;

5. Fasilitasi perencanaan dan pelaksanaan;

6. Fasilitasi administrasi dan pelaporan.

3.2.2. Perencanaan Kegiatan Fisik

Perencanaan dilaksanakan sepenuhnya oleh masyarakat dengan difasilitasi oleh konsultan pendamping kegiatan. Pada tahap ini pemerintah berperan sebagai pen- dorong (enabler) dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat.

Secara garis besar tahapan perencanaan kegiatan pelaksanaan fisik di tingkat desa adalah sebagai berikut:

1. Musyawarah Desa I (Pembentukan OMS dan Kader Desa).

Musyawarah Desa I dilaksanakan oleh Kepala Desa dengan dukungan Fasilita- tor. Nara sumber dalam Musyawarah Desa I adalah Satker Tingkat Kabupaten dan Pemerintah Kecamatan.

2. ldentifikasi Permasalahan.

Kegiatan ini dilaksanakan setelah OMS dan KD terbentuk. OMS/Pokmas/LKD dan KD dengan didampingi Fasilitator bertugas mengidentifikasi permasalahan dan mengumpulkan aspirasi masyarakat mengenai permasalahan desa.

3. Musyawarah Desa II (pembahasan usulan kegiatan).

26

Musyawarah Desa U dilaksanakan untuk memutuskan jenis dan lokasi kegiatan yang akan dilakukan oleh masyarakat. Proses pengambilan keputusan dilaku- kan melalui verifikasi permasalahan dari hasil kegiatan identifikasi permasala-

Program Pembangunan lnfrastruRtur Perdesaan 2007

(37)

MeR<inisme Penyelenggaraan

han. Kegiatan ini dipersiapkan oleh OMS/Pokmas/LKO dengan bantuan KO dan F asilitator.

4. Pembuatan Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM}.

Pembuatan RKM dilakukan oleh OMS/Pokmas/LKO dan KO dengan bimbingan Fasilitator. Oalam kegiatan ini, Fasilitator berfungsi sebagai pembimbing teknis dan membantu terwujudnya konsep pemberdayaan.

RKM akan memuat rencana kerja pembangunan infrastruktur, rencana operasi dana pemeliharaan, termasuk rencana pembiayaan O&M.

5. Pembuatan Rencana Teknis dan RAB.

Pembuatan Rencana Teknis dan RAB dilakukan setelah RKM difinalisasi.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh OMS/Pokmas/LKO bersama Satker Tingkat Ka- bupaten dengan dibantu oleh Fasilitator.

6. Musyawarah Desa Ill (Pembentukan KPP, · Persiapan Pelaksanaan dan Penetapan O&M}

Musyawarah Desa Ill dilaksanakan untuk menetapkan mekanisme dan rencana pelaksanaan PPIP 2007 serta pembentukan KPP serta menetapkan rencana O&M termasuk kesanggupan melakukan pemeliharaan.

KPP memastikan rencana operasi dan pemeliharaan diputuskan melalui musy- awarah desa serta mempersiapkan pengumpulan biaya O&M yang mana harus sudah tersedia minimal 25% pada saat pencairan Tahap I.

3.2.3. Pelaksanaan Kegiatan Fisik

Proses pelaksanaan kegiatan fisik meliputi beberapa kegiatan yang terkait di dalamnya, seperti persiapan, pelaksanaan fisik di lapangan, pengadaan material, pengadaan alat dan pengendalian tenaga kerja, serta pengendalian pengeluaran dana. Pelaksanaan pembangunan fisik infrastruktur perdesaan perlu memperhati- kan hal-hal sebagai berikut:

1. Seluruh kegiatan fisik dan keuangan harus selesai pada tahun 2007.;

2. lnfrastruktur yang dibangun secara teknis harus memenuhi standar mutu sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku (sesuai dengan pedoman teknis};

3. Masyarakat desa setempat merupakan pemilik kegiatan, sehingga keputusan pelaksanaan dan tanggungjawab ada pada masyaraka~

4. Masyarakat desa setempat mendapat prioritas untuk

turut

bekerja dalam pelak- sanaan kegiatan terutama bagi penducluk miskin;

Program Pembangunan lnfrastnMur Perdesaan lO<n

(38)

MeR<Jnisme Penyelenggaraan

5. Penyediaan bahan material, alat angkut dan tenaga (tukang) diupayakan berasal dari daerah/desa setempat, kecuali bila tidak tersedia, dapat diadakan dari tempat lain.

3.2.4. Pola Pelaksanaan

Pola pelaksanaan PPIP 2007 di setiap lokasi sasaran berupa swakelola masyarakat dengan pengelolaan pelaksanaan dilakukan oleh OMS/Pokmas/LKD. Penggunaan alat berat sedapat mungkin diminimalkan dengan mempertimbangkan kebutuhan yang ada, sehingga diharapkan program ini dapat memberikan pendapatan kepada masyarakat secara optimal.

3.2.5. Pengawasan Pelaksanaan

Pengawasan pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan oleh KPP dan dibantu oleh Fasilitator, Kader Desa, Kepala Desa, Tim Koordinasi di tingkat propinsi, Satker dan Tim Pela.ksana di tingkat kabupaten. Dalam tahap ini merupakan tahapan yang penting, untuk itu diharapkan masyarakat secara luas mampu melaksanakan fungsi kontrol untuk mengendalikan: (a) kualitas bahan dan material; (b) mutu dan volume pekerjaan; (c) keuangan; dan (d) sumbangan masyarakat.

3.2.6. Pengelolaan lnfrastruktur Terbangun

Setelah tahap konstruksi fisik dan pengadaan selesai selanjutnya dilakukan serah terima pekerjaan dari OMS/Pokmas/LKD kepada PPK/Satker. Selanjutnya pengel- olaan infrastruktur terbangun diserahkan oleh Satker kepada Pemerintah Kabu- paten, untuk kemudian diserahkan kepada Pemerintah Desa untuk dimanfaatkan, dikelola, dan dilestarikan oleh masyarakat melalui KPP. Pada tahap pasca kon- struksi, Pemerintah Kabupaten sebagai pembina dan fasilitator PPIP 2007 diharap- kan meneruskan dukungannya pada tahap pelestarian. Bentuk pembinaan dan dukungan yang diberikan dapat berupa bantuan teknis dan/atau bantuan pen- danaan.

28 Program Pembangunan lnfrastru~ur Perdesaan 2007

(39)

Mebanisme Penyelenggaraan

3.3. Kriteria Pemilihan lnfrastruktur

3.3.1. Kriteria Umum

Kegiatan yang akan dilaksanakan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai beri- kut:

1. Memenuhi kebutuhan infrastruktur yang mendesak bagi masyarakat miskin dan diusulkan oleh masyarakat melalui musyawarah desa;

2. Langsung memberikan manfaat bagi masyarakat setempat terutama kelompok- miskin;

3. Penyediaan lahan untuk infrastruktur disediakan oleh masyarakat;

4. Dapat dilaksanakan dan berfungsi dalam tahun anggaran 2007;

5. Memprioritaskan pemberian kesempatan kerja kepada tenaga kerja lokal dan penggunaan material setempat;

6. Menggunakan teknologi sederhana yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat atau teknologi yang sesuai dengan kebutuhan setempat;

7. Merupakan infrastruktur yang dapat dan akan dikelola oleh masyarakat;

8. Menjamin keberlangsungan fungsi infrastruktur yang dibangun dengan format yang ditetapkan;

9. Tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, sosial dan budaya.

Pemilihan jenis infrastruktur di lokasi sasaran dilakukan dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan sebagai. berikut:

1. lnfrastruktur yang mendukung aksesibilitas, berupa jalan dan jembatan perde- saan, titian dan tambatan perahu;

2. lnfrastruktur yang mendukung produksi pertanian, berupa irigasi perdesaan;

3. lnfrastruktur untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat perdesaan, berupa penyediaan air mi11Um dan sanitasi perdesaan.

Program Pembangunan lnfrastrulttur Perdesaan 2007 29

Gambar

Gambar 2.1 .  Struktur Organisasi Penyelenggaraan PPIP 2007
Gambar 3.1. Bagan Alir Penanganan Pengaduan
Gambar 4.1.  Bagan Pencairan Dana

Referensi

Dokumen terkait

K omponen PAKET PNPM P2KP akan mengalokasikan dana stimulan yang dapat digunakan untuk keperluan membiayai kegiatan yang direncanakan secara partisipatif serta

1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan sampaikan bahwa sebagai BKM/LKM dan UP, penting bagi peserta untuk betul-betul memahami apa itu KSM, mengapa harus memfungsikan KSM,

Oleh karena itu, BKM perlu memiliki kesediaan dan kemampuan untuk belajar terus-menerus (organisasi belajar).. 6) Jelaskan mengenai aspek-aspek sumberdaya di dalam kelembagaan

lain. Tujuan pertemuan lnl adalah untuk mendapatkan kesepa- katan akan kebutuhan air berslh, pengertian tentang proyek yang akan dilaksanakan, rencana survey dari

21 Pembangunan Rusunawa Kota Probolinggo 6,000,000 Dilelang Pada Akhir Juni s/d akhir Agustus Saat ini dalam Tahap Sondir Lahan (DED) &amp;.

Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan strategi, keterpaduan perencanaan dan kemitraan, pembiayaan,

Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman memiliki kedudukan yang cukup strategis di Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat karena memiliki

• Untuk pekerjaan PEMBANGUNAN BARU Bangunan Gedung Negara, dilakukan analisis perhitungan kebutuhan biaya oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya cq Direktorat Penataan Bangunan