• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mempedomani Peraturan Menteri Pendayaguna realisasi kinerja tahun sebelumnya (2019) Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka capaian kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang Tahun 2021 dianalisa dengan:

1. Membandingkan antara target dengan realisasi kinerja tahun 2020, 2. Realisasi kinerja tahun 2021 ini belum ada perbandingan

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2020 dengan target jangka menengah

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun 2021 dengan standar di Kementerian Pertanian

5. Analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

7. Analisis program / kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian kinerja.

Keberhasilan setiap capaian sasaran dan indikator kinerja ditentukan dengan persentase pencapaian target yang telah ditetapkan sebagai berikut:

A. Sangat Berhasil : > 100% satu kriteria yang disepakati dalam PMK 249/2011 Jo. 214/2017. Pengukuran kinerja dilakukan melalui perhitungan capaian Indikator kinerja. Data perhitungan capaian indikator kinerja tersebut bersumber dari aplikasi basis data kegiatan operasional Karantina Pertanian yang tersedia pada aplikasi IQ-FAST maupun laporan tahunan Data dimaksud sebagai mana Tabel 4, yang memuat:

1. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Balai Karantina Kelas II Pangkalpinang berdasarkan hasil survey IKM yang dilakukan UPT Karantina Pertanian tiap semester.

2. Data kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan di lingkup perkarantinaan Balai Karantina Kelas II Pangkalpinang berdasarkan laporan Tahunan

3. Data temuan BPK atas pengelolaan keuangan Balai Karantina Kelas II Pangkalpinang yang terjadi berulang berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK

4. Data temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan Keuangan yang terjadi berulang berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Itjen

5. Data temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di lingkup perkarantinaan Balai Karantina Kelas II Pangkalpinang berdasarkan data IQ-FAST dan laporan nihil

Laporan Kinerja TA. 2021 – Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang 21

6. Data temuan HPHK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di lingkup perkarantinaan Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang berdasarkan data IQ-FAST dan laporan nihil

7. Data komoditas ekspor hewan dan hayati hewani yang ditolak negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk berdasarkan data IQ-FAST dan laporan nihil

8. Data komoditas ekspor tumbuhan dan hayati nabati yang ditolak negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk berdasarkan data IQ-FAST dan laporan nihil

9. Data komoditas impor hewan dan hayati hewani yang sesuai persyaratan kesehatan dan keamanan impor Indonesia berdasarkan data IQ-FAST dan laporan 4

10. Data komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang sesuai persyaratan kesehatan dan keamanan impor Indonesia berdasarkan data IQ-FAST dan laporan 1

Pengukuran Indikator Kinerja revisi renstra 2021-2025 menggunakan data sebagaimana Tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5. Data terkait penghitungan capaian indikator kinerja Balai Karantina Kelas II Pangkalpinang Tahun 2021

No Parameter Jumlah

1. Jumlah komoditas Hewan,Tumbuhan dan Keamanan Hayati pertanian yang sesuai persyaratan melalui tempat

pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan

54.079

2. Jumlah jenis temuan ketidak sesuaian pada komoditas pertanian yang di lalulintaskan ditempat

pemasukan/pengeluaran

0

3. Jumlah Jenis temuan HPHK & OPTK pada komoditas pertanian yang dilalulintaskan di tempat pemasukan/

pengeluaran

2

4. Jumlah komoditas pertanian ekspor yang sesuai dengan persyaratan karantina negara tujuan

182 5. Jumlah penyelesaian kasus pelanggaran perkarantinaan

sampai P21

0 6. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik BKP

Kelas II Pangkalpinang

84,91 7. Nilai Kinerja Anggaran UPT Badan Karantina Pertanian 87.91

Keterangan:

1. sumber: IQ-FAST, Laporan Tahunan 2021

2. Penyelesaian kasus-kasus pelanggaran perkarantinaan merupakan kasus pro-justisi yang ditangani oleh PPNS Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang belum mencapai P-21.

Analisis capaian kinerja terhadap capaian indikator kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang tahun 2021 adalah sebagaimana Tabel 6.

22 Tabel : 6 Indikator Kinerja BKPKelas II Pangkalpinang

No Sasaran Indikator Kerja Target Capaian %

1 2 3 4 5 6

1 Meningkatnya Jumlah komoditas 54.079 155,18%

kualitas pelayanan Hewan,Tumbuhan dan karantina dan Keamanan Hayati kepatuhan HPHK & OPTK pada komoditas pertanian

4 Meningkatnya Jumlah komoditas 182 121,33%

kualitas pelayanan masyarakat negara tujuan

5 Meningkatnya Jumlah penyelesaian 0 0%

kualitas Pelayanan

6 Terwujudnya Indeks Kepuasan 84,91 98.75%

birokrasi karantina Masyarakat (IKM) atas

pertanian yang layanan publik BKP 84,91.

efektif, efisien dan Kelas II Pangkalpinang Nilai berorientasi pada

layanan prima

7 Terkelolanya Nilai Kinerja Anggaran 87.91 97,85%

anggaran karantina pertanian secara efisien dan

UPT Badan Karantina

Pertanian 89.48 Nilai akuntabel

Laporan Kinerja TA. 2021 – Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang 23

Perhitungan dan analisis capaian kinerja setiap Indikator kinerja BKP Kls II Pangkalpinang adalah sebagai berikut

IK.1 Jumlah komoditas Hewan,Tumbuhan dan Keamanan Hayati Pertanian yang sesuai persyaratan melalui tempat pemasukan / Pengeluaran yang ditetapkan

Kegiatan Operasional Domestik masuk terdiri dari beberapa jenis komoditi pertanian sebagai media pembawa OPT/OPTK yang masuk baik melalui Pelabuhan Pangkal balam, Pelabuhan Munttok, Pelabuhan Tanjung Pandan, Pelabuhan Sungai Selan, Bandara Depati Amir dan Bandara H. Hanandjoeddin. Tindakan Karantina diperlukan dalam kegiatan domestik masuk guna mencegah tersebarnya OPTK A2 yang belum ada di Propinsi Bangka Belitung, hal tersebut sesuai dengan amanat UU RI Nomor : 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan dan PP RI Nomor : 14 Tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan.

Pemeriksaan Karantina Berdasarkan Kelompok Media Pembawa

No. Uraian Jenis Jumlah

1. Impor - -

Grand Total -

2. Ekspor Kilogram 67.885.277

Grand Total 67.885.277

3. Domas Kilogram 74.707.982

Batang 9.658.064

Liter 212.000

ek0r 9.217.373

koloni 10

Butir 12.383.009

Botol 295

kemasan 100.464

Grand Total 106.279.197

4. Dokel Kilogram 302.544.421,5

M3 18.040.407

Batang 442.980.052

ek0r 6.250.113

koloni 164

Butir 151.200

Box 3

kemasan 373

Grand Total 769.966.733,50

24 Jenis media pembawa OPT/OPTK domestik masuk yang dikenakan tindakan karantina adalah komoditas pangan dan hortikultura yakni beras, terigu, jagung, kacang kedelai, kacang tanah, sayur mayur, bawang, dan buah-buahan. Sebagian besar jenis tanaman tersebut masuk melalui pelabuhan Pangkal Balam, Bandara Depati Amir, Pelabuhan Sungai Selan, Pelabuhan Muntok ( Tanjung Kalian), Pelabuhan Tanjung Pandan, dan Bandara H.AS.Hanandjoeddin Volume tindak karantina terhadap media pembawa domestik masuk dari 101.225.799 kilogram (101.226 ton) pada tahun 2020 menjadi 108.340.937 kilogram (108.341 ton) pada tahun 2021 atau mengalami kenaikan sebesar 4% dengan frekuensi pada tahun 2020 sebanyak 12.849 kali menjadi 14.849 kali pada tahun 2021 atau mengalami kenaikan sebesar 8%, sedangkan volume media pembawa dengan satuan batang dari 1.396.016 menjadi 2.074.897 atau naik sebesar 20% dengan frekuensi dari 1.963 kali menjadi 2.558 kali atau naik sebesar 14% dan satuan butir dari

5.474.000 menjadi 9.953.169 atau naik sebesar 30%, begitu juga dengan frekuensi dari 661 kali menjadi 5967 kali atau naik sebesar 80%.

Kegiatan operasional domestik keluar terdiri dari beberapa komoditi pertanian sebagai media pembawa OPT/OPTK yang keluar melalui Pelabuhan Pangkalbalam, Pelabuhan Muntok, Pelabuhan Tanjungpandan, Pelabuhan Sungai Selan, Bandara Depati Amir, Bandara H. Hanandjoeddin untuk kegiatan tindakan karantina dan sertifikasi .

Jenis pengeluaran komoditi yang di Lakukan tindakan Karantina Tumbuhan, hasil pemeriksaan Domestik Keluar TA.2021 berjumlah 772.487 batang + 17.724.813 + 595.422,95 kg Grand Total sebanyak 19.092.722,95 selama Tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 215,84% (7113 kali pada tahun 2020 dan 22.466 kali pada tahun 2021). Pada Tahun 2021 terjadi kenaikan frekuensi domestik keluar / sertifikasi kesehatan tanaman antar area (KT12), dikarenakan banyaknya pengiriman bibit kecambah ke luar Bangka Belitung, dimana terjadi lonjakan permintaan pasar ini berdampak baik terhadap frekuensi pengiriman antar area juga meningkatkan pemasukan Bangka Belitung. Sementara itu volume tindak karantina terhadap media pembawa OPT/OPTK domestik keluar sebesar 302.122.216,5 (302.123 ton) dibandingkan dengan tahun 2020 tindakan karantina yang dilakukan sebesar 244.282.884 kilogram (244.283) ton atau naik menjadi 10% dengan frekuensi dari 7.685 kali pada tahun 2020 menjadi 16.552 kali pada tahun 2021 atau naik sebesar 36 %, sedangkan 444.366 batang menjadi 442.981 batang atau tidak mengalami kenaikan maupun penurunan/stabil dengan frekuensi dari 4.238 kali menjadi 11.779 kali atau naik sebesar 48%. Untuk tindak karantina dengan satuan M3 sebanyak 20.013 menjadi 18.041 atau turun sebesar 6 % dengan frekuensi 124 kali menjadi 391 naik menjadi 52%, dan media pembawa dengan satuan butir dari 369.964.

menjadi 20.069 atau turun sebesar 84%,begitu juga dengan frekuensi dari 209 kali menjadi 9476 kali atau turun sebesar 96%

Jenis pengeluaran komoditi yang di Lakukan tindakan Karantina Tumbuhan, hasil pemeriksaan Ekspor TA.2021 berjumlah Pada tahun 2021 terdapat tindakan perlakuan terhadap produk hasil pertanian yang akan di ekspor ke berbagai negara. Perlakuan dilaksanakan oleh pihak ketiga, ditunjuk oleh pemilik barang sendiri, dan UPT Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang sebagai supervisi. Disamping itu beberapa negara tujuan telah mempersyaratkan perlakuan terhadap packing kayu. Volume media pembawa OPT/OPTK ekspor sebesar

Laporan Kinerja TA. 2021 – Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang 25

124.926.196,2 kilogram (124.926 ton) yang mana pada tahun 2021 sebesar 67.885.277 Kg kilogram (67.885) ton atau mengalami penurunan sekitar 28%

dengan frekuensi 257 kali, pada tahun 2021 181 kali atau turun menjadi 18%.

Kegiatan tindak karantina ekspor ini hanya dilakukan di wilker pelabuhan laut Pangkal Balam dan wilker pelabuhan laut Tanjung Pandan.

Jenis pengeluaran komoditi yang di Lakukan tindakan Karantina Tumbuhan, hasil pemeriksaan Impor TA.2021 Tidak ada

Kegiatan operasional karantina hewan di Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang tahun 2021 untuk lalu lintas Media Pembawa (MP) HPHK domestik masuk antar area, khususnya pengeluaran domestik. tahun 2021 adalah terutama Hewan Hidup berupa bibit unggas DOC PS dan DOD untuk kebutuhan industri perunggasan di Bangka Belitung, berasal dari perusahaan pembibitan unggas di wilayah Jawa, dengan frekuensi 700 kali dan volume 2.575.519 ekor, Disamping itu terdapat pemasukan media pembawa HPHK dominan lainnya antara lain HPR (anjing/kucing) sebagai hewan kesayangan dengan frekuensi masing-masing 230 kali dan volume 251 ekor terutama berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, unggas kesayangan seperti ayam dengan frekuensi 140 kali dan volume 326 ekor dan burung kesayangan dan luar daerah dengan frekuensi 161 kali dan volume 3.074 ekor yang berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

Disamping itu terdapat pemasukan media pembawa kategori benda lain yaitu vaksin dan obat hewan untuk mendukung usaha perunggasan di wilayah Bangka Belitung dengan frekuensi 289 kali dan volume 144.703 kemasan berasal dari DKI Jakarta.

Juga terdapat pemasukan bahan asal hewan seperti sarang burung walet dengan frekuensi 2.200 kali dan volume 4.652.173,287 kg berasal dari Jakarta, Surabaya, Jambi, Pekan Baru, Padang, Bengkulu dan Kalimantan. Sedangkan pemasukan daging olahan (ayam,sapi) dengan masing – masing frekuensi 3 kali dan volume 116 kg berasal dari Surabaya

Jika dibandingkan dengan frekuensi domestik masuk tahun 2021 yaitu Lalu lintas domestik masuk media pembawa hama penyakit hewan karantina berupa hewan Tahun 2021 mencapai 5.339.317 ekor/tahun dengan frekuensi 5.212 kali/tahun dan 15 koloni/tahun dengan frekuensi 4 kali/tahun; bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan 14966117.9 kgm/tahun dengan frekuensi 3612 kali/tahun, 4.938.436 butir/tahun dengan frekuensi 120 kali/tahun; Benda Lain 36.126.428 kgm/tahun dengan frekuensi 1604 kali/tahun, 38.658 kemasan/tahun dengan frekuensi 221 kali/tahun, sedangkan total jumlah sertifikasi sebanyak 9.756 kali/tahun, Sedangkan lalu lintas domestik masuk media pembawa hama penyakit hewan karantina berupa hewan Tahun 2021 sebanyak 9.217.373 ekor dengan frekuensi 8931 kali/tahun, 10 kolini dengan frekuensi 4 kali/tahun, 12 Kgm dengan frekuensi 2 kali/tahun; bahan asal hewan dan hasil bahan asal hewan sebanyak 18.994.312,2 Kgm dengan frekuensi 5224 kali/tahun, 8.643.012 butir dengan frekuensi 189 kali/tahun, 2 kemasan dengan frekuensi 2 kali/tahun; dan Benda Lain sebanyak 51.701.540 Kgm dengan frekuensi 2.179 kali/tahun, 100.462 kemasan dengan frekuensi 539 kali/tahun, 295 botol dengan frekuensi 1 kali/tahun serta total jumlah sertifikasi sebanyak 13.349 kali/tahun sehingga dibandingkan dengan Tahun 2020 terjadi peningkatan sebesar 26,91 %

26 Tahun 2021 untuk Domestik keluar terutama pengeluaran hewan hidup berupa Jumlah lalu-lintas MP HPHK domestik keluar berupa hewan secara keseluruhan tahun 2020 berjumlah 3.752.460 ekor/tahun dengan frekuensi 1908 kali/tahun, 50 koloni dengan frekuensi 23; Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan 385.886,7 kg/tahun dengan frekuensi 2023 kali/tahun, 616.086 butir dengan frekuensi 14 kali, 4303 lembar/tahun dengan frekuensi 22 kali/tahun, dan Benda lain sebanyak 145.606 kg/tahun dengan frekuensi 2.291 kali/tahun, 28 kemasan dengan frekuensi 9 kali/tahun, 81 ekor/tahun dengan frekuensi 3 kali/tahun dan melakukan sertifikasi pada tahun 2020 mencapai 6256 kali/tahun.

Sedangkan lalu-lintas MP HPHK domestik keluar berupa hewan secara keseluruhan tahun 2021 berjumlah 6.250.113 ekor dengan frekuensi 2330 kali/tahun, 164 koloni dengan frekuensi 6 kali/tahun, 32 Kg dengan frekuensi 3 kali/tahun; Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan berjumlah 351.319,7 Kg dengan frekuensi 3045 kali/tahun, 4026 lembar dengan frekuensi 25 kali/tahun, 151.200 butir dengan frekuensi 3 kali/tahun; dan Benda Lain sejumlah 59059 Kg dengan frekuensi sebanyak 1249 kali/tahun, 373 kemasan dengan frekuensi 24 kali/tahun dan 3 box dengan frekuensi 3 kali/tahun, serta melakukan sertifikasi pada tahun 2021 mencapai 6575 kali/tahun. Dengan demikian terjadi peningkatan jumlah sertifikasi sebesar 5,09 %. Lalulintas media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina domestik keluar tahun 2021.

Berdasarkan frekuensi lalu lintas Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina untuk domestik keluar di BKP Kelas II Pangkalpinang dengan Frekuensi tertinggi adalah madu yaitu 1434 kali dengan volume 9.128 kgm yang berasal dari wilayah Pulau Bangka dan Belitung melalui tempat pengeluaran yaitu Wilker Bandara Depati Amir, Pelabuhan Pangkalbalam dan Bandara Has Hanandjoedin.

Dari total frekuensi sertifikasi domestik keluar Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang, lalulintas pengeluaran madu menyumbang sebanyak 21 % sertifikasi. Peringkat kedua dengan frekuensi pengeluaran terbanyak adalah lalulintas pengeluaran keroto yaitu dengan prosentase sebesar 19 %, peringkat ketiga terbanyak yaitu lalulintas sarang burung walet dengan prosentase sebesar 16 %. Seperti halnya di tahun 2020, frekuensi lalulintas media pembawa HPHK terbanyak adalah 3 jenis komoditas tersebut

Tahun 2021 pada umumnya adalah importasi Karantina hewan Tidak ada Tahun 2021 Untuk Ekspor tidak ada.

Total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2021 dari kegiatan operasional karantina hewan (Ekspor, Impor, Domas dan Dokel) dari media pembawa HPHK adalah Rp. 1.460.335.438,00,- menurun 107.963.223,00.- atau mengalami penurunan sekitar 6.88 % dari penerimaan PNBP tahun 2020 yakni Rp.

1.568.298.661,00 ,-

Laporan Kinerja TA. 2021 – Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang

Tabel 7. Perkembangan capaian IK.1 Target dan

a. Perbandingan Target dan Realisasi tahun ini;

Realisasi kinerja tahun 2021 sebesar 58.967 lebih besar dari target tahun 2021 sebesar 35.000 sebagaimana Tabel 7.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2021 dengan tahun sebelumnya;

Realisasi kinerja belum bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena Tahun 2021 merupakan awal renstra 2021-2025 sebagaimana Tabel 7.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2021 dengan target jangka menengah; Dilihat dari capaian kinerja tahun 2021 sebesar 58.967 atau telah/

mencapai target jangka menengah yang jatuh pada tahun 2025 yaitu sebesar 35.000.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2021 Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang Karantina Pertanian dengan standar nasional (Badan Karantina Pertanian);

Realisasi capaian Kinerja tahun 2021 sebesar 58.967 telah mencapai standar nasional Badan Karantina Pertanian yaitu 35.000 Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Badan Karantina Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Badan Karantina Pertanian yang dijadikan sebagai standar nasional.

e. Analisis penyebab keberhasilan kinerja;

Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:

1) Meningkatnya dunia perdagangan komoditas karena kenaikan permintaan baik dari luar dan dalam Bangka Belitung

Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di atas dilakukan dengan:

a) Selalu memberikan BINTEK secara rutin terhadap kepada para pelaku eksporir , importir , dan antar area

b) Pengembangan inovasi dalam pelayanan publik di UPT Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang.

c) Menjaga konsistensi penerapan sistem manajemen anti penyuapan SNI ISO 37001:2016.

d) Menjaga konsistensi penerapan ISO/IEC 17025:2017 dan penambahan ruang lingkup.

e) Mengoptimalisasi pemanfaatan IQ-FAST dalam pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan perkarantinaan

f) Meningkatkan kompetensi petugas pelayanan karantina g) Standarisasi counter pelayanan

27

28 h) Peningkatan pemahaman masyarakat melalui penderasan informasi

perkarantinaan melalui media sosial f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK.1 menunjukkan efisiensi sebesar 64,85% dengan nilai efisiensi 212,12 % sebagaimana perhitungan pada Tabel 8.

Tabel 8. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IK.1

IKSP Nama IK.1. Jumlah Sertifikasi

komoditas hewan, tumbuhan dan

Karantina

Pertanian dan 1.312.820.038,64 768.811.717,64 58,56% 196,40%

keamanan hayati Pengawasan yang sesuai Keamanan persyaratan Hayati melalui tempat (Sertifikat) pemasukan/

pengeluaran yang ditetapkan

*) Perhitungan mengikuti formula

efi𝑠ie𝑛𝑠i = (PAKixCKi) − RAKi

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

 Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang dan kegiatan pelayanan di UPT.

 Penguatan komitmen dalam implementasi pelayanan publik oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang.

 Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka percepatan pelayanan melalui inovasi teknologi informasi, seperti Simusi Keterbukaan informasi publik terhadap pelaksanaan pelayanan publik termasuk tarif, prosedur, dan waktu layanan.

 Mengadaan dan perbaikan sarana pendukung pelayanan karantina.

 Penguatan komitmen dalam implementasi pelayanan publik oleh seluruh pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang.

IK 2 Jumlah Jenis temuan ketidaksesuaian persyaratan karantina