• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA JAKARTA ISLAMIC CENTRE

Dalam dokumen (JAKARTA ISLAMIC CENTRE) (Halaman 26-35)

Bab IV. Akuntabilitas Kinerja

Jakarta Islamic Centre

A. REKAPITULASI KINERJA ANGGARAN

Tahun 2012, Lembaga Jakarta Islamic Centre mendapat bantuan hibah Pemda Provinsi DKI Jakarta sejumlah Rp 6.000.000.000.- (enam milyar rupiah). Jumlah ini berasal dari bantuan hibah APBD murni tahun 2012 sejumlah Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) dan hibah APBD Perubahan tahun 2012 sejumlah Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah). Jakarta Islamic Centre (JIC) telah berupaya maksimal untuk mengimplementasikan program dan kegiatan yang telah direncanakan dalam proposal pengajuan berdasarkan anggaran yang diperoleh tersebut. Dalam aspek anggaran, pembiayaan program dan kegiatan JIC mampu menyerap anggaran sejumlah Rp 5.712.927.455,- (95,22%). Terdapat saldo akhir anggaran sejumlah Rp 287.072.545,-. Saldo anggaran tersebut diperoleh dari efisiensi operasional fungsi bidang-bidang JIC dan kegiatan pemeliharaan.

Kegiatan Pemeliharaan yang terdiri dari Pembayaran Telepon, Air dan Listrik (TAL), dan Jasa Kebersihan telah terlaksana dengan baik. Kegiatan TAL dianggarkan JIC untuk durasi satu tahun sedangkan kegiatan kebersihan dianggarkan oleh JIC selama enam bulan (semester) pertama tahun 2012. Adapun enam bulan (semester) kedua dari kontrak satu tahun hingga tengah tahun 2013 dianggarkan oleh UPT Mobilisasi Aset Badan Pengelola Keuangan Daerah Prov. DKI Jakarta. Dari anggaran yang direncanakan sejumlah Rp 1.134.000.000.- yang terserap sejumlah Rp 1.015.251.786,- (89,53%). Terdapat saldo anggaran sejumlah Rp. 118.748.214,- yang berasal dari TAL Rp. 52.962.906,- dan anggaran kebersihan Rp. 65.785.308,-. Hal ini disebabkan efisiensi yang cukup signifikan dalam pembayaran Telepon Air Listrik (TAL) dan pemeliharaan kebersihan masjid yang diswakelolakan.

Operasional pegawai berjalan dengan baik dan mampu menyerap anggaran sebesar 99,33%. Terdapat efisiensi anggaran sejumlah Rp. 17.870.800,- dari anggaran yang direncanakan sejumlah Rp. 2.659.832.500,-. Hal ini disebabkan juga karena ada beberapa pegawai JIC yang mengundurkan diri. Namun demikian operasional JIC tetap berjalan meskipun ada pengurangan pegawai.

Sedangkan operasional fungsi bidang-bidang yaitu Bidang Takmir Masjid, Bidang Pengkajian dan Pendidikan, Bidang Sosial Budaya, Bidang Informasi dan Komunikasi, dan Bidang Pengembangan Bisnis serta Operasional Penunjang (Kegiatan Kesekretariatan), secara keseluruhan telah berjalan sesuai dengan rencana program. Penyerapan anggaran operasional fungsi secara keseluruhan mencapai 93,18%, yakni mencapai Rp 2.055.713.969,- dari alokasi anggaran Rp. 2.206.167.500.-. Terdapat efisiensi sejumlah Rp. 150.453.531,- terutama di Bidang Sosial Budaya Rp. 74.789.502,- dan Bidang Takmir Masjid Rp. 22.218.732,-. Hal ini disebabkan oleh ada efisiensi anggaran program Festival Maulid Nusantara 7 di Bidang Sosial Budaya dan anggaran program Amaliyah Ramadhan serta Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) di Bidang Takmir Masjid. Operasional Penunjung (Kesekretariatan) mampu melaksanakan program dan kegiatan serta menyerap anggaran paling baik. Kesekretariatan menyerap anggaran sebesar 98,98% meskipun mendapatkan alokasi anggaran paling besar dibandingkan dengan bidang yang lain. Rekapitulasi kinerja anggaran Jakarta Islamic Centre tahun 2012 selengkapnya terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekapitulasi Kinerja Anggaran Jakarta Islamic Centre Tahun 2012

No Kegiatan Jumlah Realisasi Sisa Prosentase

1 Pemeliharaan 1.134.000.000 1.015.251.786 118.748.214 89,53%

1.1. Telepon Air Listrik 834.000.000 781.037.094 52.962.906 93,65%

1.2. Kebersihan 300.600.000 234.214.692 65.785.308 78,07% 2 Operasional Pegawai 2.659.832.500 2.641.961.700 17.870.800 99,33% 3 Operasional Fungsi 2.206.167.500 2.055.713.969 150.453.531 93,18% 3.1. Bidang Takmir 271.000.000 248.781.268 22.218.732 91,80% 3.2. Bidang Pengkajian 192.800.000 174.884.825 17.915.175 90,71% 3.3. Bidang Sosbud 704.980.000 630.190.498 74.789.502 89,39% 3.4. Bidang Infokom 271.800.000 258.210.473 13.589.527 95,00% 3.5. Bidang Bisnis 60.250.000 45.498.100 14.751.900 75,52% 3.6. Oprs. Penunjang 705.337.500 698.148.805 7.188.695 98,98% Total Anggaran 6.000.000.000 5.712.927.455 287.072.545 95,22%

B. KINERJA FUNGSIONAL BIDANG-BIDANG 1. Bidang Takmir Masjid

Program Bidang Takmir Masjid secara keseluruhan telah berjalan dengan baik. Terlebih pada program-program rutin seperti program peribadatan, dakwah atau kajian rutin harian (Kultum Dzuhur dan Kajian Hadits Ashar), mingguan, bulanan, operasional pendidikan PAUD, TPA/TKA dan Madrasah Diniyah, kegiatan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam), pembinaan guru dan orang tua murid, pembinaan remaja masjid JIC (FORMAS) yang kepengurusannya sudah dikukuhkan pada tahun 2011 serta kegiatan penerbitan buku saku Jumat “Peradaban”. Selain itu, Bidang Takmir Masjid telah berhasil menerbitkan buku Manajemen dan Silabus Majelis Taklim yang merupakan salah satu sumbangan gagasan dan pemikiran JIC bagi pengembangan majelis taklim di Indonesia agar lebih berdaya. Program Amaliyah Ramadhan tahun ini cukup sukses dalam aspek anggaran karena berhasil mendorong peningkatan partisipasi masyarakat untuk memakmurkan kegiatan Ramadhan di JIC, termasuk juga kegiatan puncaknya pemberian doorprize dengan hadiah utama Umrah ke Tanah Suci bagi jamaah JIC pada saat peringatan Nuzulul Quran 1433 H.

2. Bidang Pengkajian dan Pendidikan

Progam utama Bidang Pengkajian dan Pendidikan tetap difokuskan pada persiapan operasional pendidikan dan pelatihan. Fokus utamanya adalah penyiapan modul dan uji coba training “Qalbu Linguistic Programming (QLP)” serta uji coba training kewirausahaan “JIC 7 Mix”. Kedua jenis training ini menjadi produk training unggulan JIC yang akan di-publish ke khalayak luas jika sudah siap dan diharapkan akan menjadi salah satu sumbangan JIC bagi peningkatan produktivitas kerja masyarakat namun tetap dalam bingkai spiritualitas yang kuat dan mantap.

Kegiatan pengkajian tahun ini diarahkan pada kegiatan penelitian tentang masjid-masjid perkantoran. Dengan menggalang kerjasama dengan FORSIMPTA (Forum Silaturahmi Masjid Perkantoran), kegiatan penelitian ini diharapkan menjadi modal sosial bagi upaya JIC untuk memperkuat spiritualitas masyarakat pekerja di perkantoran. Namun penelitian ini masih dalam tahap pertama dan akan dilanjutkan dengan penelitian berikutnya pada tahun 2013. Selain itu juga ada workshop Batik khas Betawi dan Kajian Mutiara-mutiara Al Quran.

3. Bidang Sosial Budaya

Tahun 2012 ini, Bidang Sosial Budaya banyak melahirkan program-program baru antara lain penguatan aspek pemberdayaan masyarakat dengan melakukan studi banding ke Pondok Pesantren Sidogiri di Pasuruan, pengelolaan Zakat Infak Shadaqah (ZIS) dengan membentuk UPZ JIC, serta kegiatan Pekan Islam Ibukota dalam rangka menyambut HUT Jakarta. Dalam aspek seni budaya Islam, Bidang Sosial Budaya melaksanakan dua program yakni Simposium Seni Budaya Islam dan Festival Maulid Nusantara. Dan yang sangat berkesan tahun 2012 ini, JIC mendapatkan kembali momentum untuk menggelar event budaya nasional Festival Maulid Nusantara (FMN) ke-7. Kegiatan pagelaran budaya tahunan yang merupakan produk kreasi asli JIC tahun 2006 ini sudah diakui oleh masyarakat Nusantara bahkan sudah dikenal luas oleh khalayak. Setelah tiga tahun sebelumnya diselenggarakan oleh provinsi-provinsi di Indonesia, maka tahun 2012 ini FMN kembali ke pangkuan JIC. Kegiatan FMN VII tahun 2012 diikuti oleh 10 provinsi sebagai wujud syukur atas suksesnya Pemilu Kepala Daerah Provinsi DKI Jakarta.

4. Bidang Informasi dan Komunikasi

Kegiatan Bidang Informasi dan Komunikasi tahun 2012 tidak ada yang baru. Artinya masih dalam rangka melanjutkan program-program yang lama terutama operasional rutin perpustakaan, pengelolaan website JIC dan penyiaran radio JIC. Operasional perpustakaan sudah berjalan dengan baik meskipun mengalami penurunan jumlah pengunjung dan member (anggota) perpustakaan sebagai akibat tidak ada penambahan koleksi buku baru. Website JIC tahun ini dikembangkan ke arah penguatan multimedia content yakni link audio dan video ceramah atau khutbah Jumat Masjid JIC. Hasilnya cukup signifikan meningkatkan jumlah pengunjung situs web JIC dibandingkan tahun 2011 dan 2010. Sedangkan kegiatan penyiaran masih tetap berjalan meskipun belum ada peningkatan daya jangkau siarannya.

5. Bidang Pengembangan Bisnis

Bidang Pengembangan Bisnis pada tahun 2012 ini hanya melaksanakan dua program yakni persiapan JIC bisnis Expo dan studi kelayakan operasional gedung

6. Operasionalisasi Penunjang.

Kegiatan Operasional Penunjang tahun ini ada cukup banyak. Ada 24 program yang dikerjakan karena memang sangat terkait dengan tugas dan fungsinya untuk mensinergikan dan mengkoordinasi antar bidang, terutama dalam hal penyusunan program, koordinasi internal dan eksternal, perawatan fasilitas, pengembangan SDM pegawai, kerumahtanggaan, sarana penunjang bidang-bidang, layanan terhadap kunjungan tamu, keikusertaan dalam MTQ Nasional XXIV di Ambon, perjalanan dinas dalam rangka Training Imam Masjid Serantau di Malaysia, kerjasama dan peliputan media serta audit keuangan oleh auditor independen. Seluruh program telah terlaksana dengan baik. Namun yang teramat penting adalah Sekretariat berhasil menyiapkan Naskah Akademik dan Rancangan Perda tentang JIC dan menyiapkan kegiatan Focus Group Discussion untuk menguji konsep randangan Perda tersebut. Selain itu, salah satu program baru juga adalah pembuatan klip adzan, klip sejarah Festival Maulid Nusantara (FMN) dan Sistem

Informasi Kemasjidan (www.duniamasjid.com) yang menghimpun data-data

masjid di Indonesia. C. KEGIATAN LAIN-LAIN

Sebagai sebuah pusat peradaban. Jakarta Islamic Centre diharapkan dapat menjadi wadah terselenggaranya kajian-kajian tentang Islam, baik budaya, kesenian maupun kajian-kajian lainnya untuk pengembangan dan peningkatan SDM umat. Selama tahun 2012 di samping kegiatan tersebut di atas juga telah dilakukan program terhadap :

 Musyawarah Nasional (Munas) 2 Forum Islamic Centre Indonesia. Kegiatan ini

dilaksanakan di Jakarta Islamic Centre dan Pondok Pesantren Darun Najah, Ulujami pada tanggal 16-18 November 2012. Jakarta Islamic Centre merupakan inisiator dan kreator dari lahirnya Forum Islamic Centre Indonesia ini pada tahun 2007. Munas 2 Forum Islamic Centre Indonesia dihadiri oleh 118 orang dari 26 provinsi di Indonesia.

 Layanan Kunjungan Tamu ke JIC. Setiap tahun kunjungan tamu ke JIC cukup

banyak yang terdiri dari tamu dalam dan luar negeri. Maksud kedatangan mereka beragam. Ada yang datang dalam rangka studi banding dan ada yang terkait dengan konsultasi terhadap permasalahan yang mereka hadapi. Adapun rincian kunjungan tamu JIC sebagai berikut:

Tabel 3. Daftar Kunjungan Tamu ke Jakarta Islamic Centre Tahun 2012

NO WAKTU LEMBAGA

1 19 Januari Pengurus Markaz Islam Bogor

2 31 Januari Taufik. Pemda Kab. Paser

3 10 Februari Djoko Setyono. Dinas Tata Ruang dan Perumahan Kab.

Toli-Toli

4 28 Februari Dinas Pekerjaan Umum Kab. Kuala Kapuas

5 23 April Islamic Information Centre

6 25 Mei Mahasiswa FISIP Universitas Negeri Jakarta

7 27 Juni Islamic Center Natuna

8 10 Juli The London School of Public Relation Jakarta

9 10 Agustus Islamic Center Samarinda

10 10 Agustus Badan Pelaksana Pengembangan Wilayah Surabaya

Madura

11 13 Agustus OOGATA TOSHIYUKI. Professor. Department of

International Communications School of International Cultural Relations Tokai University

oogata@tspirit.tokau-u.jp

12 3 September Biro Kesra Kab. Temanggung

13 4 September MUI Prov. Kalimantan Selatan

14 13 Oktober Pemuda Lintas Agama se-Jakarta Utara

15 30 Oktober Masijd Ibnu Batutah & Pengurus IPHI Prov. Bali

16 23 November Kedutaan Besar Republik Islam Iran

Data kunjungan ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2011 yang hanya 12 kali kunjungan. Sedangkan pada tahun 2010 dan 2009, tamu yang datang ke JIC berjumlah 16 kali dalam setahun

D. HAMBATAN DAN KENDALA YANG DIHADAPI

No. 49 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) adalah organisasi Non Struktural Pemda Prov. DKI Jakarta. Status demikian menjadikan JIC tidak bisa menjadi PA (Pengguna Anggaran) dan PB (Pengguna Barang) sehingga tidak bisa memiliki mata anggaran sendiri dan mendapat bantuan hibah yang diajukan oleh SKPD. Selain itu, JIC juga tidak bisa merawat sendiri fasilitas yang ada karena JIC tidak menguasai asset yang ada.

2. Pembangunan fasilitas Master Plan Jakarta Islamic Centre yang belum juga selesai sehingga mengakibatkan operasional fungsi-fungsi JIC belum bisa totalitas dan tentu saja sangat berpengaruh pada progress kinerja JIC.

3. Permasalahan aset JIC yakni berupa hibah frekuensi radio AM 1080 Khz dari hamba Allah kepada JIC, namun karena payung hukum hibah tersebut berbentuk PT (PT. Swara Mega Asri) sehingga JIC tidak bisa membiayai administrasi dan perpanjangan izin frekuensi tersebut.

4. Kepegawaian

Permasalahan terkait dengan kepegawaian tidak lepas dari status JIC sebagai perangkat non struktural sebagai akibat dari payung hukum JIC yang tidak cukup kuat. Permasalahan tersebut antara lain :

 Standar gaji yang tidak memadai.

Status pegawai juga belum jelas seperti apa termasuk reward and

punishment-nya.

 Kesejahteraan pegawai belum diatur; pensiun, asuransi, jamsostek, diklat, dan

lain sebagainya. 4. Lingkungan

 Akses menuju JIC yang belum memadai sebagai sebuah kawasan destinasi

wisata pesisir Jakarta Utara sekaligus komplek kebanggaan dan landmark Jakarta.

 Pola pikir masyarakat sekitar (Kampung Beting dan Tanah Merah) yang masih

belum memiliki sense of belonging yang kuat terhadap JIC.

 Keberadaan Pedagang Kali Lima setiap sore sampai malam hari yang

E. LANGKAH ANTISIPATIF TERHADAP KENDALA DAN PERMASALAHAN 1. Penguatan payung hukum organisasi JIC

Kajian dan perumusan tentang Peraturan Daerah sudah mulai dilakukan pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 perumusan tersebut lebih dipertajam melalui forum intensif pembahasan dan perumusan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) serta melalui diskusi kuat diperkuat sudah didorong untuk dapat menjadi agenda legislasi daerah di DPRD Prov. DKI Jakarta pada tahun 2012. Selanjutnya tinggal perumusan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) tersebut.

2. Payung hukum kerjasama bisnis dan kediklatan.

Perlu diadakan kajian-kajian terhadap bentuk konsep kerjasama yang sesuai dengan arah dan kebijakan Pemprov DKI Jakarta. Kriteria yang diambil adalah tetap pada koridor kebijakan Pemprov DKI Jakarta.

3. Payung hukum tentang aset berupa hibah frekuensi radio AM 1080 KHz.

Perlu diadakan pertemuan koordinasi intensif antara pimpinan JIC dengan pimpinan SKPD Prov. DKI Jakarta sehingga diperoleh solusi terbaik untuk pemecahan terhadap permasalahan tersebut.

4. Status pegawai JIC akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan penguatan payung hukum JIC. Selain itu. perlu ada upaya terus menerus untuk meningkatkan kemampuan setiap pegawai JIC melalui diklat internal agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya dalam rangka mewujudkan visi dan misi JIC.

5. Terhadap lingkungan :

Perlu dilakukan pembinaan terhadap remaja-remaja di lingkungan sekitar JIC. khususnya melalui kegiatan diklat kewirausahaan dan diklat lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan usaha mereka.

F. KESIMPULAN

1. Secara garis besar program tahun 2012 masih tetap melanjutkan program dan kegiatan tahun-tahun sebelumnya dengan bertumpu pada penguatan di Bidang Takmir Masjid, Bidang Pengkajian dan Pendidikan, Bidang Sosial Budaya, Bidang

Sekretariat. Namun titik fokus utama kegiatan JIC ada tiga hal yakni penguatan payung hukum kelembagaan, Amaliyah Ramadhan 1433 H dan tuan rumah Festival Maulid Nusantara ke-7 tahun 2012.

2. Program dan kegiatan Jakarta Islamic Centre pada umumnya dibedakan menjadi tiga kelompok kegiatan utama yaitu : Pemeliharaan, Operasional Pegawai dan Operasional Fungsi dengan uraian sebagai berikut:

 Program Pemeliharaan, yang terdiri dari Pembayaran Telepon Air Listrik (TAL)

dan Kebersihan, telah menyerap anggaran sejumlah Rp. 1.015.251.786,- (89,53%) dari anggaran yang telah direncanakan Rp. 1.134.000.000,-.

 Program Operasional Pegawai menghabiskan anggaran sejumlah Rp.

2.641.961.700,- (99,33%) dari rencana semula sejumlah Rp. 2.659.832.500,-.

 Program Operasional Fungsi yang terdiri dari enam bidang fungsi menyerap

anggaran sejumlah Rp. 2.055.713.969,- (93,18%) dari alokasi anggaran sejumlah Rp. 2.206.167.500,-.

3. Secara keseluruhan, seluruh program dan kegiatan di lingkungan Jakarta Islamic Centre telah dilaksanakan dengan baik. walaupun ada beberapa kegiatan yang perlu ditingkatkan pada tahun 2013.

4. Untuk memperkuat fokus program JIC pada tahun 2013, perlu dilakukan penyusunan Renstra JIC yang baru untuk periode 2013-2017 sekaligus menyesuaikan dengan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) DKI Jakarta 2012-2017.

Dalam dokumen (JAKARTA ISLAMIC CENTRE) (Halaman 26-35)

Dokumen terkait