• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran Pencapaian Kinerja Tahun 2013

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( AKIP) adalah merupakan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan kepada pemberi mandat (wewenang) atas pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan (LAKIP ).

Hingga akhir tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran adalah sebagai berikut :

Sasaran Pertama : Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang baik.

Pemantapan tata kelola pemerintahan yang baik merupakan salah satu pendukung keberhasilan pembangunan. Wujud dari sasaran ini adalah capaian akuntabilitas dan audit keuangan Pemerintah. Semakin baik capaian akuntabilitas dan hasil audit terhadap keuangan Pemerintah, maka semakin berhasil program reformasi birokrasi yang dilaksanakan.

Indikator yang menunjukkan keberhasilan sasaran ini, antara lain adalah hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan nilai SAKIP Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Sampai dengan tahun 2013 hasil audit BPK terhadap LPKD Kabupaten Serdang Bedagai adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP).

Untuk mendukung pencapaian indikator-indikator makro di atas, beberapa SKPD yang berkontribusi langsung telah melakukan berbagai program dan kegiatan. Adapun beberapa indikator penilaian keberhasilan SKPD, antara lain adalah :

1) Ketepatan waktu pengesahan APBD dengan realisasi kinerja 100 %;

2) Jumlah Raperda yang disyahkan menjadi Raperda sebanyak 7 Raperda dari target 15 Raperda (capaian kinerja 46,7 %); Jumlah penyelesaian kasus-kasus hukum sebanyak 141 kasus dari target 68 kasus (capaian kinerja 207,35 %) Jumlah Perda yang disyahkan menjadi Perda sebanyak 14 Perda dari target 15 Perda (capaian kinerja 93,33 %);

Keluaran untuk mendukung pencapaian indikator di atas, berupa 14 Perda yang telah ditetapkan dan diundangkan dengan perincian sebagai berikut: Perda tentang pembentukan produk hukum daerah, Perda tentang pengelolaan sampah, Perda tentang pengendalian pencemaran udara, Perda tentang retribusi pelayanan Tera/ tera uang, Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun anggaran 2012, Perda tentang perubahan atas peraturan daerah kabupaten serdang bedagai nomor 2 tahun 2011 tentang retribusi jasa umum, Perda tentang perubahan atas peraturan daerah kabupaten Serdang Bedagai nomor 3 tahun 2011 tentang retribusi jasa usaha, Perda tentang perubahan atas peraturan daerah kabupaten serdang bedagai nomor 4 tahun 2011 tentang retribusi perizinan tertentu, Perda tentang perubahan APBD tahun anggaran 2013, Perda tentang kawasan tanpa asap rokok, Perda tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, Perda tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2013-2033, Perda tentang APBD Kabupaten Serdang Bedagai tahun anggaran 2014 dan Perda tentang bangunan gedung. Total realisasi anggaran mencapai 86,84 % (Rp. 1.001.603.500,-)

3) Persentase PNS yang berpendidikan S-1 dan S-2 dengan realisasi kinerja 50 % dan 1,5 % dari target 50 % dan 1,5 % (capaian kinerja 100 %).

Keluaran untuk mendukung pencapaian indikator di atas, berupa pengiriman PNS untuk mengikuti pendidikan S-1, S-2 dan Praja IPDN dengan realisasi anggaran mencapai 99,72 % (Rp. 1.378.800.000,-).

Faktor-faktor pendukung keberhasilan pencapaian indikator :

1) Sejak tahun 2007, kabupaten Serdang Bedagai selalu tepat waktu dalam pengesahan APBD. Hal ini dapat terlaksana karena adanya keinginan yang kuat antara seluruh stakeholder khususnya pihak legislatif untuk mematuhi ketentuan waktu yang telah ditetapkan sehingga program/kegiatan yang telah direncanakan akan lebih cepat dinikmati oleh masyarakat.

2) Walaupun dengan anggaran yang cukup minim, peningkatan kapasitas aparatur Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai semakin baik. Ini dapat di lihat dari minat PNS untuk meningkatkan jenjang pendidikannya. Jarak yang dekat dengan kota Medan sebagai pusat pendidikan di provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu faktor yang mendukung pencapaian indikator di atas. Akan tetapi pada masa-masa Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai akan meningkatkan alokasi anggaran untuk peningkatan kapasitas sumber daya aparatur demi peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Hambatan-hambatan dalam pencapaian beberapa indikator :

1) Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai sampai saat ini belum mampu meraih predikat yang memuaskan dalam pelaksanaan Sistem Akunbatilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Hal ini terjadi lebih diakibatkan oleh rendahnya

kemampuan SDM aparatur dalam menyajikan dan menganalisis data/informasi pada dokumen-dokumen penilaian SAKIP.

2) Belum berhasilnya Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian terhadap audit yang dilakukan BPK disebabkan beberapa hal, antara lain inventarisasi aset yang belum baik dan penatausahaan keuangan yang masih perlu diperbaiki.

3) Rendahnya pencapaian legislasi daerah pada Tahun 2013 disebabkan ketidaksiapan berbagai administrasi dalam rangka pengesahan Raperda menjadi Perda.

Upaya pemecahan masalah :

1) Dalam rangka meningkatkan kualitas dokumen perencanaan dan akuntabilitas, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai akan lebih serius dalam meningkatkan SDM aparatur perencana melalui berbagai pelatihan baik yang diselenggarakan sendiri ataupun dengan cara mengirim staf ke berbagai pelatihan yang diselenggarakan instansi lain.

2) Untuk mewujudkan keinginan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai akan terus berupaya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di bidang aset serta terus meningkatkan kemampuan aparatur dalam menerapkan Sistem aplikasi teknologi komputer yang terintegrasi (IT Related) dan Sistem perbendaharaan tunggal (Single Treasury Account).

3) Untuk meningkatkan kinerja legislasi daerah, pada masa yang akan datang akan dilakukan pendataan yang akurat terhadap Raperda yang akan diajukan .

Sasaran Kedua : Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah.

Sasaran ini diarahkan untuk menjawab keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang baik dari Pemerintah. Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pmerintah selalu dijadikan salah satu tolok ukur keberhasilan, karena menurut beberapa penelitian menyatakan sektor pelayanan publik merupakan salah satu sektor yang sangat rentan terjadinya korupsi.

Untuk menghilangkan dugaan tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai berusaha semaksimal mungkin untuk lebih mengedepankan prinsip transparansi pada setiap jenis pelayanan yang diselenggarakan. Kemudian Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) juga terus ditingkatkan kualitasnya dan diinformasikan kepada seluruh masyarakat.

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) merupakan indikator yang diharapkan dapat menggambarkan persepsi yang baik dari masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah. Untuk Tahun 2013, sesuai hasil survey diperoleh nilai IKM 0,7709 meningkat dibandingkan Tahun 2012 yang hanya 0,7431. Pencapaian ini menunjukkan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai telah berhasil dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan.

Untuk nilai evaluasi SAKIP tahun 2012 masih pada level “C”, oleh karena itu diperlukan perhatian khusus dalam kemampuan aparatur dan seluruh Stakeholder untuk meningkatkan akuntabilitas program yang dilaksanakan.

Dalam rangka mendukung pencapaian indikator-indikator makro di atas, beberapa SKPD yang berkontribusi langsung telah melakukan berbagai program dan kegiatan. Adapun beberapa indikator penilaian keberhasilan SKPD, antara lain adalah :

1) Kepemilikan Kartu Keluarga dengan realisasi kinerja 193.276 kartu keluarga dari target 150.203 kartu keluarga (capaian kinerja 128,67 %);

Kepemilikan Akte Kelahiran dengan realisasi kinerja 372.584 jiwa dari target 295.354 jiwa (capaian kinerja 126,15 %);

Beberapa keluaran yang mendukung pencapaian indikator-indikator di atas, antara lain terlaksananya penerapan KTP elektronik di seluruh kecamatan, peningkatan peran serta masyarakat pada program KTP dengan realisasi anggaran mencapai 98,18 % (Rp. 2.050.376.860,-).

2) Transparansi data dan informasi dengan realisasi kinerja 6 dokumen dari target 6 dokumen (capaian kinerja 100 %);

3) Lama penerbitan dokumen perizinan dengan realisasi kinerja 3-14 hari dari target 3-14 hari (capaian kinerja 100 %);

Keluaran yang mendukung pencapaian indikator di atas, berupa pemeliharaan sistem informasi pelayanan perizinan dan rehabilitasi papan pengumuman pelayanan perizinan dengan anggaran sebesar 99,98% (Rp.22.996.000,-).

4) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan masyarakat miskin dengan realisasi 6.609 orang dari target 7.900 orang (capaian kinerja 84%)

Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan rumah sakit dengan realisasi 16.111 dari target 15.500 orang (capaian kinerja 104%)

Keluaran yang mendukung indikator di atas antara lain terlaksananya promosi kesehatan RSU Sulatan Sulaiman, terbayarnya jasa medis, paramedic maupun non medis, honor verifikator, honor dokter jaga dan menko sebanyak 430 orang selama 1 tahun sebanyak 430 orang dan penambahan alat-alat kesehatan rumah sakit, alat

fisiotherapi, alat kedokteran paru, kulit kelamin, kedokteran kandungan, alat ICU serta penambahan tempat tidur pasien dengan realisasi anggaran 90,61% (Rp.14.066.128.796,-).

Faktor-faktor pendukung keberhasilan beberapa indikator :

1) Secara umum pencapaian indikator pelayanan catatan sipil di kabupaten Serdang Bedagai sangat baik. Hal ini juga yang menyebabkan Pemerintah selalu memberikan penghargaan dan kesempatan kepada Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Mulai dari pemberlakuan SIAK, kabupaten Serdang Bedagai merupakan wilayah otonom di Provinsi Sumatera Utara yang pertama kali menerapkannya dan langsung diresmikan oleh Mendagri. Kemudian pada tahun 2011 kabupaten Serdang Bedagai juga merupakan salah satu kabupaten yang mendapat kesempatan pertama dalam penerapan KTP Elektronik.

2) Secara umum pelaksanaan sistem perizinan satu pintu telah mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Hal ini terlihat dari rendahnya keluhan masyarakat terhadap pelayanan perizinan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah.

3) Pelayanan kesehatan yang baik telah mampu meningkatkan capaian kinerja. Keberhasilan ini merupakan upaya kerja keras Pemerintah Kabupaten untuk dapat melayani masyarakat khususnya masyarakat miskin di bidang kesehatan.

4) Dalam hal transparansi data dan pelaporan, kabupaten Serdang Bedagai telah melakukan publikasi berbagai laporan keuangan dan akuntabilitas. khusus dokumen IPPD (Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah) dilakukan dengan publikasi di media massa yang dilakukan oleh seluruh SKPD bekerjasma dengan bagian Humas.

5) Untuk memperpendek jarak pelayanan, beberapa jenis pelayanan publik telah dilimpahkan kepada unit-unit yang berada pada tingkat kecamatan. Hal ini telah dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui Penyelenggaraan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), sebanyak 14 (empat belas) kewenangan telah dapat diselesaikan pada tingkat kecamatan.

Hambatan-hambatan dalam pencapaian beberapa indikator :

1) Beberapa indikator dalam rangka mendukung pelayanan publik yang berkualitas masih perlu ditingkatkan pencapaiannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain pemahaman masyarakat tentang prosedur pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah, jarak antara domisili masyarakat dengan pusat pelayanan masih jauh (karena beberapa jenis pelayanan masih ditangani di tingkat kabupaten) dan SDM aparatur yang masih perlu ditingkatkan terutama menyangkut integritas.

Upaya pemecahan masalah :

1) Sesuai dengan arahan Badan Pemeriksa Keuangan, bahwa setiap jenis pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah agar menyediakan media informasi yang menjelaskan tentang hak dan kewajiban Pemerintah dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik. Hal ini telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dengan menampilkan papan-papan pengumuman yang menjelaskan informasi tentang pelayanan yang diselenggarakan.

Untuk lebih memaksimalkan kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, maka akan ditingkatkan jumlah papan-papan informasi tersebut, tidak hanya ditempatkan pada unit-unit yang menyelenggarakan pelayanan publik tetapi juga pada pusat-pusat kegiatan masyarakat.

2) Dalam rangka peningkatan integritas aparatur pada unit-unit penyelenggara pelayanan publik, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui Inspektorat Daerah akan melakukan pengawasan aparatur.

Sasaran Ketiga : Meningkatknya kualitas pendidikan dan derajat kesehatan masyarakat

Sasaran ini diarahkan untuk peningkatan kualitas SDM di kabupaten Serdang Bedagai sesuai dengan fokus pengembangan pada RPJMD Kabupaten Serdang Bedagai 2010-2015. Peningkatan kualitas SDM ini tergambar dari peningkatan Indeks Pembangunan Kabupaten Serdang Bedagai dari 73,34 pada Tahun 2011 menjadi 74,07 di Tahun 2012.

Dengan peningkatan SDM, diharapkan penyerapan tenaga kerja akan semakin meningkat sehingga pada akhirnya akan meningkatkan partisipasi angkatan kerja dan penurunan pengangguran di kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini tergambar pada indikator TPAK kabupaten Serdang Bedagai yang meningkat dari 73,69 % pada tahun 2011 menjadi 66,43 % di tahun 2012. Begitu juga dengan TPT kabupaten Serdang Bedagai menurun dari 4,89 % pada tahun 2011 menjadi 5,68 % di tahun 2012.

Untuk mendukung pencapaian indikator-indikator makro di atas, beberapa SKPD yang berkontribusi langsung telah melakukan berbagai program dan kegiatan. Adapun beberapa indikator penilaian keberhasilan SKPD, antara lain adalah :

1) APK PAUD dengan realisasi kinerja 23,25 % dari target 23,25 % (capaian kinerja 100%);

Walaupun masih terbilang kecil, namun persentase angka PAUD mengalami kenaikan dari 20,54% menjadi 23,25% bila dibandingkan dari tahun 2012. Tentu pelaksanaan program/ kegiatan pendidikan non formal berjalan dengan baik, hal ini ditandai dengan banyaknya berdiri pendidikan non formal usia 4-6 tahun seperti

PAUD, TPA, TPQ, IQRA, KB, home scoling dan sekolah minggu menyebar di serluruh desa bahkan ke dusun-dusun.

2) APM SD/MI/Paket A dengan realisasi kinerja 88,98 % dari target 88,98 % (capaian kinerja 100 %);

APM SMP/MTs/Paket B realisasi kinerja 75,50 % dari target 75,50 % (capaian kinerja 100 %);

Penduduk yang berusia >15 tahun melek huruf dengan realisasi kinerja 99,85% dari target 99,85% (capaian kinerja 100%)

Angka Putus Sekolah SD/MI menurun dengan realisasi kinerja 0,10 % dari target 0,10 % (capaian kinerja 100 %);

Angka Putus Sekolah SMP/MTs menurun dengan realisasi kinerja 0,15 % dari target 0,15 % (capaian kinerja 100 %);

Angka kelulusan SD/MI dengan realisasi kinerja 100 % dari target 100 % (capaian kinerja 100 %);

Angka Kelulusan SMP/MTs dengan realisasi kinerja 99,99 % dari target 100 % (capaian kinerja 99,99 %)

Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A meningkat dengan realisasi 105,26% dari target 100 % (capaian kinerja 100 %)

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTS/Paket B meningkat dengan realisasi 93,50% dari target 93,50 % (capaian kinerja 100 %)

Beberapa keluaran yang mendukung pencapaian indikator-indikator di atas, antara lain tersedianya gedung perpustakaan sekolah dasar (47 SD) tersalurkannya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), terlaksananya pembangunan rehab 103 ruang belajar SD dan 17 ruang belajar SMP yang rusak berat, tersedianya alat praktek dan peraga SMA sebanyak 8 dan SMK sebanya 10.

3) APM SMA/SMK/MA/Paket C dengan realisasi kinerja 76,80 % dari target 76,80 % (capaian kinerja 100 %);

APK SMA/ SMK/ Paket C meningkat dengan realisasi 101,90 % dari target 101,90% (capaian kinerja 100 %)

Menurunnya APS SMA/SMK/ Paket C dengan realisasi 0,30% dari target 0,30% (capaian kinerja 100 %)

Angka melanjut SMP/MTs ke SMA/SMK/MA dengan realisasi 100% dari target 100% (capaian kinerja 100%)

Angka kelulusan SMA/SMK/MA dengan realisasi 100% dari target 100% (capaian kinerja 100%)

Beberapa keluaran yang mendukung pencapaian indikator-indikator di atas, antara lain terbangunnya 5 gedung sekolah, tersalurkannya bantuan Bantuan Operasional Manajemen dan Mutu (BOMM) kepada sekolah dari 9.648 siswa, tersalurkannya bantuan beasiswa bagi keluarga tidak mampu kepada siswa sebanyak 1.450 siswa.

4) Guru yang memiliki kualifikasi S1/D4 dengan realisasi kinerja 88 % dari target

88 % (capaian kinerja 100 %).

Keluaran berupa tersalurkannya beasiswa kwalifikasi bagi guru yang sedang kuliah dengan realisasi anggaran mencapai 72,53 % (Rp. 2.903.400.000,-).

5) Angka Harapan Hidup dengan realisasi kinerja 70,7 tahun dari target 71 tahun (capaian kinerja 99,6 %);

Angka Kematian Ibu dengan realisasi kinerja 110/100.000 kelahiran hidup dari target 130/100.000 kelahiran hidup (capaian kinerja 115,38 %);

Beberapa keluaran yang mendukung pencapaian indikator-indikator di atas, antara lain tersedianya obat sebanyak 88 item, vahan habis pakai laboratorium 1 paket,

vaksin carrier 1 paket, alat-alat kedokteran 1 paket, alat pliklinik 1 paket, UGD set 1 paket, mikroskop 1 paket, terciptanya 1 puskesmas percontohan pelayanan gizi yaitu puskesmas Dolok Merawan dan terlaksananya penanganan DDTKB kepada 16 orang petugas anak dan 16 orang petugas gizi dengan realisasi anggaran mencapai 79,65% (Rp. 8.026.499.201,-).

6) Persentase perilaku hidup bersih dan sehat dengan realisasi kinerja 0 % dari target 63 % (capaian kinerja 0 %)

Keluaran berupa terlaksananya tanggap darurat bencana dengan realisasi anggaran mencapai 100 % (Rp. 73.895.000,-).

7) UCI di semua desa dengan realisasi 91,35% dari target 95% (capaian kinerja 96,16%);

Angka kesakitan DBD dengan realisasi 8/100.000 dari target 51/100.000 (capaian kinerja 115,69%);

Cakupan imunisasi dasar dengan realisasi 85,4% dari target 88% (capaian kinerja 97%);

Persentase penemuan kasus baru TBC BTA positif dengan realisasi 75% dari target 80% (capaian kinerja 94%).

Indikator di atas didukung oleh program pengembangan lingkungan sehat dan program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dengan realisasi anggaran 98,86% (Rp.269.978.350,-).

8) Cakupan puskesmas dengan realisasi 100% dari target 100% (capaian kinerja 100%).

Keluaran indikator di atas didukung oleh program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya,

dan program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan dengan realisasi anggaran 90,14% (Rp.9.481.358.012).

9) Prevelansi peserta KB aktif dengan realisasi kinerja 73,90 % dari target 73,25 % (capaian kinerja 101 %);

Laju pertumbuhan penduduk dengan realisasi kinerja 1,81 % dari target 1,95 % (capaian kinerja 113,47 %);

Persentase keluarga pra sejahtera/sejahtera I dengan realisasi kinerja 25,01 % dari target 23,54 % (capaian kinerja 106 %);

Tingkat kelahiran dengan realisasi kinerja 1,21% dari target 1,25% (capaian kinerja 97%);

Beberapa keluaran yang mendukung pencapaian indikator-indikator di atas, antara lain terbangunnya 4 (empat) Balai Penyuluh PLKB di kecamatan, tersedianya alat kontrasepsi Implant Kit dan IUD Kit di 17 Kecamatan dengan realisasi anggaran mencapai 99,06 % (Rp. 1.767.776.200,-).

10) Jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan dengan realisasi kinerja 9 kasus dari target 18 kasus (capaian kinerja 50 %);

Angka melek huruf perempuan usia 15 tahun ke atas dengan realisasi kinerja 98,19 % dari target 98,68 % (capaian kinerja 99,50 %).

Indikator ini didukung oleh Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan dan program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dengan realisasi anggaran mencapai 95,95 % (Rp. 171.166.725,-).

11) Partisipasi angkatan kerja perempuan dengan realisasi kinerja 92 % dari target 93,45% (capaian kinerja 98,45 %);

Persentase perempuan dalam jabatan publik dengan realisasi kinerja 31,90 % dari target 59,75 % (capaian kinerja 53,39 %);

Keluaran berupa pembentukan desa prima di Desa Sei Naga Lawan Kecamatan Perbaungan dan pemberian penghargaan pada perempuan yang berprestasi dengan realisasi anggaran mencapai 96,61 % (Rp. 368.779.750,-).

Faktor-faktor pendukung keberhasilan beberapa indikator :

1) Indikator angka kelulusan setiap jenjang pendidikan cukup menggembirakan dengan capaian kinerja di atas 100 %, hal ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan khususnya tenaga pengajar dan kemampuan siswa menerima materi pelajaran cukup baik. Guru yang memenuhi kualifikasi S1/ D IV mencapai 88%, persentase ini akan terus meningkat karena adanya beasiswa kualifikasi bagi guru yang sedang kuliah.

2) Terlaksananya atau meningkatnya pembangunan sarana dan prasaranan kesehatan sehingga petugas kesehatan dapat berkerja dengan baik, serta adanya kerjasama yang baik dari masing-masing program dalam pelaksanaan kegiatan.

3) Berbagai indikator kesehatan menunjukkan capaian yang cukup signifikan, hal ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh stakeholder. Pencapaian ini juga dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat manajemen dan mutu pada beberapa unit pelayanan kesehatan.

4) Adanya koordinasi dan kerjasama tim lintas program dan sektroral serta keterlibatan masyarakat, lembaga masyarakat/ swasta untuk kelanjutan program kependudukan. Program Keluarga Berencana dinilai cukup berhasil di kabupaten Serdang Bedagai, ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan penduduk yang dapat

dikendalikan dan tingginya prevelansi peserta KB aktif. Pencapaian ini juga terlihat dari rata-rata penduduk per rumah tangga yang hanya 4 orang. Keberhasilan ini merupakan manfaat dari berbagai upaya yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai bersama beberapa instansi dalam memasyarakatkan penggunaan alat kontrasepsi.

5) Keberhasilan perlindungan anak dan perempuan membuat kabupaten Serdang Bedagai dijadikan sebagai salah satu Kabupaten Layak Anak. Jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang di bawah target merupakan wujud peningkatan pemahaman masyarakat terhadap perlindungan anak dan perempuan.

6) Program pemberdayaan perempuan yang digalakkan telah mampu mengangkat angka partisipasi angkatan kerja perempuan pada tingkatan yang memuaskan di berbagai sektor lapangan kerja.

7) Perselisihan buruh dan pengusaha cukup kecil di kabupaten Serdang Bedagai, hal ini dapat terlihat dari tidak adanya demo buruh sepanjang tahun 2013. Kondisi ini diperoleh akibat sikap persuasif Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dalam menjaga kondusifitas dunia ketenagakerjaan. Situasi ini dapat dijadikan kekuatan kabupaten Serdang Bedagai dalam menarik investor.

Hambatan-hambatan dalam pencapaian beberapa indikator:

1) Masih adanya anak-anak usia sekolah 7-12 tahun dan 13-15 tahun khususnya dipesisir dan di daerah perkebunan yang putus sekolah, hal ini dipengaruhi oleh faktor kultur, sosial, ekonomi dan budaya.

2) Angka partisipiasi kasar PAUD masih cukup rendah di kabupaten Serdang Bedagai. Angka ini salah satunya dipengaruhi oleh perubahan kebijakan pada

Kementerian Pendidikan Nasional, dengan dibentuknya Direktorat Jenderal PAUDNI, terjadi penambahan jenis kelompok PAUD sehingga menambah jumlah warga PAUD di Kabupaten Serdang Bedagai.

Kemudian rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak pada usia dini dan kepercayaan masyarakat untuk menitipkan anaknya pada lembaga yang representatif ikut mengakibatkan rendahnya jumlah siswa PAUD pada lembaga-lembaga PAUD yang ada. Selain faktor-faktor di atas, penyebaran lembaga PAUD yang tidak merata juga menjadi kendala.

3) Penyerapan tenaga kerja yang masih rendah dikhawatirkan akan mempengaruhi kembali TPT kabupaten Serdang Bedagai. Rendahnya SDM pencari kerja menjadi permasalahan utama di kabupaten Serdang Bedagai.

Upaya pemecahan masalah :

1) Memberi kesempatan kepada anak-anak usia sekolah 7-12 tahun dan 13-15 tahun untuk memperoleh pendidikan melalui sekolah terbuka atau melalui penambahan kegiatan paket A dan B.

2) Pembangunan gedung PAUD beserta seluruh perlengkapannya akan lebih ditingkatkan pada tahun-tahun yang akan datang. Bantuan kepada lembaga PAUD non-Pemerintah juga akan terus ditingkatkan guna menjamin keberlangsungan lembaga tersebut. Kemudian penyadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini serta peningkatan kualitas lembaga-lembaga PAUD juga menjadi prioritas untuk dilakukan.

3) Pembangunan kembali gedung-gedung sekolah khususnya tingkat menengah pertama dan kejuruan akan menjadi prioritas kabupaten Serdang Bedagai,sehingga

akan lebih banyak siswa yang akan tertampung. Kemudian untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga untuk menjamin anak tidak dipekerjakan orang tua, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai akan berusaha menciptakan lapangan-lapangan pekerjaan baru. Selain itu Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai melalui penerapan Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Nomor 31 Tahun 2007 tentang Wajib Belajar 12 Tahun di Kabupaten Serdang Bedagai, akan berusaha memberikan dana BOMM tidak hanya kepada unit sekolah menengah negeri.

4) Pelatihan-pelatihan keterampilan perlu lebih digalakkan pada tahun-tahun yang akan datang. Materi keterampilan yang dilatih agar menyesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja, sehingga diperlukan kreatifitas SKPD dalam menentukan materi pelatihan. Kemudian perlu dilakukan semacam MoU dengan para calon investor untuk lebih mengutamakan pekerja lokal.

Sasaran Keempat : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi sumber daya lokal dan berwawasan lingkungan.

Secara umum capaian meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi sumber daya lokal dan berwawasan lingkungan sangat baik . Secara makro indikator yang mewakili keberhasilan atas capaian sasaran di atas adalah meningkatnya produktifitas utama disektor pertanian.

Untuk mendukung pencapaian indikator-indikator makro di atas, beberapa SKPD yang berkontribusi langsung telah melakukan berbagai program dan kegiatan. Adapun

Dokumen terkait