• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) (Halaman 27-49)

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2017

Pengukuran capaian kinerja Pusat Pendidikan KP triwulan I tahun 2017 dilakukan dengan cara membandingkan antara target (rencana) dan realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) pada masing-masing perspektif. Pencatatan dan pengukuran kinerja dilakukan dengan bantuan perangkat lunak berbasis Balanced Scorecard dari Kementerian Kelautan Perikanan, yaitu pada http://kinerjaku.kkp.go.id. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data capaian kinerja Pusat Pendidikan KP tahun 2017 triwulan I sebesar 107.23%, yang berasal dari capaian kinerja masing-masing perspektif sebagai berikut:

18

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja

Pelaksanaan evaluasi dan analisis kinerja dilakukan melalui pengukuran kinerja dengan menggunakan formulir pengukuran kinerja sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Tahun 2015 dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja.Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan program sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPSDM KP. Pengukuran kinerja dimaksud merupakan hasil dari suatu penilaian yang didasarkan pada IKU yang telah diidentifikasi agar sasaran-sasaran strategis dan tujuan strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Peta Strategi BPSDMP KP yang menjadi kontrak kinerja pada Tahun 2017 dapat tercapai.

Kinerja yang dapat diukur pada triwulan I tahun 2017 adalah : 1. Capaian Kinerja pada Customer Perspective

Pada Triwulan I tahun 2017, dari customer perspective , ada satu IKU yang mendukung kinerja Pusat Pendidikan KP. IKU tersebut adalah :

Tabel 3.1 Capaian Kinerja Triwulan I Tahun 2017 pada Customer Perspective

Sasaran Strategis 3 : Terwujudnya kompetensi SDM KP yang mendukung peningkatan produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP

Indikator Kinerja Utama 4 : Jumlah aparatur KKP yang ditingkatkan kompetensinya melalui pendidikan formal (Orang)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Triwulan II Realisasi Triwulan II Prosentase (%) 3. Terwujudnya kompetensi SDM KP yang mendukung peningkatan produktivitas usaha dan pendapatan negara dari sektor KP 4 Jumlah aparatur KKP yang ditingkatkan kompetensinya melalui pendidikan formal (Orang) 179 179 100

19

Salah satu upaya dalam peningkatan pengetahuan, kemampuan dan profesionalisme

SDM kelautan dan perikanan melalui pendidikan formal adalah dengan pemberian tugas

belajar dan dukungan fasilitasi bagi pegawai yang melakukan izin belajar, baik jenjang

S1, S2 maupun S3. Pemberian tugas belajar diharapkan dapat memberikan dampak yang

baik di bidang teknis maupun manajerial di bidang kelautan dan perikanan. Maksud dari

kegiatan ini adalah guna membantu meningkatkan kualitas dan profesionalisme

sumberdaya aparatur kelautan dan perikanan. Sedangkan tujuan pelaksanaan kegiatan

ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan Aparatur

Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menganalisis, menyajikan hasil pelaksanaan

tugas dengan baik dan memberikan sumbangan pemikiran bagi perumusan kebijakan

kementerian lebih lanjut.

Berikut adalah tabel yang menggambarkan jumlah peserta tubel di KKP saat ini : Tabel 3.2 Rekapitulasi Peserta Tugas Belajar Aparatur KKP Dalam Negeri Tahun 2017

No Unit Kerja Tahun Total 2014 2015 2016 S2 S3 S2 S3 S2 S3 S2 S3 1 Sekretariat Jenderal 2 2 2 2 2 Inspektorat Jenderal 2 1 3 0

3 Ditjen Perikanan Tangkap 1 2 2 1

4 Ditjen Perikanan Budidaya 12 10 3 22 3

5 Ditjen Pengelolaan Ruang Laut

1 5 1 1 6 2

6 Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Perikanan

2 4 6 0

7 Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan

6 9 15 0

8 Badan Penelitian dan Pengembangan KP

7 5 5 9 4 14 16

9 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia KP

20 10 Badan Karantina Ikan dan

Pengawasan Mutu

8 2 6 14 2

JUMLAH 12 63 13 61 9 124 34

158

Pada tahun 2016, KKP memiliki program prioritas peningkatan kemampuan manajemen publik dan aplikasi teknologi bagi pegawai KKP guna mempersiapkan KKP menghadapai Asean Free trade Area (AFTA) North America Freee Trade Area (NAFTA) , dan Asian Pacific Economic Coorporation (APEC). Maka, dibukalah program tugas belajar untuk luar negeri. Kesempatan ini memberikan kesempatan kepada aparatur KKP untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing yang prima, memperluas wawasan dan cakrawala berpikir, jejaring kerja internasional, dan peningkatan kesempatan bagi anak bangsa untuk berpartisipasi dalam pengembangan keilmuan kelautan dan perikanan secara internasional.

Tabel 3.3 Rekapitulasi Peserta Tugas Belajar Aparatur KKP Luar Negeri Tahun 2017

No Unit Kerja Jumlah Peserta Tubel

1 Sekretariat Jenderal 5

2 Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut 5 3 Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap 2 4 Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 2 5 Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk

Kelautan dan Perikanan

1

6 Inspektorat Jenderal 3

7 Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

3

JUMLAH 21

Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa total peserta tugas belajar baik dalam negeri maupun luar negeri sebanyak 179 orang.

2. Capaian Kinerja pada Internal Process Perspective

Pada triwulan I tahun 2017, dari internal process perspective , ada dua IKU yang mendukung kinerja Pusat Pendidikan KP. IKU tersebut antara lain :

21

Tabel 3.4 Capaian Kinerja Triwulan I Tahun 2017 pada Internal Process Perspective

Indikator Kinerja Utama 9

Jumlah peserta didik pada satuan pendidikan lingkup KKP (orang)

Untuk mendukung keberhasilan pembangunan ekonomi berbasis kelautan dan perikanan, diperlukan SDM yang berkualitas tinggi dan kompeten serta didukung peningkatan kapasitas peserta didik di bidang kelautan dan perikanan. Pusat Pendidikan KP turut berkontribusi dalam membangun sumber data manusia KP yang berkompeten melalui kegiatan pendidikan secara formal di 9 (sembilan) Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), 6 (tiga) Politeknik KP dan 1 (satu) Sekolah Tinggi Perikanan.

Kompetensi peserta didik adalah kemampuan yang harus dimiliki/dicapai peserta didik setelah mengikuti pembelajaran. Kemampuan tersebut adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Seseorang yang telah memiliki kompetensi dalam bidang tertentu bukan hanya mengetahui, tetapi juga dapat memahami dan menghayati bidang tersebut yang tercermin dalam pola perilaku sehari-hari.

Kompetensi peserta didik pada setiap tingkat dan/atau semester terdiri atas Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Secara rinci, klasifikasi kompetensi peserta didik mencakup:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Triwulan I Triwulan I Realisasi

Prosentase (%) 6. Terselenggaranya bidang pendidikan KP yang mendukung terwujudnya kedaulatan d& keberlanjutan. 9 Jumlah peserta didik pada satuan pendidikan lingkup KKP 6.971 6.971 100 11 Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya (orang) 30 32 106.67

22 Kompetensi Lulusan, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik setelah tamat mengikuti pendidikan pada jenjang atau satuan pendidikan tertentu. Misalnya, kompetensi lulusan SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK. Dilihat dari tujuan kurikulum, kompetensi lulusan termasuk tujuan institusional.

Kompetensi Standar, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai setelah anak didik menyelesaikan suatu mata pelajaran tertentu pada setiap jenjang pendidikan yang diikutinya. Dilihat dari tujuan kurikulum, kompetensi standar termasuk pada tujuan kurikuler.

Kompetensi Dasar, yaitu kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penguasaan konsep atau materi pelajaran yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Dilihat dari tujuan kurikulum, kompetensi termasuk pada tujuan pembelajaran.

Pada triwulan I tahun 2017, jumlah peserta didik yang ditargetkan sebanyak 6.971 orang. Target ini disesuaikan dengan realisasi tahun 2016, dimana dengan target tersebut diharapkan tidak ada lagi peserta didik yang keluar dalam jangka waktu Januari-Maret 2017. Tabel berikut menggambarkan capaian kinerja pada IKU 9 :

Tabel 3.5. Capaian Indikator Kinerja Utama 9

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase

(%) 6 Terselenggaranya bidang pendidikan KP yang mendukung terwujudnya kedaulatan d& keberlanjutan. 9 Jumlah peserta didik pada satuan pendidikan lingkup KKP 6.971 6.971 100

Tabel 3.6. Jumlah peserta didik pada satuan pendidikan lingkup KKP pada periode Triwulan I Tahun Pelajaran 2015/2016 dan Tahun Pelajaran 2016/2017 di Satuan Pendidikan KP No Satuan Pendidikan Jumlah Peserta Didik yang kompeten

Tahun Pelajaran 2015/2016

Tahun Pelajaran 2016/2017

23 2. Politeknik KP Sidoarjo 428

430

3. Politeknik KP Bitung 410

425

4. Politeknik KP Sorong 331

312

5. Politeknik KP Bone

85

6. Politeknik KP Kupang

75

7. Politeknik KP Karawang

75

8. SUPM N Ladong 385

396

9. SUPM N Pariaman 454

462

10. SUPM N Kotaagung 360

418

11. SUPM N Tegal 550

557

12. SUPM N Pontianak 396

461

13. SUPM N Bone 548

507

14. SUPM N Waiheru 532

534

15. SUPM N Sorong 443

466

16. SUPM N Kupang 216 252 JUMLAH 6.603 6.971

Sumber data : Pusat Pendidikan KP

Dari tabel di atas dapat dilihat adanya kenaikan jumlah peserta didik sebanyak 386 orang (5,84%) disbanding dengan tahun pelajaran sebelumnya. Faktor keberhasilan pencapaian target serta kenaikan jumlah peserta didik yang kompeten diantaranya adalah: peningkatan kapasitas peserta didik di satuan pendidikan KP, efektivitas sistem pembelajaran, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan serta peningkatan kualitas dan kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan.

Indikator Kinerja Utama 11

Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya

Upaya peningkatan mutu pendidikan dipengaruhi oleh faktor majemuk. Namun demikian, faktor yang paling penting adalah dosen dan guru, karena hitam-putihnya proses belajar mengajar di dalam kelas banyak dipengaruhi oleh mutu dosen dan gurunya. Dosen dan guru dikenal sebagai

'hidden curriculum' atau kurikulum tersembunyi, karena sikap dan tingkah laku, penampilan

24

diterima oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu untuk diteladani atau dijadikan bahan pembelajaran.

Target jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya merupakan penggabungan target antara satuan pendidikan KP dan kegiatan dari Pusat Pendidikan KP sendiri. Capaian kinerja pada IKU ini berasal dari satuan pendidikan, dimana pendidik dan tenaga kependidikan mereka sudah diikusertakan dalam berbagai pelatihan guna meningkatkan kompetensi mereka. Tabel berikut menggambarakan capaian kinerja IKU 11 :

Dan tabel berikut menggambarkan perbandingan capaian kinerja tahun 2016 dan tahun 2017 di periode triwulan I :

Tabel 3.8. Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Yang Meningkat Kompetensinya pada triwulan I Tahun 2016 dan triwulan I tahun 2017

No Satuan Pendidikan Jumlah

TW I

Tahun 2016 Tahun 2017 TW II

1 Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta 7 2 Jurusan Penyuluhan Perikanan STP Bogor

3 BAPPL Serang 1

4 Politeknik KP Sidoarjo 4

5 Politeknik KP Bitung 4

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Triwulan I Realisasi Triwulan I Prosentase (%) 6. Terselenggaranya bidang pendidikan KP yang mendukung terwujudnya kedaulatan d& keberlanjutan. 11 Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang meningkat kompetensinya (orang) 30 32 106.67

Tabel 3.7 Capaian Kinerja Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Triwulan I Tahun 2017

25 6 Politeknik KP Sorong 4 7 Politeknik KP Bone 8 Politeknik KP Kupang 9 Politeknik KP Karawang 10 SUPM N Ladong 1 11 SUPM N Pariaman 1

12 SUPM N Kota Agung 2

13 SUPM N Tegal 3 14 SUPM N Pontianak 2 15 SUPM N Bone 2 16 SUPM N Waiheru 19 17 SUPM N Sorong 18 SUPM N Kupang 1 Total 19 32

Sumber data : Pusat Pendidikan KP

Tabel menggambarkan di periode yang sama (Januari – Maret) di tahun 2016, kegiatan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan lebih difokuskan pada pendidikan tinggi. Sementara pada tahun 2017, pendidikan menengah sudah aktif mengirimkan pendidik dan tenaga kependidikannya untuk mengikuti pelatihan yang tidak terbatas pada kegiatan PBM saja, tapi juga pelatihan PNBP dan ketatausahaan. Sementara untuk Pusat Pendidikan sendiri, belum ada capaian karena kegiatan yang mendukung IKU tersebut yaitu ‘Peningkatan Kapasitas Pembina Dalam Bimbingan Konseling’ belum dilaksanakan.

26

3. Capaian Kinerja Pada Perspektif Pembelajaran (Learn And Growth Perspective)

Tabel 3.9 Capaian Kinerja Pada Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learn and Growth

Perspective)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TRIWULAN I CAPAIAN TRIWULAN I PROSENTASE (%)

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

8 Terwujudnya aparatur sipil negara bidang Pendidikan KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian 13 Indeks kompetensi dan integritas di Pusdik KP 50 65.34 130.68 9 Tersedianya manajemen pengetahuan bidang Pendidikan KP yang handal dan mudah diakses

14 Persentase unit kerja lingkup Pusdik KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 16 29.01 181.31 10 Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi bidang pendidikan KP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 15 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi di Pusdik KP 80 89.60 112 17 Persentase tindak lanjut direktif pimpinan (%) 15 15 100 11 Terkelolanya anggaran pembangunan bidang Pendidikan KP secara efisien dan ekuntabel 20 Nilai kinerja anggaran Pusat Pendidikan KP (%) 30 32.85 109.5 21 Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup Pusat Pendidikan KP (%)

100 100 100

Sasaran Strategis 8 : Terwujudnya aparatur sipil negara bidang pendidikan KP yang kompeten, professional, dan kepribadian

Indikator Kinerja Utama 13 : Indeks Kompetensi dan Integritas di Pusdik KP

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Indeks kompetensi dan integritas BRSDM dapat dilihat pada tabel berikut.

27

Tabel 3.10 Capaian Indikator Kinerja Utama 13 Triwulan I Tahun 2017 Sasaran Strategis Indikator Triwulan Target

I

Realisasi Triwulan I PROSENTASE

8 Terwujudnya aparatur sipil negara bidang Pendidikan KP yang kompeten, profesional dan berkepribadian 13 Indeks kompetensi dan integritas di Pusdik KP 50 65.34 130.68

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa Indeks kompetensi dan integritas Pusat Pendidiakn KP telah mencapai target Triwulan I yang telah ditetapkan dengan target nilai 50 dengan capaian sebesar 65,34 (130,68%). Indikator ini dibentuk dari empat komponen yaitu Persentase Perbandingan Kompetensi Pegawai, Persentase Capaian Output Pegawai pada SKP, Persentase Tingkat Kehadiran Pegawai dan Persentase Pengembalian LHKPN/ LHKASN, dimana masing-masing komponen memiliki bobot yang sama sehingga pengukuran capaian indikator ini merupakan nilai rata-rata dari empat komponen tersebut.

Jika dibandingkan dengan Target Tahunan, sebagaimana ditargetkan pada Perjanjian Kinerja tahun 2017, BRSDM baru memperoleh capaian 65,34 atau 81,67% dan harus mampu untuk meningkatkan nilai Indeks kompetensi dan integritas BRSDM sebanyak 14,66 pada triwulan berikutnya agar dapat memenuhi target pada tahun ini.

Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai indeks kompetensi dan integritas yaitu kegiatan sosialisasi tentang kewajiban pengisian dan pelaporan LHKPN/LHKASN, sosialisasi kewajiban penyusunan dan pengukuran SKP serta sosialisasi tentang disiplin pegawai sehingga pegawai sadar tentang kewajiban mematuhi kewajiban masuk kantor sesuai ketentuan yang berlaku. Khusus untuk kewajiban mematuhi jam kerja serta penyusunan dan pengukuran SKP saat ini telah menjadi faktor yang menentukan pembayaran tunjangan kinerja, pegawai yang tidak mematuhi jam kerja akan dikenakan pengurangan tunjangan kinerja sedang yang tidak menyusun dan melakukan pengukuran SKP ditunda pembayaran tunjangan kinerjanya. Sasaran Strategis 9 : Tersedianya manajemen pengetahuan bidang Pendidikan KP yang

handal dan mudah diakses

Indikator Kinerja Utama 14 : Persentase unit kerja lingkup Pusdik KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%)

28

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Persentase unit kerja lingkup Pusdik KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.11 Capaian Indikator Kinerja Utama 14 Triwulan I Tahun 2017 Sasaran Strategis Indikator Target

Triwulan I Realisasi Triwulan I PROSENTASE 9 Tersedianya

manajemen pengetahuan bidang

Pendidikan KP yang handal dan mudah diakses 14 Persentase unit kerja lingkup Pusdik KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%) 16 29.01 181.31

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa Persentase unit kerja lingkup Pusdik KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar telah mencapai target Triwulan I yang telah ditetapkan dengan target 16% dengan capaian sebesar 29,01 (181,31%).

Jika dibandingkan dengan tahun sebelum, capaian untuk indikator Persentase unit kerja BPSDMPKP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar mengalami penurunan sebagaimana grafik berikut :

Penurunan capaian ini disebabkan oleh metode penilaian dan subyek yang dinilai pada tahun 2016 berbeda dengan tahun 2017. Pada tahun 2016, metode penilaiannya adalah Komponen penilaian implementasi manajemen pengetahuan terdiri dari 3 bagian, yaitu:

1. Jumlah Bagian/Sub Bagian lingkup Sekretariat Balibang KP yang bergabung dalam Sistem Informasi Manajemen Pengetahuan KKP (nilai 60%).

50 50.46 50 65 100 29.02 100.92 200 44.65 0 50 100 150 200 250 BPSDMP KP 2016 BALITBANG KP 2016 BRSDM TW I 2017 Target Realisasi %

29

2. Pimpinan Eselon II memberikan informasi/apresiasi/penghargaan kepada individu/unit kerja di bawahnya melalui aplikasi SI MP atas kegiatan/capaian/prestasi yang dianggap mengharumkan nama baik KKP/unit kerja Eselon I/unit kerja Eselon II (nilai 35%). 3. Pimpinan Eselon I memberikan informasi/apresiasi/penghargaan kepada individu/unit

kerja di bawahnya melalui aplikasi SI MP atas kegiatan/capaian/prestasi yang dianggap mengharumkan nama baik KKP/unit kerja Eselon I/unit kerja Eselon II (nilai 5%). Ruang lingkup manajemen pengetahuan di tahun 2017 diterjemahkan Tingkat penerapan MP di Level 1 KKP, dihitung dari 3 variabel, yaitu : (i) Sharing dokumen, (bobot 20%) (ii) keikutsertaan (bobot 40%), (iii) keaktifan Pejabat/staf unit kerja level 1 dalam Sistem Informasi MP yang terpilih (bobot 40%). Dengan penghitungan FORMULA :

% MP = (20% x Upload dokumen) + (40% x Keikutsertaan) + (40% x Keaktifan) Keterangan :

Tingkat sharing

dokumen :

Persentase dokumen mandatory yang dibagikan melalui (SIMP) dibandingkan total dokumen yang harus dibagikan.

Tingkat

keikutsertaaan :

Persentase pejabat level 2 s.d staf dalam unit kerja Pusdatin yang tergabung dalam SI-MP dibanding total Pejabat level 2 s.d staf di Pusdatin.

Tingkat keaktifan :

Persentase pejabat level 2 s.d 4 lingkup Pusdatin yang aktif mendistribusikan informasi/berita ke SI-MP dibading total pejabat level 2 s.d 4 lingkup Pusdatin.

Untuk IKU Persentase unit kerja Pusdik KP yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar ini, berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) BRSDM memiliki target sampai dengan tahun 2019 sebesar 100 %. Untuk itu perlu inisiatif strategis yang secara langsung dapat mencapai target tersebut. Diperlukan sosialisasi yang rutin dan berkelanjutan melalui berbagai media, secara langsung atau tidak langsung dan secara tegas memberikan pembinaan dan informasi agar target IKU ini dapat tercapai pada tahun 2019.

Dari data-data yang dijabarkan di atas, capaian tahun 2017 melebihi target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini disebabkan oleh :

1) Komunikasi yang rutin dan kontinyu dengan Biro Perencanaan, Setjen KKP selaku pengelola pusat dan penanggung jawab aplikasi Bitrix, dan

2) Metode jemput bola ke para pejabat dan staff lingkup BRSDM yang didaftarkan menjadi anggota Bitrix24.

30

Akan tetapi, dalam pelaksanaannya masih ditemui beberapa hal yang menyebabkan capaiannya kurang maksimal, diantaranya adalah :

1) Diperlukan perubahan manual iku yang baru di tahun 2017 sesuai yang diterapkan oleh SekJen, dan

2) Adanya perubahan pejabat di lingkungan BRSDM.

Tidak ada anggaran secara khusus yang dialokasikan untuk mencapai indikator Persentase unit kerja BRSDM yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar, akan tetapi pelaksanaannya termasuk dalam kegiatan Subbag Data dan Informasi, Sekretariat BRSDM TA. 2017.

Sasaran Strategis 10 : Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi bidang pendidikan KP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

Indikator Kinerja Utama 15 : Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi di Pusdik KP

Dalam sistem birokrasi saat ini, masih marak praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang cenderung sering terjadi dan seperti hal yang lumrah. Situasi ini mengakibatkan masyarakat harus membayar lebih mahal atas layanan birokrasi (high cost economic), yang berimplikasi kepada penurunan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan.

Terselenggaranya pemerintahan yang baik (good governance) dan dinamis merupakan tuntutan masyarakat dewasa ini. Hal ini sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat serta semakin mudahnya interaksi dengan masyarakat internasional sebagai bagian dari globalisasi. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik mensyaratkan kinerja birokrasi yang memiliki daya saing yang tinggi.

Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), pemerintah telah mencanangkan program Reformasi Birokrasi (RB) melalui Grand Design RB Nasional 2010 – 2025 (Perpres No. 81 Tahun 2010) dengan tujuan: “Untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bersih dan bebas KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara”.

Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) dituntut untuk selalu melakukan inovasi, sehingga organisasi harus menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan sebagai aset utama,

31

kreativitas design serta kapabilitas kunci, serta perubahan peran manajerial sebagai kebutuhan. Untuk meningkatkan kinerja birokrasi di lingkungan BRSDM, perlu melanjutkan reformasi birokrasi yang telah berjalan pada tahap sebelumnya. Reformasi birokrasi merupakan suatu keharusan untuk mempertahankan hal-hal baik yang sudah dilaksanakan dan memberbaiki hal-hal yang masih dianggap belum baik. Perbaikan dan penyempurnaan ini diharapkan berimplikasi pada perbaikan kinerja birokrasi BRSDM yang bersih, akuntabel, efisien, efektif, dan memiliki pelayanan publik yang berkualitas.

BRSDM telah menyiapkan strategi dan program Reformasi Birokrasi yang akan dilaksanakan oleh seluruh pegawai di berbagai kebijakan dalam delapan area perubahan. Evaluasi terhadap pelaksanaan program reformasi birokrasi pada 8 area perubahan tersebut, berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 tahun 2014 tentang pedoman evaluasi reformasi birokrasi instansi pemerintah.

BRSDM pada Triwulan I Tahun 2017 telah melakukan penilaian atau evaluasi implementasi penilaian mandiri reformasi birokrasi yang didampingi oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan. Evaluasi dilakukan terhadap 2 komponen utama yaitu komponen pengungkit (proses) dan komponen hasil.Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BRSDM dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.12 Capaian Indikator Kinerja Utama 15 Triwulan I Tahun 2017 Sasaran Strategis Indikator Target

Triwulan I Realisasi Triwulan I PROSENTASE 10 Terwujudnya pranata dan kelembagaan birokrasi bidang pendidikan KP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 15 Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi di Pusdik KP 80 89.60 112

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi BRSDM telah mencapai target Triwulan I yang telah ditetapkan dengan target nilai 80 dengan capaian sebesar 89,60(112,00%).

32

BRSDM merupakan unit organisasi baru yang merupakan penggabungan dari 2 (dua) Badan, yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. Sehingga dalam pengukuran kinerja reformasi birokrasi pada tahun 2017, dilakukan dengan mengukur kinerja pada 2 (dua) Badan. Capaian kinerja pelaksanaan Reformasi Birokrasi BRSDM pada Tri Wulan I tahun 2017 mencapai 89.60.

Untuk membandingan capaian kinerja Tri Wulan I dengan capaian pada tahun 2016, maka terdapat 2 nilai pembanding yaitu dari Balitbang KP dan BPSDMPKP. Apabila membandingkan capaian kinerja pada Tri Wulan I dengan realisasi reformasi birokrasi di Balitbang KP Tahun 2016, mengalami peningkatan sebanyak 1,31 sedangkan dibandingan dengan BPSDMKP pada tahun 2016 mengalami penurunan sebanyak 1.30. Penggabungan organisasi ini memberikan dampak yang cukup signifikan terutama terkait pengumpulan dokumen laporan pelaksaaan kegiatan pada 8 area perubahan.

Indikator Kinerja Utama 17 : Persentase Tindak Lanjut Direktif Pimpinan (%)

Capaian kinerja Directive Monitoring System (DMS) adalah capaian kinerja berdasarkan arahan pimpinan KKP yang disajikan dalam aplikasi Directive Monitoring System kementerian Kelautan dan Perikanan yang terhubung dengan aplikasi kinerjaku.kkp.go.id. Target bersifat dinamik, karena dimungkinkan bertambah setiap bulannya sesuai cascading dari pimpinan

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj) (Halaman 27-49)

Dokumen terkait